Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2

Materi Bahasa Indonesia kelas 12 kurikulum merdeka semester 2 bab 4 adalah novel, bab 5
yaitu artikel dan bab 6 yaitu kritik dan esai. Di bawah ini kamu bisa mempelajari definisi
masing-masing jenis teks tersebut, ciri-ciri, struktur dan juga kaidah kebahasaannya.

1. Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 4


Rangkuman materi Bahasa Indonesia kelas 12 bab 4 mengenai teks novel yaitu karya sastra
berisi cerita mengenai seorang tokoh yang disajikan dengan lebih panjang, lebih kompleks
dengan beragam konflik, plot serta latar yang lebih bervariasi ketimbang cerita pendek.

Ciri-ciri novel:

 Panjang novel rata-rata 60.000 kata sampai 200.000 kata

 Umumnya novel terdiri dari minimal 100 halaman atau bahkan lebih

 Melibatkan banyak tokoh dengan karakter yang berbeda

 Penokohan setiap karakternya lebih mendalam

 Plot cerita terus berkembang dan cukup rumit

 Tema cerita lebih kompleks

 Novel disajikan dalam bentuk teks naratif didukung oleh dialog dan deksripsi

Unsur intrinsik novel:

 Tema cerita

 Plot atau alur cerita

 Tokoh dan perwatakan

 Latar cerita seperti latar tempat, waktu, suasana

 Sudut pandang penulis

 Pesan atau nasihat yang ingin disampaikan


Unsur ekstrinsik novel:

 Latar belakang masyarakat yang menjadi latar tempat novel

 Latar belakang kehidupan pengarang meliputi ideologis, riwayat hidup dan lannya

 Nilai kehidupan

Struktur teks novel:

 Abstrak atau rangkuman novel di bagian awal

 Orientasi atau pengenalan cerita

 Komplikasi yaitu bagian awal muncul konflik

 Evaluasi yaitu bagian puncak konflik

 Resolusi yaitu bagian berisi solusi dari konflik

 Koda atau penutup (sifatnya pilihan saja)

Kaidah kebahasaan novel:

 Menggunakan gaya bahasa atau majas seperti majas perbandingan, penegasan,


pertentangan

 Menggunakan ungkapan dari susunan berbagai kata

 Mencantumkan peribahasa

 Menggunakan kata-kata kiasan atau konotatif

 Menggunakan kata-kata yang bersifat lugas atau denotative

 Sudut pandang yang digunakan bisa orang pertama tunggal, orang ketiga tunggal

 Menggunakan kata ganti penunjuk orang (pronomina persona)


Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai teks novel dalam rangkuman materi Pijar Belajar. Yuk
simak!

2. Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 5


Rangkuman materi Bahasa Indonesia kelas 12 bab 5 mengenai teks artikel yakni serangkaian
tulisan yang disusun berdasarkan fakta maupun opini penulisnya dan diterbitkan di berbagai
media baik media online, media cetak maupun media sosial.

Ciri-ciri artikel:

 Artikel disajikan secara ringkas, jelas dan padat

 Isi teks artikel mengandung fakta maupun opini

 Teks artikel disusun secara sistematis

 Artikel haruslah informatif dan juga faktual didasarkan pada kenyataan

Unsur atau struktur artikel:

 Bagian pernyataan pendapat atau tesis

 Bagian argumentasi

 Bagian pernyataan ulang berisi kesimpulan teks artikel

Kaidah kebahasaan teks artikel:

 Teks artikel ditulis menggunakan kalimat aktif yakni kalimat menunjukkan aktivitas

 Menggunakan verba material atau kata kerja menunjukkan aktivitas

 Menggunakan verba mental atau kata kerja menunjukkan perasaan

 Menggunakan kata hubung sebab akibat atau konjungsi kausalitas


 Menggunakan kata hubung yang menunjukkan pendapat atau konjungsi
argumentative

 Menggunakan kosa kata yang populer di masyarakat

 Menggunakan kata keterangan yang menunjukkan frekuensi (adverbia frekuentatif)

 Memuat kalimat fakta yang menyajikan data kuantitatif (angka) dan kualitatif
(pernyataan)

 Memuat kalimat opini penulisnya

Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai teks artikel dalam rangkuman materi Pijar Belajar.
Yuk simak!

3. Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 6


Rangkuman materi Bahasa Indonesia kelas 12 bab 6 mengenai teks kritik dan esai. Kritik
sastra yaitu objek studi sastra untuk menilai dan menganalisa suatu karya sastra. Sementara esai
adalah tulisan berisi cara pandang penulis terhadap suatu isu atau objek.

