Referensi
Capaian Pembelajaran
Dasar Teori
IUD (intra uterin device) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam rahim
sebagai pencegah kehamilan. Cara kerjanya sebagai benda asing dalam rahim menimbulkan
reaksi peradangan setempat, tembaga yang terdapat pada IUD mempengaruhi reaksi biokimia
dalam rahim yang menyebabkan disfungsi sperma sehingga tidak mampu melakukan
pembuahan. IUD relatif aman dan efektif dalam mencegahan kehamilan.
Kontra indikasi IUD yaitu adanya tanda-tanda kehamilan ,infeksi panggul, erosi
servik, perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya, alergi logam dan kelainan
pada rahim. Efek samping IUD yaitu mules, perdarahan setelah pemasangan, spotting,
keputihan, keluhan suami, kehamilan ektopik, ekspulsi, translokasi. IUD jenis copper T 380 A
merupakan salah satu bentuk IUD yang digunakan dalam program KB Nasional.
Petunjuk
1. Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan, serta letakkan peralatan sesuai
dengna fungsinya.
2. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keadaan ibu.
4. Perhatikan teknik pemasangan IUD
Peralatan :
1. Spekulum cocor bebek
2. Tampon tang
3. Tena kulum
4. Gunting benang
5. Sonde Uterus
6. Kom untuk larutan antiseptik
7. Sarung tangan dan Scort
8. Duk steril
9. Kapas sublimat/cebok
10. Cairan Antiseptik (Bethadine)
Perlengkapan :
1. Meja gyynekologi
2. Lampu sorot/lampu senter
3. Kursi duduk
4. Tempat klorin 0,5 %
5. Tempat sampah basah
Bahan
Bahan :
1. Phantoom panggul dan uterus
2. IUD copper T 380 A
Key point :
Lakukan dengan ramah dan
komunikasi dua arah
Tanyakan data-data pribadi klien
Berikan informasi tentang alat
kontrasepsi yang tersedia
Lakukan anamnesis secara
cermat terutama mengkaji
riwayat kesehatan klien
Key point :
▪ Susun alat secara ergonomis
Key point :
Jaga privacy klien dan buat klien
merasa nyaman
Key point :
Dengan 6 langka sesuai standar
pencegahan infeksi.
Key point :
Raba apakah ada nyeri, benjolan
atau kelainan lainnya.
Key point :
Amati adanya nyeri atau duh
(discharge) vagina
7 Pasang Spekulum
Key Point:
Periksa adanya lesi/keputihan pada
vagina dan inspeksi serviks
Key Point:
Pastikan gerakan serviks bebas
Tentukan besar dan posisi uterus
Pastikan tidak ada kehamilan dan
tidak ada infeksi atau tumor pada
adneksa
Key Point:
Celupkan dan lepas secara terbalik
ke dalam larutan klorin 0,5%
Key point :
Jangan dilakukan lebih dari 5
menit sebelum AKDR masuk
ke dalam uterus
Tidak perlu sarung tangan
Key Point:
Temukan servis dan kunci lengan
spekulum.
Usap vagina dan serviks dengan
larutan antiseptik 2-3 kali
12 Jepit serviks dengan tenakulum
Key Point:
Key Point:
Masukkan sonde dengan teknik
“no touch technique”
Key Point:
Geser leher biru pada tabung
inserter menggunakan satu jari
Key Point:
Pegang tabung AKDR dengan
leher biru dalam posisi horizontal
Lepaskan AKDR dengan
menggunakan teknik withdrawal
(menarik keluar tabung inserter).
16 Keluarkan pendorong
Key Point:
Dorong kembali tabung inserter
sampai leher biru menyentuh
serviks
Keluarkan sebagian tabung
inserter dan gunting benang AKDR
3-4 cm
Key Point:
Jika ada perdarahan dari tempat
bekas jepitan tenakulum maka
tekan dengan kasa selama 30-60
detik.
Key Point:
Celupkan dan lepas secara terbalik
ke dalam larutan klorin 0,5%
19 Cuci tangan dan keringkan
Key point :
Dengan 6 langka sesuai standar
pencegahan infeksi.
