Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN KALA III


(PRAKTEK)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Macro Teaching

Pembimbing I : Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes


Pembimbing II : Heni Hirawati, S.SiT., M.Kes

Oleh
Wildatussaadah
030216A183

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN PENDIDIK


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016
LEMBAR PERSETUJUAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II


(Persalinan) dengan Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Kala III Persalinan
ini telah disetujui pembimbing dan layak untuk di presentasikan pada:
Hari :
Tanggal :

Surakarta, Januari 2017


Praktikan

Wildatussaadah
NIM 030216A183

Telah disetujui oleh

Pembimbing I Pembimbing II

(Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes) (Heni Hirawati, S.SiT., M.Kes)


LEMBAR PENGESAHAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II


(Persalinan) dengan Pokok bahasan Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Kala
III Persalinan ini telah dan dipresentasikan dan disahkan oleh penguji pada.
Hari :
Tanggal :

Surakarta, Januari 2017


Praktikan

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

(Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes)

Pembimbing II

(Heni Hirawati, S.SiT., M.Kes)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. IDENTITAS
Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan
Program Studi : DIII Kebidanan
Kode Mata Kuliah : BD. 304
Penenempatan : Semester III
Beban Studi : 4 SKS (T:2 P:2)
Pokok Bahasan : Asuhan Persalinan Kala III
Sub Pokok Bahasan : Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala III
Waktu : 1 x 50 menit
Hari, tanggal : Kamis, 12 Januari 2017
Pertemuan Ke- :2

B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melaksanakan/mempraktekkan asuhan kebidanan pada
persalinan yang didasari oleh konsep dan sikap professional bidan khususnya
dalam melakukan tindakan dengan pendekatan manajemen kebidanan.

C. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan kala III persalinan
dengan benar sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan.

D. INDIKATOR
1. Mendemonstrasikan asuhan persalian kala III

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu
melakukan asuhan persalinan kala III sesuai dengan langkah 60 asuhan
persalinan normal.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu
mendemonstrasikan asuhan persalian kala III dengan benar

F. MATERI
Asuhan persalinan kala III

G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Praktikum/demonstrasi
3. Tanya Jawab

H. Media dan Alat


1. Ceklist
2. Alat laboratorium
a. APD (celemek, masker, sepatu boot, handscoon steril)
b. Partus set
c. Handuk, bedong, kain 1/3, perlak
d. Korentang
e. Bengkok
f. Spuit 3 cc
g. Uterotonika
h. Kapas alcohol, kassa sublimat
i. Tempat plasenta, waskom berisi air DTT dan larutan klorin 0,5%
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap Kegiatan
Kegiatan Dosen Metode Media
Kegiatan Mahasiswa
PENDAHULUAN 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Ceramah
5 Menit Salam
dan memperkenalkan
diri 2. Memperhatikan
2. Apersepsi dan menjawab Tanya Jawab
pembelajaran tentang
asuhan persalinan 3. Memperhatikan
kala III
4. Menjawab
Ceramah
3. Menjelaskan pokok
bahasan
4. Menjelaskan tujuan
Ceramah
pembelajaan

PENYAJIAN 1. Mendemonstrasikan 1. Memperhatikan Demonstrasi 1. Ceklist


2. Alat
40 Menit asuhan persalinan
labortori
kala III
um
2. Meninstruksikan 2. Memperhatikan Demonstrasi
kepada mahasiswa
untuk praktek
mandiri

PENUTUP 1. Mengevaluasi materi 1. Menjawab Ceramah 1. Ceklist


2. Alat
5 Menit yang telah
labortori
disampaikan dengan
um
cara memberikan
pertanyaa kepada Ceramah
mahasiswa
2. Memberikan
2. Memperhatikan
penguatan atas Ceramah
jawaban yang
diberikan mahasiswa 3. Memperhatikan
3. Menyimpulkan Ceramah
secara singkat
tentang materi yang 4. Berdoa dan
telah diberikan menjawab salam.
4. Menutup perkuliahan
dengan berdoa dan
memberi salam
penutup.

I. EVALUASI
1. Prosedur : Ada pada akhir perkuliahan (tes formatif)
2. Jenis : Tes praktik
3. Bentuk : Tes subyektif
4. Alat : Ceklist

J. BUKU SUMBER
Anonim. 2008. Asuhan Persalinan Normal Asuhan Essensial,
Pencegahan Dan Penangggulangan Segera Komplikasi Persalinan
Dan Bayi Baru Lahir, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik
Kesehatan Reproduksi
Damayanti, Ika Putri, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan Komperhensif Pada
Ibu Bersalin Dan Bayi Baru Lahir, Yogyakarta ; CV Budi Utama
Marmi. 2012. Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan,
Yogyakarta ; Pustaka Pelajar
Wahyu & Sukarni. 2013. Keperawatan Maternitas, Yogyakarta ; Nuha
Medika

K. LAMPIRAN
1. Lampiran I : Uraian Materi
2. Lampiran II : Evaluasi
3. Lampiran III : Rencana Pembelajran Semester (RPS)
4. Lampiran IV : Ceklist

Lampiran I

Oksitosin
1. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
2. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
3. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya terlebih dahulu
Peregangan Tali Pusat Terkendali
4. Memindahkan klem pada tali pusat
5. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem
dengan tangan yang lain.
6. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan
uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati
untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta
tidak lahir setelah 30 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat
dan menunggu hingga kontraksi berikut mulai.
Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota
keluarga untuk melakukan ransangan puting susu.

Mengluarkan Plasenta
7. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik
tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurve
jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.

Gambar 1 Melakukan Peregangan Tali Pusat


Terkendali
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5 10 cm dari vulva
b. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali
pusat selama 15 menit :
1) Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.
2) Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung
kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu.
3) Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
4) Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit
berikutnya.
5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit
sejak kelahiran bayi.
8. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta
dengan dua tangan dan dengan hatihati memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput
ketuban tersebut.

Gambar 2 Melahirkan Selaput Plasenta Yang Tertinggal


Menggunakan Cunam
Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi
tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu
dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau
forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan
bagian selapuk yang tertinggal.

Pemijatan (Masase) Uterus


Gambar 3 Melakukan Masase Uterus
9. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase
uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus menjadi keras).

Lampiran II

EVALUASI

Soal-soal :
Setelah mahasisiwi diberi demonstrasi manajemen aktif kala III,
mahasiswa diminta untuk mempraktekkan manajemen aktif kala III
dengan benar.

Jawaban :
Oksitosin
1. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
2. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
3. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan
oksitosin 10 unit IM.
Peregangan Tali Pusat Terkendali
4. Memindahkan klem pada tali pusat
5. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas
tulang pubis
6. Melakukan peregangan tali pusat
Mengluarkan Plasenta
7. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik
tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurve
jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
8. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan.
Pemijatan (Masase) Uterus
9. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase
uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus menjadi keras).

Anda mungkin juga menyukai