Nama
: Ny. C
Umur
: 36 tahun
Alamat
: Selaawi
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Medrek
: 7693XX
MRS
: 11Mei 2015
KRS
: 15 Mei 2015
: 40 tahun
Alamat
: Selaawi
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh
ANAMNESIS
Dikirim oleh
: Puskesmas
Sifat
: Rujukan
Keterangan
ANAMNESA KHUSUS
Keluhan utama : mules mules
G4P3A0 Merasa hamil 9 bulan, mengeluh mules-mules sejak 1 hari smrs disertai
keluar lender dan darah. Keluar cairan banyak sejak 1 hari smrs. Merasa ada
pergerakan bayi sejak 5 bulan yang lalu, sekarang masih terasa pergerakan.
RIWAYAT OBSTETRI
Kehamilan
Tempat
Penolong
Cara
1
2
3
4
Klinik
Klinik
Klinik
Bidan
Bidan
Bidan
Kehamilan
Aterm
Preterm
Aterm
Cara
BB
Persalinan
lahir
Spontan
Lupa
Spontan
Lupa
Spontan
Lupa
Kehamilan saat ini
Jenis
Usia
Hidup /
Kelamin
P
P
L
8 th
Mati
M
M
H
KETERANGAN TAMBAHAN
Menikah pertama
HPHT
: 15 Agustus 2014
Siklus
: tidak teratur
Lama
: 3 hari
Darah
: Banyak
Nyeri
: Ya
Menarche
: 15 tahun
: Puskesmas
: Jumlah kunjungan 9 kali.
: Terakhir PNC 1 minggu yang lalu
: Asma bronkial
STATUS PRAESENS
Keadaan Umum
: CM
N: 80 x/mnt
R: 26 x/mnt
S:
36,10C
Kepala
Leher
Thorak
: Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
: Edema: -
Varises: -
STATUS OBSTETRIK
PEMERIKSAAN LUAR
TFU/LP
: 29 cm/ 94 cm
LA
HIS
DJJ
Inspekulo
: Tidak dilakukan
Perabaan Fornices
: Tidak dilakukan
Pemeriksaan Dalam
Vulva
Vagina
Portio
: Tipis lunak
Pembukaan
: 8-9 cm
Ketuban
:-
Bag. Terendah
: Kepala, ST 0
Hematokrit
: 39% (35-47)
Lekosit
: 14.150/mm3 (3.800-10.600)
Trombosit
: 234.000/mm3 (150.000-440.000)
Eritrosit
Hematokrit
: 33% (35-47)
Lekosit
: 12.870/mm3 (3.800-10.600)
Trombosit
: 213.000/mm3 (150.000-440.000)
Eritrosit
DIAGNOSIS (ASSESMENT)
G4P3A0 Parturien aterm kala 1 fase aktif, tali pusat menumbung + IUGR
RENCANA PENGELOLAAN / TINDAKAN
- Rencana SC
- infus RL 500 cc 20 gtt
- obs ku, ttv, His, DJJ
- motivasi KB
LAPORAN OPERASI
Tanggal 11 Mei 2015
Operator
: Dr. Rachmat
Asisten 1
: Dr. Aria
Ahli Anestesi
Asisten Anestesi
: Indra
Jenis Anestesi
: Spinal
Obat Anestesi
: Bupivacain
Indikasi Operasi
Jenis Operasi
: SC TP + insersi IUD
Kategori Operasi
: Besar
Desinfeksi Kulit
: Betadine 10%
SBR disayat konkaf, diperlebar dengan jari penolong ke kiri dan kanan
BB : 1850 gram
PB : 46 cm
APGAR 1 : 3
5 : 6
Jam 23.20 WIB : lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat
B : 300 gram
Ukuran : 15x15x10 cm
SBR dijahit 2 lapis; lapis 1 dijahit jelujur, sebelum dijahit dilakukan insersi
IUD copper T. Lapis 2 dijahit jelujur interlocking
FOLLOW UP RUANGAN
Tanggal Jam
CATATAN
INSTRUKSI
12/05/2015
S/ panas badan
P/ Th :
POD 0
O/
KU
: CM
: 120/80 mmHg
: 20 x/mnt
: 80 x/mnt
Mata
: Ca -/- Si -/-
ASI
: -/-
S: 36,50C
Cefotaxime 2x1 gr iv
Metronidazole 3x500mg
iv
Kaltrofen supp 2 X 1
Breast care
13/05/2015
POD I
P/ Th :
KU
: CM
: 130/70 mmHg
R
N
: 20 x/mnt
: 64 x/mnt
S: 360C
Cefotaxime 2x1 gr iv
Metronidazole 3x500mg
iv
Kaltrofen supp 2 X 100
mg sup
Asi : +/+
: CM
: 130/80 mmHg
R
N
14/5/2015
POD II
: 20 x/mnt
: 80 x/mnt
S: 36,40C
P/ Th :
PS/PP(-/-)
TFU : tak teraba
Kontraksi : baik
Cefadroxyl 2 x 500 mg
Metronidazole 3 x 500 mg
As. Mefenamat 3 x 500
mg
BAB / BAK : + / +
Perdarahan: sedikit
Lochia : rubra
LO : kering, terawat
BAB/BAK : -/+
: CM
: 110/80 mmHg
R
N
: 20 x/mnt
: 80 x/mnt
S: 360C
P/ Th :
