Disusun Oleh :
Andini P17124020043
JURUSAN KEBIDANAN
2020/2021
1
Pertemuan ke 1
Tanggal: 2 Februari 2021
Kelompok 1
Materi: Fisiologi Kehamilan
Materi kelompok
Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan
1. Sistem Reproduksi
2. Sistem Integumen
3. Sistem Endokrin
4. Sistem Muskuloskeletal
5. Sistem Pernapasan
6. Sistem Perkemihan
7. Sistem pencernaan
Manuaba (1998:106) menguraikan perubahan-perubahan
fisiologis
Yang terjadi pada metabolisme tubuh wanita hamil, yaitu:
1. Metabolisme basal meningkat sebesar 15% sampai 20%.
2. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155
mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan
hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan
janin, Dll.
Tanda tanda Dugaan Kehamilan
1. Menstruasi terlambat atau tidak mesntruasi
2. Merasa mual dan muntahNgidam
3. Payudara besar dan tegangSulit buang air besar
4. Perubahan warna kulit pada bagian-bagian tertentu, misalnya:
leher, muka, dan areola mamae (kelenjar payudara)Epulis
(pembengkakan pada gusi)Varises (munculnya pelebaran
pembuluh darah, misalnya pada bagian betis)
Buku
2
3. Fertilisasi
Proses kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan
sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma adalah di daerah
ampula tuba, sebelum keduanya bertemu, terjadinya 3 fase yaitu :
1. Tahap penebusan korona Radiata
2. Penebusan zona pellusida
3. Tahap penyatuan cosit dan membran sel sperma
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dipengaruhi beberapa faktor
dan subfaktor Yaitu :
1. Faktor Ibu
Keadaan kesehatan pada saat ibu hamil
Penyakit yang menyertai kehamilan
Penyulitan kehamilan
Kelainan pada uterus
2. Faktor janin
Jenis kelamin janin
Penyimpanan genetik
Infeksi intrauterine
3. Faktor plasenta
Jurnal
Jurnal Ilmiah Kesehatan Karya Putra Bangsa 2 (1), 33-38, 2020
Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan
bayi perlu dilakukan minimal empat kali selama kehamilan. Masih banyak ibu
hamil yang belum mengetahui keluhan fisiologis selama kehamilan.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang merupkan
umur. Responden yang berumur 20-35 tahun akan memiliki tingkat kematangan
dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan dengan Umur yang lebih muda,
sehingga akan memiliki pengetahuan yang lebih baik pula termasuk pengetahuan
tentang keluhan fisiologis selama kehamilan.
Adapun tujuan ANC merupkan: meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik, mental dan sosialisasi bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan
atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat
penyakit secara umum dalam kebidanan, memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, memonitor kemajuan
persalinan untuk memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang
3
normal, mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan
penatalaksanaan yang diperlukan, mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik,
emosional dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya
komplikasi, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal dan mendeteksi dan
menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetrik selama kehamilan
(Mufdillah, 2011).
keluhan fisiologis kehamilan berhubungan erat dengan keteraturan pemeriksaan
ANC. Semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan
semakin tinggi pula ibu hamil yang mendukung tentang pemeriksaan kehamilan
sehingga ibu hamil akan teratur melakukan kunjungan dan jika semakin rendah
pengetahuan ibu hamil maka semakin rendah pula ibu hamil yang mendukung
tentang pemeriksaan kehamilan sehingga ibu tidak teratur melakukan kunjungan.
Jika pengetahuan ibu tentang keluhan fisiologis selama kehamilan baik maka ibu
akan teratur melakukan pemeriksaan ANC, demikian pula sebaliknya jika
pengetahuan ibu tentang keluhan fisiologis kurang maka akan sembarangan untuk
pemeriksaan ANC nya.
4
Pertemuan ke 2
Tanggal: 2 Februari 2021
Kelompok 2:
Materi : Psikologis Kehamilan
Materi kelompok
5
kehamilan. Disamping itu pada kehamilan trimester kedua ini ibu mulai
merasakan pergerakan janin yang dikandungnya, sehingga untuk
menambah pengetahuan tentang kehamilan menjadi lebih semangat.
Perubahan psikologis ibu hamil periode trimester ketiga terasa lebih
kompleks dan lebih meningkat kembali dari kehamilan trimester
sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin
membesar. Kondisi ini tidak jarang menimbulkan masalah seperti posisi
tidur yang kurang nyaman dan mudah terserang rasa lelah atau kehidupan
emosi yang fluktuatif. Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga
ini. Wanita khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu
kapan dia melahirkan. Ibu lebih sering bermimpi tentang bayinya, atau
tentang proses persalinan serta ketakutan akan kehilangan bayinya
(Janiwarty, 2013).
Bunda juga akan mengalami lebih banyak sakit fisik, seperti sakit punggung,
leher, kaki dan tulang rusuk. Rasa sakit ini akan memperburuk suasana hati.
Buku
Dra. Ni Nengah Susanti, M.Kes. (2009). Buku Saku Kebidanan . Jakarta:
EGC.
Kehamilan adalah suatu masa perubahan psikologis, sosial, dan biologis yang
sangat besar, dan mempengaruhi tanggung jawab, kebebasan nilai prioritas,
status sosial, hubungan dan bahkan citera diri dari calon orang tua. Kehamilan
merupakan suatu masa transisi yang ditandai tiga karakteristik sebagai
6
pengalaman keluarga yang unik, yaitu siklus perubahan, tidak dapat diramalkan,
dan merupakan pengalaman yang hakiki yang dijadikan sebagai suatu
serangkaian kejadian. Bagi wanita yang sudah pernah mengalaminya. Perubahan
kondisi fisik dan emosi yang komplek, memerlukan adaptasi yang sesuai dengan
adanya proses Psikologi sosial pada umumnya dibatasi sebagai usaha untuk
memahami dan menjelaskan akan beberapa hal yaitu: bagaimana pikiran,
perasaan dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kehadiran orang lain baik
secara aktual maupun imagined(dibayangkan) (Fiedman 1985). Psikologi sosial
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dari
setiap individu sebagai fungsi dari rangsangan-rangsangan sosial yang ada di
lingkungan tempat individu tersebut tinggal (Sarwono, 1987).
Jurnal
Lisa Rahmawati,2017.Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Perubahan Psikologi Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Pariaman
tahun 2017
Trimester pertama sering di katakan sebagai masa penentuan. Penentuan untuk
membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada saat inilah tugas
psikologispertama sebagai calon ibu untuk dapat menerima kenyataan akan
kehamilanya.
Trimester kedua sering disebut sebagai periode kesehatan, yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidak nyamanan
yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase
ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Adapun dampak psikologis pada ibu hamil di antaranya sensitif, cenderung malas,
minta perhatian lebih, gampang cemburu, dan ansietas (kecemasan). Wanita
hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman
kepada orang lain. Ibu hamil akan merenungkan segala impiannya, angan-
anganya, fantasinya terhadap objek-objek, peristiwa, atau konsep abstrak, seperti
kematian, kehidupan, keberhasilan dan kebahagiaan selama hamil.
Sebagian besar responden (63,9%) memiliki pengetahuan yang rendah tentang
perubahan psikologis pada kehamilan trimester, sebagian besar responden
(63,9%) memiliki pengetahuan yang tinggi tentang perubahan psikologis pada
kehamilan trimesterII, sebagian besar responden (66,7%) memiliki pengetahuan
yang rendah tentang perubahan psikologis pada kehamilan trimesterIII, dan
7
sebagian besar responden (52,8%) memiliki pengetahuan yang rendah tentang
dampak perubahan psikologis pada kehamilan.
