KEBIDANAN
Disusun Oleh:
Andini P17124020043
Velin Manik P17124020078
Yaskyva Nurfaiza Julvi P17124020079
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
Etikolegal dalam Praktek Kebidanan mengenai “Nilai dan Norma dalam Praktek
Kebidanan” dapat selesai pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etikolegal dalam
Praktek Kebidanan dan bertujuan agar pembaca dapat mengetahui “Nilai dan Norma
dalam Praktek Kebidanan”. Pada kesempatan ini juga, penulis menyampaikan
ucapakan terima kasih yang ditujukan kepada:
1. Tuhan yang selalu menjadi penuntun dan yang menyertai kami dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kami.
3. Ibu Alice Leiwakabessy, SPd, MKM selaku dosen penanggung jawab mata
kuliah Etikolegal dalam Praktek Kebidanan di Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta 1.
4. Ibu Alice Leiwakabessy, SPd, MKM selaku dosen pengampu mata kuliah
Etikolegal dalam Praktek Kebidanan di Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta 1.
Materi yang kami sampaikan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu
arahan, koreksi, dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
LEMBAR PERSETUJUAN9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat Makalah
Dapat mengetahui dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari makalah
mata kuliah Etikolegal dalam Praktek Kebidanan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
karena adanya kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa nilai
(wertrager). Menilai berarti menimbang, yaitu suatu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, kemudian untuk
selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu merupakan keputusan nilai yang
dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik
atau tidak baik, indah atau tidak indah. Keputusan nilai yang dilakukan
oleh subyek penilaian berhubungan dengan unsur-unsur yang ada pada
manusia sebagai subyek penilai, yaitu unsur-unsur jasmani, akal, rasa, karsa
(kehendak) dan kepercayaan.. Sesuatu itu dikatakan bernilai apabila sesuatu
itu berharga, benar, indah, baik, dan lain sebagainya. Di dalam nilai itu sendiri
terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan dan keharusan.
Apabila membicarakan tentang nilai, maka sebenarnya membicarakan tentang
hal yang ideal dan tentang hal yang merupakan cita-cita, harapan,
dambaan dan keharusan. Berbicara tentang nilai berarti berbicara tentang das
Sollen, bukan das Sein. Nilai termasuk di dalam bidang makna normatif,
dan termasuk di dalam dunia ideal dan bukan dunia real. Meskipun
demikian, diantara keduanya, antara das Sollen dan das Sein, antara dunia
ideal dan dunia real itu harus saling berhubungan atau saling terkait
secara erat. Artinya bahwa das Sollen itu harus menjelma menjadi das
Sein, yang ideal harus menjadi real, yang bermakna normatif harus
direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta.
4
nilai yang berbeda dengan mereka. Meskipun bidan tidak dapat dan
sebaiknya tidak mengabaikan atau menyangkal nilai mereka dan nilai
profesi, mereka harus mampu menerima nilai dan keyakinan klien,
bukan menganggap bahwa nilai merekalah yang paling baik.
Pendekatan yang menerima dan tanpa menghakimi ini
mengharuskan bidan untuk menyadari nilai mereka dan bagaimana
nilai mereka mempengaruhi perilaku.
5
1. Menurut T. Raka Joni, 1980 adalah sebagai berikut :
a. Menguasai visi yang mendasari keterampilan
b. Mempunyai wawasan filosofi.
c. Mempunyai pertimbangan yang rasional
d. Memiliki sifat yang positif serta mengembangkan mutu kerja.
3. Menurut Scein EH
a. Terikat dengan pekerjaan seumur hidup.
b. Mempunyai motifasi yang kuat atau panggilan sebagai
landasan pemilihan kariernya dan mempunyai komitmen
seumur hidup.
c. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan keterampilan
khusus melalui pendidikan dan pelatihan. d. Mengambil
keputusan demi kliennya, berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip
dan teori.
d. Berorientasi pada pelayanan menggunakan keahlian demi
kebutuhan klien.
e. Pelayanan yang diberikan kepada klien berdasarkan kebutuhan
objektif klien.
f. Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien mempunyai
otonomi dalam mempertahankan tindakannya.
g. Membentuk perkumpulan profesi peraturan untuk profesi.
h. Mempunyai kekuatan status dalam bidang keahliannya,
pengetahuan mereka dianggap
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai adalah nilai-nilai dan norma – norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya (Kamus bahasa Indonesia). Nilai merupakan keyakinan sesorang
tentang penghargaan terhadap standar prilaku personal. Menurut Simon
( 1973) menyatakan bahwa nilai adalah seperangkat keyakinanan dan sikap
pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan.
Menilai berarti menimbang, yaitu suatu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, kemudian untuk
selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu merupakan keputusan nilai yang
dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik
atau tidak baik, indah atau tidak indah. Keputusan nilai yang dilakukan
oleh subyek penilaian berhubungan dengan unsur-unsur yang ada pada
manusia sebagai subyek penilai, yaitu unsur-unsur jasmani, akal, rasa, karsa
(kehendak) dan kepercayaan..
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Nilai dan Norma dalam Praktek
Kebidanan”. Telah dikoreksi oleh dosen penanggung jawab dan telah dikoreksi oleh
tim.