Anda di halaman 1dari 32

Pertemuan 4

Metode Primal Simpleks (PL)

Matematika
Tahun 2020
Metode Primal Simpleks
⬡ Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear
program yang memiliki variabel keputusan yang cukup besar atau
lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya digunakan Metode
Simplex.

⬡ Metode Simpleks adalah suatu metode yg secara matematis


dimulai dari suatu pemecahan dasar yg feasibel ke pemecahan
dasar feasibel lainnya dan dilakukan secara berulang-ulang
(iteratif) sehingga akhirnya diperoleh suatu pemecahan dasar
yang optimal.

2
Beberapa Istilah dalam Primal
Simpleks
⬡ Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang
iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat
bebas dalam sistem persamaan.

⬡ Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada
solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala merupakan
pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan
≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas
(tanpa fungsi non negatif).

⬡ Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada
solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang
ada, karena aktivitas belum dilaksanakan.
3
Lanjutan...
⬡ Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi
pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.

⬡ Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada
tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel
basis.

⬡ Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan
bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi
pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal, karena kenyataannya
variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.

4
Lanjutan...
⬡ Kolom kunci (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada
kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris kunci(baris kerja).

⬡ Baris kunci (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang memuat
variabel keluar.

⬡ Elemen kunci (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan
baris kunci. Elemen kunci akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.

5
Ketentuan Primal Simpleks
1. Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut
harus dikalikan –1.
3. Fungsi kendala dengan tanda “≤” harus diubah ke bentuk “=” dengan
menambahkan variabel slack. Variabel slack disebut juga variabel dasar.
4. Fungsi kendala dengan tanda “≥” diubah ke bentuk “≤” dengan cara mengalikan
dengan –1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan ditambahkan variabel slack.
Kemudian karena RHS-nya negatif, dikalikan lagi dengan –1 dan ditambah
artificial variabel (M).
5. Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M).

6
Model Umum Metode Simpleks.
⬡ Kasus Maksimisasi.

Fungsi Tujuan : Maksimumkan


Z – C1X1-C2X2- . . . . . –CnXn-0S1-0S2-. . .-0Sn = NK
Fungsi Pembatas :
a11X11+a12X12+. . . .+a1nXn+ 1S1+0S2+. . .+0Sn = b1
a21X21+a22X22+. . . .+a2nXn+ 0S1+1S2+. . .+0Sn = b2
……. …….. ……. ….. ….. …. ….. = …
am1Xm1+am2Xm2+. . . .+amnXn+ S1+0S2+. . .+1Sn = bm

7
Tabel Simpleks Maks

Var.
X1 X2 .... Xn S1 S2 .... Sn NK
Dasar

Z -C1 -C2 .... -Cn 0 0 0 0 0

S1 a11 a12 ... a1n 1 0 0 0 b1

S2 a21 a22 ... a2n 0 1 0 0 b2

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Sn am1 am2 ... amn 0 0 0 1 bm

8
 Kasus Minimisasi

Fungsi Tujuan : Minimumkan


Z – C1X1-C2X2- . . . . . –CnXn-0S1-0S2-. . .-0Sn = NK
Fungsi Pembatas :
a11X11+a12X12+. . . .+a1nXn - S1 -0S2-. . . - 0Sn = b1
a21X21+a22X22+. . . .+a2nXn - 0S1-1S2 -. . . - 0Sn = b2
……. …….. ……. ….. ….. …. …..= …
am1Xm1+am2Xm2+. . . .+amnXn- S1- 0S2 -. . . -1Sn = bm

Var.kegiatan Var. Surplus

9
Tabel Simpleks Min

Var. X1 X2 Xn S1 S2 Sn
.... .... NK
Dasar

Z -C1 -C2 .... -Cn 0 0 0 0 0

S1 a11 a12 ... a1n -1 0 0 0 b1

S2 a21 a22 ... a2n 0 -1 0 0 b2

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Sn am1 am2 ... amn 0 0 0 -1 bm

10
Contoh Soal :
Perusahaan sepatu “ATK” membuat 2 macam sepatu, yaitu Merk 1 dengan sol dari
karet dan Merk 2 dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu tersebut
perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin-1 khusus membuat sol dari karet, mesin-
2 khusus membuat sol dari kulit dan mesin-3 membuat bagian atas sepatu dan
melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu Merk 1 mula-mula
dikerjakan di mesin-1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin-2 terus dikerjakan
di mesin-3 selama 6 jam, sedangkan untuk sepatu Merk 2 tidak diproses di mesin-1
tetapi pertama kali dikerjakan di mesin-2 selama 3 jam kemudian di mesin-3 selama 5
jam. Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin-1 = 8 jam, mesin-2 = 15 jam, dan
mesin-3 = 30 jam. Sumbangan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu Merk 1 = Rp
300.000.- dan Merk 2 = Rp 500.000.-. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin
sebaiknya sepatu Merk 1 dan Merk 2 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba ?

