Nurmalina (0307171009)
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampaikan kepada Allah swt yang telah memberi kita
segala nikmat yang bisa kita rasakan sampai saat ini. Tak lupa juga shalwat
bertangkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw yang telah
membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang seperti
sekarang ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)
A.Latar Belakang.........................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................1
C.Tujuan Masalah........................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)
Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUTAKA.....................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi. Manusia itu
sendiri merupakan makhluk social. Dan dalam organisasi manusia bekerja tidak sendiri,
maka manusia melakukan komunikasi serta koordinasi dalam bekerja. Dengan demikian
aspek sosial tidak dapat dipisahkan dari organisasi. Dan dapat dikatakan juga bahwa
Sistem sosial itu juga merupakan organisasi dan sebaliknya.
B. Organisasi Dipandang Sebagai Perwujudan Tingkah Laku Orang-orang yang
Mengakomodasi Interaksi Berstruktur
2
Sistem adalah komponen-kmponen yang mempunyai hubungan antara satu
dengan yang lainnya, yang saling berpengaruh dan tak dapat dipisahkan. Menurut Dr.
Nasikin suatu sistem sosial, pada dasarnya tidak lain adalah suatu sistem dari pada
tindakan-tindakan. Ia terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi diantara berbagai
individu, yang tumbuh dan berkembang. Sedangkan menuurut sistem organik organisasi-
organisasi yang ada dapat dibandingkan dengan sistem biologis yang dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Di bawah ini unsur sistem sosial berdasarkan unsur sistem:
Adanya elemen-elemen yaitu masyarakat,
Adanya interaksi atau hubungan antar elemen-elemen atau bagian-bagian dalam
setiap individu,
Elemen-elemen masyarakat menjadi satu keutuhan yang tidak dapat dipisahkan,
Mempunyai tujuan yang sama dalam lingkungan sosial.
3
Organisasi sebagai sistem pada dasarnya yaitu suatu organisasi harus mampu
bertahan dan berkembang dalam lingkungannya dan menghadapi komponen-komponen
sosial yang terjadi didalamnya.
4
Kekurangan dari model ini adalah tidak adanya kejelasan dari pemimpin,
sehingga keberhasilan organisasi terletak pada kesadaran setiap tenaga kerja
didalamnya.
Dimensi nomotetis
5
Untuk memahami sifat perilaku yang nampak dan untuk bisa meramalkan dan
mengendalikannya sifat dan hubungan dari unsur-unsurnya harus dipahami.
Suaatu sifat pokok dari peranan-peranan ialah bahwa satu sama lain saling
melengkapi. Setiap peranan memperoleh serta maknanya dari peranan lain yang
berhubungan. Sifat saling melengkapi inilah yang mempersatukan dua peranan atau lebih
menjadi unit yang berpadu dan interaktif, yang memungkinkan kita memahami suatu
organisasi sebagai struktur yang karakteristik.
Pada tahap analisa ini para pemegang peranan mungkin dapat dipikirkan selaku
“aktor-aktor” yang tidak mempunyai sifat-sifat pribadi, seakan-akan semua pemegang
peranan itu semua benar dan seolah-olah menjalankan peranan tertentu dengan cara yang
sama. Hal ini memungkinkan pemahaman dan ramalan kasar tertentu mengenai perilaku
dalam suatu organisasi.
Dimensi idiografis
6
Mengetahui sekedar sifat peranan dan harapan di dalam suatu lembaga tidak
cukup, peranan-peranan itu ditempati oleh individu-individu yang nyata, dan tidak ada
individu yang sama. Setiap inidividu memberi sifat khas kepada peranan yang
ditempatinya itu dengan gaya unik dari pola kepribadiannya yang karakteristik.
Singkatnya, sebagai tambahan kepada aspek nomotetis atau institusional, aspek-aspek
idiografis dan psikologis haus dipertimbangkan juga. Dimensi individu bisa dianalisa
menjadi unsure-unsur kepribadian dan diposisi kebutuhan.
Getzel dan Thelen, menyadari keterbatasan konsep proses sosial itu, telah
mengembangkan suatu dimensi baru yang dimaksudkan untuk melukiskan dengan lebih
memadai kenyataan organisasi di lingkungan masyarakat yang lebih luas lagi.
Lembaga/organisasi dan individu bisa dilihat dalam kata-kata kultural, mengingat mereka
terpancang dalam suatu kultur dengan tradisi dan nilai-nilainya yang spesifik. Sehingga,
sifat peranan-peranan institusional dan kepribadian individu berkaitan dengan tradisi
yang spesifik dari kultur itu, dan harapan-harapan serta disposisi kebutuhan dengan nilai-
nilainya.
7
Guru, misalnya, tidak bisa mengabdikan dirinya dengan efektif kepada
pendidikan kecerdasan akal biila jenis pendidikan serupa itu tidak didukung oleh tradisi.
Murid tidak bisa diharapkan akan mengejar prestasi belajar yang optimum di sekolah,
jika prestasi optimum bukan suatu nilai kultural. Dalam pengertian inilah harus diingat
bahwa bersamaan dengan dimensi-dimensi sosiologis dan psikologis itu berinteraksi
dengan dimensi kultural atau antropologis.
8
BAB III
PENUTUP
Organisasi dikatakan sebagai suatu sistem sosial, karena organisasi merupakan suatu
wadah yang merupakan tempat orang berinteraksi yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
mempunyai peran dan fungsi masing-masing dalam organisasi tersebut dan mempunyai tujuan
dari proses interaksi mereka, sedangkan dalam pelaksanaannya organisasi tidak terlepas dari
keadaan sosial atau masyarakat, yang artinya organisasi bersifat terbuka. Sistem sosial yang
dimaksudkan adalah organisasi tersebut disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
setempat, sehingga terdapat hubungan antara organisasi dan masyarakat.
Oleh karena itu, organisasi sebagai sistem sosial perlu dipejari dalam kajian perilaku
organisasi karena kajian perilaku organisasi juga menyangkut pada perilaku atau kondisi
masyarakat yang dapat mempengaruhi pada perilaku individu dan kelompok dalam organisasi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10