Anda di halaman 1dari 5

Definisi kritik sastra adalah analisis mendalam terhadap sebuah karya menggunakan kajian teori

untuk memberikan penilaian, interpretasi, atau pengamatan mengenai karya tersebut

 Tujuan kritik sastra yaitu menjelaskan kelebihan dan kekurangan karya, sekaligus
memberikan memasukan/solusi bagi pencipta karya tersebut
 Karya yang paling banyak dikritik berupa karya seni seperti film, sastra, musik, lukisan, tarian,
hingga drama

Pengertian esai adalah karangan prosa yang berisi pandangan pribadi penulis mengenai sebuah
objek/fenomena. Penggunaan teks esai bisa dipergunakan untuk membahas berbagai fenomena
seperti bahasa, budaya, politik, agama. dan lainnnya.

 Menulis esai bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar percaya terhadap pendapat,
pendirian, atau penilaian kita tentang suatu hal. Dengan tujuan tersebut, pendapat yang
dituangkan dalam esai hendaknya disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang agar
pembaca yakin terhadap pendapat penulis.

Struktur Kritik

Evaluasi: berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.

Deskripsi Teks: bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-data dan pendapat-
pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.

Penegasan Ulang: bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu yang sudah dilakukan
atau diputuskan.

Struktur Esai

Pendahuluan: struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan biasanya akan
mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat pada keseluruhan esai.

Bagian isi: Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian ini, topik atau
tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail

Penutup atau Kesimpulan: Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam
menyusun sebuah esai.

Perbedaan Kritik Sastra dan Esai

Walaupun sama-sama menuliskan analisis terhadap sebuah karya, kritik sastra dan esai memiliki
sejumlah perbedaan. Berikut adalah penjelasannya yang dibedakan berdasarkan isi dan pandangan
penulisnya.

Objek Kajian

 Kritik: Objek kajiannya hanya berupa karya, seperti seni, sastra, dan film
 Esai: Objek kajiannya meliputi karya dan fenomena

Deskripsi

 Kritik: Terdapat deskripsi berupa ringkasan atau sinopsis


 Esai: Tidak ada sinopsi atau ringkasan karya

Data

 Kritik: Data yang disajikan bersifat objektif


 Esai: Tidak selalu membutuhkan data

Penilaian

 Kritik: Penilaian dilakukan secara objektif dengan didukung data, alasan logis, dan kajian
teori yang sudah mapan
 Esai: Penilaian dilakukan secara subjektif berdasarkan pendapat penulis esai dan hampir
tidak pernah mencantumkan kajian teori

Cakupan Pembahasan

 Kritik: Pembahasan terhadap karya secara utuh dan menyeluruh


 Esai: Objek kajian tidak dibahas menyeluruh, hanya pada aspek yang dinilai menarik

berdasarkan sudut pandang penulisnya, perbedaan kritik dan esai adalah sebagai berikut:

 Dalam kritik, penilaian pada karya dilakukan secara objektif dan disertai data serta alasan
yang logis. Sementara pada esai, penilaian dilakukan dengan subjektif alias menurut
pendapat pribadi penulis esai.
 Penilaian karya dalam sebuah kritik dilakukan dengan menggunakan kajian teori yang
sudah mapan, misalnya berdasarkan teori postmodernisme atau teori feminisme.
Sementara pada esai, penilaiannya jarang mencantumkan kajian teori.
 Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai
hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan
pengamatan atau pandangan penulis. Sekalipun tidak membahas sebuah objek atau
fenomena secara menyeluruh, hal-hal yang menarik pengamatan atau pandangan
penulis esai tetap dilakukan secara utuh.

Ciri-ciri Kritik Sastra dan Esai

Sama halnya dengan jenis teks lain, teks kritik sastra dan esai memiliki ciri khas tersendiri, yaitu:
 
Kritik Sastra

1. Memberikan tanggapan terhadap hasil karya


2. Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra
3. Pertimbangan bersifat objektif
4. Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra
5. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan
6. Tidak berprasangka
7. Tidak terpengaruh siapa penulisnya

Esai

1. Berbentuk prosa
2. Singkat, dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam
3. Memiliki gaya pembeda
4. Selalu tidak utuh
5. Memenuhi keutuhan penulisan
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal

Menyusun Kritik

1) Menentukan tema atau topik yang akan ditulis atau dikritik

2) Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung

3) Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan kontra

4) Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema

5) Memulai untuk menulis kritik

6) Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi

7) Mengirimkan ke media massa cetak

Langkah-langkah membuat Esai

1) Menentukan tema yang menarik.


