OLEH :
NIM : 0307173128
SEMESTER/JURUSAN : V/ MPI-1
DAFTAR ISI
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
A. PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU DI SEKOLAH MENUJU SEKOLAH UNGGUL ..... 3
BAB 11 ................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
A. Identifikasi Spirit Dan Nilai-Nilai Sebagau Sumberdaya Mutu Sekolah Unggul ....................... 4
B. Wujud Budaya Mutu Sekolah Dasar Unggul .............................................................................. 5
1. Visi dan misi sekolah .............................................................................................................. 5
2. TATA TERTIB ....................................................................................................................... 5
3. FASILITAS SEKOLAH ......................................................................................................... 6
4. Sikap dan Perilaku Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan Lainnya. .................... 6
BAB III ................................................................................................................................................... 6
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................................................. 6
A. Lokasih dan metode penelitian ................................................................................................... 6
B.Definisi Operasional ........................................................................................................................ 7
BAB IV ................................................................................................................................................... 7
TEMUAN DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................... 7
A. TEMUAN PENELITIAN ........................................................................................................... 7
B. PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 8
BAB V .................................................................................................................................................... 8
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 11
PEMBAHASAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasih dan metode penelitian
lokasih dalam penelitian ini di lakukan di sekolah SMP 1 BATANG-KUIS, Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif
memusatkan perhatian pada masalah sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.
Perlakuan atau manipulasi variabel tidak diperlukan, sebab gejala dan peristiwa telah ada dan
peneliti tinggal mendeskripsikannya (Ibrahim: 2010).Sukmadinata (2012) juga mengatakan
bahwa dalam penelitian deskriptif tidak diadakan manipulasi atau pengubahan variabel-
variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
B.Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda,beberapa istilah yang digunakan
dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1.Kemampuanmelakukanmini riset adalahkemampuan yang diobservasi menggunakanrubrik
yang memuat indikator-indikator kompetensi sainsdan sikap terhadap sainsdimulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai pelaporan mini riset. Kompetensi sainsdalam rubrik
observasi ini terdiri dari identifikasi permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena secara
ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti ilmiah. Sikap terhadap sains terdiri dari ketertarikan
terhadap sains dan tanggung jawab terhadap sumber dan lingkungan alam.
2.Mini riset dalam penelitian ini adalah kegiatan penelitian kecil dengan tema Fisiologi
Tumbuhan yang dilakukan oleh mahasiswa Biologi secara berkelompok. Mini riset dilakukan
di luar jam kuliah dan dilakukan di dalam laboratorium dengan rentang waktu selama 3
minggu. Kegiatan mini riset diawali dengan pengajuan judul mini riset oleh masing-masing
kelompok dalam bentuk rancangan mini riset (proposal mini riset), pelaksanaan mini riset,
dan membuat laporan hasil kegiatan mini riset.
BAB IV
A. TEMUAN PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk mengetahui konteks(context), masukan
(input), proses(process),dan produk(product)pembelajaran keterampilan di SMP terbuka
LampungTengah, dengan menggunakan teknik dan prosedur analisis yang telah ditetapkan
dalam metode penelitian ini, serta memperhatikan seluruh indikator-indikator dari
subvariabel yang meliputi kegiatan praintruksional, kegiatan intruksional,dan kegiatan
evaluasi.Berkaitan dengan kondisi real atau fenomena yang terjadi di lapangan, peneliti
berusaha menggali dengan melakukan pengamatan langsung berdasarkan lembar observasi
yang telah peneliti tentukan pada saat dilaksanakannya ujian praktik di SMP tersebut. Data
yang dikumpulkan melalui observasi digunakan sebagai dasar analisis lebih lanjut. Data
tersebut disajikan dalam bentuk deskriptif persentase, dengan melakukan analisis naratif dari
masing-masing indikator instrumen.
B. PEMBAHASAN
hasil penelitian dilakukan dengan cara memaparkan temuan-temuan penelitian
berdasarkan pandangan peneliti sebagai tindak lanjut, yang berupa antisipasi terhadap fokus
penelitian seperti yang tertuang dalam tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan secara luas
dari segi countext, di SMP 1 BATANG KUIS.