Pertemuan ke 3
Tanggal : 4 Februari 2021
Kelompok 3
Materi: Pengenalan tanda Bahaya pada masa Kehamilan
Materi kelompok
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/ periode
antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
Tanda Bahaya pada masa Kehamilan:
1. PERDARAHAN VAGINA
8
2. SAKIT KEPALA YG HEBAT, MENETAP & TIDAK HILANG
3. BENGKAK PADA MUKA & TANGAN
4. NYERI ABDOMEN YANG HEBAT
5. KELUAR CAIRAN PERVAGINAM
6. MUAL DAN MUNTAH BERLEBIHAN
7. BAYI KURANG BERGERAK SEPERTI BIASA
Pada kehamilan
- AbortusMuda
- Mola Hidatidosa
- KET
Pada Kehamilan
- PlasentaLanjut
Previa
- Solutio Plasenta
9
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)
a) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab
kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain
dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249).
10
b) Sakit Kepala Yang Hebat
c) Penglihatan Kabur
d) Bengkak di muka atau tangan
e) Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1
jam).
f) Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
g) Kejang
h) Selaput kelopak mata pucat
i) Demam Tinggi
Jurnal
11
pemulihan kondisi ibu setelah melahirkan dan mencegah komplikasi yang
mungkin terjadi selama masa nifas.
Buku
Resume Kelompok 4
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
8 Februari 2021
12
Materi kelompok
Kebutuhan Dasar Ibu hamil Trimester pertama:
1. Diet
2. Pergerakan dan gerakan badan
3. Hygiene
4. Koitus/bersenggama
Periode Trimester pertama:
1. Germinal [ 0-2 Minggu ]
2. Embrionik [ 3-8 Minggu ]
3. Pertus [ 9-12 Minggu
Kebutuhan Dasar Ibu hamil Trimester kedua:
Minggu ke 12 - 24 terjadinya perkembangan pada bayi : Jaringan kuku,
kulit serta rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke-20 dan ke-
21. Indra penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak
mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak
sosok manusia dengan panjang 30 cm.
1. Pakaian: bahan katun dan mudah penyerap keringat
2. Pola Makan: ibu dianjurkan untuk menkonsumsi protein, vitamin dan
zat besi. Ibu hamil juga dianjurkan untuk mengkonsumsi 90 tablet Fe
selama hamil agar ibu tidak Anemia.
3. Diberikan Imunisasi TT3
4. Nutrisi
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester ketiga:
1. Nutrisi
2. Seksual
3. Istirahat Cukup
4. Kebersihan diri
5. Mempersiapkan Kehamilan
6. Melakukan konseling tanda tanda persalinan
Menurut Kusmaedi, kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh
seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa
13
menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki
simpanan tenaga untuk mengatasi beban tambahan.
beberapa komponen kebugaran jasmani :
a)Daya tahan (endurance) f. Keseimbangan (balance)
b)Kelentukan (flexibility) g. Kelincahan (agility)
c)Kekuatan (strength) h. Koordinasi (coordination)
d)Komposisi tubuh i. Kecepatan Reaksi (reaction
speed)
e)Kecepatan (speed) j. Daya (power)
Faktor pendukung kebugaran Trimester pertama kedua ketiga
1. Pola Makan
2. Latihan Fisik
Jurnal
Kebutuhan Dasar Ibu hamil secara fisik perlu dipenuhi agar ibu dalam menjalani
kehamilannya terjaga kesehatannya. Kebutuhan tersebut meliputi oksigenasi,
nutrisi, personal hiegine, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi/body mekanik,
istirahat/tidur. Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu
maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu
hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara
langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.
Kebutuhan nutrisi pada saat hamil, ibu harus makan makanan yang mengandung
nilai gizi bermutu tinggi, meskipun tidak makanan yang mahal. Gizi pada ibu
14
hamil harus ditingkatkan 300 kalori perhari, ibu hamil harusnya mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan [ menu
seimbang]. Kalori untuk ibu hamil dan menyusui masing masing adalah 2300 dan
2 800 KKL. Kalori digunakan untuk produksi energi. Bila kurang energi akan di
ambil dari protein yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.
