Materi Bahasa Indonesia kelas 12 kurikulum merdeka semester 2 bab 4 adalah novel, bab 5
yaitu artikel dan bab 6 yaitu kritik dan esai. Di bawah ini kamu bisa mempelajari definisi
masing-masing jenis teks tersebut, ciri-ciri, struktur dan juga kaidah kebahasaannya.
Ciri-ciri novel:
Umumnya novel terdiri dari minimal 100 halaman atau bahkan lebih
Novel disajikan dalam bentuk teks naratif didukung oleh dialog dan deksripsi
Tema cerita
Latar belakang kehidupan pengarang meliputi ideologis, riwayat hidup dan lannya
Nilai kehidupan
Mencantumkan peribahasa
Sudut pandang yang digunakan bisa orang pertama tunggal, orang ketiga tunggal
Ciri-ciri artikel:
Bagian argumentasi
Teks artikel ditulis menggunakan kalimat aktif yakni kalimat menunjukkan aktivitas
Memuat kalimat fakta yang menyajikan data kuantitatif (angka) dan kualitatif
(pernyataan)
Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai teks artikel dalam rangkuman materi Pijar Belajar.
Yuk simak!
Objek kajian: objek kritik sastra adalah karya sastra sementara esai memiliki objek
lebih luas
Penilaian: Kritik sastra dilakukan secara objektif sementara esai secara subjektif
Data: Kritik sastra menggunakan data objektif sementara esai tidak wajib
menampilkan data
Bentuk penyajian: Kritik sastra menampilkan sinopsis karya sastra sementara esai
tidak menampilkan sinopsis objek yang dibahas
Kritik sastra objektif melihat karya sastra sebgai objek berdiri sendiri
Bagi Sobat Pijar yang masih duduk di bangku sekolah pastinya sudah tidak asing lagi dengan
istilah kritik sastra, kan? Kritik sastra merupakan sebuah karya tulis yang memuat penilaian
atau pendapat seseorang mengenai kualitas sebuah karya sastra.
Karya tulis satu ini biasanya hanya dibuat oleh seorang kritikus sastra yang sudah memiliki
banyak pengetahuan, pengalaman, dan ilmu yang mumpuni terhadap suatu karya sastra. Untuk
mengetahui apa itu kritik sastra secara lebih lengkap, mari simak ulasan berikut ini.
Dengan begitu, bisa diartikan bahwa kritik sastra adalah salah satu objek studi sastra untuk
menganalisis, menafsirkan, dan menilai suatu karya sastra seperti buku, novel, biografi, dan lain
sebagainya.
Definisi kritik sastra menurut H.B. Jassin adalah pertimbangan baik dan buruknya suatu karya
sastra yang disertai dengan alasan dan pendapat penulis kritik alias kritikus mengenai isi dari
karya sastra yang dikritik.
Nah, seperti yang sebelumnya sudah disebutkan, kritik sastra ini biasanya disampaikan oleh
seorang kritikus sastra. Untuk menjadi kritikus sastra, seseorang harus memiliki pengalaman,
wawasan, dan ilmu yang mumpuni, lho.
Jadi, penulisan kritik terhadap karya sastra ini tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan dan
harus berdasarkan fakta. Karya tulis satu ini juga wajib disertai dengan alasan dan bukti yang
memuat kebenaran.
Ada banyak aspek yang bisa diulas dalam kritik karya sastra, antara lain biografi, latar belakang
karya sastra, penciptaan karya sastra, dan ilmu lainnya yang berkaitan satu sama lain.
Pengertian Esai
Beberapa orang mungkin sering bingung mengenai perbedaan teks kritik dan esai, apakah sama
atau tidak? Secara etimologis, istilah esai berasal dari bahasa Perancis yaitu essayer yang
memiliki arti mencoba.
Istilah esai juga diambil dari bahasa Inggris yaitu essay yang memiliki arti percobaan atau
upaya. Nah, dari penelusuran etimologis inilah, maka bisa disimpulkan bahwa esai adalah upaya
yang dilakukan oleh penulis untuk mengungkapkan gagasannya yang dituangkan dalam bentuk
tertulis.
Esai juga lebih mengarah pada cara pandang atau perspektif seseorang terhadap suatu
permasalahan, peristiwa, atau objek. Esai lebih berfokus pada penilaian terhadap suatu fenomena
atau karya sesuai sudut pandang dari penulisnya sendiri.
Sedikit berbeda dengan gaya penulisan kritik, esai biasanya menggunakan gaya bahasa yang
khas sesuai dengan pribadi penulis. Sesuai dengan sifatnya yang subjektif, karakter khas dari
penulisan esai dapat dilihat dari pilihan kata, gaya penulisan, dan struktur kalimat yang
digunakan penulis.
Bagi Penulis
Bagi penulis, kritik karya sastra berfungsi sebagai sarana edukasi di mana seorang kritikus bisa
mempelajari dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah karya sastra.
Bagi Pembaca
Bagi pembaca, kritik karya sastra juga memiliki fungsi atau manfaat yaitu membantu pembaca
dalam memahami suatu karya sastra. Karya tulis satu ini juga mampu menjadi sarana edukatif
untuk menunjukan estetika dan nilai-nilai moral dalam suatu karya sastra.
Baca juga: 10 Manfaat Membaca Buku yang Bagus untuk Perkembangan Otak
Struktur Esai
Dalam penulisan esai, Sobat Pijar juga harus memahami struktur penulisan yang tepat, lho.
Berikut ini struktur atau sistematika penulisan karya tulis esai:
Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang pernyataan-pernyataan umum yang ingin dibahas oleh penulis. Bagian
pendahuluan ini mengulas tentang alasan atau latar belakang suatu permasalahan yang
mengantarkan pembaca pada inti masalah yang dibahas.
Baca juga: Noun (Kata Benda) – Definisi, Fungsi, Jenis dan Contoh Kalimatnya
Dengan memahami struktur dan perbedaannya, Sobat Pijar tentunya akan lebih paham cara
menulis kritik sastra atau esai yang baik dan benar. Sebagai salah satu turunan dari jenis teks
eksposisi, penulisan teks kritik dan esai harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang sesuai,
lho.