Anda di halaman 1dari 10

KEBUTUHAN NUTRISI :PADA ORANG

DEWASA DAN PADA USIA LANJUTAN


Kelompok 3
Lusiana pratiwi
Neza Indira pratiwi
Usriayu rauf
Yessi Afrilia
Muttmainnah bastian

2
Kebutuhan Nutrisi Untuk
Dewasa
1. Keadaan Fisiologis Masa Dewasa
2.Tujuan Pemberian Nutrisi Untuk Dewasa
3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keadaan nutrisi usia dewasa
4. Kebutuhan energy dan zat nutrisi untuk
dewasa
5. Dampak gizi pada usia dewasa

3
A. Kebutuhan Nutrisi Untuk Lansia
1. Definisi Lansia
Manusia lanjut usia  mereka yang telah berumur 65 tahun ke atas. Durmin (1992) membagi
lansia menjadi young elderly (65 – 74 tahun) dan older elderly (75 tahun). Di Indonesia, M. Alwi
Dahlan menyatakan bahwa orang dikatakan lansia jika telah berumur di atas 60 tahun

2. Tujuan Pemberian Nutrisi Untuk Lansia


Menurut Mubarok ( 2009 ), tujuan pemberian nutrisi atau gizi pada lanjut usia antara lain sebagai
berikut :
2. Mempertahankan gizi yang seimbang dalam kaitannya untuk menunda atau mencegah kemunduran
fungsi organ
3. Gizi diharapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh pada lansia
4. Membiasakan makanan yang cukup dan teratur
4
4. Menghindari kebiasaan pola makan yang buruk, seperti mengomsumsi makanan yang berkolesterol,
meminum minuman keras, dan lain-lain.
5. Mempertahankan kesehatan dan menunda lahirnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung
koroner, ginjal, atherosklerosis, dan lain-lain.
6. Melalui penelitian epidemiologi menjelaskan faktor resiko penyakit karena komsumsi bahan makanan
tertentu seperti penyakit sendi dan tulang akibat asam urat, penyakit jantung, koroner karena kolesterol dan
lemak jenuh, diabetes meli Tus akibat obesitas karena komsumsi hidrat arang.
 

5
3. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Keadaan Nutrisi Pada Lansia

1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong.


2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan
pahit.
3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
6. Penyerapan makanan di usus menurun.

6
4. Kebutuhan Energi Dan Zat Nutrisi Untuk Lansia

1. Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolisme
seluruh sel dan kegiatan otot berkurang.
2. Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari kalori
total.
3. Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari untuk
mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat sebagai
tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan pembedahan.

7
4. Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebihan dan kekurangan
lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah.
5. Serat
Salah satu gangguan yang seringkali dikeluhkan oleh lansia adalah sembelit. Gangguan ini akan
timbul manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya memperpanjang masa transit
tinja,hal ini terjadi karena kelemahan tonus otot dinding saluran cerna akibat penuaan (kegiatan fisik
berkurang) serta reduksi asupan cairan dan serat.
6. Vitamin
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap berlangsung pada
lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12, vitamin D dan asam folat.

8
5. Masalah Gizi Pada Lansia
a. Gizi berlebih
b. Gizi kurang
c. Kekurangan vitamin

9
Terima kasih
SEE YOU NEXT
TIME GUYS

1
0

Anda mungkin juga menyukai