ال َّ KELOMPOK 11 KELOMPOK 9 DIAH AYU PANCA P. (191039)
POCUT NURUL H. (191042)
M. ABURIZAL AZHAR (191044)
RENI WIJAYANTI (191045)
ISLAM DAN TERORISME LATAR BELAKANG DAN SEBAB MUSABAB
ISLAM TERROUR
TERREUR TEROR
TERROR
Dalam terminolgi yang sederhana, definisi
teroris adalah satu atau lebih orang yang melakukan teror; sedangkan terorisme adalah suatu paham yang dianut seseorang atau lebih, atau organisasi untuk menggunakan teror. • Sedangkan Menurut ensiklopeddia Indonesia tahun 2000, terorisme adalah kekerasan atau ancaman kekerasan yang diperhitungkan sedemikian rupa untuk menciptkan suasana ketakutan dan bahaya dengan maksud menarik perhatian nasional atau internasional terhadap suatu aksi maupun tuntutan. • Dan menurut Noam Chomsky saat mendefinisikan terorisme’ menuliskan, “Terorisme ialah penggunaan cara kekerasan yang ditargetkan kepada warga sipil dalam upaya guna mencapai tujuan politik, agama atau semacamnya’’. CIRI – CIRI ISLAM RADIKAL • Pemahaman yang sangat literal terhadap ajaran Islam • Resistensi terhadap kelompok yang berbeda pemahaman dan keyakinan • Penolakan dan kebencian terhadap segala sesuatu yang berbau barat • Menolak demokrasi • Menolak Persamaan Gender • Menolak Pluralisme •Konsep jihad yang dikembangkan hanya mengidentikannya dengan angkat senjata. CIRI CIRI TERORISME Tidak mengindahkan norma-norma universal yang berlaku, (seperti agama, hukum dan HAM) Memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologis yang tinggi untuk menimbulkan rasa takut dan mendapatkan publikasi yang luas. Menggunakan cara-cara seperti pengeboman, penculikan, penyanderaan, pembajakan dan sebagainya yang dapat menarik perhatian massa/public memaksakan pemahaman ekstrim dengan menuduh orang lain sebagai bid'ah, kafir, sesat, neraka. Ingin mengubah moral masyarakat beragama dengan cara-cara khawarijiyah (berontak), bukan tajridiyyah (bertahap, berproses). BENTUK-BENTUK TERORISME Dilihat dari cara yang di gunakan
Teror fisik Teror mental Teror ideologi
TEROR FISIK • secara nyata dapat dilihat secara fisik akibat tindakan teror • menimbulkan ketakutan dan kegelisahan • melalui sasaran fisik jasmani (pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, penyanderaan penyiksaan) TEROR MENTAL • Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan tanpa menyakiti fisik jasmani korban • Menyasar pada psikologi korban • Menimbulkan tekanan batin yang luar biasa dan berakibat gangguan jiwa, bunuh diri, dan putus asa • TEROR IDEOLOGI
• mengubah pemikiran dan
pemahaman manusia • merupakan cikal bakal munculnya teror fisik • menjelaskan segala pemikiran menyimpang dan menyempal dari tuntunan yang benar SASARAN TERORISME Dilihat dari Skala sasaran teror
Teror Teror nasional internasional Teror Nasional
Ditujukan kepada pihak-pihak yang
ada pada suatu wilayah dan negara tertentu berupa pemberontakan bersenjata, pengacauan stabilitas nasional, dan gangguan keamanan nasional Teror Internasional
Ditujukan kepada bangsa atau negara lain diluar
kawasan negara yang didiami oleh teroris Berupa :
•Pihak kuat ke pihak lemah penjajahan,
invansi, intervensi, agresi dan perang terbuka •Pihak lemah ke pihak kuat pembajakan, gangguan keamanan internasional, sabotase, tindakan nekat dan berani mati, pasukan bunuh diri, dsb PANDANGAN ISLAM TERHADAP TERORISME • terorisme bukanlah ajaran islam. • Islam sebagai agama rahmatan lil-alamin yang membawa rahmat bagi seluruh umat sebagai pembawa kedamaian bukanlah malapetaka. • Islam sebagai pandangan hidup bagi penganutnya tidak mengijinkan dan bahkan mengutuk terorisme. dalil-dalil yang berkaitan dengan Pandangan Islam yang melawan terorisme • Islam Bukan Teroris Melainkan Misi Perdamaian “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS Al Anfal : 61) Islam mengajak ummatnya untuk melaksanakan perdamaian yang merupakan bagian dari tujuan islam yang ingin diwujudkan di muka bumi. • Larangan Untuk Membunuh yang Tidak Bersalah “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32). Islam melarang untuk membunuh manusia yang bukan karena memang suatu hukuman atau atas melakukan perusakan di muka bumi. • Bukan Orang Muslim yang Melakukan Terorisme “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang- orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah: 32).
