Anda di halaman 1dari 56

KIE dan Konseling

Tujuan Pembelajaran
Umum:

Peserta mampu
melaksanakan KIE dan
konseling pada
klien/pasien
Tujuan Pembelajaran Khusus:

 Melakukan konseling pada klien/pasien


pada kasus patologis dengan penyakit
penyerta
 Melakukankonseling pada klien/pasien
pada kegawatdaruratan kebidanan
Konseling
Pada
Klien/pasien
PENDAHULUA
N

 BIDAN
 KOMUNIKASI EFEKTIF
 ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU DAN BAYI
BARU LAHIR
 Konseling >> keterampilan
yang perlu di kuasai
KOMUNIKASI ??
?

Apa?
siapa?
KOMUNIKASI

PROSES DUA ARAH DAN TIMBAL BALIK:

Saling berbagi informasi


Saling berbagi pikiran dan perasaan
Saling mendengarkan

Pemahaman
sama
KOMUNIKASI

 Komunikasi atau communicaton berasal dari


bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.
Communico, communicatio atau communicare yang
berarti membuat sama (make to common).
 Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila
ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain.

komunikasi bergantung pada kemampuan kita


untuk dapat memahami satu dengan yang
lainnya
(communication depends on our ability to
understand one another)
BENTUK
KOMUNIKASI

NON
VERBAL VERBA
L
PESA KESAN
N

PEMBICAR
PENDENGAR
A
SUMBER PENERIMA
KOMUNIKASI:
KOMUNIKASI:
“SUATU PROSES
 PEMBERI MEMBERI DAN
PESAN MENERIMA
 PENERIMA INFORMASI ANTARA
PESAN DUA ORANG ATAU
LEBIH”
Komunikasi

Secara tidak
Komunikasi tidak
langsung
hanya secara
(tulisan, media
langsung
masa: radio, media
(tatap muka)
elektronik dll)
TUJUAN
KOMUNIKASI ???
KOMUNIKAS
I MENGAPA ???
SAMA

PESAN=KESAN
TUJUAN KOMUNIKASI

Terjadi pengertian yang sama antara


kedua pihak yang berkomunikasi,
dimana pesan yang diberikan pihak
pemberi menimbulkan kesan yang
sama pada pihak penerima.
Salah paham/miskomunikasi??

Kesan yang diterima


berbeda dengan
pesan yang diberikan
Komunikasi dua
arah
(komunikasi timbal
balik- bergantian
Tujuan komunikasi
tidak tercapai menjadi pembicara
dan pendengar)
K
E
S
KOMUNIKASI
I
M “Suatu PROSES BERBAGI
P INFORMASI
U Antara dua orang atau lebih
l Untuk mencapai
A PENGERTIAN YANG SAMA”
N
Secara “aktif”:
 Timbal balik saling berbagi
informasi
Bagaimana
melakukan  Berbagi perasaan dan pikiran
komunikasi agar pemahaman yang sama
yang baik ???
 Mendengarkan untuk
memahami pikiran dan
perasaan orang lain
SOLER
S: Face your client Squarely,
Smile/Nod a client
O: Open and non-judgemental facial
expression
L: Lean toward client
E: Eye contact in a culturallt-
acceptable manner
R: Relaxed and friendly manner
“KOMUNIKASI YANG
BAIK MEMBANTU
ANDA MENERIMA DAN
MEMBERI INFORMASI
SECARA LENGKAP
DAN EFEKTIF”
KETERAMPILAN
KOMUNIKASI

1) Menunjukkan perhatian
2) Tidak bersifat menghakimi
3) Berbicara jelas dan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
4) Mendengarkan secara aktif
5) Menggunakan bahasa tubuh
6) Mendorong ibu untuk menyuarakan apa yang dipikirkan dan
bertanya
7) Menghormati hak perempuan untuk mengambil keputusan
tentang kesehatannya dan tentang bayinya
8) Mendengarkan apa yang harus dikatakan ibu
1) Menunjukkan perhatian ( perlakukan ibu sebagai
seseorang yg bisa memahami masalah, mengambil
keputusan asuhan)
2) Tidak bersifat menghakimi (jangan menyalahkan)
3) Berbicara jelas dan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti (bahasa yang paling nyaman)
4) Mendengarkan secara aktif (dengarkan dengan
seksama, berdiamlah sesekali, berikan kesempatan
kepada ibu untuk berpikir, bertanya dan bicara,
berikan umpan balik, ulangi dan rangkumlah, berikan
pujian dan dorongan)
5) Menggunakan bahasa tubuh (tersenyum, kontak
mata, memakai suara yang lembut, tinggi badan sejajar
dengan ibu, sentuhan)
6) Mendorong ibu untuk menyuarakan apa yang
dipikirkan dan bertanya (jawab secara jujur, pastikan
dan tanyakan kepada ibu apakah paham)
7) Menghormati hak perempuan untuk mengambil
keputusan tentang kesehatannya dan tentang
bayinya ( memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk mengambil keputusan)
8) Mendengarkan apa yang harus dikatakan ibu
( berikan waktu, jangan memotong)
TEKNIK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

