Oleh Kelompok 3:
Kereta Api tujuan Lampung-Medan mempunyai tempat duduk 100 kursi, setiap
penumpang kelas bisnis boleh membawa bagasi 20 kg, sedangkan kelas ekonomi
10 kg. Kereta api hanya boleh membawa bagasi 1.400 kg. Harga tiket kelas utama
Rp500.000 dan kelas ekonomi Rp420.000. Tentukan banyaknya tempat duduk
kelas utama dan kelas ekonomi agar pendapatan dari penjualan tiket tersebut
maksimum
Penyelesaian:
Z = 500.000 x + 420.000 y
Sehingga : x + y ≤ 100
20 x + 10 y ≤ 1.400
x 0 100
y 100 0
20 x + 10 y ≤ 1400
x 0 70
y 140 0
Titik-titik yang dilalui garis yaitu (0,140) dan (70, 0)
4. Menggambar grafik
x + y = 100
x = 40 atau y = 100 – 40 = 60
Titik potong kedua garis pada (40, 60)
Titik optimumnya yaitu (0, 0), (70, 0), (40, 60), dan (0, 100).
Fungsi tujuan: Z = 500.000 x + 420.000 y
(0, 0) atau Z = 500.000 (0) + 420.000 (0) = 0
(70, 0) atau Z = 500.000 (70) + 420.000 (0) = 35.000.000
(40, 60) atau Z = 500.000 (40) + 420.000 (60) = 20.000.000+ 25.200.000 = 45.200.000
(0,100) atau Z = 500.000 (0) + 420.000 (100) = 42.000.000
Jadi, agar penjualan tiket maksimum maka banyaknya penumpang kelas bisnis adalah 40
penumpang dan banyaknya penumpang kelas ekonomi adalah 60 penumpang.
CONTOH KASUS DAN PENYELESAIAN METODE SIMPLEKS
Usaha bakery Amira melayani pemesanan roti yang menggunakan bahan baku
telur, margarin dan tepung terigu. Untuk pembuatan 8 roti diperlukan 2 kg telur, 1
bungkus margarin dan 4 kg tepung terigu. Untuk pembuatan 30 roti diperlukan 5
kg telur, 2 bungkus margarin dan 6 kg tepung terigu. Sedangkan pembuatan 12
roti diperlukan 2 kg telur, 4 bungkus margarin dan 1 kg tepung terigu. Dengan
menggunakan 5 kg telur, 7 bungkus margarin dan 2 kg tepung terigu, berapakah
hasil produksi maksimum yang dihasilkan?
PENYELESAIAN:
Langkah kedua: Masukkan fungsi tujuan dan fungsi batasan kedalam tabel
Variabel dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Z 1 -5 -7 -2 0 0 0 0
X4 0 2 1 4 1 0 0 8
X5 0 5 2 6 0 1 0 30
X6 0 2 4 1 0 0 1 12
Setelah dimasukkan kedalam tabel, lihat nilai Z nya apakah sudan optimal. Dan ka
rena pada tabel Z masih ada nilai negarif, maka dilanjutkan ketahap selanjutnya.
Kolom kunci ditentukan dengan melihat tabel Z dan ditentukan berdasarkan nilai
negatif dengan angka terbesar pada tabel Z.
Variabel dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Z 1 -5 -7 -2 0 0 0 0
X4 0 2 1 4 1 0 0 8
X5 0 5 2 6 0 1 0 30
X6 0 2 4 1 0 0 1 12
NK
Indeks ditentukan dengan rumus yaitu:
Nilai Kolom Kunci
Sehingga, didapatkan nilai-nilai sebagai berikut:
Variabel dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Z 1 -5 -7 -2 0 0 0 0
X4 0 2 1 4 1 0 0 8 8
X5 0 5 2 6 0 1 0 30 15
X6 0 2 4 1 0 0 1 12 3
Baris kunci ditentukan dengan melihat nilai indeks terkecil. Karena diketahui nilai
indeks terkecil adalah 3, maka didapatkan baris kunci sebagai berikut:
Variabel dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Z 1 -5 -7 -2 0 0 0 0
X4 0 2 1 4 1 0 0 8 8
X5 0 5 2 6 0 1 0 30 15
X6 0 2 4 1 0 0 1 12 3
Elemen kunci
Nilai baris pertama yang diubah adalah X6 dan kemudian diubah dengan variabel
X2 sebagai fungsi kolom. Nilai baris pada X6 dibagi dengan elemen kunci.
Variabel dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Z
X4
X5
X2 0 1/2 1 1/4 0 0 1/4 3
Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris klunci
[-5 -7 -2 0 0 0 0]
-7 [½ 1 ¼ 0 0 ¼ 3] -
Nilai baru = −3 0 −1 0 0 7 21
2 4 4
Karena nilai Z belum optimum, maka di lakukan iterasi lanjutan dengan menentu
kan kolom kunci dan baris kunci:
Baris kunci ditentukan dengan melihat nilai indeks terkecil. Karena diketahui nilai
indeks terkecil adalah 10/3 , maka didapatkan baris kunci sebagai berikut:
Variabel dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Indeks
Z 1 −3 0 −1 0 0 7 21 14
2 4 4
X4 0 3 0 15 1 0 1 5 10
2 4 4 3
X5 0 4 0 11 0 1 1 24 6
-
2 2
X2 0 1/2 1 1/4 0 0 1/4 3 6
Elemen kunci
Nilai baris pertama yang diubah adalah X4 dan kemudian diubah dengan variabel
X1 sebagai fungsi kolom. Nilai baris pada X4 dibagi dengan elemen kunci.
Variabel dasar Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Z
X1 0 1 0 5 2 0 1 10
2 3 6 3
X5
X2