BAB / BAK : + / +
Perdarahan: sedikit
Cefadroxyl 2 x 500 mg
Metronidazole 3 x 500 mg
As. Mefenamat 3 x 500
mg
Lochia : rubra
LO : kering, terawat
BAB/BAK : -/+
PERMASALAHAN
1. Apakah diagnosa pada pasien ini sudah benar?
TALI PUSAT MENUMBUNG
DEFINISI
Prolaps tali pusat adalah tali pusat berada disamping atau melewati bagian
terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketubah pecah.
ANATOMI
1. Panjangnya sekitar 45-60 cm, diameter 2 cm.
a. Terpanjang yang pernah dilaporkan sekitar 200 cm, sedangkan terpendek
sepanjang 2 cm.
b. Terdiri dari dua arteri umbilikalis yang merupakan cabang dari arteri
hipogastrika interna.
Fungsinya : mencegah oksigen dan nutrisi dari janin kembali ke ibu.
c. Terdiri dari satu vena umblikalis yang masuk menuju sirkulasi umum
melalui vena Ductus Venosus Aranthii yang akhirnya menuju Vena Kava
Inferior.
Fungsinya : memberikan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin.
2. Terbungkus oleh jelly Wharton sehingga terlindung dari kemungkinan
kompresi yang akan mengganggu aliran darah dari dan menuju janin melalui
retroplasenta sirkulasi.
3. Tali pusat lebih panjang sehingga tampak berliku-liku dalam jelly
Wharton.
Keberadaan tali pusat mempunyai kepentingan khusus diantaranya :
1. Tali pusat merupakan penyalur nutrisi dan O2 sehingga janin mendapat
kalori yang cukup untuk tumbuh kembang di dalam rahim.
2. Tali pusat yang cukup panjang akan memberikan kesempatan janin
untuk bergerak sehingga aktivitas otot dan lainnya terlatih sebelum persalinan
berlangsung.
3. Saat persalinan terjadi, ada kemungkinan sirkulasi retroplasenta
terganggu, tetapi tali pusat yang dilindungi oleh jelly Wharton, tidak akan
terganggu.
KLASIFIKASI
b) Prematuritas
Seringnya kedudukan abnormal pada persalinan prematur, yang salah
satunya disebabkan karena bayi yang kecil.
c) Gemeli
Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi gangguan adaptasi,frekuensi
presentasi abnormal yang lebih besar.
d) Polihidramnion
Ketika ketuban pecah, sejumlah besar cairan mengalir ke luar dan tali
pusat hanyut ke bawah.
2) Etiologi Maternal
a) Disproporsi kepala panggul
10
11
selama
persalinan,
terutama
apabila
dicurigai
terjadi
Frekuensi bunyi jantung janin kurang dari 120 x / menit atau lebih dari 160 x
/ menit.
berikut:
12
13
14
Prognosis pada kasus ini ibu quo ad functionam ad bonam, karena hanya
dilakukan operasi SC sehingga tidak merusak fungsi organ reproduksinya.
Prognosis quo ad sananctionam dubia ad bonam, karena apabila ibu ingin
melahirkan lagi secara pervaginam ibu harus menungguselama minimal 2
tahun
dan
tidak
boleh
di
induksi
pada
persalinan
berikutnya.
15
KLASIFIKASI
Ada dua bentuk IUGR menurut Renfield (1975) yaitu :
1. Proportionate IUGR
Janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi
lahir sehingga berat, panjang dan lingkar kepala dalam proporsi yang
seimbang akan tetapi keseluruhannya masih di bawah gestasi yang
16
sebenarnya. Bayi ini tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena retardasi
pada janin ini terjadi sebelum terbentuknya adipose tissue.
2. Disproportionate IUGR
Terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu
sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan
lingkar kepala normal akan tetrapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi.
Bayi tampak wasted dengan tanda-tanda sedikit jaringan lemak di bawah
kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih
panjang.