Key Point:
Ajarkan cara periksa benang dan
mengartasi efek semping
Kunjungan ulang
Masa pemakaian 10 tahun
Lengkapi rekam medik dan kartu
AKDR
Evaluasi
Referensi
Capaian Pembelajaran
Dasar Teori
Tindakan pencabutan AKDR adalah suatu asuhan yang integral dengan pemasangannya
dimana ketrampilan tindakan ini harus dimiliki oleh bidan sebagai tenaga provider pelayanan
kontrasepsi bagi klien. Ketrampilan tindakan pencabutan AKDR penting dimiliki saat klien
menginginkannya atau oleh karena indikasi tertentu kapanpun waktu pencabutannya. Dalam
kenyataan di lapangan tindakan pencabutan ini dapat dengan mudah dilakukan, namun pada
beberapa kasus dapat menjadi sulit oleh karena beberapa factor penyulit pencabutan benang
AKDR
Pencabutan benang AKDR yang mudah dapat dilakukan oleh bidan namun pada kondisi
benang tidak tampak pada OUE maka perlu intervensi khusus atau merujuknya, pada
pencabutan benang yang berat bidan pun harus waspada dan sebaiknya merujuk tindakan in
Tindakan pencabutan AKDR perlu memperhatikan prinsip pencegahan infeksi dan bidan
perlu memberi support kepada klien karena mungkin klien akan takut, cemas dan malu.
Petunjuk
Keselamatan Kerja
1. Pastikan syarat dan indikasi pencabutan AKDR Copper T 380 A pada klien sudah
terpenuhi sebelum tindakan
2. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga
3. Susun alat secara ergonomis pada tempat yang terjangkau
4. Perhatikan faktor kesterilan alat dan bahan yang digunakan, tindakan septik dan
antiseptik serta pemakaian sarung tangan
5. Lakukan tindakan pencabutan AKDR Copper T 380 A dengan hati – hat
6. Lakukan tindakan pencabutan AKDR Copper T 380 A dalam ruangan yang sesuai
dengan standar
7. Perhatikan tindakan pencegahan infeksi dalam mengelola sampah medis (terutama
AKDR Copper T bekas pakai yang telah dicabut) dan tindakan pencucian alat
Peralatan :
1. Bivalve Spekulum (spekulum cocor bebek)
2. Fanster klem
3. Ekstraktor AKDR / klem lurus
4. Mangkuk untuk larutan antiseptic
5. Sarung tangan (yang telah di DTT atau disterilisasi atau sarung tangan periksa yang baru)
6. Bengkok/piala ginjal
Perlengkapan :
1. Duk steril
2. Meja Gynekologi
3. Lampu sorot/lampu senter
4. Kursi duduk
5. Scort (celemek)
Bahan
Bahan :
1) Phantom panggul dan phantom uterus
2) AKDR Copper T 380 A
3) Kassa
4) Kapas cebok
Prosedur Pelaksanaan
Key Point:
Tanyakan :
• Tujuan dari kedatangannya
• Apa alasannya ingin mencabut
AKDR
• Apakah klien ingin mengatur
jarak kelahiran atau ingin
membatasi jumlah anaknya
Jelaskan proses pencabutan AKDR
dan apa yang klien rasakan pada saat
proses pencabutan dan setelah
pencabutan
2 Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
Key point :
▪ Susun alat secara ergonomis
Key point :
Dengan 6 langka sesuai standar
pencegahan infeksi.
Key Point:
Pastikan gerakan serviks bebas
Tentukan besar dan posisi uterus
Pastikan tidak ada kehamilan dan tidak
ada infeksi atau tumor pada adneksa
Key Point:
Temukan servis dan kunci lengan
spekulum.
Usap vagina dan serviks dengan
larutan antiseptik 2-3 kali
Key Point:
Celupkan dan lepas secara terbalik ke
dalam larutan klorin 0,5%
8 Cuci tangan dan keringkan
Key point :
Dengan 6 langka sesuai standar
pencegahan infeksi.
Key Point:
• Diskusikan apa yang harus
dilakukan bila klien mengalami
masalah (misalnya perdarahan yang
lama atau rasa nyeri pada
perut/panggul
• Ulangi kembali keterangan tentang
pilihan kontrasepsi yang tersedia
dan risiko keuntungan dari masing-
masing alat kontrasepsi bila klien
ingin tetap mengatur jarak kelahiran
atau ingin membatasi jumlah
anaknya.
• Bantu kliien untuk menentukan alat
kontrasepsi sementara sampai dapat
memutuskan alat kontrasepsi baru
yang akan dipakai
• Buat rekam medik tentang
pencabutan AKDR
Evaluasi
2. Penerapan alat-alat yang digunakan mudah dijangkau dan tersusun secara sistematis
serta digunakan sesuai fungsinya