Permusuhan dan kedengkian bukanlah ajaran
dari islam. Musuh-musuh islam, yang tidak menyukai islam juga muncul dan menunjukkan dirinya memancing permusuhan dan konflik. • Menyerahkan Pada Keyakinan Masing-Masing “Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al Kafiruun)
Mengajak manusia untuk tidak mencampur
adukkan urusan keimanan kepada Allah Kekerasan yang Mengatasnamakan Agama
• Upaya mendistorsikan islam terus dilakukan oleh pihak-
pihak yang benci terhadap islam. • Isu terorisme merupakan isu dipandang paling memiliki nilai strategis diangkat suatu saat untuk menyudutkan umat islam beserta ajaran jihadnya. • Alasan mengapa musuh Islam melakukan tuduhan terorisme adalah karena musuh-musuh islam (peradaban kapitalisme) memahami bahwa islam memiliki pilar-pilar yang menjadi rahasia kebangkitannya, yaitu Aqidah, Khilafah dan Jihad. • Ketiga pilar ini dipandang sebagai penghalang utama bagi peradaban kapitalisme untuk melanggengkan hegemoninya didunia islam. • dilakukan dengan cara-cara terselubung melalui propaganda, merangkul media, ormas islam, menggandeng LSM komprador dan sebagainya, mengangkat isu-isu krusial guna menyerang ketiga pilar islam yaitu aqidah, khilafah dan jihad. • Akhirnya penyesatan dilakukan dengan cara memasifkan kajian tentang demokrasi, HAM, feminisme, kesetaraan gender, islam moderat, anti radikalisme, membela aliran sesat, sampai menolak jihad yang dianggap sebagai tindakan kekerasan yang harus ditindak secara hukum. Sikap Umat Islam terhadap Teroris • Terorisme berlabelkan Islam yang muncul pada masa sekarang sebenarnya berakar dan merupakan kelanjutan dari paham sesat khawarij, yang telah muncul pada awal-awal Islam. Paham ini merupakan paham yang muncul karena semangat yang tinggi membela Islam namun ekstrim dalam memahami dan menerapkan dalil- dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah, dengan bekal pemahaman yang pendek tanpa mau merujuk kepada para ‘ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sehingga mereka salah total dalam mengaplikasikan dalil-dalil. • Terorisme – Khawarij bukan bagian dari agama Islam. Tindakan tersebut bertentangan dengan agama Islam, di samping juga sangat berbahaya bagi agama Islam dan bagi umat manusia. Tidak ada satu dalil pun dalam Al- Qur`an dan As-Sunnah yang menganjurkan atau membenarkan memperjuangkan Islam dengan cara terorisme, atau dengan aksi-aksi kekerasan para teroris – khawarij, baik dengan cara pengeboman, pembunuhan, perampokan, penentangan terhadap pemerintah muslimin, dll. • Jihad merupakan amalan yang agung dan mulia dalam Islam. Jihad yang diajarkan dalam Islam adalah jihad yang membawa rahmah. Jihad dalam Islam ada aturan, syarat-syarat, dan rinciannya. Jihad dalam Islam ditentukan oleh para ‘ulama Ahlus Sunnah. Bukan dilakukan dengan sembarangan dan brutal, apalagi dengan cara-cara teror. Aksi-aksi yang dilakukan oleh para teroris – khawarij tersebut bukanlah jihad sama sekali. • Dakwah Salafiyyah adalah dakwah hikmah yang mengusung dakwah para Nabi dan Rasul. Dakwah Salafiyyah jauh dan bersih dari paham sesat teroris – khawarij. Banyak pihak yang mengklaim Salafiyyah, namun mereka salah dalam memahami dan menerapkan salafiyyah itu sendiri • Tuduhan sebagian pihak bahwa Wahhabiyyah berada di balik berbagai aksi terorisme, merupakan tuduhan