Secara Klinis IUGR dibagi 3, berdasarkan waktu kapan mulai dan
berapa lamanya pengaruh yang menghambat pertumbuhan itu berlangsung.
1. Type 1 (Simetrik IUGR)
Type 1 IUGR menunjuk pada bayi dengan potensi penurunan
pertumbuhan. Type IUGR ini dimulai pada gestasi yang lebih awal. IUGR ini
memiliki kejadian lebih awal dari gangguan pertumbuhan janin yang
asimetris yang terjadi ketika fetus mengalami perpanjangan kekurangan yang
lebih awal akibat dari malnutrisi chorionic maternal, penyalahgunaan zat-zat
kimia, insufisiensi plasenta, atau gemeli.
Lingkar kepala turun dibawah persentil 10, ukuran otak kurang, dan
berakibat buruk yang permanen termasuk adanya gangguan perhatian yang
terjadi pada masa kanak-kanak, perilaku bermasalah hingga buruknya hasil
akademik. Secara umum, IUGR Type 1 berhubungan dengan prognosis yang
tidak baik.
2. Type 2 (Asimetrik IUGR)
IUGR ini jumlahnya kira-kira 70 % dari semua kasus IUGR.
Gangguan pertumbuhan janin asimetris memiliki waktu kejadian lebih lama
dibandingkan gangguan pertumbuhan janin simetris. Akibat dari kekurangan
nutrisi dan defisiensi plasenta pada trimester kedua dan ketiga kehamilan
menyebabkan berbagai macam gangguan maternal yang meliputi hypoxic,
vascular, renal hematologic, dan gangguan kesehatan lingkungannya.
Gangguan terjadi pada fase Hipertrofi, dimana jumlah total sel normal
tetapi ukurannya lebih kecil. Beberapa organ lebih terpengaruh dibandingkan
17
yang lain, lingkar perut adalah bagian tubuh yang terganggu untuk pertama
kali, kelainan panjang tulang paha umumnya terpengaruhi belakangan,
lingkar kepala dan diameter biparietal juga berkurang.
Faktor yang mempengaruhi adalah insufisiensi plasenta yang terjadi
karena gangguan kondisi ibu termasuk diantaranya tekanan darah tinggi dan
diabetes dalam kehamilan. Ukuran sel yang kurang mengakibatkan atropi
pada sel yang ada sebelumnya tanpa mengurangi jumlah sel tersebut. Ukuran
kepala pada masa neonatus tampak besarnya tidak proporsional dengan badan
karena pertumbuhan kepala tidak terhambat. Badan mengandung sedikit
lemak subkutan dan tampak panjang kurus.
Secara umum cadangan otot kurang, turgor kulit yang jelek, rambut
yang tipis, perut yang keriput, dan sutura terpisah dengan lebar, menunjukan
asymmetrical IUGR. Pada postnatal, terjadi kematangan Pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi, dan berpotensi untuk perkembangan intelektual
yang sangat baik.
3. Intermediate IUGR
IUGR Intermediate menunjuk pada hambatan pertumbuhan yang
merupakan kombinasi Type 1 dan Type 2. Gangguan pertumbuhan pada type
ini diperkirakan terjadi selama fase pertengahan pertumbuhan. Pada fase
hyperplasia dan hipertropi dimana terjadi pada usia kehamilan 20-28 minggu.
Pada fase ini, terjadi penurunan kecepatan mitosis dan peningkatan yang
progesif secara menyeluruh pada ukuran sel.
Bentuk IUGR ini keadannya tidak sebanyak jika dibandingkan dengan
type1 dan 2, diperkirakan sekitar 5- 10%, dari semua hambatan pertumbuhan
fetus. Hipertensi kronis, Lupus Nepritis, atau penyakit vascular ibu yang
lainnya, menjadi berat dan jika terjadi lebih awal pada timeser II akan
mengakibatkan Intermediate IUGR dengan pertumbuhan simetrik dan tidak
memberikan efek Brain Sparring.
18
Simetris
Asimetris
Meningkat
Meningkat
tangan normal
Etiologi : faktor genetik dan infeksi
Normal
Kecil
Perokok
Diabetes mellitus
Toksemia
Gizi buruk
Infeksi
Uterus bikornis
Infark plasenta.
3. Janin
Janin kembar
Kelainan kromosom
Cacat bawaan
Kelainan kongenital
Pajanan teratogen
4. Penyebab Lain
20
PATOFISIOLOGI
Pada masa kehamilan janin normal mengalami pertumbuhan tiga
tahap di dalam kandungan, yaitu :
1. Hiperplasia, yaitu : pada 4-20 minggu kehamilan terjadi mitosis yang sangat
cepat dan peningkatan jumlah DNA.