11
Penyelesaian :
1. Variabel Keputusan :
----------------------------------------------------------------
Sumberdaya Merk Sepatu Kapasitas
Mesin -------------------------------- Maksimum
I1 I2
----------------------------------------------------------------
Mesin-1 2 0 8
Mesin-2 0 3 15
Mesin-3 6 5 30
----------------------------------------------------------------
Laba Rp 300.000 Rp 500.000
12
----------------------------------------------------------------
1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan
Z = 3 X 1 + 5 X2 (dalam Rp 100.000)

2. Fungsi Kendala :
3.1. Mesin-1 : 2X1 8
3.2. Mesin-2 : + 3X2  15
3.3. Mesin-3 : 6X1 + 5X2   30
X1, X2  0

13
Langkah-langkah metode simpleks
Langkah 1:
Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan
⬡ Fungsi tujuan
Z = 3X1 + 5X2 menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0.
⬡ Fungsi batasan (diubah menjadi kesamaan & di + slack variabel)
(1) 2X1 8 menjadi 2X1 + S3 = 8
(2) 3X2  15 menjadi 3X2 + S4 = 15
(3) 6X1 + 5X2  30 menjadi 6X1 + 5X2 + S5 = 30

Slack variabel adalah variabel tambahan yang mewakili tingkat


pengangguran atau kapasitas yang merupakan batasan 14
Model matematis PL Simplek
⬡ Fungsi tujuan : Maksimumkan Z - 3X1 - 5X2 = 0

⬡ Fungsi batasan
(1) 2X1 + S3 = 8
(2) 3X2 + S4 = 15
(3) 6X1 + 5X2 + S5 = 30

15
Langkah 2:
Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel

Beberapa Istilah Dalam Metode Simplex


⬡ NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda sama dengan ( =
). Untuk batasan 1 sebesar 8, batasan 2 sebesar 15, dan batasan 3 sebesar 30.
⬡ Variabel dasar adalah variabel yang nilainya sama dengan sisi kanan dari
persamaan. Pada persamaan 2X1 + S3 = 8, kalau belum ada kegiatan apa-apa,
berarti nilai X1 = 0, dan semua kapasitas masih menganggur, maka
pengangguran ada 8 satuan, atau nilai S3 = 8. Pada tabel tersebut nilai variabel
dasar (S3, S4, S5) pada fungsi tujuan pada tabel permulaan ini harus 0, dan
nilainya pada batasan-batasan bertanda positif

16
Z = 3X1 + 5X2 diubah menjadi Z - 3X1 - 5X2 = 0.

(1) 2X1  8 menjadii 2X1 + S3 = 8


(2) 3X2  15 menjadi 3X2 + S4 = 15
(3) 6X1 + 5X2  30 menjadi 6X1 + 5X2 + S5 = 30

1. Tabel simpleks yang pertama

Variabel X1 X2 S3 S4 S5
Z NK
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S3 0 2 0 1 0 0 8
S4 0 0 3 0 1 0 15
S5 0 6 5 0 0 1 30 17
Langkah 3: Memilih kolom kunci

⬡ Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk


mengubah tabel simplek. Pilihlah kolom yang mempunyai
nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan
angka terbesar. Dalam hal ini kolom X2 dengan nilai pada
baris persamaan tujuan –5. Berilah tanda segi empat pada
kolom X2, seperti tabel berikut

18
2 Tabel simpleks: pemilihan kolom kunci pada tabel pertama

Variabel X1 X2 S3 S4 S5 Keterangan
Dasar
Z NK (Indeks)

Z 1 -3 -5 0 0 0 0

S3 0 2 0 1 0 0 8

S4 0 0 3 0 1 0 15

S5 0 6 5 0 0 1 30

⬡ Jika suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada baris fungsi tujuan,
berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal). 19
Langkah 4: Memilih baris kunci

⬡ Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel
simplek, dengan cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan membagi
nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.
⬡ Indeks =
Untuk baris batasan 1 besarnya indeks = 8/0 = , baris batasan 2 = 15/3
= 5, dan baris batasan 3 = 30/5 = 6. Pilih baris yang mempunyai indeks
positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini batasan ke-2 yang terpilih
sebagai baris kunci. Beri tanda segi empat pada baris kunci. Nilai yang
masuk dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris kunci disebut
angka kunci

20
Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci

⬡ Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka


kunci, seperti tabel 3. bagian bawah (0/3 = 0; 3/3 = 1; 0/3 = 0; 1/3 =
1/3; 0/3 = 0; 15/3 = 5). Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan
variabel yang terdapat di bagian atas kolom kunci (X2).