Perbedaan antara kritik dan esai:

 Objek kajian: objek kritik sastra adalah karya sastra sementara esai memiliki objek
lebih luas

 Penilaian: Kritik sastra dilakukan secara objektif sementara esai secara subjektif

 Data: Kritik sastra menggunakan data objektif sementara esai tidak wajib
menampilkan data

 Bentuk penyajian: Kritik sastra menampilkan sinopsis karya sastra sementara esai
tidak menampilkan sinopsis objek yang dibahas

Unsur dan struktur kritik dan esai:

 Pendahuluan atau tesis

 Pembahasan atau isi argumentasi


 Reiterasi atau penegasan ulang dari pemaparan

Jenis-jenis kritik dan esai:

 Kritik sastra pragmatik berfokus pada kegunaan karya sastra

 Kritik sastra objektif melihat karya sastra sebgai objek berdiri sendiri

 Kritik sastra ekspresif berfokus pada kemampuan pengarang menuangkan gagasan

 Kritik sastra mimetik berfokus pada pandangan mengenai gambaran kehidupan


manusia

Bagi Sobat Pijar yang masih duduk di bangku sekolah pastinya sudah tidak asing lagi dengan
istilah kritik sastra, kan? Kritik sastra merupakan sebuah karya tulis yang memuat penilaian
atau pendapat seseorang mengenai kualitas sebuah karya sastra.

Karya tulis satu ini biasanya hanya dibuat oleh seorang kritikus sastra yang sudah memiliki
banyak pengetahuan, pengalaman, dan ilmu yang mumpuni terhadap suatu karya sastra. Untuk
mengetahui apa itu kritik sastra secara lebih lengkap, mari simak ulasan berikut ini.

Pengertian Kritik Sastra


Secara etimologis, istilah kritik berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang memiliki arti hakim.
Selain itu, istilah kritik juga berasal dari kata kritikos yang berarti hakim kesusastraan.

Dengan begitu, bisa diartikan bahwa kritik sastra adalah salah satu objek studi sastra untuk
menganalisis, menafsirkan, dan menilai suatu karya sastra seperti buku, novel, biografi, dan lain
sebagainya.

Definisi kritik sastra menurut H.B. Jassin adalah pertimbangan baik dan buruknya suatu karya
sastra yang disertai dengan alasan dan pendapat penulis kritik alias kritikus mengenai isi dari
karya sastra yang dikritik.

Nah, seperti yang sebelumnya sudah disebutkan, kritik sastra ini biasanya disampaikan oleh
seorang kritikus sastra. Untuk menjadi kritikus sastra, seseorang harus memiliki pengalaman,
wawasan, dan ilmu yang mumpuni, lho.
Jadi, penulisan kritik terhadap karya sastra ini tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan dan
harus berdasarkan fakta. Karya tulis satu ini juga wajib disertai dengan alasan dan bukti yang
memuat kebenaran.
Ada banyak aspek yang bisa diulas dalam kritik karya sastra, antara lain biografi, latar belakang
karya sastra, penciptaan karya sastra, dan ilmu lainnya yang berkaitan satu sama lain.

Pengertian Esai
Beberapa orang mungkin sering bingung mengenai perbedaan teks kritik dan esai, apakah sama
atau tidak? Secara etimologis, istilah esai berasal dari bahasa Perancis yaitu essayer yang
memiliki arti mencoba.

Istilah esai juga diambil dari bahasa Inggris yaitu essay yang memiliki arti percobaan atau
upaya. Nah, dari penelusuran etimologis inilah, maka bisa disimpulkan bahwa esai adalah upaya
yang dilakukan oleh penulis untuk mengungkapkan gagasannya yang dituangkan dalam bentuk
tertulis.

Esai juga lebih mengarah pada cara pandang atau perspektif seseorang terhadap suatu
permasalahan, peristiwa, atau objek. Esai lebih berfokus pada penilaian terhadap suatu fenomena
atau karya sesuai sudut pandang dari penulisnya sendiri.

Sedikit berbeda dengan gaya penulisan kritik, esai biasanya menggunakan gaya bahasa yang
khas sesuai dengan pribadi penulis. Sesuai dengan sifatnya yang subjektif, karakter khas dari
penulisan esai dapat dilihat dari pilihan kata, gaya penulisan, dan struktur kalimat yang
digunakan penulis.

Fungsi Kritik Sastra


Penciptaan teks kritik karya sastra tentunya tidak lepas dari fungsi atau kegunaannya, baik bagi
penulis kritik maupun pembaca. Berikut ini fungsi dari kritik karya sastra bagi penulis dan
pembaca:

Bagi Penulis
Bagi penulis, kritik karya sastra berfungsi sebagai sarana edukasi di mana seorang kritikus bisa
mempelajari dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah karya sastra.
Bagi Pembaca
Bagi pembaca, kritik karya sastra juga memiliki fungsi atau manfaat yaitu membantu pembaca
dalam memahami suatu karya sastra. Karya tulis satu ini juga mampu menjadi sarana edukatif
untuk menunjukan estetika dan nilai-nilai moral dalam suatu karya sastra.