1. Mendengarkan secara aktif (active


listening)
2. Mengulang kalimat (paraphrasing)
3. Memberi umpan balik (feedback)
KONSELING

Konseling membantu ibu dan


keluarga untuk memutuskan
apa yang akan dilakukan dan
bagaimana melakukan asuhan
KONSELING

“PROSES PEMBERIAN BANTUAN


SEORANG KEPADA ORANG LAIN
DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN
ATAU MEMECAHKAN MASALAH
MELALUI PEMAHAMAN
TERHADAP FAKTA-FAKTA,
HARAPAN, KEBUTUHAN DAN
PERASAAN-PERASAAN KLIEN”
PROSES
KONSELING

 Pembinaan dan pemantapan hubungan baik (rapport)


 Pengumpulan dan pemberian informasi informasi
(mendengarkan keluhan, mengamati kom.verbal dan non
verbal, bertanya riwayat kes dll, pemberian informasi-
sesuai kebutuhan)
 Perencanaan, Pengambilan keputusan, pemecahan
masalah
 Menindak lanjuti pertemuan (mengakhiri pertemuan,
merangkum, merencanakan pertemuan selanjutnya)
Keterampilan Konseling yang baik

1) Menyambut ibu dan keluarga


2) Ajukaan pertanyaan yang bermakna
3) Berikan keterangan yang benar dan berguna
4) Bantu ibu dan keluarga membuat keputusan sendiri
berdasarkan keterangan yang jelas dan perasaan mereka,
keadaan dan kebutuhan mereka
5) Bantu ibu mengingat apa yang perlu dilakukan
6) Berikan pujian kepada ibu untuk datang dan ingatkan
kunjungan berikutnya
Tantangan
konseling ???
TANTANGAN KONSELING

1. Klien diam
2. Klien menangis
3. Konselor tidak dapat menemukan
pemecahan masalah klien
4. Konselor tidak bisa menjawab
pertanyaan klien
5. Konselor membuat kesalahan
6. Klien bertanya hal yang sifatnya pribadi
Klien diam: bertanya, tunggu sampai menjawab,
lihat, gunakan bahasa yang menunjukkan perhatian

Klien menangis: tunggu sejenak, menangis reaksi


wajar, tanya dengan lembut

Tidak dapat menemukan pemecahan masalah:


tidak perlu harus menyelesaikan persoalan,
tunjukkan perhatian, beri saran kemungkinan ada
orang lain yang bisa membantu
Tidak bisa menjawab pertanyaan klien: jujur dan terbuka,
bersama-sama mencari, tanyakan pada yang lebih tahu, jawab
dengan benar

Konselor membuat kesalahan: betulkan kesalahan, minta maaf,


jujur, “sangat penting untuk benar tetapi tidak penting untuk tampak
sempuran”

Bertanya hal yang pribadi: usahakan tidak berbicara mengenai


diri anda, tidak perlu menjawab pertanyaan yang sidatnya pribadi.
Hubungannya adalah profesional bukan soasi.
Faktor-faktor
penghambat

1.Faktor individual
2.Faktor-faktor yang berkaitan dengan
interaksi
3.Faktor situasional
4.Komptensi dalam melakukan
percakapan
3 kualitas diri yang perlu dimiliki oleh konselor:

EAR
E: Empahty/empati (memandang dengan kerangka
berpikir klien, berusaha memahami dan berpikir bersama
klien)
A:Authentecity/otentik atau congruence/kongkruen atau
genuineness( konselor tahu perasaanya sendiri, memahami
dirinya sendiri, yang dialami dan dirasakan selaras tidak
berpura-pura)
R: Unconditional Positif Regard atau Acceptance
(menerima klien apa adanya, tanpa syarat, menghormati dan
menghargai)
a. Konseling pada Klien/ Pasien Patologis
Kebidanan

Konseling secara khusus dibutuhkan untuk ibu hamil dengan


permasalahan khusus seperti:

1) Ibu yang ingin hamil pada usia > 35 tahun


2) Ibu hamil pertama kali (primi) atau ibu remaja bersama suaminya
yang untuk pertama kali akan menjadi orang tua
3) Ibu hamil yang kurus, perkembangan janin terhambat, dan untuk
merubah perilaku makan agar mencegah BBLR
Pada saat persalinan atau pasca persalinan diperlukan
konseling khusus untuk pasien dengan kondisi seperti :

1. Ibu bersalin untuk pertama kalinya/remaja memerlukan


dukungan baik dari suami dan keluarga maupun penolong
persalinan
2. Ibu bersalin dengan anak kembar, prematur atau bayi kecil
untuk masa kehamilan (BBLR) agar menerima dan merawat
BERMAIN
PERAN

KONSELING
IBU BERMASALAH KHUSUS
b. Konseling pada klien/pasien pada
kasus kegawatdaruratan Kebidanan

Konseling yang memerlukan keahlian dalam konseling


yaitu:

1. Ibu hamil yang mengalami kekerasan rumah tangga


atau kekerasan seksual dan korban pemerkosaan
2. Ibu hamil yang mengalami depresi kehamilan dan
stress yang tidak dapat diatasi sendiri
3. Ibu dengan keguguran
Konseling secara khusus diperlukan untuk
memberikan dukungan bagi:

Ibu bersalin yang gelisah kesakitan, persalinan


lama, penyulit yang harus dirujuk atau tindakan
operasi dll. Ibu dengan bayi cacat, asfiksia, BBLR,
bayi yg dirujuk, meninggal dunia, ibu dengan
depresi postpartum, dengan robekan perineum atau
gangguan BAK dan permasalahan menyusui.
Knowledge

kasus Skill

Attitude
Konseling secara khusus diperlukan
untuk memberikan dukungan Pada:

 Ibu bersalin yang gelisahkesakitan, persalinan lama


 Ibu bersalin dengan penyulit yang harus dirujuk atau
tindakan,operasi dll
 Ibu yang bayinya cacat misalnya sumbing, dll
 Ibu yang bayinya asphixia
 Ibu dengan bayi BBLR
Konseling secara khusus diperlukan
untuk memberikan dukungan Pada:

 Ibu yang bayinya harus dirujuk


 Ibu yang bayinya meninggal dunia
 Ibu nifas dengan depresi postpartum
 Ibu dengan robekan perineum atau gangguan kencing
 Ibu dengan permasalahan menyusui
KASUS ATONIA UTERI

KNOWLEDGE: KIP/KONSELING,
Anatomi panggul, fisiologi persalinan,
partograf, pencegahan infeksi, tanda dan
bahaya pada ibu dan janin, penatalaksanaan
kegawatdaruratan pada persalinan, prinsip
rujukan
lanjutan

SKILL: melakukan KBI/KBE,


pasang infus, pemberian uterotonika,
pemantauan kontraksi uterus,
pemantauan jumlah perdarahan,
pemantauan kala IV
lanjutan

ATTITUDE: melakukan informed consent,


menjaga privacy klien, memberikan
kebutuhan ibu, melakukan tindakan sesuai
SOP, menyampaikan hasil temuan dengan
benar dan jelas, memberikan
dukungan/suport pada ibu, menjaga
keamanan dan kenyamanan pada ibu.
Kompetensi yang harus dikuasai seorang konselor pada
kedaruratan kebidanan
No. KASUS KNOWLEDGE SKILL ATTITUDE

   Persalinan 1. Komunikasi 1. Pemeriksaan fisik: 1. Melakukan Informed choice


Letak muka interpersonal/konseling  Pengukuran TTV 2. Melakukan Informed consent
2. Anatomi panggul  Palpasi abdomen 3. Menjaga privacy klien
3. Ukuran –ukuran kepala  Auskultasi DJJ 4. Memberikan kebutuhan
janin  Pemantauan his 5. Melakukan tindakan sesuai
4. Mekanisme persalinan  Menghitung TBJ denganSOP
letak Muka  Pemeriksaan dalam 6. Menyampaikan hasil temuan dengan
5. Tanda bahaya letak 1. Pemantauan benar dan jelas
muka pada ibu dan janin kemajuan 7. Memberikan dukungan/support pada
6. Penatalaksanaan kasus persalinan ibu
gawat darurat dalam  His 8. Menjaga keamanan dan kenyamanan
persalinan  Pembukaan serviks  
7. Prinsip rujukan  Penurunan kepala  
  1. Pemasangan infus
2. Teknik pertolongan
persalinan
KESIMPULAN

KOMUNIKASI: PROSES BERBAGI INFORMASI ANTARA DUA


ORANG ATAU LEBIH UNTUK MENCAPAI PENGERTIAN
YANG SAMA.

KONSELING: PROSES PEMBERIAN BANTUAN SEORANG


KEPADA ORANG LAIN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN
ATAU MEMECAHKAN MASALAH.

BIDAN PERLU MELAKUKAN KONSELING (KIE) KHUSUS


PADA KASUS PATOLOGIS DAN KEGAWATDARURATAN
KEBIDANAN
Terima kasih
PRAKTIK
KIE DAN
KONSELING
PRAKTIK 1

BAGI KELOMPOK menjadi 10


1. IBU HAMIL YANG MENGALAMI KEKERASAN
RUMAH TANGGA
2. IBU HAMIL YANG MENGALAMI DEPRESI
KEHAMILAN
3. IBU HAMIL YANG MENGALAMI KEGUGURAN
4. IBU HAMIL KARENA KORBAN PERKOSAAN
5. IBU HAMIL YANG MENGALAMI KEKERASAN
SEKSUAL
Konseling secara khusus untuk memberikan dukungan:

6. Ibu bersalin yang kesakitan, persalinan lama


7. Ibu bersalin dengan penyulit, harus di rujuk
8. Ibu dengan bayi yang cacat
9. Ibu dengan BBLR
10.Ibu dengan bayi meninggal
Kasus-kasus
1. PERSALINAN LETAK MUKA
2. PERSALINAN LETAK DAHI
3. PERSALINAN LETAK PUNCAK KEPALA
4. PERSALINAN PREMATUR
5. PERTUS LAMA
6. INERSIA UTERI
7. DISTOSIA BAHU
8. RETENSIO PLASENTA
9. KPD

Anda mungkin juga menyukai