Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR TEORI ETIKA

DAN DILEMA

By : Roslina Yulianty, SST.M.Kes


Pengertian Etik
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-
buruknya tingkah laku manusia, baik secara
sendirian maupun bersama-sama dan mengatur
hidup ke arah tujuannya.
Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang
kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup di dalam masyarakat yang
menyangkut aturan-aturan atau prinsip prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik
dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab
Teori Etik
1. Utilitarisme
Sesuai dengan namanya Utilitarisme berasal dari
kata utility dengan bahasa latinnya utilis yang artinya
“bermanfaat”. Teori ini menekankan pada perbuatan
yang menghasilkan manfaat, tentu bukan sembarang
manfaat tetapi manfaat yang banyak memberikan
kebahagiaan kepada banyak orang. Teori ini sebelum
melakukan perbuatan harus sudah memikirkan
konsekuensinya terlebih dahulu
Teori Etik
2. Deontologi
Deontology berasal dari kata deon dari bahasa
yunani yang artinya kewajiban. Teori ini menekankan
pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan akan
baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi
selama melakukan kewajiban sudah melakukan
kebaikan. Teori ini tidak terpatok pada konsekuensi
perbuatan dengan kata lain teori ini melaksanakan
terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya.
Dilema Etik
Dilema etika adalah situasiyang dihadapi seseorang 
dimana keputusan mengenai perilaku yang layak
harus di buat. Untuk itu diperlukan pengambilan
keputusan untuk menghadapi dilema etika
tersebut.
Dilema etika adalah suatu situasi yang dihadapi
oleh seseorang dimana ia harus membuat
keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat
untuk dilakukannya.
Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang
menghadapi dilema tersebut, yaitu:

1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan


2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok
yang dipengaruhi dilema
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam
memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap
alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat
Dengan menerapkan enam pendekatan tersebut
maka dapat meminimalisasi atau menghindari
rasionalisasi perilaku etis yang meliputi:
(1) Semua orang melakukannya,
(2) Jika legal makadisana terdapat keetisan dan
(3) Kemungkinan ketahuan dan konsekwensinya.
Beberapa permasalahan pembahasan etik
dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut :
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
2. Memilih atau mengambil keputusan dalam
persalinan.
3. Kegagalan dalam proses persalinan.
4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan.
5. Konsep normal pelayanan kebidanan.
6. Bidan dan pendidikan sex.
Ada beberapa masalah etik yang berhubungan
dengan teknologi, contohnya sebagai berikut :

1. Perawatan intensif pada bayi


2. Skrening bayi
3. Transplantasi organ
4. Teknik reproduksi dan kebidanan
Etik berhubungan erat dengan profesi,
yaitu :

1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik


2. Otonomi bidan dan kode etik professional
3. Etik dalam penelitian kebidanan
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang
sensitive
Beberapa contoh mengenai isu etik dalam
pelayanan kebidanan, adalah berhubungan
dengan :
1. Agama atau kepercayaan
2. Hubungan dengan pasien
3. Hubungan dokter dengan bidan
4. Kebenaran
5. Pengambilan keputusan
6. Pengambilan data
7. Kematian
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi
10.AIDS
11.In-vitro fertilization
STUDI KASUS
Seorang bidan menangani seorang ibu R primipara berusia 32 tahun. Bidan
tersebut menggali informasi mulai dari riwayat kesehatan masa lalu, sekarang
dan riwayat kesehatan keluarganya. Kehamilan ibu R berusia 24 minggu dan
ini merupakan kehamilan yang direncanakan. Pada akhir pertemuan ibu R
tersebut mengeluarkan pendapat rencana persalinannya . ibu R menyatakan
persalinan SC sebagai pilihannya. Bidan menjelaskan bahwa persalinan SC
untuk kasus komplikasi. Bidan tersebut tidak melanjutkan diskusinya karena
takut memberikan informasi yang salah dan terjadi konflik. Maka bidan
menyarankan ibu R konsultasi ke dokter kandungan.
Ada beberapa pertanyaan untuk pertimbangan :
a. Haruskah bidan tersebut meneruskan diskusi tentang persalinan SC untuk
persalinannya ?
b. Menurut anda apakah keingina ibu R untuk SC harus dipenuh ?
c. Haruskah persalinan SC sebagai satu pilihan untuk beberapa ibu, padahal
tanpa indikasi ?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai