Anda di halaman 1dari 4

PENYEBAB ASAM URAT

Penyebab utama dari penyakit asam urat adalah kadar asam urat (uric acid) yang
terlalu tinggi dalam tubuh. Seseorang dikatakan memiliki kadar uric acid tinggi bila hasil tes
yang dilakukannya mencapai 6,0 mg/dL pada wanita dan 7,0 mg/dL pada pria.
Pada kondisi normal, zat asam urat larut dalam darah serta diproses dan dikeluarkan
oleh ginjal dalam bentuk urine. Namun, kadar asam urat yang melebihi normal bisa
menumpuk dan membentuk kristal di persendian. Kristal asam urat inilah yang kemudian
menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada sendi.
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan kadar asam urat yang tinggi. Namun,
faktor utama yang menjadi pemicu kondisi tersebut adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Selain itu ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar asam urat sehingga berisiko
mengalami penyakit ini. Faktor tersebut antara lain :
1. Konsumsi makanan dan minuman tinggi purin berlebih
Penyebab asam urat tinggi yang paling umum berasal dari makanan atau
minuman yang mengandung tinggi purin. Pasalnya, asupan purin berlebih dari
makanan dapat semakin menambah kadar purin alami di dalam tubuh.
Semakin banyak purin di tubuh, semakin banyak pula zat asam urat yang akan
terbentuk, hingga dapat menumpuk di persendian. Berbagai makanan yang
mengandung tinggi purin dapat menjadi penyebab asam urat, diantaranya yaitu
alkohol, minuman dan makanan yang mengandung pemanis, sayuran seperti
bayam dan asparagus, daging merah, jeroan, dan makanan laut (seafood).
2. Konsumsi obat-obatan dan penyakit medis tertentu
Beberapa obat-obatan bisa menjadi penyebab mengalami sakit asam urat, yaitu
diuretik dan beberapa obat lain yang biasa digunakan untuk mengobati hipertensi.
Mengonsumsi obat diuretik dalam jangka panjang dapat membuat kadar asam urat
dalam tubuh semakin tinggi. Pasalnya, obat jenis ini bisa membuat Anda lebih
sering buang air sehingga mengurangi jumlah cairan dalam tubuh. Kekurangan
cairan dapat menghambat proses pembuangan asam urat oleh ginjal. Kondisi
inilah yang akhirnya menjadi sebab asam urat pada kemudian hari.
Beberapa kondisi medis dapat menjadi penyebab kadar asam urat tinggi.
Pasalnya, beberapa kondisi medis dapat memengaruhi cara ginjal dalam
menyaring asam urat atau dapat menyebabkan asam urat diproduksi lebih banyak.
Berikut ada beberapa kondisi medis tersebut seperti penyakit ginjal, diabetes,
psoriasis, dll.
3. Jenis kelamin (gender)
Penyakit asam urat sebenarnya dapat dialami pria dan wanita. Namun, pria
memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) menyebutkan prevalensi asam urat dunia rata-rata adalah 0,3%. Rata-rata
penderita asam urat pria sebanyak 15 orang dari 1.000 orang dan wanita 45 orang
dari 1.000 orang.
Persentase risiko serangan asam urat pada pria dan wanita akan berubah
sejalan dengan pertambahan usia. Ketika usia paruh baya, pria memiliki risiko
asam urat 3-4 kali lebih tinggi daripada wanita. Rasio tersebut akan menurun saat
wanita memasuki masa menopause. Wanita umumnya mengalami asam urat
setelah memasuki masa pre-menopause dan pasca-menopause. Sejalan dengan
pertambahan usia dan menopause yang dialaminya, risiko penyakit asam urat pada
wanita akan meningkat terkait penurunan produksi estrogen. Keberadaan
esterogen sangat penting untuk membantu pengaturan sekresi asam urat sehingga
mampu melindungi wanita dari hiperurisemia.
4. Riwayat keluarga (genetik)
Faktor pemicu asam urat bisa terbawa oleh gen resesif yang terjadi akibat
kelainan kromosom. Kromosom tertentu memiliki pengaruh yang kuat untuk
mendorong tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah lebih banyak
dibandingkan gen dengan kromosom yang normal. Individu dengan kromosom
khusus ini memproduksi asam urat dalam jumlah banyak, sedangkan ekskresi
asam urat yang berlangsung di dalam tubuhnya relatif rendah. Tidak adanya
keseimbangan antara produksi asam urat endogen dan ekskresi asam urat inilah
yang membuat asam urat serum cenderung tinggi.
Gen resesif yang dimiliki oleh orangtua dapat diwariskan pada generasi
berikutnya. Persentase penurunan sifat tersebut sebesar 5-15%. Jadi, Jika orangtua
atau saudara sekandung menderita asam urat kemungkinan besar kita juga
mengalami penyakit yang sama. Pengenalan gen resesif hiperurisemia sangat
penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.
5. Berat badan berlebih atau obesitas
Orang bertubuh gemuk lebih berisiko mengalami asam urat dibandingkan
dengan orang bertubuh kurus. Pasalnya, ketika seseorang kelebihan berat badan
atau obesitas, tubuh mereka menghasilkan lebih banyak insulin.
Kadar insulin di dalam tubuh yang jumlahnya berlebihan dapat menghambat
kerja ginjal dalam membuang asam urat. Asam urat yang tidak bisa terbuang ini
akhirnya akan menumpuk dan membentuk kristal di persendian Anda. Sebagian
besar penderita obesitas mengalami sindrom metabolik, dan jika disertai dengan
gaya hidup tidak sehat maka akan mempermudah untuk menderita asam urat.
6. Kekurangan cairan atau dehidrasi
Kekurangan cairan atau dehidrasi adalah salah satu faktor penyebab kadar
asam urat mudah melonjak tinggi. Pasalnya, asupan air yang cukup dapat
membantu meningkatkan pembuangan asam urat berlebih. Sebaliknya, kurang
cairan dapat mengurangi pembuangan asam urat melalui urine. Oleh karena itu,
dehidrasi juga bisa menjadi salah satu penyebab kambuhnya asam urat bagi Anda
yang sudah memiliki riwayat penyakit ini.
7. Jarang berolahraga
Jarang berolahraga adalah salah satu faktor penyebab asam urat muncul.
Pasalnya jarang olahraga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami berat badan
berlebih, atau bahkan obesitas. Adapun hal tersebut dapat menjadi pemicu asam
urat.
Di sisi lain, olahraga dapat mencegah kenaikan berat badan dan membuat
jantung memompa aliran darah yang lancar untuk menyaring asam urat. Rajin
olahraga juga dapat melatih persendian tubuh agar tidak kaku dan sakit. Hal ini
tentu saja dapat mencegah asam urat kambuh serta mengurangi risiko terjadinya
komplikasi asam urat pada masa mendatang.
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ASAM URAT
Berikut beberapa tanda dan gejala penyakit asam urat :
1. Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari kaki dan jari kaki
2. Terganggunya fungsi sendi yang biasanya terjadi di satu tempat, sekitar 70-80 % pada
pangkal ibu jari
3. Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal asam urat dalam cairan dan jaringan
sendi, ginjal, tulang rawan dan lain-lain
4. Telah terjadi >1 kali serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut
5. Adanya serangan nyeri pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan juga
biasa terjadi di tempat lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan atau jari-jari tangan
6. Sendi tampak kemerahan
7. Peradangan disertai demam (suhu tubuh >38oC), dan pembengkakan tidak simetris
pada satu sendi dan terasa panas
8. Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam urat di ginjal

