Anda di halaman 1dari 105

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Adalah ilmu yg mempelajari


tentang
vektor kelainan dan penyakit yang
disebabkan oleh artropoda
Artropoda mempunyai 4 tanda morfologi
yg jelas: badan beruas-ruas, umbai-umbai
beruas-ruas, eksoskelet dan bentuk
badan simetris bilateral
Sebelah luar badan serangga dilapisi oleh
kitin yg pada bagian tertentu mengeras
dan membentuk eksoskelet
Eksoskelet berfungsi: penguat tubuh,
pelindung alat dalam, tempat melekat
otot, pengatur penguapan air, penerus
rangsang dari luar badan

- Fungsi umbai-umbai:

a. kepala: menjadi antena dan mandibula


b. toraks: kaki dan sayap
c. abdomen: kaki pengayuh
Artropoda mempunyai sistem pencernaan, perna
fasan (dengan trakea), saraf ( otak dan
ganglion),
peredaran darah ( terbuka) dan sistem
reproduksi
Pada artropoda terjadi pertumbuhan menjadi lebih
besar, eksoskelet terdesak dan pecah, terjadi
pengelupasan kulit
Pertumbuhan dipengaruhi oleh hormon juvenile
Pengelupasan kulit dipengaruhi oleh hormon
ecdyson

- Serangga mengalami perubahan bentuk yg

disebut metamorfosis
- Metamorfosis sempurna: telur-larva-pupadewasa
- Metamorfosis tidak sempurna: telur-larvanimpa-dewasa
- Artropoda:
a. Yang menularkan penyakit (vektor dan
hospes
perantara
b. Yang menyebabkan penyakit ( parasit)
c. Yang menimbulkan kelainan karena toksin
yg
dikeluarkan
d. menyebabkan alergi pada orang yg rentan

e. Yg menimbulkan entomofobia
- Serangga
dapat menularkan penyakit
melalui beberapa cara :
a.Secara mekanik, dari penderita ke orang
lain dengan perantara bagian luar tubuh
serangga,
misalnya
telur
cacing/kista
protozoa
dan
bakteri
usus
dapat
dipindahkan dari tinja ke makanan melalui
kaki atau badan lalat rumah
b.Secara biologik, parasit/agen yg diisap
oleh serangga vektor mengalami proses
biologik dlm tubuh vektor
* Penularan propagatif: dalam tubuh vektor
parasit (virus, bakteri, spiroketa) hanya
membelah diri misalnya yersinia pestis

Penularan sikliko-propagatif: bila dalam tubuh


vektor,
parasit
(plasmodium,
leishmania,
trypanosoma) berubah bentuk dan membelah
diri
menjadi
banyak,
misalnya
plasmodiunfalciparum dalam nyamuk anopheles

Sikliko-developmental: bila dalam tubuh vektor,

parasit (wuchereria, brugia onchocerca) hanya


berubah bentuk menjadi bentuk infektif,
misalnya wuchereria bancrofti dalam nyamuk
culex
Endoparasit: hidup dlm jaringan tubuh misalnya
larva lalat penyebab miasis, tunga penetrans
penyebab tungiasis
Ektoparasit : hidup pada permukaan tubuh
hospes,misalnya tungau,tuma, pinjal,nyamuk

- Beberapa serangga mengandung toksin,


memasukkan toksinnya kedalam manusia
dgn cara:
a. kontak langsung: ulat
b. gigitan: kelabang, laba-laba
c. sengatan : kala jengking
d. tusukan : triatoma
- Dapat menyebabkan: gatal, urtikaria,
lepuh ( ulat, kutu busuk), hemolisis
( kalajengking), perdarahan ( lebah),
gangguan saraf ( kala jengking)
- Entomofobia: takut pada serangga

- Pembagian filum artropoda:


A.Kelas insecta
B.Kelas arachnida
C.Kelas crustacea
D.Kelas chilopoda
E.Kelas diplopoda

NYAMUK
- Termasuk kelas insecta, ordo diptera,
famili culicidae
- Famili culicidae di bagi menjadi 3 tribus:
a. tribus anophelini ( anopheles)

b. Tribus culicini ( culex, aedes, mansonia)


c. Tribus toxo rhynchitini (toxorhynchites)
Tempat hidup di ketinggian 4200 meter diatas
permukaan laut sampai 115 meter di bawah
permukaan laut
Nyamuk berukuran kecil dan rapuh (4-13mm)
Kepalanya mempunyai probosis halus dan
panjang yg melebihi panjang kepala
Nyamuk betina: probosis untuk mengisap
darah
Nyamuk jantan : probosis untuk mengisap
cairan tumbuhan, buahan dan keringat
Dikiri kanan probosis terdapat palpus yg
terdiri atas 5 ruas dan sepasang antena yg
terdiri atas 15 ruas

10

- Antena nyamuk jantan berambut lebat (pulmose),


-

pada nyamuk betina berambut jarang (pilose)


Sebagian besar thoraks yg tampak diliputi bulu
halus (mesonotum)
Bulu berwarna pth/kuning berbeda untuk tiap
spesies
Posterior dari mesonotum terdapat skutelum yg
pada anopheli bentuknya melengkung ( rounded)
Pada culicini mempunyai 3 lengkungan ( trilobus)
Sayap nyamuk panjang dan langsing, mempunyai
vena yg permukaannya di tumbuhi sisik-sisik
sayap (wing scales) yg letaknya mengikuti vena
Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut yg
di

11

sebut fringe
Abdomen berbentuk silinder dan terdiri atas 10
ruas
Dua ruas yg terakhir berubah menjadi alat
kelamin
Mempunyai 3 pasang kaki
Tiap kaki terdiri atas 1 ruas femur, 1 ruas tibia
dan 5 ruas tarsus
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna
( telur-larva-pupa-dewasa)
Telur yg baru diletakkan berwarna putih,
menjadi hitam setelah 1-2 jam
Pada anopheles telur diletakkan satu persatu
terpisah di permukaan air

12

- Pada aedes telur juga diletakkan terpisah

tetapi telur ditemukan ditepi permukaan air


pada lubang pohon dan container, dapat juga
pada lubang tanah kering yg digenangi air
Pada culex dan mansonia, telur diletakka
saling berdekatan sehingga membentuk rakit
(raft)
Telur culex di permukaan air sedang
mansonia diletakkan di balik permukaan
daun tumbuh-tumbuhan air
Setelah 2-4 hari telur menetas menjadi larva
yg selalu hidup di dalam air
Tempat perindukan berbeda-beda ( rawa,
kolam, sungai, sawah, comberan dan tempat
genangan air, lubang di pohon, kaleng bekas

13

- Larva terdiri atas 4 sub stadium dan

mengambil makanan dari tempat


perindukannya
Pada culex dan aedes stadium I-IV berlangsung
6-8 hari
Pada mansonia sampai 3 minggu
Kemudian menjadi pupa yg tdk makan, hanya
memerlukan oksigen melalui tabung
pernafasan
Tumbuh menjadi dws 1-3 hari sampai
beberapa minggu
Pupa jantan menetas lebih dahulu sambil
menunggu betina untuk berkopulasi
Nyamuk betina mengisap darah yg diperlukan
untuk pembentukan telur

14

- Nyamuk betina hidup lebih lama dari nyamuk


-

jantan
Umur nyamuk 2-3 minggu sampai 2-3 bulan
Ada yg mempunyai kebiasaan mengisap darah
manusia ( antrophilik)
Ada yg mempunyai kebiasaan mengisap darah
binatang ( zoophilik)
Untuk tempat istirahat ada yg endofilik dan
ada yg eksofilik
Ada yg mengisap darah pada malam hari
(night biters ) dan ada yg siang hari (daybiters)
Ada yg menggigit di dalam rumah (endofagik)
dan ada yg diluar rumah (eksofagik)

15

- Aedes aegepty jarak terbang pendek


- Anopheles dapat terbang sampai 1,6 km

Vektor malaria
- Nyamuk anophelini berperan sebagai vektor
malaria
- Yg berperan adalah genus anopheles
- Stadium telur anophelini diletakkan satu
persatu diletakkan diatas permukaan air
dan berbentuk seperti perahu
- Stadium larva anophelini yg ditempat
perindukan tampak mengapung sejajar
dengan permukaan air, mempunyai spirakel
pada bagian posterior abdomen, tergal plate
pada bagian tengah sebelah

16

- Dorsal abdomen, dan bulu palma pada bagian


-

lateral abdomen
Stadium pupa mempunyai tabung pernafasan,
yg bentuknya lebar dan pendek digunakan
untuk mengambil oksigen dari udara
Nyamuk anophelini mengalami metamorfosis
sempurna
Telur diletakkan nyamuk betinamenetas
menjadi larvapengelupasan kulit sebanyak 4
kalitumbuh menjadi pupanyamuk dewasa
jantan atau betina
Dari telur menjadi dewasa sekitar 2-5 minggu
Tempat perindukan menjadi 3 zone: pantai,
pedala

17

- Man, kawasan kaki gunung dan gunung


- Aktivitas sangat dipengaruhi oleh
-

kelembaban udara dan suhu


Umumnya aktif menghisap darah hospes
pada malam hari atau senja samapi dini
hari
Jarak terbang 0,5-3 km dan dipengaruhi
oleh transportasi dan kencangnya angin
Umur di alam tidak diketahui, di
laboratorium antara 3-5 minggu
Penentuan vektor malaria didasarkan atas
penemuan sporozoit malaria di kelenjar liur
nyamuk anophelini yg hidup dialam bebas

18

- Pemberantasan malaria dapat dilakukan

dengan:
1.Mengobati penderita malaria
2.Mengusahakan agar tidak terjadi kontak antara
nyamuk anophelini dan manusia
3.Penyuluhan sanitasi lingkungan dan pendidikan
kesehatan kepada rakyat
- Vektor tripanosomiasis afrika: lalat tse tse
(glossina), berukuran 6-13mm, metamorfosis
sempurna, vivipar, tipe mulut tusuk isap,
mengisap darah baik jantan atau betina,
menggigit terutama pada pagi hari,
tripanosoma rhodesiense oleh glossina
morsitans hidup di daerah terbuka dengan
tanah yg keras seperti padang rumput

19

- Tripanosoma gambianse oleh glossina palpalis,

hidup di habitat berpasir atau tanah disekitar


sungai atau danau yg dipenuhi oleh pohon
- Vektor tripanosomiasis amerika: triatoma
rubrofasciata dan rhodnius prolixus merupakan
vektor biologik tripanosoma cruzi yg
menyebabkan tripanosomiasis amerika,
penularan terjadi melalui anterior inokulatif
atau posterior kontaminatif ( feses yg
terkontaminasi), mengalami metamorfosis tidak
sempurna, stadium telur, nimpa,dan dewasa
pada satu habitat, dicelah dinding rumah yg
retak, tusukan triatoma menimbulkan luka
nyeri dan mengeluarkan darah

20

- Vektor leismaniasis: phlebotomus longipalpis

( lalat pasir), berukuran 1,5-4 mm, berwarna


kuning /kelabu, seluruh badan berbulu,
mengalami metamorfosis sempurna, tipe
mulut tusuk isap baik jantan atau betina
keduanya mengisap darah, vektor biologik
leishmania donovani, tropica, brasiliense
- Vektor filariasis limfatik (nyamuk): nyamuk
anophelini dan non-anophelini berperan
sebagai vektor filariasis limfatik pada
manusia, di Indonesia ditemukan 3 jenis
nematoda yaitu w. brancrofti, B. malayi dan
timori, vektor utama filariasis kota adalah
culex quinquefasciatus, filariasis pedesaan
oleh berbagai spesies anopheles, aedes

21

- Vektor utama filariasis malayi: anopheles,

mansonia dan coquilettidia, vektor utama


filariasis timori: anopheles barbirostris
- Stadium telur non-anophelini diletakkan satu
persatu atau berkelompok seperti rakit, dgn
bermacam macam bentuk
- Seperti anyaman kain kasa (aedes), peluru
senapan (culex), mirip duri atau sasaran
pelemparan bola bowling (mansonia)
- Stadium
larva
non-anophelini
nampak
menggantung pada permukaan air , tiap
spesies nyamuk mempunyai jumlah dan
bentuk bulu sifon, pekten dan gigi sisir yg
tidak sama

22

- Culex mempunyai pelana tertutup, aedes


-

mempunyai pelana terbuka


Sisik sayap ada yg lebar dan asimetris
(mansonia), ada yg sempit dan memanjang
(aedes dan culex)
Ujung abdomen aedes lancip ( pointed),
ujung abdomen mansonia tumpul dan
terpancung ( truncated)
Non-anophelini dapat bertelur ditempat
berair jernih, maupun air keruh
Nyamuk non-anophelini ada yg mengisap
darah hospes pada malam hari saja(culex)
dan pada siang dan malam hari
( mansonia), pada siang hari (aedes)

23

- Umur nyamuk dewasa sama seprti

anophelini sekitar 2 minggu


- Pemberantasan penyakit filariasis:
1.Pengobatan penderita
2.Pengendalian vektor secara mudah dan
murah
3.Pencegahan terhadap gigitan vektor
4.Peningkatan pengetahuan dan partisipasi
masyarakat
- Vektor filariasis non-limfatik ( lalat): genus
simulium dan chrysops, simulium
berukuran 2-3 mm, lalat betina mengisap
darah yg aktif pada pagi hari dan sore hari

24

- Simulium damnosum adalah vektor

biologik onkosersiasis 9 river blindness)


yg disebabkan oleh onchocerca volvulus
- Chrysops badannya sebesar lalat rumah,
jantan mengisap sari tumbuhan, betina
mengisap darah dengan tipe mulut
piercing dan sucking, menyerang
manusia pada pagi dan sore hari,
chrysops silacea dan dimidiata
menularkan cacing filaria loa-loa
menyebabkan loaiasis

25

A. VEKTOR PENYAKIT VIRUS

Penyakit demam berdarah dengue


- Vektor utama adalah nyamuk kebun yg
disebut aedes aegypti, vektor potensial aedes
albopictus
- Ukuran aedes aegypti dewasa lebih kecil dari
nyamuk rumah 9 culex quiquefasciatus)
- Mempunyai warna dasar yg hitam dgn bintik
putih pada bagian badan terutama pada
kaki, mempunyai gambaran lira yg putih
pada punggun gnya ( mesonotum)
- Telur mempunyai dinding yg bergaris-garis
membentuk bangunan seperti gambaran kain
kasa

26

- Larva mempunyai pelana yg terbuka dan


-

gigi sisir yg berduri lateral


Mengalami metamorfosis sempurna
Telur diletakkan diatas permukaan air,
menempel pada dinding tempat perindukan
Setelah 2 hari menetas menjadi larva dan
terjadi pengelupasan kulit sebanyak 4 kali,
menjadi pupa dan dewasa ( telurdewasa
kira-kira 9 hari)
Tempat perindukan adalah air bersih
berdekatan dgn rumah penduduk
(tempayan, gentong, bak, jambangan,
drum, ban bekas, kelopak daun
keladi/bunga, tempurung kelapa, dll

27

- Nyamuk dewasa betina mengisap darah

manusia pada siang hari didalam atau diluar


rumah
- Beristirahat di semak, tanaman rendah, di
rumah di baju, sarung, kain, kopiah, yg
tergantung
- Pengendalian dgn cara:
1.Perlindungan perseorangan ( kasa, kelambu,
obat nyamuk, dll)
2.Pembuangan dan mnegubur benda-benda
( kaleng, ban, dll)
3.Mengganti air dan membersihkan tempattempat air seperti vas bunga, bak, dll
4.Pemberian abate ke tempat penampungan air
bersih

28

5. Melakukan fogging dgn malathion


6. Pendidikan dan edukasi
- Vektor Penyakit chikunguya :aedes aegypti
- Vektor penyakit japanese B. enchepalitis:
culex tritaeni0rhynchus dan culex gelidus
- Vektor penyakit demam kuning : aedes
aegypti
- Vektor colorado tick fever: dermacentor
andersoni ( sengkenit)
- Vektor phlebotumos fever: phlebotomus
papatasii dan longipalpis
- Vektor far-eastern spring summer
encephalitis : sengekenit dermacentor
pictus, marginatus, lxodes persulcatus

29

B. VEKTOR PENYAKIT RICKETSIA


- Penyakit demam semak: disebabkan oleh
rickettsia tsusugamushi, vektornya adalah
tungau leptotrombidium akamusi,deliensis
dan fletscheri
- Rocky mountain spotted fever : disebabkan
oleh spesies sengkenit dermacator andersoni,
variabilis dan amblyomma americanum dan
cajennese, riphisephalus sanguineus
- Boutonneuse fever: disebabkan oleh
rhipicephalus sangineus
- Queensland tick thypus: oleh gigitan ixodes
holocyclus
- Siberian tick thypus : oleh dermacentor

30

- Q-fever : oleh gigitan sengkenit

A.Americanum, D.Andersoni
- Epidemic thypus: oleh pediculus humanus
corporis
- Trench fever: pediculus humanus corporis
C. VEKTOR PENYAKIT SPIROKETA
- Relapsing fever : oleh vektor ornithodorus
moubata di afrika, turiceta dan hermsi di
amerika serikat, tholazani di asia
- Louse bone relapsing fever: oleh vektor
pediculus humanus corporis

31

D. VEKTOR PENYAKIT BAKTERI


- Vektor penyakit sampar: xenopsylla
cheopis, stivalius cognatus, neopsylla
sondaika
- Vektor penyakit tularemia: D. Andersoni,
D. Variabilis, D. Silvarum dan
A.Americanum
- Bartolenosis: vektornya adalah
phlebotomus verrucarum, dan
longipalpis

32

VEKTOR MEKANIK
A.Musca
- Termasuk ordo diptera dari kelas insecta
- Musca domestica ( lalat rumah) sebagai
vektor mekanik dari amebiasis, disentri
basilaris, penyakit cacing usus,
- Mudah berkembang biak, hidup di
tempat sampah, tinja manusia dan
binatang, disekitar rumah
- Jarak terbang dapat sampai 10 km
- Umur lalat dewasa 2-4 minggu

33

B. PERIPLANETA
- Termasuk ordo dyctioptera dari kelas insecta
- Periplaneta americana ( lipas) dapat menjadi
vektor mekanik amebiasis, lambliasis,
askariasis, isosporiasis
PENGENDALIAN VEKTOR
A. ALAMI
1.Adanya gunung, lautan, danau, sungai
2.Ketidakmampuan mempertahankan hidup
lewat ketinggian laut
3.Perubahan musim, iklim panas, kering, angin
besar dan curah hujan yg tinggi
4.Adanya hewan pemangsa ( serangga,
burung, katak, cecak, dll)

34

B. BUATAN
1.Pengendalian lingkungan
- Modifikasi lingkungan ( pengaturan sistem
irigasi, penimbunan tempat yg dapat
menampung air dan sampah, pengaliran
air yg tergenang, pengubahan rawa
menjadi sawah, pengubahan hutan
menjadi tempat pemukiman)
- Manipulasi lingkungan (membersihkan
tanaman air yg mengapung, mengatur
kadar garam, melestarikan tanaman
bakau, membuang tumbuhan air yg
tumbuh di kolam, melancarkan air got)

35

C. MEKANIK
- Menggunakan baju pelindung, kawat kasa
D. FISIK
- Pengaturan suhu, angin, cahaya
E. BIOLOGIK
- Memperbanyak mangsa dan parasit sebagai
musuh alami
F. GENETIKA
- Memandulkan serangga jantan dgn cara
bahan kimia seperti TEPA, cobalt 60,
antimitotik, dll
G. LEGESLATIF
- Karantina hewan tertentu di transportasi

36

INSEKTISIDA DAN RESISTENSI


- Bahan yg mengandung persenyawaan
kimia yg digunakan untuk membunuh
serangga
1.Daya bunuh yg besar dan cepat serta
tidak berbahaya
2.Murah dan mudah didapat
3.Susunan kimia yg stabil dan tdk mudah
terbakar
4.Mudah digunakan dan dapat dicampur
dgn berbagai pelarut
5.Tdk berwarna dan tdk berbau

37

- Ovisida : membunuh stad. Telur


- Lavisida : std. larva/nimpa
- Adultisida: std.dewasa
- Akarisida : membunuh tungau
- Pedikulisida : membunuh tuma
Menurut cara masuk kebadan serangga
1.Racun kontak
2.Racun perut
3.Racun pernafasan
Menurut bahan kimia:
1.Insektisida anorganik(sulfur /merkuri,
arsenikum, flour, dll)

38

2. Insektisida golongan organik


( tumbuhan dan minyak bumi)
3.Insektisida organik sintetik
- Klorin ( DDT, dieldrin, klorden, BHC,
Linden)
- Organik fosfor ( malation, paration,
diazinon, fenitrotion, abate, DDVD,
diptereks)
- Organik nitrogen ( dinitrofenol)
- Sulfur ( karbamat, baygon, sevin)
- Tiosianat ( letena, tanit)

39

RESISTENSI
1. Bawaan
- Daya absorbsi insektisida yg sangat
lambat
- Daya penyimpanan insektisida dalam
jaringan yg tdk vital
- Perubahan habitat serangga
- Sifat menghindarkan diri dari pengaruh
insektisida
2. Dapatan
Menyesuaikan diri tergadap pengaruh
insektisida sehingga tidak mati dan
membentuk populasi baru yg resisten

40

Hospes perantara
Jasad tempat hidup parasit tumbuh menjadi
bentuk infektif yg dapat ditularkan kepada
hospesnya ( misalnya manusia)
1.Cyclops
- Ordo copepoda, kelas crustacea
- Cyclops strenuus : hospes perantara
diphyllobothrium latum
- Cyclops.spp : hospes perantara
gnathostoma spinigerum dan dracunculus
medinensis
2.Diaptomus
- Ordo copepoda, kelas crustacea
- Hospes perantara D. bothrium latum

41

3. Potamon dan cambarus


- Potamon (ketam) dan cambarus ( udang) ,
ordo decapoda, kelas crustacea
- Perantara cacing paragonimus westermani
4. Ctenochepalides
- Nama lain pinjal, ordo siphonaptera, kelas
insekta
- Perantara cacing dipylidium caninum (C.
Canis dan felis)
5. Tenebrio
- Nama lain kumbang, ordo coleoptera, kelas
insekta
- Hospes perantara hymenolepis diminuta
(T.molitor)

42

6. Xenopsylla cheopis dan neopsylla


fasciatus
- Hospes perantara hymenolepis diminuta
7.Fontaria
Nama lain luing , kelas diplopoda,
perantara cacing hymenolepis diminuta

43

ARTROPODA PENYEBAB ALERGI DAN REAKSI


TOKSIK
1 . Kontak
Alergi kupu-kupu
- Ordo lepidoptera
- Mempunyai bentuk mulut menghisap
- Mengalami metamorfosis lengkap
- Terbagi atas kupu2 siang dan malam
- Larva kupu-kupu (ulat bulu) mempunyai
bulu yg mengandung toksin menyebabkan
erusisme (urtikaria, nyeri, gatal, panas),
konjungtivitis atau ulkus kornea

44
-

Kupu-kupu dewasa menyebabkan


lepidopterisme dgn ciri-ciri: dermatitis dgn
giant urtikaria
Alergi tungau dermatophagoides pteronyssinus
- Tungau debu berukuran 0,2-1,2 mm
- Termasuk ordo acari
- Metamorfosis tdk sempurna
- Ditemukan pada sprei, kasur, bantal,
makanannya serpihan kulit manusia/hewan
- Menyebabkan alergi pada pernafasan
( asma)
Alergi lytta dan paederus
Adalah kumbang yg termasuk dlm ordo
coleoptera dari kelas insekta

45

- Mengandung cantharidin yg bersifat diuretik


- Menyebabkan lepuh pada kulit

SENGATAN
1.Lebah
- Ordo hymenoptera
- Mulut untuk menggigit dan menjilat
- Toksin lebah mengandung apamin, melitin,
histamin, asetil kolin, yg bersifat
anafilaktogenik, hemolitik, neurotoksik,
antigentik dan sitolitik
2.Kala jengking
Ordo scorpionida

46

- Yg mempunyai peranan penting dlm ilmu

kedokteran adalah centruroides dan buthus


GIGITAN
1.Kelabang
- Termasuk kelas chilopoda, tiap ruas badan
mempunyai satu pasang kaki
- Terdapat sepasang kuku beracun pada ruas
pertama badan
- Metamorfosis tdk sempurna
- Makanannya insecta dan binatang kecil lain
- Toksin mengandung zat antikoagulan dan 5
hidroksitriptamin

47

2. laba-laba
- Termasuk ordo aranea
- Toksin dikeluarkan melalui mulut
- Metamorfosis tdk sempurna
- Laba-laba jantan mati setelah berkopulasi
- Gigitan menyebabkan araknidisme
( nekrotik dan sistemik)
3. Solonepsis geminata ( semut api)
- Ordo hymenoptera, kelas insekta
- Menyebabkan vesikula dan pustula
4. Cimex ( kutu busuk)
- Ordo hemiptera, kelas insekta,
menimbulkan dermatitis

48

5. sengkenit
- Ordo acarina, besar 1 cm , kulit kuat dan
berbulu pendek
- Metamorfosis tdk sempurna
- Hidup ektoparasit pada mamalia, burung da
reptilia
- Mulut dilengkapi hipostoma dankelisera yg
bergigi
- Terdiri dari : ixodidae ( keras) dan argasidae (
lunak)
- Ixodidae: mengisap darah dr berbagai
binatang, gigitan dapat menyebabkan
trauma mekanis dan beberapa menyebabkan
paralisis

49

Penyakit yg disebabkan oleh artropoda:


1.Skabies oleh sarcoptes scabiei varietas
hominis
2.Demodisiosis oleh demodex folliculorum
3.Pediculosis oleh pediculus humanus
4.Ftiriasis oleh phthirus pubis
5.Miasis oleh larva lalat kejaringan atau
alat tubuh manusia

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

lanjut

lanjut

lanjut

lanjut

lanjut

lanjut

lanjut

lanjut

lanjut

lanjut

Anda mungkin juga menyukai