Anda di halaman 1dari 3

Materi Bahasa Indonesia Kelas 12: Mengenal Teks Kritik dan Esai

Hari ini ibu mau mengajak kamu untuk membahas lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan
kritik dan pengertian essay, beserta contohnya. Simak artikel ini sampai selesai ya!
Apa itu Kritik?
Kritik dapat dikatakan sebagai analisis mendalam terhadap sebuah karya menggunakan kajian
teori untuk memberikan penilaian, interpretasi, atau pengamatan mengenai karya tersebut.
Karena berupa penilaian, teks kritik bertujuan untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan
karya, sekaligus memberikan masukan atau solusi bagi pencipta karya tersebut. Umumnya, karya
yang paling banyak dikritik berupa karya seni seperti film, sastra, musik, lukisan, tarian, hingga
drama.
Pengertian Esai
Sedangkan, pengertian esai adalah karangan prosa yang berisi pandangan pribadi penulis
mengenai sebuah objek atau fenomena. Jadi, teks esai tak hanya digunakan untuk membahas
objek, seperti sebuah karya, melainkan juga dapat digunakan untuk membahas berbagai
fenomena, seperti bahasa, budaya, politik, agama, dan lain sebagainya.
Perbedaan Kritik dan Esai
Kritik dan esai dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan pengetahuan yang disajikan
dan berdasarkan pandangan penulisnya. Kalau berdasarkan pengetahuan yang disajikan,
perbedaan kritik dan esai adalah sebagai berikut:
 Objek kajian kritik adalah sebuah karya, sementara objek kajian esai adalah karya atau
fenomena.
 Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas,
sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang
dibahas.
 Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.
Nah, berdasarkan sudut pandang penulisnya, perbedaan kritik dan esai adalah sebagai
berikut:
 Dalam kritik, penilaian pada karya dilakukan secara objektif dan disertai data serta alasan
yang logis. Sementara pada esai, penilaian dilakukan dengan subjektif alias menurut
pendapat pribadi penulis esai.
 Penilaian karya dalam sebuah kritik dilakukan dengan menggunakan kajian teori yang
sudah mapan, misalnya berdasarkan teori postmodernisme atau teori feminisme.
Sementara pada esai, penilaiannya jarang mencantumkan kajian teori.
 Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai
hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan
pengamatan atau pandangan penulis. Sekalipun tidak membahas sebuah objek atau
fenomena secara menyeluruh, hal-hal yang menarik pengamatan atau pandangan penulis
esai tetap dilakukan secara utuh.
Menyusun Kritik
Sampai di sini, sudah paham kan tentang apa yang dimaksud dengan kritik? Jadi, saat kamu
ingin menyampaikan kritik, ada beberapa prinsip penting yang harus kamu perhatikan. Terutama
prinsip yang berkaitan dengan karakter masing-masing teks tersebut. Dalam menyusun sebuah
teks kritik, prinsip-prinsip yang perlu kamu perhatikan adalah sebagai berikut:
 Kamu harus benar-benar membaca atau menonton atau mengamati karya yang hendak
kamu kritik. Hal ini penting dilakukan, agar interpretasi dan penilaian kamu terhadap
karya tersebut utuh.
 Bekali diri kamu dengan pengetahuan mengenai karya yang hendak kamu kritik.
 Kamu harus mengungkapkan kelebihan dan/atau kekurangan karya yang kamu kritik,
serta memberikan solusi atau masukan bagi pencipta karya yang kamu kritik.
 Saat menulis kritik, kamu harus bersikap objektif.
 Kamu harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis yang dapat mendukung
interpretasi dan penilaian yang kamu berikan terhadap karya yang kamu kritik.
 Bila perlu, kamu harus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung
penilaian kamu.
Menyusun Esai
Sementara dalam menyusun sebuah teks esai, prinsip-prinsip yang perlu kamu perhatikan
adalah sebagai berikut:
 Kamu harus jeli dalam menemukan aspek-aspek menarik dari sebuah objek atau
fenomena yang kamu bahas, yang seringkali luput dari perhatian orang lain.
 Bekali diri kamu dengan pengetahuan mengenai aspek-aspek menarik dari objek atau
fenomena yang hendak kamu bahas.
 Gunakan argumen yang logis saat kamu membahas aspek menarik dari sebuah objek atau
fenomena, yang dapat diterima oleh pembaca.
 Tulis esai kamu dalam bahasa yang mengalir agar teks esai kamu menarik untuk dibaca.
 Gunakan gaya bahasa yang khas untuk membedakan teks esai kamu dengan penulis esai
lainnya.
Struktur Kritik dan Esai
Berdasarkan strukturnya, kritik dan esai tergolong dalam teks eksposisi. Oleh karena itu, struktur
kritik dan esai adalah sebagai berikut:

