Anda di halaman 1dari 7

ISSUE ETIK PELAYANAN KEBIDANAN Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia

dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah

penyelesaiannyabaik atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan mempunyai konotasi yang negative yangberhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan professional bila ia mempunyaikekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawabmenolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusansendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalumemperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi. Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan

sosialmasyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagaiakibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai.Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanankebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik Mungkin saja akan terjadi juga dalampraktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja diRS, RB atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggungjawabkan sendiri apa yangdilakukan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebasMengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya

terhadapkemungkinan terjadinya penyimpangan etik. A.Istilah dalam Etik Sebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan kebidanan, maka ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :

1.Legislasi (Lieberman, 1970) Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.

2. Lisensi Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaanyang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang danuntuk meyakinkan klien.

3. Deontologi/Tugas Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.

4. HakKeputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.

5. Instusioner Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik dari kasusper kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang samapentingnnya.

6. Beneficience Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.

7. Mal-efecience Keputusan yang diambil merugikan pasien

8. Malpraktek/Lalai a.Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien b.Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar c.Melakukan tindakan yang mencederai klien d.Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas. 9.Malpraktek terjadi karena a.Ceroboh b.Lupa c.Gagal mengkomunikasikan.

Bidan sebagai petugas Kesehatan sering berhadapan dengan masalah etikyang berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum,tetapi belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik.Banyak hal yang bisa membawa seorang bidan berhadapan dengan masalah etik. Contoh kasus : Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan

postpartumsetelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untukdiberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yangmenyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan

karenakemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bilaterjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien,dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalamhal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidanharus memaksa pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah keputusan yang terbaikyang harus ia lakukan (dentology)

B.Kewajiban dalam Pekerjaan Sangat jelas bahwa kewajiban harus mendapat pengakuan hukum. Bidandalam melaksanakan peran dan fungsinya wajib memberikan asuhan kepada

semuapasiennya (Ibu dan Bayi), termasuk orang lain yang secara langsung jugamemberikan asuhan kepada pasien tersebut misalnya orang tua/keluarga pasien.

Kewajiban bidan antara lain :

1.Memberikan informasi kepada klien dan keluarganya. 2.Memberikan penjelasan tentang resiko tertentu yang Mungkin terjadi dalam memberikan asuhan atau prosedur kebidanan. Kewajiban yangmerupakan ini telah diatur yang dalam pp 32 tentang oleh tenaga tenaga Kesehatan Kesehatan

pedoman

harus

dipergunakan

sebagaiPetunjuk dalam menjalankan profesinya secara baik, juga dalam kode etik maupunstandar Profesi yang disusun oleh Profesi.

C.Beberapa Permasalahan Pembahasan Etik dalam Kehidupan Sehari-hari 1.Persetujuan dalam proses melahirkan 2.Memilih/mengambil keputusan dalam persalinan 3.Kegagalan dalam proses persalinan misalnya pemberian epidural anestasi 4.Pelaksanaan USG dalam kehamilan 5.Konsep normal pelayanan kebidanan 6.Bidan dan pendidikan sex.

D.Masalah Etik yang Berhubungan dengan Teknologi 1.Perawatan intensif pada bayi 2.Skrening terhadap bayi 3.Transpalansi bayi 4.Teknik reproduksi dan kebidanan

E.Etik dan Profesi 1.Pengambilan keputusan dan penggunaan kode etik 2.Otonomi bidan dan Kode Etik Profesional 3.Etik dalam penelitian kebidanan 4.Penelitian tentang masalah kebidanan sensitive.

F.Etik Issue dan Dilema 1.Agama/Kepercayaan 2.Hubungan dengan pasien 3.Hubungan dengan dokter 4.Kebenaran 5.Pengambilan keputusan 6.Pengambilan data 7.Kematian yang tenang 8.Kerahasiaan 9.Aborsi 10.AIDS

11.In-vitro fertization

G.Tanggapan Berkaitan dengan : 1.Kode Etik Sejak zaman Masehi dunia kedokteran sudah mengenal kode etik

yangdigunakan untuk melaksanakan praktek kedokteran pada zaman itu. Kode etikmerupakan suatu kesepakatan yang diterima & dianut Bersama

(kelompoktradisional) sebagai tuntutan dalam melakukan praktek. Kode etik ini disusunoleh Profesi berdasarkan keyakinan dan kesadaran professional serta tanggungjawab yang berakar pada kekuatan moral & kemampuan manusia. Kode etik Profesi merupakan suatu pernyataan komprehensif dari Profesiyang memberikan tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktek dalambidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien/pasien, keluarga,masyarakat, teman sejawat, Profesi & dirinya sendiri. Namun dikatakan bahwakode etik pada zaman dimana nilai-nilai peradaban semakin kompleks, kode etiktidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan yang berhubungan dengan hukum.Benar/salah pada penerapan kode etik, ketentuan/nilai moral yang berlakuterpulang kepada Profesi.

Dimensi Kode Etik a.Anggota profesi & klien/pasien b.Anggota profesi & system Kesehatan c.Anggota profesi & profesi Kesehatan d.Sesama anggota profesi

Kode etik kebidanan suatu pernyataan komprehensif profesi yangmemberikan tuntunan bagi bidan untuk melaksanakan praktek kebidanan baikyang berhubungan dengan klien/pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat,profesi & dirinya sendiri. Prinsip Kode Etik a. Menghargai otonomi b.Melakukan tindakan yang benar c.Mencegah tindakan yang dapat merugikan

d.Memperlakukan manusia secara adil e.Menjelaskan dengan benar f.Menepati janji yang telah disepakati g. Menjaga kerahasiaan

2.Standar Pelayanan Standar pelayanan juga sangat penting untuk menentukan apakah seseorang telah melanggar kewajibannya dalam menjalankan tugasnya. Misalnya : Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan dengan ekstraksivacuum pada bayi dengan presentasi kepada yang masih tinggi di sebuahRB yang masih termasuk wilayah DKI. Dalam kasus ini Bidan tersebutmelanggar tugasnya karena hal ini sudah diatur dalam Permenkes No. 572dimana dalam salah satu butir peraturannya mengatakan bahwa bidan

hanya diperbolehkan melakukan ekstraksi vacuum pada posisi kepala sudah didasar panggul dan tidak memungkinkan melakukan rujukan. Banyak sekali dimensi etika yang berhubungan dengan keputusan dalam pelayanan kebidanan. Misal : Prinsip pengkajian berdasarkan aturan dan moral, artinya setiapkeputusan yang diambil harus berdasarkan peraturan yang berlaku.Sehingga dalam pengambilan keputusan kita perlu menguraikanperbedaan konsekuensi untuk melihat validasi peraturan tidak menjadispesifik. H. Solusi Penyelesaian Pengambilan Keputusan Yang Etis 1.Ciri keputusan yang etis a.Mempunyai pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah b.Sering menyangkut pilihan yang sukar c.Tidak Mungkin dielakan

d.Dipengaruhi oleh norma-norma, situasi, iman tabiat dan lingkungan sosial 2.Situasi a.Mengapa kita perlu mengerti situasi ? Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan

b.Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi Kerumitan situasi dan keterbatasn pengetahuan kita Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan, prasangka dan faktor-faktor subyektif yang lain

c.Bagaimana kita memperbaiki Pengertian kita tentang situasi ? Melakukan penyelidikan yang memadai Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli Memperluas pandangan tentang situasi Kepekaan terhadap pekerjaan Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain

3.Moral Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik, atau buruk walaupun situasi berbeda.

Anda mungkin juga menyukai