Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN KRITIK DAN ESAI

Kritik dan esai adalah dua jenis tulisan yang hampir sama karena keduanya sama-sama mengungkapkan
pendapat atau argumen. Namun, menulis kritik dan esai haruslah berdasarkan analisis dan penilaian
secara objektif, agar dapat menjadi karya terpercaya dan bukan opini semata.

Pengertian kritik

Apa itu Kritik?

Kritik terdengar seperti celaan atau pernyataan yang mengungkap kekurangan karya seseorang. Namun,
kritik yang sebenarnya tidak seperti itu. Kritik tanpa dasar tidak dapat dianggap sebagai tulisan kritik,
karena kritik haruslah didasarkan pada konsep, data, dan analisis yang mendalam. Alasan yang
disampaikan juga harus melalui kajian teori yang sudah mapan dan terbukti efektif serta objektif untuk
menilai suatu karya. Kritik dapat dikatakan sebagai analisis mendalam terhadap sebuah karya
menggunakan kajian teori untuk memberikan penilaian, interpretasi, atau pengamatan mengenai karya
tersebut.

Karena berupa penilaian, teks kritik bertujuan untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan karya,
sekaligus memberikan masukan atau solusi bagi pencipta karya tersebut.

Pengertian Esai

Sementara itu, esai lebih mengarah pada cara pandang seseorang terhadap suatu persoalan, objek, atau
peristiwa. Hal ini tentunya berbeda dengan kritik yang fokusnya adalah menilai karya. Esai adalah tulisan
yang menilai suatu fenomena atau terkadang karya berdasarkan sudut pandang penulisnya sendiri.

CIRI KRITIK :

1. Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain

2. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan

3. memberi saran perbaikan

bertujuan menjembatani pemahaman pembaca/apresiator/apresian dengan karya sastra bersangkutan

CIRI ESAI :

1. Berbentuk prosa

2. Singkat, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membacanya

3. Memiliki gaya tersendiri yang menjadi pembeda


4. Tidak utuh

5. Memenuhi keutuhan penulisan

6. Bersifat personal

PERBEDAAN KRITIK DAN ESAI

Berdasarkan pengetahuan yang disajikan :

•Objek kajian kritik adalah sebuah karya, sementara objek kajian esai adalah karya atau fenomena.

•Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara
esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas.

•Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.

Berdasarkan sudut pandang penulisnya :

•Dalam kritik, penilaian pada karya dilakukan secara objektif dan disertai data serta alasan yang logis.
Sementara pada esai, penilaian dilakukan dengan subjektif alias menurut pendapat pribadi penulis esai.

•Penilaian karya dalam sebuah kritik dilakukan dengan menggunakan kajian teori yang sudah mapan,
misalnya berdasarkan teori postmodernisme atau teori feminisme. •Sementara pada esai, penilaiannya
jarang mencantumkan kajian teori.

•Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya
membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau
pandangan penulis. Sekalipun tidak membahas sebuah objek atau fenomena secara menyeluruh, hal-hal
yang menarik pengamatan atau pandangan penulis esai tetap dilakukan secara utuh.

STRUKTUR KRITIK DAN ESAI

1. Tesis

Tesis merupakan pendapat atau opini umum berupa pengenalan atau deskripsi karya dalam sebuah teks
kritik atau pengenalan dan definisi umum dalam sebuah teks esai.

2. Argumentasi

Argumen atau pendapat yang disajikan berupa alasan yang logis serta bersifat subjektif.
3. Penegasan Ulang

Bagian penegasan ulang dalam teks kritik dan teks esai merupakan perumusan kembali secara ringkas
mengenai tesis dan berbagai argumen yang telah disampaikan penulis

KAIDAH KEBAHASAAN KRITIK DAN ESAI

Dalam teks kritik dan teks esai terdapat kaidah kebahasaan yang khas. Kaidah kebahasaan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.

Misalnya, dalam kritik kamu akan menemukan kalimat seperti “Bukankah sebaiknya alur linear lebih baik
digunakan dalam cerita seperti ini?” Sementara dalam esai, contohnya adalah “Lebih baik mencegah
daripada mengobati.”

2. Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung dan membuktikan kebenaran
argumentasi penulis.

3. Biasanya penulis akan mengutip pendapat ahli atau mencantumkan data resmi dari penelitian yang
berkaitan dengan topik yang dibahasnya.

Misalnya, dalam kritik karya sastra, penulis mengutip ahli filsafat dalam analisanya atau dalam teks esai,
penulis mengutip data yang sudah dihimpun oleh pihak berwenang mengenai kondisi COVID-19 saat ini
di Indonesia.

4. Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat mengomentari atau menilai. Misalnya,
dalam teks kritik sastra penulis memuji kemampuan pengarang dalam mewacanakan tema yang
diangkat dalam novelnya. Sementara dalam teks esai, contohnya adalah “Sepertinya pemerintah masih
belum serius menangani kasus COVID-19 yang semakin meningkat di Indonesia.”

Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Misalnya dalam
kritik sastra terdapat beberapa istilah seperti stilistika, diksi, majas, konflik, alur alinear, dan lain
sebagainya. Sementara dalam esai mengenai COVID-19 akan terdapat beberapa istilah seperti virus,
COVID-19, mutasi virus, mahkota (crown) virus, vaksin, dan lain sebagainya.

Menggunakan kata kerja mental. Penggunaan kata kerja ini digunakan karena pada dasarnya teks kritik
dan teks esai adalah teks eksposisi yang bersifat argumentatif. Contoh penggunaan kata kerja mental ini
adalah memendam, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan, menentukan, dan mengandalkan.

Dalam MENYUSUN SEBUAH TEKS KRITIK, prinsip-prinsip yang perlu kamu perhatikan adalah sebagai
berikut:
Kamu harus benar-benar membaca atau menonton atau mengamati karya yang hendak kamu kritik. Hal
ini penting dilakukan, agar interpretasi dan penilaian kamu terhadap karya tersebut utuh.

Bekali diri kamu dengan pengetahuan mengenai karya yang hendak kamu kritik.

Kamu harus mengungkapkan kelebihan dan/atau kekurangan karya yang kamu kritik, serta memberikan
solusi atau masukan bagi pencipta karya yang kamu kritik.

Saat menulis kritik, kamu harus bersikap objektif.

Kamu harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis yang dapat mendukung interpretasi
dan penilaian yang kamu berikan terhadap karya yang kamu kritik.

Bila perlu, kamu harus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung penilaian kamu.

MENYUSUN ESAI

1. Menentukan Topik

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan ditulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik
secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, maka langsung menuju ke langkah berikutnya.
Tapi jika ingin melakukan analisis khusus, topik harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu
umum, kita harus mempersempit lagi topiknya.

2. Buatlah Kerangka atau Garis Besar Esai

Setelah mendapatkan topik yang ingin dibahas, buatlah kerangka atau garis besar dalam esai. Apa saja
yang ingin ditulis, dari mana sumbernya, hingga penyampaiannya akan menggunakan cara seperti apa
dalam tulisannya.

3. Tulis Poin Penting dengan Beberapa Subtopik

Setelah selesai dengan garis besar esai yang akan kamu buat, mulailah dengan poin-poin penting yang
akan disampaikan. Kemudian buatlah beberapa subtopik dan kembangkan subtopik yang telah dibuat..

4. Tulis dalam Kalimat dengan Singkat, Jelas, dan Rinci


Penulisan esai harus menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan rinci. Suatu pernyataan esai
merupakan cerminan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh penulisnya. Pernyataan esai
terdiri dari dua bagian:

– Pertama, menyatakan topik.

– Kedua, menyatakan poin-poin dari esai kalian.

5. Gunakan Gaya Penulisan untuk Menarik Perhatian Pembaca

- Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya

– Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang dimaksud.

– Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan
poin.

6. Menuliskan Simpulan

Di bagian akhir esai

jangan lupa tuliskan simpulan dari topik yang dibahas. Simpulan ini merupakan rangkuman dari poin-
poin yang telah kamu kemukakan dan memberikan perspektif akhir kamu kepada pembaca.

CONTOH TEKS KRITIK

Judul: Korupsi di Tanah Tercinta

Korupsi bagai “warisan haram tanpa surat wasiat”. bak penyakit “kanker ganas” yang membunuh
perekonomian secara perlahan suatu negara. Beberapa faktor dalam kasus korupsi ini dikarenakan
faktor internal dan faktor eskternal.