Buku
Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan
psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat
berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama
hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual,
mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi,
traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan
bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda
bahaya dalam kehamilan.
15
Kelompok 5
09 Februari 2021
Materi kelompok
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi
selama kehamilan yaitu dengan porsi dua kali makan orang yang
tidak hamil.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15%
dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal
Masalah gizi pada ibu hamil
Kurangnya asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak)
maupun zat gizi mikro (asam folat, zat besi, kalsium, iodium, dan lain-
lain) dapat menimbulkan masalah gizi dan kesehatan pada ibu dan bayinya
1. keguguran
2. perdarahan pasca persalinan
16
3. kematian ibu
4. kenaikan BB ibu hamil terganggu
5. malas tidak suka beraktivitas
6. payudara dan perut kurang membesar
7. pergerakan janin terganggu
8. mudah terkena penyakit infeksi dan
9. persalinan akan sulit serta lama
Faktor-faktor yang berpengaruh pada asupan gizi dan rendahnya kenaikan
berat badan selama kehamilan adalah :
17
3. Kalsium :
Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan sel-selnya. Jika
kebutuhannya kurang terpenuhi, janin akan mengambil cadangan kalsium
dari tulang ibu . Jumlah kebutuhan kalsium bagi ibu hamil sendiri sebesar
1.000 mg/hari selama kehamilan. Sumber kalsium antara lain telur, susu,
keju, mentega, daging, ikan, dan bayam
Buku
Gizi Pada Ibu Hamil. Evawany Aritonang. PT Penerbit IPB Press, 2010
Asupan gizi ibu hamil merupakan faktor penting, baik untuk pemenuhan nutrisi
ibu hamil maupun pertumbuhan dan perkembangan janin, Ibu hamil wajib
memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan trimester kehamilan, agar janin dalam
kandungan dan dirinya selalu sehat, Ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang
seimbang. Kesimbangan itu diperlukan agar tidak ada zat gizi yang berlebihan,
bahkan kurang. Kehamilan yang sehat pada ibu hamil dan janin diperoleh dengan
intik yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan ibu janin. Energi adalah faktor
penentu gizi yang utama penentuan pertambahan Berat badan. Energi yang
dibutuhkan selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan
janin, plasenta, dan jaringan ibu. Kebutuhan harian ibu hamil adalah kalsium
sebanyak 1000-1200 miligram, folat sebanyak 600-800 mikrogram, dan zat besi
sebanyak 27 miligram.
18
Jurnal
Dewantari, N. M. (2013) ‘PERANAN GIZI DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI Ni Made Dewantari 1’, Jurnal Skala Husada.
Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi dan mendapatkan makanan yang
cukup gizi agar janin yang dikandungnya bertumbuh kembang dengan baik
sehingga terhindar dari berat badan lahir rendah (BBLR), BBLR dapat
mengakibatkan bayi lahir stunting (MCA Indonesia, 2014). Kepatuhan ibu hamil
untuk Mengkonsumsi tablet zat besi atau Fe pada masa kehamilan berjumlah 90
tablet minimal yang perlu dikonsumsi di masa kehamilan (Susiloningtyas,
2012a).kekurangan zat gizi tertentu dapat mengakibatkan ibu mengalami anemia
pada saat kehamilan sehingga suplai darah yang seharusnya diantarkan ke oksigen
sebagai sumber makanan janin terhambat itulah penyebab tumbuh kembang janin
tak normal (Nurhidayati Rohmah Dyah and Irdawati, 2013).
19
Kelompok 6
09 Februari 2021
Materi kelompok
20
1. Evidence based Medicine adalah pemberian infornasi obat-obatan
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan.
2. Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan kedokteran (Clinical Governance): suatu tantangan
profesi kesehatan dan kedokteran di masa mendatang.
3. Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan
4. Evidence based report adalah merupakan bentuk penulisan laporan
kasus yang baru berkembang, memperlihatkan bagaimana hasil
penelitian dapat diterapkan pada semua tahapan penatalaksanaan
pasien.
Jurnal
I Jayanti, 2019
21
bidan (PMB) dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Kriteria inklusi yaitu Bidan
yang memiliki klinik mandiri (Praktik Mandiri Bidan) minimal 3 tahun,telah
terstandar Bidan Delima, memiliki kualifikasi pendidikan minimal D3, memiliki
STR (Surat Tanda Registrasi) dan Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB) yang masih
aktif, sudah mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN), dan bersedia
menjadi partisipan. Kriteria inklusi yaitu riwayat gangguan psikologis dan
partisipan yang memutuskan keluar pada saat penelitian berlangsung. Sulit untuk
menerapkan praktik sesuai denganevidence-based, terdapat hambatan-
hambatanyang terjadi saat penerapan evidence-baseddukungan persalinan normal.
Hambatan yangselama ini dirasakan oleh bidan mencakup tigahambatan yaitu
hambatan dari keluarga,hambatan dari pasien dan suami, dan
kurangnyapengetahuan pasien dan keluarga tentangpentingnya dukungan selama
persalinan. Tenagakesehatan terutama bidan diharapkan mampumeningkatkan
Konseling Informasi dan Edukasi(KIE) tentang dukungan persalinan kepada
pasien maupun keluarganya. Keterbatasan dalampenelitian ini adalah peneliti
hanya melakukansatu kali observasi pada masing-masing Praktik Mandiri Bidan
(PMB), sehingga hal tersebut masih kurang menggambarkan implementasi
evidence-based dukungan selama persalinan normal.
Buku
Susilo Rini dan Feti Kumala D, Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based
Practice. 2017
nifas (puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan
6 minggu (42 hari) setelah itu. Puerperium yaitu dari kata Puer yang artinya bayi
dan Parous melahirkan. Jadi, puerpurium berarti masa setelah melahirkan bayi
yaitu masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24
jam pertama post partum sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkualitas
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.
Berdasarkan standar pelayanan kebidanan, standar pelayanan ibu nifas meliputi
22
perawatan bayi baru lahir (standar 13), penanganan 2 jam pertama setelah
persalinan (standar 14), dan pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
(standar 15), dan bila merujuk pada kompetensi 5 (standar kompetensi bidan)
maka prinsip asuhan kebidanan bagi ibu pada masa nifas dan menyusui harus
bermutu tinggi serta tanggap terhadap budaya setempat.
Kelompok 7
11 Februari 2021
23
Materi kelompok
2. Pemeriksaan ANC
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
KesadaranTanda – tanda vital (Tekanan darah, Nadi, Pernafasan dan
Suhu)
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik ini dilakukan secara sistematis dari kepala hingga
ujung kaki (head to toe). Pemeriksaan fisik, meliputi IPPA (Inspeksi,
Palpasi, Perkusi dan Auskultasi).
24
2.Sering BAK
3.Kelelahan
4.Keringat bertambah
5.Keputihan
Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil Trimester 2
1.Sembelit
2.Kram
3.Hemoroid
4.Pegel pegel
Senam Hamil
Manfaat nya:
1.Melatih postur tubuh yang baik, tegap, dan kuat disepanjang
kehamilan
2.Menguatkan otot punggung
3.Melancarkan aliran darah
Baby Spa
Manfaat nya:
1.Melancarkan peredaran darah
2. Meningkatkan kualitas respon bayi
3.Meningkatkan kualitas tidur bayi
Jurnal
25
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan palpasi Leopold yang merupakan salah satu teknik
pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan yaitu merasakanbagian
yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakan tangan pemeriksa
dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-bagian tersebut dengan
cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu. Pemeriksaan DJJ
dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan
janin khususnya denyut janin dalam rahim. Detak jantung janin normal
permenit yaitu 120-160 kali/menit. Pemeriksaan denyut jantung janin harus
dilakukan pada ibu hamil. Denyut janytung janin baru dapat terdengar pada usia
kehamilan 16 minggu.