Baca juga: 10 Manfaat Membaca Buku yang Bagus untuk Perkembangan Otak

Perbedaan Kritik Sastra dan Esai


Meskipun sama-sama disajikan dalam bentuk analisis, teks kritik dan esai ternyata memiliki
beberapa perbedaan, lho. Nah, berikut ini perbedaan antara kritik dengan esai berdasarkan isi dan
perspektif penulisnya.

Tabel Perbedaan Kritik Sastra dan Esai

Struktur Kritik Sastra


Dalam menulis teks kritik karya sastra, Sobat Pijar harus memahami struktur alias sistematika
yang sesuai. Berikut struktur yang digunakan dalam menulis kritik karya sastra:

Tesis atau Pernyataan Pendapat


Pernyataan pendapat atau tesis dalam teks kritik berisi pandangan atau perspektif penulis
terhadap suatu karya sastra yang ingin diulas.
Argumentasi
Argumentasi merupakan bagian dalam kritik karya sastra yang berisi paparan atau penjelasan
mengenai alasan penulis mengulas karya sastra tersebut. Alasan yang disertakan juga harus logis,
meskipun bersifat subjektif.

Penegasan Ulang atau Reiterasi


Penegasan ulang atau reiterasi merupakan ringkasan atau kesimpulan dari penulis.

Struktur Esai
Dalam penulisan esai, Sobat Pijar juga harus memahami struktur penulisan yang tepat, lho.
Berikut ini struktur atau sistematika penulisan karya tulis esai:

Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang pernyataan-pernyataan umum yang ingin dibahas oleh penulis. Bagian
pendahuluan ini mengulas tentang alasan atau latar belakang suatu permasalahan yang
mengantarkan pembaca pada inti masalah yang dibahas.

Pembahasan atau Isi


Bagian ini berisi penjelasan mengenai masalah yang dibahas berdasarkan perspektif atau
pendapat dari penulis. Pada bagian ini, penulis juga bisa mencantumkan fakta dan data secara
terperinci agar lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Penutup atau Simpulan


Bagian ini berisi ringkasan atau rangkuman dari topik yang sudah dipaparkan pada bagian
pendahuluan dan pembahasan. Pada bagian ini, penulis harus membuat simpulan yang berkaitan
dengan topik yang dibahas dan tidak melebar kemana-mana.

Kaidah Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai


Sebagai salah satu turunan dari jenis teks eksposisi, kritik dan esai menggunakan kaidah
kebahasaan yang mirip dengan teks eksposisi. Nah, berikut ini kaidah kebahasaan yang
digunakan dalam penulisan teks kritik dan esai.
 Menggunakan pernyataan persuasif yang bertujuan untuk mengajak, menghimbau,
membujuk, atau memberikan larangan seperti kata jagalah, mari, ayo, dan lain
sebagainya.
 Menggunakan pernyataan faktual untuk mendukung dan membuktikan kebenaran dari
argumentasi yang dipaparkan penulisnya.
 Menggunakan pernyataan dan ungkapan untuk menilai atau mengomentari suatu
karya atau fenomena.
 Menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan permasalahan atau topik yang
dibahas. Misalnya, kata ‘diksi’, ‘majas’, ‘setting’, dan lain sebagainya untuk karya
tulis esai atau kritik yang membahas novel.
 Menggunakan kata kerja mental seperti kata mengidentifikasi, menjelaskan,
menegaskan, mengandalkan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Noun (Kata Benda) – Definisi, Fungsi, Jenis dan Contoh Kalimatnya

Jenis Kritik Sastra Berdasarkan Pendekatan Karya


Berdasarkan pendekatan karya sastra yang digunakan, kritik sastra dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis antara lain sebagai berikut:

Kritik Sastra Pragmatik


Jenis kritik satu ini berfokus pada fungsi atau kegunaan dari suatu karya sastra yang diteliti
secara mendalam dari aspek hiburan, pendidikan, estetika, dan aspek lainnya.

Kritik Sastra Ekspresif


Jenis kritik satu ini menekankan pada analisis kemampuan pengarang dalam menuangkan dan
mengekspresikan ide atau gagasannya dalam wujud sastra. Pendekatan kritik karya sastra satu ini
biasanya digunakan untuk mengulas atau mengkaji karya sastra berupa puisi.

Kritik Sastra Objektif


Jenis kritik satu ini berfokus pada pendekatan untuk melihat karya sastra sebagai sebuah objek
yang dapat berdiri sendiri.

Kritik Sastra Mimetik


Jenis kritik satu ini bertolak pada perspektif atau pandangan mengenai rekaan atau gambaran
seputar lingkungan hidup dan kehidupan manusia.
____________________________________________________________

Dengan memahami struktur dan perbedaannya, Sobat Pijar tentunya akan lebih paham cara
menulis kritik sastra atau esai yang baik dan benar. Sebagai salah satu turunan dari jenis teks
eksposisi, penulisan teks kritik dan esai harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang sesuai,
lho.

Anda mungkin juga menyukai