PENGOBATAN PENYAKIT ASAM URAT


Penyakit asam urat dapat diobati dan dikelola secara efektif dengan perawatan medis
dan strategi manajemen diri. Perawatan untuk serangan asam urat terdiri dari obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, steroid dan obat antiinflamasi
colchicine.
Selain perawatan medis, asam urat dapat dikelola dengan strategi manajemen diri.
Manajemen diri adalah apa yang dilakukan sehari-hari untuk mengelola kondisi tubuh tetap
sehat, seperti terapi jus, terapi diet dan terapi herbal.
a. Terapi Jus
Terapi ini merupakan pengobatan dengan meminum sari buah, sayuran atau
bagian tanaman lain dengan cara dilumatkan dan disaring. Terapi jus ini dilakukan
sebagai pendukung dan perlengkapan dari terapi medis, terapi diet, maupun terapi
herbal. Jika terapi ini rutin dilakukan dapat membantu proses pengobatan. Buah-
buahan yang digunakan yaitu anggur, apel, alpukat, belimbing, jambu biji, dsb.
Serta sayuran yang digunakan yaitu jagung, kentang, mentimun, wortel, dll.
b. Terapi Diet
Terapi ini dilakukan dengan cara mengatur asupan makanan yang dikonsumsi
yang mengandung purin rendah. Makanan yang dianjurkan untuk penderita asam
urat yaitu Karbohidrat kompleks (seperti roti gandum, oat atau serial, beras
merah), kemudian sayuran segar (seperti jagung manis, labu siam, wortel, dll.),
serta buah-buahan (seperti sirsak, mangga, melon, semangka, dll.)
c. Terapi Herbal
Terapi ini menggunakan tanaman herbal berupa tanaman alami yang kering
sehingga tidak memberikan efek samping bagi kesehatan. Fungsi dari terapi
herbal ini yaitu melancarkan peredaran darah sehingga dapat mengurangi
peradangan secara aman dan menetralisir kelebihan asam urat pada sendi, otot,
dan tulang.

PENCEGAHAN ASAM URAT

Pencegahan diatasi berbagai macam upaya yaitu dengan mengatur pola hidup sehat seperti :

a. Mengatur pola makan yang kaya purin seperti (daging merah, jeroan, kacangkacangan, sayur
bayam dan ikan laut).
b. Membatasi latihan fisik yang berlebih agar tidak mudah lelah dan bias mengakibatkan
sindrom kelelahan kronis.
c. Mengkonsumsi air putih lebih banyak karena air putih memperlancar sekresi purin melalui
urin

Anda mungkin juga menyukai