1. Instrumen troy
2. Dressingjar atau tromol
3. Sterilisator
4. Panci pengukus
5. Korentang / dressing forceps
1. Bengkok
2. Termometer
26
3. Timbangan
4. Reflek Hammer
5. Head mirror, head lamp, head band ( Lampukepala)
6. Spatel
Pembacaan Buku
27
Kelompok 8
22 Februari 2021
Materi kelompok
Masa kehamilan adalah salah satu masa yang paling rentan dan perlu dijaga
dengan baik demi kesehatan calon ibu dan janin. Kesehatan para calon ibu
dan janin dapat dijaga dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium.
28
Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui golongan darah seseorang. Pemeriksaan golongan darah perlu
dilakukan agardapat mengantisipasi terjadinya anemia berat saat melahirkan
yang membutuhkan transfusi darah.
Tes HIV terdiri atas beragam jenis dan tidak ada tes HIV yang
sempurna. Ada 3 jenis utama tes HIV, yaitu : tes antibodi ( ELISA
(enzyme-linked immunosorbent assay), IFA (immunofluorescene antibody
assay), western blot), tes PCR (polymerase chain reaction), dan tes
kombinasi antibodi-antigen (Ab-Ag test).
Protein urin adalah adanya protein dalam urin yang melebih ibatas
normal. Protein dalam urin normal sangat lah kecil yaitu kurang dari 150
mg protein perhari, dan dua per tiga dari jumlah tersebut adalah protein
yang dikeluarkan oleh tubulus (Bandiyah, 2009). Terjadinya protein urin
(proteinuria) mungkin adalah indicator tunggal terbaik dari kelainan ginjal.
Untuk alasanini, uji kualitatif untuk protein adalah prosedur skrining yang
berguna untuk mendeteksi kelainan ginjal (KiswariRukman, 2014).
Glukosa urin adalah adanya glukosa di urin yang disebabkan oleh
tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) sehingga keluar
bersamaan dengan urin, yang dipengaruhi oleh fungsi ginjal yang kurang
baik. Fungsi pemeriksaan glukosa urin adalah untuk melihat kadar glukosa
urin agar dapat mengetahui berat atau ringannya penyakit diabetes melitus
(Aziz, 2016).
Pembacaan Jurnal
29
untuk memastikan kadar Hb ibu hamil berada di atas 10. Jika kadar Hb ibu
hamil berada di bawah 10 maka perkembangan janin akan terganggu dan
dapat menyebabkan risiko perdarahan pada ibu saat persalinan nanti.
Urine reduksi adalah pemeriksaan uji laboratorium untuk mengetahui
kadar gula pada pasien. Protein urine merupakan pemeriksaan uji
laboratrium untuk mengetahui adanya protein didalam urine.Tujuan :
untuk mengetahui kondisi kesehatan pada ibu hamil. Haemoglobin (Hb)
adalah komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke
seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekuranagan oksigen.
Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolism. Menurut
Manuaba (2008), haemoglobin adalah molekul protein pada sel darah
merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru.
Kandungan zat besi yang terdapat dalam Hb membuat darah berwarna
merah. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan metode sachli yang dilakukan minimal 2 kali selama
kehamilan yaitu trimester I (umur kehamilan sebelum 12 minggu) dan
trimeseter III (umur kehamilan 28 sampai 36 minggu).