2. Hiperplasia dan Hipertrofi, yaitu : pada 20-28 minggu aktifitas menurun,
tetapi peningkatan ukuran sel bertambah.
3. Hipertrofi, yaitu : pada 28-40 minggu pertumbuhan sel menjadi maksimal
terutama pada minggu ke 33, penambahan jumlah lemak, otot dan jaringan
ikat tubuh.
Mekanisme terjadinya IUGR yaitu terjadi peningkatan rasio berat
plasenta terhadap berat lahir ditimbulkan oleh kondisi diet rendah nutrisi
terutama protein.
1. Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan
Pada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblas
dipengaruhi oleh makanan. Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat
mengakibatkan janin berat lahir rendah yang simetris.
2. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan
Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta,
tapi bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi.
Didapati ukuran plasenta yang luas.
3. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan
Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi
antara janin dengan plasenta. Efek kekurangan makan tergantung pada
lamanya kekurangan. Pada kondisi akut terjadi perlambatan pertmbuhan dan
kembali meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik. Pada kondisi kronis
mungkin telah terjadi proses perlambatan pertumbuhan yang irrversible.
MANIFESTASI KLINIS
Berdasarkan gejala klinis dan USG janin kecil di bedakan atas :
21
1. Janin kecil tapi sehat. Berat lahir di bawah persentil ke-10 untuk masa
kehamilannya. Mempunyai ponderal index dan jaringan lemak yang normal.
Ponderal index :
BB ( gram ) x 100
PB( cm)
Hipoglikemi
Polisitemia
DIAGNOSIS
1. Faktor Ibu
Ibu
hamil
dengan
penyakit
hipertensi,
penyakit
ginjal,
23
Oligohidramnion
Letak melintang
Pengelolaan
1)
2)
parenteral
Pemberian kortikosteroid
Pertimbangkan pemberian aspirin bila tidak ada kontra indikasi
3) Terminasi kehamilan
Tergantung pada perkembangan hasil terapi, terminasi kehamilan dilakukan
apabila ditemukan satu dari hal-hal di bawah ini :
Hamil aterm (lebih dari sama dengan 37 minggu)
Sudah mendapat terapi kortikosteroid (kehamilan 24-34 minggu) yang
Jawaban:
24
Tatalaksana yang dilakukan oleh pasien dalam kasus ini sudah benar. Pada pasien
datang dengan pembukaan 8-9 cm dimana pasien sedang mengalami kala 1 fase
aktif dan dari usia kandungan pasien sudah aterm, maka perencanaan yang
dilakukan pada pasien yaitu terminasi kehamilan
KOMPLIKASI
IUGR yang tidak segera diberi tindakan penanganan dokter dapat
menyebabkan bahaya bagi janin hingga menyebabkan kematian. Kondisi ini
disebabkan karena terjadinya kondisi asupan nutrisi dan oksigenasi yang tidak
lancar pada janin. Jika ternyata hambatan tersebut masih bisa ditangani
kehamilan bisa dilanjutkan dengan pantauan dokter, sebaliknya jika sudah
tidak bisa ditangani makan dokter akan mengambil tindakan dengan memaksa
bayi untuk dilahirkan melalui operasi meski belum pada waktunya.
Komplikasi pada PJT dapat terjadi pada janin dan ibu :
1. Janin
Antenatal : gagal nafas dan kematian
Intranatal : hipoksia dan asidosis
Setelah lahir:
Langsung :
o Asfiksia
o Hipoglikemi
o Aspirasi mekonium
o DIC
o Hipotermi
o Perdarahan pada paru
o Polisitemia
o Hiperviskositas sindrom
o Gangguan gastrointestinal
25
Tidak langsung :
Preeklampsi
Penyakit jantung
Malnutrisi
PROGNOSIS
Prognosis bayi berat lahir rendah ini tergantung dari beratnya masalah
perinatal misalnya masa gestasi, asfiksia, sindroma gangguan pernafasan,
perdarahan intraventrikuler, displasia, bronkopulmonal, infeksi, gangguan
metabolik. Prognosis bayi IUGR memiliki kematian perinatal 8 kali lebih besar
dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk
lagi bila berat badan semakin rendah.
Prognosis pada ibu dengan bayi IUGR dimana terjadi risiko hambatan
pertumbuhan janin meningkat pada kehamilan berikutnya. Hal ini terutama
terjadi pada wanita yang mempunyai riwayat hambatan pertumbuhan dan
penyulit medis yang berkelanjutan.
Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua
dan perawatan pada kehamilan, persalinan, dan post natal.
26
27
DAFTAR PUSTAKA
28