1. Context
Visi sekolah sudah sesuai dengan tujuan program yaitu memberikan bekal keterampilan
dasar yang dapat dikembangkan sendiri dalam rangka menjalani hidup mandiri. Misi yang
dilaksanakan SMP 1 BATANG KUIS pada saat ini sudah sesuai dengan visinyaartinya misi
dijalani dalam rangka mencapai visi yaitu sebagai SMP yang mandiri.Tujuan program life
skills yang dilaksanakan di SMP 1 BATANG KUIS sudah sesuai dengan visi dan misi
sekolah yaitu; memberikan bekal keterampilan dasar yang dapat dikembangkan secara
mandiri dalam rangka mempersiapkan lulusan SMP hidup ditengah masyarakat secara
mandiri manakala siswa tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi.Kemitraan SMP terbuka 3 Terbanggi Besar Lampung Tengah dengan instansi terkait
sangatlah penting.
BAB V
KESIMPULAN
Dalam melakukan pengembangan budaya mutu tersebut, sekolah terlebih dahulu
harus mengidentifikasi spirit dan nilai-nilai budaya mutu yang dijadikan sebagai landasan dan
sumber dalam penyelenggaraan pendidikan pada sekolah, misalnya: spirit dan nilai-nilai
perjuangan, spirit dan nilai-nilai ibadah, spirit dan nilai-nilai amanah, spirit dan nilai-nilai
kebersamaan, spirit dan nilai-nilai disiplin, spirit dan nilai-nilai profesionalisme, spirit dan
nilai-nilai menjaga eksistensi sekolah dan lain sebagainya. Spirit dan nilai-nilai tersebut,
tercermin dalam setiap kegiatan, dalam mengambil keputusan, sikap dan perilaku warga
sekolah, pola-pola manajemen yang dilakukan di sekolah.Sebagai gambaran yang dapat
membantu kita dalam melihat wujud budaya mutu sekolah unggul yang tercermin di sekolah,
misalnya yang nampak pada:
(a) visi dan misi sekolah tercermin dalam program atau kegiatan sekolah, dan strategi
pembelajaran yang diterapkan,
(b) struktur organisasi dan deskripsi tugas sekolah tercermin dengan pembagian tugas
yang jelas, garis instruktif dan koordinatif yang fungsional,
(c) sistem dan prosedur kerja sekolah tercermin dengan sistem reward bagi siswa dan
guru, dan upaya-upaya peningkatan profesional guru,
(d) kebijakan dan aturan sekolah tercermin dalam proses pengambilan kebijakan atau
keputusan sekolah yang melibatkanwarga sekolah
(e) tata tertib sekolah tercermin dalam proses pembuatan tata tertib sekolah melalui
team work yang solid, implementasi yang mengedepankan reward, dapat diterima dan
dirasakan oleh warga sekolah dengan baik,
(f) penampilan fisik (fasilitas)sekolah tercermin dengan usaha-usaha optimalisasi
pemanfaatan fasilitas sekolah, perawatan, pemantauan dan evaluasi,
(g) budaya mutu pada sekolah salam, bersalaman, berdo’a sebelum dan selesai
beraktifitas di sekolah, dan saling menghormati), sikap-sikap motivasi dan berprestasi, sikap
keteladanan dan berjiwa sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, I. 2002. Akselerasi Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar. Artikel
diterbitkan di Jurnal FIP Universitas Negeri Malang.
Danim, S. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah: dari Unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah. Buku 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan menengah Umum.
Direktorat Pendidikan menengah Umum, Departemen Pendidikan Nasional. 2002.
Pengembangan Kultur Sekolah. Jakarta: Dit Dikmenum
Sonhadji, K.H. A. 1991. Birokrasi Hubungan Manusia dan Budaya dalam Organisasi.
Malang: PPS IKIP Malang.
Moedjiarto, 2002. Sekolah Unggul. Jakarta: CV. Duta Graha Pustaka.Robbins, S.P.
2003. Perilaku Organsasi. Edisi Indonesia. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok GRAMEDIA.
DOKUMENTASI