yang salah besar. Wahhabiyyah adalah Dakwah Tauhid yang ditegakkan oleh Syaikhul Islam Muhamad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah. Dakwah beliau tidak lain adalah melanjutkan dakwah para nabi dan rasul, dakwah yang berlandaskan Al- Qur`an dan As-Sunnah di atas manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tentu saja merupakan dakwah yang ditegakkan di atas hikmah dan kasih sayang, jauh dari kekerasan apalagi terorisme. note • Istilah Wahhabiyyah/Wahabisme merupakan istilah yang tidak benar, sengaja dimunculkan oleh kaum syi’ah, shufi, dan liberalis yang membenci Dakwah Tauhid yang dikibarkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah, dalam upaya mereka menjauhkan masyarakat muslim dari dakwah tauhid dan sunnah. • Berhukum dengan hukum Allah merupakan kewajiban setiap muslim, termasuk pemerintah kaum muslimin. Namun tidak semua orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah serta merta divonis kafir dan dinyatakan halal darahnya, atau divonis kafir pemerintahnya. Semua itu ada rinciannya dalam Islam. • Setiap mukmin harus berloyal kepada Islam dan kaum muslimin, di sisi lain setiap muslim harus berlepas diri dan benci kepada kekafiran dan orang-orang kafir. Namun dalam menerapkannya ada aturan dan rincian yang telah ditetapkan oleh syari’at. Tidak semua orang kafir boleh dibunuh atau diperangi. • Bahwa penampilan Islami, seperti jenggot, baju gamis, celana di atas mata kaki, istri bercadar, dll merupakan bagian dari Islam yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh junjungan kita Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini merupakan ciri-ciri seorang muslim yang berpegang teguh pada agamanya. Wajib bagi kaum muslimin untuk mencintai cara penampilan Islami tersebut. Namun kaum teroris – khawarij telah menodai ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut, dengan mereka terkadang juga berpenampilan dengan penampilan tersebut. Maka tidak boleh bagi kaum muslimin untuk menganggap penampilan Islami tersebut sebagai ciri-ciri teroris – khawarij. • Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk kembali berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As- Sunnah dengan cara pemahaman dan pengaplikasian yang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang sesuai dengan bimbingan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para shahabatnya. Dalam semua aspek, baik dalam aqidah, ibadah, akhlak, maupun dalam bermuamalah. Sehingga kaum muslimin bisa bersikap dan menilai segala hal di atas landasan agamanya. Termasuk dalam menyikapi berbagai aksi terorisme kaum khawarij, kaum muslimin bisa bersikap berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak terombang ambing oleh pemberitaan media maupun komentar tak bertanggungjawab dari para tokoh yang tidak jelas motivator dan kapasitas ilmunya. • Satu-satunya cara untuk menyelesaikan dan memberantas terorisme – khawarij adalah semua pihak, baik pemerintah maupun rakyat, harus kembali berpegang teguh kepada Al- Qur`an dan As-Sunnah dengan cara pemahaman dan pengaplikasiann yang benar, yaitu dengan metode Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Dalam semua aspek, baik dalam aqidah, ibadah, akhlak, maupun dalam bermuamalah. سالَ ُم َو َر ْح َمةُ ِ هللا َوبَ َر َكاتُهُ علَ ْي ُك ْم ال َّ َو َ