TERAPI MEDIKAMENTOSA
OLEH :
Oleh
ERNAWATI
NIM. 030801010
UNGARAN
2008
LEMBARAN PERSETUJUAN
Satuan Acara Pembelajaran dengan Sub Pokok Bahasan Anatomi Sistem Panca Indera
ini telah disetujui untuk disajikan pada tanggal 16 Desember 2008
Mahasiswa Paktikan
Ernawati
Mengetahui
Pembimbing II
Satuan Acara Pembelajaran dengan Sub Pokok Bahasan Anatomi Sistem Panca Indera
ini telah disahkan pada tanggal 16 Desember 2008
Pembimbing I
Pembimbing II
Pertemuan Ke : II
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
C. POKOK-POKOK MATERI
a. Menggali pengetahuan
Memberi - Tanya jawab
mahasiswa tentang
pendapat
pengertian injeksi intra
muscular
a. Menggali pengetahuan
Memberi
mahasiswa tentang tujuan White board, Tanya jawab
pendapat
dari injeksi intra muscular spidol
-
8. Menjelaskan petunjuk injeksi Memperhatikan Ceramah
intra muskuler
b. Memberi kesempatan -
kepada mahasiswa untuk Bertanya
Tanya jawab
bertanya
Alat peraga
c. Meminta mahasiswa untuk
Redemonstrasi
mendemonstrasikan injeksi Demonstrasi
intra muskuler
E. EVALUASI
5. Soal : Terlampir
F. REFERENSI
Khaerani, Bety. 2003. Ketrampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang : Kilat
Press
Kusmiati, Yuni. 2006. Panduan Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Yogyakarta
Uliyah, Musrifatul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika
Lampiran 1
TEORI
INJEKSI INTRA MUSKULER
A. PENGERTIAN
Pemberian obat secara intra muskuler ditujukan untuk memberikan obat dalam jumlah
yang lebih besar dibandingkan obat yang diberikan secara sub cutan. Absorbsi juga lebih
cepat dibanding sub cutan karena lebih banyak suplai darah di otot tubuh. Lokasi yang
lazim digunakan untuk injeksi intra muskuler adalah deltoid, dorso gluteal, vastus lateralis,
dan rektus femolaris. Area-area tersebut digunakan karena massa otot yang besar,
vaskularisasi baik dan jauh dari syaraf. Untuk menghindari obat salah masuk pada jaringan
subcutan maka jarum diatur dalam posisi tegak lurus 900
Tujuan dari injeksi intra muskuler adalah memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot
untuk diabsorbsi
C. PETUNJUK
D. KESELAMATAN KERJA
3. Pastikan 5 benar pada pengobatan (benar ondernya, benar obatnya, benar cara
pemberiannya, benar pasiennya, benar waktu pemberiannya).
2. Phantoom
3. Spuit 2ml-5 ml, dengan gauge 21-25, panjang jarum 1-2 ine (atau tergantung
kebutuhan pada ketebalan otot, dan usia klien).
4. Bak instrumen
5. Kom
6. Bengkok
9. Kapas alcohol
1. Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara anjurkan pasien untuk berbaring
terlentang dengan lutut sedikit fleksi
2. Pada ventrogluteal dengan cara ajukan pasien untuk miring, tengkurap atau terlentang
dengan lutut dan dan pinggul pada sisi yang akan dilakukan penyuntikan dalam
keadaan fleksi
3. Pada daerah dorsogluteal denngan cara anjurkan pasien untuk tengkuran dengan lutut
di putar kea rah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan di
letakkan di depan tungkai bawah
4. Lengan atas (Deltoid) dengan cara anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring
mendatar lengan atas fleksi
1. Cuci tangan
3. Identifikasi klien
5. Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
6. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan atau rasa gatal
Menghindari gangguan absorbs obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
7. Pakai sarung tangan
11. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non
dominan,
12. Dengan cepat memasukkan jarum dengan sudut 900 dengan tangan dominan, masukkan
sampai pada jaringan otot. Gunakan metode Z- trak
Gerakan yang cepat dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada saat jarum di
masukkan
13. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger
17. Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alcohol pada area penusukan.
Mengurangi cedera pada jaringan (jangan melakukan masase pada arean
injeksi karena dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada jaringa).
18. Jika terdapat perdarahan, maka tekan area tersebut dengan menggunakan kasa steril
sampai perdarahan berhenti
20. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing
Lampiran 2
EVALUASI
SOAL
JAWABAN
1. Injeksi intra muskuler Injeksi intra muskuler adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam jaringan otot dengan menggunakan spuit.
2. Tujuan dari injeksi intra muskuler adalah memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot
untuk diabsorbsi
c. Identifikasi klien
e. Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan atau rasa gatal
Menghindari gangguan absorbs obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
h. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkuler
dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering, Metode ini
dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikro organism
i. Pegang kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan
k. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non
dominan.
l. Dengan cepat memasukkan jarum dengan sudut 900 dengan tangan dominan, masukkan
sampai pada jaringan otot. Gunakan metode Z-trak
Gerakan yang cepat dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada saat jarum di
masukkan
m. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger
Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah no 1, pilih area penusukan yang baru
q. Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alcohol pada area penusukan.
Mengurangi cedera pada jaringan (jangan melakukan masase pada arean
injeksi karena dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada jaringan)
r. Jika terdapat perdarahan, maka tekan area tersebut dengan menggunakan kasa steril
sampai perdarahan berhenti
t. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing
v. Cuci tangan
b. Kapas alcohol
e. Spuit 2ml-5 ml, dengan gauge 21-25, panjang jarum 1-2 ine (atau tergantung kebutuhan
pada ketebalan otot, dan usia klien)
f. Bak spuit
g. Baki obat
h. Plester, gunting
j. Bengkok
k. Perlak
NIM :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
2 1 0
2 Memperkenalkan diri
Score : 10
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
2 1 0
B. ISI
1. Cuci tangan
5. Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
7. Pasang perlak
10. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non
dominan
11. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm di bawah area penusukan
dengan tangan non dominan
12. Dengan cepat memasukkan jarum dengan sudut 90o dengan tangan
dominan, masukkan sampai pada jaringan otot, Gunakan metode Z-
trak
13. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari
spuit dan tangan dominan menarik plunger
Score : 40
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
2 1 0
C. PENILAIAN TEKHNIK
1. Teruji menghadap klien
Score : 10
Total score : 60
KETERANGAN
TOTAL SCORE
Nilai batas Lulus : Apabila 75 % dari jumlah keseluruhan nilai dari kegiatan dilakukan
Observer
(.)