21
3. Tabel simpleks : Cara mengubah nilai baris
kunci

Variabel X1 X2 S3 S4 S5 Keteranga
Z NK
Dasar n (Indeks)
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S3 0 2 0 1 0 0 8 8/0 = ∞
S4 0 0 3 0 1 0 15 15/3 = 5
S5 0 6 5 0 0 1 30 30/5 = 6
Z
S3
X2 0 0 1 0 1/3 0 15/3
S5
0/3 0/3 3/3 0/3 1/3 0/3 15/3 22
Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris
kunci

Rumus :
Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci

Baris pertama (Z)

[-3 -5 0 0 0, 0]
(-5) [0 1 0 1/3 0, 5] (-)
Nilai baru = [-3 0 0 5/3 0, 25]

Baris ke-2 (batasan 1)

[2 0 1 0 0, 8]
(0) [0 1 0 1/3 0, 5] (-)
Nilai baru = [2 0 1 0 0, 8]
23
Baris ke-4 (batasan 3)

[6 5 0 0 1, 30 ]
(5) [0 1 0 1/3 0, 5 ] (-)
Nilai baru = [6 0 0 -5/3 1, 5 ]

Tabel pertama nilai lama dan tabel kedua nilai baru

Variabel X1 X2 S3 S4 S5
Z NK
Dasar
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S3 0 2 0 1 0 0 8
S4 0 0 3 0 1 0 15
S5 0 6 5 0 0 1 30
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S3 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
24
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan

⬡ Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai


langkah ke-6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah
diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah
pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai
negatif

25
Tabel Perbaikan
Variabel Z NK Keterangan
Dasar X1 X2 S3 S4 S5 (Indeks)
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
S3 0 2 0 1 0 0 8 = 8/2 = 4
S4 0 0 1 0 1/3 0 5
S5 0 6 0 0 -5/3 1 5 = 5/6 (minimum)
Z 1
S3 0
X2 0
X1 0 6/6 0 0 -5/18 1/6 5/6

6/6 0/6 0/6 (-5/3)/6 1/6 5/6 26


Nilai Baru
Baris ke-1

[-3 0 0 5/3 0, 25 ]
(-3) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = [0 0 0 5/6 ½, 271/2]

Baris ke-2 (batasan 1)


[2 0 1 0 0, 8]
(2) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)

Nilai baru = 0 0 1 5/9 -1/3, 61/3]

Baris ke-3 tidak berubah karena nilai pada kolom kunci = 0

[0 1 0 1/3 0, 5]
(0) [1 0 0 -5/18 1/6, 5/6] (-)
Nilai baru = 0 1 0 1/3 0, 5] 27
Tabel Simplek Akhir Hasil Perubahan

Variabel X1 X2 S3 S4 S5
Z NK
Dasar
Z 1 0 0 0 5/6 ½ 271/2
S3 0 0 0 1 5/9 -1/3 61/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
⬡ Baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai negatif. Sehingga tabel
tidak dapat dioptimalkan lagi dan tabel tersebut merupakan hasil optimal
⬡ Dari tabel final didapat
X1 = 5/6 ; X2 = 5 ; Zmaksimum = 271/2

28
Latihan Soal
Perusahan konveksi “BERSAMA” membuat dua produk, yaitu celana dan baju.
Produk tersebut harus diproses melalui dua unit pemrosesan, yaitu pemotongan
bahan dan penjahitan bahan. Pemotongan bahan mempersyaratkan kapasitas
waktu 60 jam kerja. Sedangkan fungsi penjahitan hanya 48 jam kerja. Untuk
menghasilkan satu celana dibutuhkan 4 jam kerja pemotongan bahan dan 2 jam
kerja penjahitan. Sementara utk menghasilkan satu baju dibutuhkan 2 jam kerja
pemotongan bahan dan 4 jam kerja penjahitan. Laba tiap celana Rp 8.000.- dan
tiap baju Rp 6.000.-.
Perusahaan yg bersangkutan ingin menentukan kombinasi terbaik dari celana dan
baju yg hrs diproduksi dan laba maksimum dicapai!

29
Latihan Soal
Seorang manajer di perusahaan penghasil keramik hias yang
mempekerjakan pengrajin untuk memproduksi piring dan gelas hias.
Sumberdaya utama peusahaan adalah tanah liat dan tenaga kerja. Dengan
sumberdaya terbatas sang manajer ingin tahu berapa banya sebaiknya
produksi pirng dan gelas per hari untuk memaksimalkan keuntungan/laba.
Data yang berhasil dihimpun:
Produk Jam kerja per unit Ons tanah liat per unit Laba per unit produk
produk produk
Piring 1 4 80
Gelas 2 3 100
Persediaan per 40 120
hari

Berapa banyak piring dan gelas hias yang harus diroduksi tiap hari?
Disimbolkan: x1 = jumlah piring/hari; x2 = jumlah gelas/hari 30
Latiahan Soal
1. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex
Maksimumkan Z = 4X1 + 3X2
Dengan fungsi kendala:
1) 2X1 + 3X2 ≤ 6
2) 4X1 + X2 ≤ 4
3) X1, X2, ≥ 0

2. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex


Maksimumkan Z = 3X1 + 4X2
Dengan fungsi kendala:
1) 3X1 + 2X2 ≤ 8
2) 2X1 + 4X2 ≤ 20
3) 1X2 ≤ 4
3) X1, X2, ≥ 0 31
THANK YOU

32

Anda mungkin juga menyukai