Indonesia kekurangan orang-orang amanah, pemimpin yang bertanggung jawab terhadap


kekuasaannya. Sangat sulit untuk saat ini menemukan pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab.
Para koruptor hanya mementingkan urusan pribadi dan kelompoknya dibandingkan dengan rakyatnya.
Ini merupakan gambaran yang jelas tentang bobroknya para penguasa.

Korupsi seperti virus ganas yang harus kita berantas bersama-sama. Korupsi adalah musuh nyata untuk
kita semua di dunia ini.

Dalam hal ini, komisi yang bertanggung jawab memberantas korupsi adalah KPK (Komisi Pemberantas
Korupsi). Mereka perlu bekerja keras walaupun banyak problematik yang dihadapi. Pendekatan secara
sistematik dan tuntas sangat diperlukan untuk memberantas korupsi.

Upaya penanggulangan kejahatan di bagi dua jalur di antaranya, yakni jalur penal atau menggunakan
hukum pidana dan jalur non penal atau dituntaskan di luar hukum pidana dengan jalur non penal.

Pemerintah pusat memegang peran penting pada upaya pemberantasan korupsi. Misalnya, dana
kampanya korupsi, partai politik secara perlahan banyak bermunculan dan hal ini pasti memerlukan
banyak biaya untuk menjalankan kampanye politik mereka.

Jadi apabila mereka yang memiliki partai politik kekurangan biaya untuk kampanya maka lahirlah
korupsi. Pemerintah harus benar-benar waspada dalam menanggulangi masalah ini.

Harapan saya.

Para petinggi bisa diandalkan dan memegang teguh janjinya untuk menyejahterakan rakyat. Korupsi di
Indonesia sebetulnya tak perlu terjadi jika mereka jujur dan amanah.

Indonesia perlu memiliki prinsip juga nilai keadilan, kebijaksanaan yang perlu dipegang teguh oleh para
pemimpin.

Hukuman yang diberikan bagi para koruptor saya rasa harus dipertegas, dengan begitu mereka yang
ingin melakukan tindak pidana korupsi merasa takut dan tak akan melakukannya. Meningkatkan
pendidikan moralitas bagi para pemimpin.

Dengan tujuan untuk memiliki kepribadian baik dalam menjalankan tugasnya, jadi jika keadilan
dikedepankan dan korupsi diberantas sangat bisa dipastikan Indonesia bisa menjadi Negara maju,
tenteram dan sejahtera.

CONTOH TEKS ESAI

Mengenal Zine, Media untuk Mencurahkan Pikiran


Pada 9 Desember 2019, ada pameran Zine Fest di Museum Huruf Jember. Saya baru pertama kali
mendengar istilah zine. Ketika saya dan teman-teman berkunjung ke pameran, rupanya zine berisi
kumpulan tulisan dan gambar yang dijadikan satu menyerupai buletin atau majalah.

Zine merupakan wujud yang lebih sederhana dari magazine (majalah). Zine lebih sederhana karena
bebas, dan tidak terikat pada kaidah penyusunan suatu media. Perbedaannya jelas terlihat dari gaya
bahasa, tema yang dibahas, bahkan format zine.

Terdapat sekitar 500 zine yang dipamerkan. Zine yang dipamerkan, dikirim oleh pegiat zine berbagai
kota. Kota tersebut antara lain Jakarta, Bekasi, Bandung, Sidaoarjo, Surabaya, Malang, Banyuwangi,
Ngawi, Mojokerto, Yogyakarta, Semarang, Pati dan Solo. Dengan mengganti biaya fotokopi seharga Rp.
3.500,00, kita bisa membawa pulang zine yang menurut kita menarik. Selain pameran, beberapa
kegiatan juga digelar dalam Zine Fest. Kegiatan tersebut antara lain workshop dan diskusi zine,
workshop fermentasi apel, dan workshop tato.

Saya mengikuti diskusi tentang zine. Pematerinya Didi Painsugar dan Yudo. Keduanya adalah pegiat zine.
Masing-masing memberi pandangan tentang zine, pengalaman membuat zine, juga cerita tentang
komunitasnya.

Melalui serangkaian acara Zine Fest, saya mengenal sebuah media alternatif. Media di mana semua
orang dapat menyampaikan pemikirannya, tanpa ada batasan. Di tengah krisis kebebasan berpendapat,
saya bersyukur masih ada ruang-ruang alternatif semacam ini.

Anda mungkin juga menyukai