A. Tesis
Tesis merupakan pendapat atau opini umum berupa pengenalan atau deskripsi karya dalam
sebuah teks kritik atau pengenalan dan definisi umum dalam sebuah teks esai.
B. Rangkaian Argumen
Rangkaian argumen merupakan bagian dari teks kritik atau teks esai yang berisi pendapat penulis
sebagai penjelasan khusus dari teks umum yang sudah dipaparkan sebelumnya. Dalam teks
kritik, bagian ini banyak memuat data, fakta, dan teori yang teruji untuk mendukung argumen
penulis. Sementara dalam teks esai, pada bagian ini tidak akan ada banyak fakta atau data karena
argumen penulis biasanya masih memiliki hipotesis baru.
C. Penegasan Ulang
Bagian penegasan ulang dalam teks kritik dan teks esai merupakan perumusan kembali secara
ringkas mengenai tesis dan berbagai argumen yang telah disampaikan penulis pada dua bagian
sebelumnya. Penegasan ulang ini dilakukan untuk menyilangkan kembali antara teks awal dan
rangkaian argumen penulis menjadi kesatuan ide utuh yang dapat dicerna oleh baik oleh
pembaca.
Pada teks kritik, bagian ini juga dapat berisi penilaian akhir dan saran konkret penulis mengenai
karya yang dibahasnya. Sementara dalam teks esai biasanya pada bagian ini akan memuat solusi
alternatif yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dibahas.
Kaidah Kebahasaan Kritik dan Esai
Dalam teks kritik dan teks esai terdapat kaidah kebahasaan yang khas. Kaidah kebahasaan
tersebut adalah sebagai berikut:
 Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Misalnya, dalam kritik kamu akan
menemukan kalimat seperti “Bukankah sebaiknya alur linear lebih baik digunakan
dalam cerita seperti ini?” Sementara dalam esai, contohnya adalah “Lebih baik
mencegah daripada mengobati.”
 Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung dan membuktikan
kebenaran argumentasi penulis. Biasanya penulis akan mengutip pendapat ahli atau
mencantumkan data resmi dari penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
Misalnya, dalam kritik karya sastra, penulis mengutip ahli filsafat dalam analisanya atau
dalam teks esai, penulis mengutip data yang sudah dihimpun oleh pihak berwenang
mengenai kondisi COVID-19 saat ini di Indonesia.
 Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat mengomentari atau
menilai. Misalnya, dalam teks kritik sastra penulis memuji kemampuan pengarang dalam
mewacanakan tema yang diangkat dalam novelnya. Sementara dalam teks esai,
contohnya adalah “Sepertinya pemerintah masih belum serius menangani kasus COVID-
19 yang semakin meningkat di Indonesia.”
 Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.
Misalnya dalam kritik sastra terdapat beberapa istilah
seperti stilistika, diksi, majas, konflik, alur alinear, dan lain sebagainya. Sementara dalam
esai mengenai COVID-19 akan terdapat beberapa istilah seperti virus, COVID-19, mutasi
virus, mahkota (crown) virus, vaksin, dan lain sebagainya.
 Menggunakan kata kerja mental. Penggunaan kata kerja ini digunakan karena pada
dasarnya teks kritik dan teks esai adalah teks eksposisi yang bersifat argumentatif.
Contoh penggunaan kata kerja mental ini
adalah memendam, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan, menentukan,
dan mengandalkan.
Nah, itulah pembahasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 12 mengenai apa itu Kritik dan
pengertian Esai. Semoga setelah kamu membaca artikel ini, kamu jadi lebih paham mengenai
apa itu kritik dan apa itu esai, ya.

Anda mungkin juga menyukai