2) Melakukan research ( Penelitian ) pengumpulan bahan
3) Membuat outline ( garis besar)
4) Memberikan judul dalam esai tersebut
5) Memulai untuk menulis esai
6) Memperhatikan pemilihan kata

Kaidah Kebahasaan Kritik dan Esai

Dalam teks kritik dan teks esai terdapat kaidah kebahasaan yang khas. Kaidah kebahasaan tersebut
adalah sebagai berikut:

 Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Misalnya, dalam kritik kamu akan


menemukan kalimat seperti “Bukankah sebaiknya alur linear lebih baik digunakan dalam
cerita seperti ini?” Sementara dalam esai, contohnya adalah “Lebih baik mencegah
daripada mengobati.”
 Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung dan membuktikan
kebenaran argumentasi penulis. Biasanya penulis akan mengutip pendapat ahli atau
mencantumkan data resmi dari penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
Misalnya, dalam kritik karya sastra, penulis mengutip ahli filsafat dalam analisanya atau
dalam teks esai, penulis mengutip data yang sudah dihimpun oleh pihak berwenang
mengenai kondisi COVID-19 saat ini di Indonesia.
 Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat mengomentari atau
menilai. Misalnya, dalam teks kritik sastra penulis memuji kemampuan pengarang dalam
mewacanakan tema yang diangkat dalam novelnya. Sementara dalam teks esai,
contohnya adalah “Sepertinya pemerintah masih belum serius menangani kasus COVID-
19 yang semakin meningkat di Indonesia.”
 Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.
Misalnya dalam kritik sastra terdapat beberapa istilah
seperti stilistika, diksi, majas, konflik, alur alinear, dan lain sebagainya. Sementara dalam
esai mengenai COVID-19 akan terdapat beberapa istilah seperti virus, COVID-19, mutasi
virus, mahkota (crown) virus, vaksin, dan lain sebagainya.
 Menggunakan kata kerja mental. Penggunaan kata kerja ini digunakan karena pada
dasarnya teks kritik dan teks esai adalah teks eksposisi yang bersifat argumentatif.
Contoh penggunaan kata kerja mental ini
adalah memendam, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan, menentukan,
dan mengandalkan.

Berikut contoh dari teks kritik:

Kritik Sastra “Negeri 5 Menara, Karya: A. Fuadi”

Novel “Negeri 5 Menara” mengisahkan tentang seorang anak yang dipaksa untuk masuk pesantren
oleh kedua orang tuanya. Selama di pesantren, ia dipaksa untuk mengikuti peraturan yang ada di
sana. Apabila ia melanggar maka hukumannya adalah dirinya harus mencari kesalahan orang lain lalu
mencatatnya ke dalam kartu khusus yang diberikan oleh pesantren tersebut.

Novel Negeri 5 Menara ini disajikan dengan bahasa yang ringan sehingga sangat mudah dipahami
oleh semua kalangan. Beberapa istilah yang digunakan pada novel tersebut juga tidak
membingungkan para pembacanya. Penulis juga memberikan beberapa penjelasan yang mendetail
terkait nama tempat dan beberapa fakta yang disebut otentik.

Sangat disayangkan, novel “Negeri 5 Menara” ini terbit setelah novel Laskar Pelangi, sehingga
terkesan membuntuti jalan ceritanya. Namun di samping semua itu, novel ini telah berhasil
menampilkan sisi kehidupan yang mungkin belum pernah kita tahu, baik itu kehidupan pondok
maupun pola pendidikan di sana. Novel “Negeri 5 Menara” ini sangat menginspirasi dan tentunya
akan sangat cocok bagi para pemimpi sejati.

Berikut contoh dari teks esai:


Esai “Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian di Indonesia”

Perlu kita ketahui bahwa selama beberapa tahun terakhir, hampir di seluruh penjuru dunia
digemparkan oleh virus Corona atau biasa dikenal dengan sebutan Covid-19. Covid-19 ini
memberikan dampak yang besar terhadap perubahan tatanan kehidupan manusia. Tidak hanya pada
bidang kesehatan, nyatanya virus Covid-19 ini juga berdampak pada perekonomian di beberapa
negara terutama di Indonesia.

United Nation Development Program bahkan telah memperkirakan bahwa pandemi Covid-19 ini
akan berdampak pada menurunkan kesejahteraan masyarakat. Apabila dampak ekonomi ini tidak
segera ditangani maka dapat membahayakan kehidupan dan mata pencaharian selama bertahun-
tahun yang akan datang.

Indonesia juga beberapa kali menggalakkan kebijakan guna mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Dari upaya tersebut, masyarakat Indonesia diharuskan untuk melakukan berbagai kegiatan di rumah,
seperti bekerja dan sekolah yang dilakukan secara daring.

Selain itu, Covid-19 ini juga meningkatkan penggunaan uang digital di kalangan masyarakat untuk
menekan penyebaran virus. Pemerintah juga tak kalah turut serta mengeluarkan berbagai kebijakan
di bidang ekonomi seperti kelonggaran dalam pembayaran kredit, menanggung pajak penghasilan,
serta subsidi listrik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Covid-19 ini dapat memiliki dampak positif maupun negatif.

Daftar Rujukan

https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-bahasa/bahasa-indonesia-kelas-12-apa-itu-kritik-
dan-pengertian-esai/

https://disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/bagaimana-menulis-esai-

https://www.medcom.id/pendidikan/tips-pendidikan/nbwMQVJK-kritik-sastra-dan-esai-definisi-
perbedaan-ciri-dan-strukturnya

Anda mungkin juga menyukai