Pembacaan Buku
30
pada saat ANC adalah pemeriksaan HB, pemeriksaan protein urine atas
indikasi dan pemeriksaan glukosa urine atas indikasi. Pemeriksaan kadar
hemoglobin (hb) dilakukan untuk mengetahui ibu hamil mengalami anemia
atau tidak. Jika kadar Hb ibu hamil di bawah 10 mg/dl, maka
dapat menganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko
perdarahan pada saat persalinan. Pemeriksaan glukosa urine adalah
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar gula pada ibu hamil.
Jika terdapat glukosa dalam urine ibu hamil, maka
mengindikasikan ibu mengalami diabetes gestasional dan dapat
meningkatkan risiko bayi lahir dengan makrosomia. Sedangkan protein
urine merupakan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya
protein di dalam urine. Jika terdapat protein dalam urine ibu hamil,
maka mengindikasikan ibu hamil mengalami keracunan kehamilan yang
dapat meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan.
31
Kelompok 9
23 Februari 2021
Makalah Kelompok
32
4. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, hasil observasi dan
pemeriksaan oleh orang yang melakukan
5. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk posisi, kondisi,
tanda, gejala, warna, jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim
dipakai, memakai singkatan atau symbol yang sudah disepakati,
misalnya KU, Ket +, KPD, Let Kep, Let Su, S/n, T dll.
6. Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi.
7. Kolom tidak dibiarkan kosong tapi dibuat tanda penutup, misalnya
dengan garis atau tanda silang.
8. Bila ada kesalahan menulis, tidak diperkenankan menghapus
(ditutup atau ditipex) tetapi dicoret dengan garis dan membubuhkan
paraf disampingnya.
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan adalah system pencatatan yang
digunakan agar asuhan yang dilakukan dapatdicatat dengan benar, jelas,
sederhana dan logis dengan menggunakan metode pendokumentasian
SOAP.
Teknik pendokumentasian adalah merupakan cara menggunakan
dokumentasi dalam penerapan proses asuhan.
Ada 2 (dua) macam tehnik pendokumentasian, yaitu :
1. Naratif
2. Flow Sheet
Pembacaan Jurnal
33
Dasar Bidan Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan. 2016
Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah
dalam kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis, diawali dari pengkajian
data (data subjektif dan objektif) dianalisis sehingga sistem dokumentasi
Subjektif, Objektif, Assesment, Planning (SOAP) serta catatan perkembangan.
Asuhan kebidanan diberikan kepada wanita mulai prakonsepsi, kehamilan,
persalinan hingga nantinya tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
Manajemen tersebut diberikan sesuai dengan masalah yang ada pada sasaran dan
caranya pun akan berbeda sehingga menuntut bidan untuk selalu memikirkan hal-
hal baru agar tata cara yang diberikan akan berbeda-beda. Manajemen asuhan
kebidanan menurut Varney terdapat tujuh langkah :
langkah pertama adalah pengumpulan data dasar : dilakukan
pegumpulan informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien.
Langkah kedua adalah interpretasi data dasar : identifikasi
terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas data
-data yang telah dikumpulkan.
Langkah ketiga adalah mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensial : Hal ini berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa
Langkah keempat yaitu mengidentifikasi kebutuhan dan tindakan
segera : mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan
atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani
bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain.
Langkah kelima yaitu perencanaan : langkah ini
direncanakan asuhan yang menyeluruh.
Langkah keenam adalah pelaksanaan : dilaksanakan secara efisien
dan aman.
Langkah ketujuh yaitu evaluasi : apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaanya.
Pembacaan Buku
34
Semua catatan harus ditulis dengan tinta dan dengan
menggunakan bahasa yang lugas, karena tulisan yang tidak
dimengerti dapat disalah tafsirkan dan menimbulkan persepsi
yang salah (jangan pakai pensil, karena mudah terhapus).
Catat hanya fakta, jangan membuat spekulasi atau perkiraan
dari situasi yang ada.
Dll
Model pendokumentasian.
1. POR (Problem Oriented Record)
2. SOR (Source Oriented Record)
3. CBE (Charting By Exception)
4. KARDEKS
35