Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Ekonomi Internasional
Dosen Pengampu : Ika Susilowati, S.Pd. M.Si

Disusun Oleh:

Ita Purnamawati (155502084)

MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PUTRA BANGSA
KEBUMEN
2017/ 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah – Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Dasar-
dasar Komunikasi Bisnis”. Dan Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Pelajaran Komunikasi Bisnis sehingga makalah ini bisa tersusun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai dasar-dasar komunikasi bisnis yang baik dan benar. Saya juga
menyadari bahwa, penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, serta masih banyak
kekurangan.  Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari rekan – rekan semua demi
perbaikan makalah yang saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini  bisa bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi para pembacapada  umumnya.

Kebumen, September 2017

            Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Peranan komunikasi dalam proses manajemen saat ini semakin meningkat. Sebagai
manajer yang mengelola suatu organisasi, maka diperlukan keterampilan komunikasi yang baik.
Seorang manajer ataupun seorang pekerja perlu memiliki keterampilan komunikasi, baik lisan,
tertulis maupun nonverbal. Keterampilan komunikasi yang harus dikuasai oleh manajer
diantaranya:
- Memecahkan masalah  dan mengambil keputusan
- Mengatasi konflik yang terjadi di dalam perusahaan
- Memanfaatkan hubungan masyarakat  untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan
- Memotivasi pekerja.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan di bahas yaitu mengenai komunikasi bisnis.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar masyarakat luas dapat mengetahui  sejauh mana
peranan komunikasi bisnis bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis


Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun
partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis;
atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan.
Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis
tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi,
rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di
perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk
merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-
negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama,
yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).

2.2 Bentuk Dasar Komunikasi


A. Komunikasi Verbal
Komunikasi dalam bisnis dapat efektif tergantung pada keterampilan menyampaikan
(melalui tulisan dan berbicara) dan menerima (mendengar dan membaca) pesan-pesan bisnis.
Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Sepasang kekasih
ber sms- an tiap hari, seorang presenter membawakan acara musik di stasion televisi, seorang
wartawan menulis berita atau opininya di surat kabar, atau seorang ayah menelpon anaknya, itu
merupakan sebagian kecil contoh komunikasi verbal.
Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya,
ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non
verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca) bisa lebih mudah
memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Prakteknya, komunikais verbal bisa dilakukan dengan cara :


a. Berbicara dan menulis. Umumnya untuk menyampaikan bussines message,orang
cenderung lebih menyukai speaking (berbicara) ketimbang (writing ). Selain karena alas
an praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh” sasaran karena langsung
didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk
menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan pengkajian
matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines report.
Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.
b. Mendengarkan dan membaca. Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering
mendapatkan informasi ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan
informasi.pesan bisnis ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca
(reading). Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan
bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses
reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan
hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.
Bentuk Komunikasi Verbal :
1. membuat dan mengirim surat klaim
2. membuat dan mengirim surat penawaran harga kepada pihak lain
3. membuat dan mengirim surat pemesanan barangan kepada pihak lain
4. membuat dan mengirim surat konfirmasi kepada pelanggan
5. membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain
6. memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi tentang produk baru
7. berdiskusi dalam suatu tim kerja (team work)
8. melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu perusahaan
9. mengadakan briefing dengan staf karyawan
10. mengadakan pelatihan manajemen kepada para manajer operasional/lini bawah
11. melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di hadapan tim penguji
12. melakukan teleconference dengan pihak lain

B. Komunikasi Non Verbal


Meski jarang disadari diyakini manfaatnya, Komunikais non verbal ( non verbal
communicarion) merupakan hal yang penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya
karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu
bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan
mengenainsuatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci,
cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi
non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi
wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.

Tujuan komunikais non verbal :


- Menyediakan/memberikan informasi
- Mengatur alur suatu percakapan
- Mengekspresikan suatu emosi
- Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkankan pesan-pesan verbal.
- Mengendalikan atau mempersuasi orang lain
- Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk melakukan
serve badmintos, belajar golf dan sejenisnya.
Lebih jauh, relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi non verbal yang
disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang meningkatkan kredibilitas dan
potensi leadeship, selain tentunya akan mempermudah proses penyampaian pesan inti kepada
komunikan.

Bentuk Komunikasi Non Verbal


1. menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan
2. mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/ berpikir
3. gambar pria/wanita yang dipasang dipintu masuk toilet umum untuk menunjukkan kamar
sesuai dengan jenis kelaminnya
4. berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun
5. tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang, simpati
dan penghormatan
6. membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipati terhadap orang lain
7. menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan
8. asbak di atas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh merokok
9. mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita

Pentingnya Komunikasi Non Verbal


1. menyediakan/ memberikan informasi
2. mengatur alur suatu percakapan
3. mengekspresikan emosi
4. memberi sifat, melengkapi, mengembangkan komunikasi verbal
5. mengendalikan/ mempengaruhi orang lain
6. mempermudah tugas-tugas khusus

C. Komunikasi Antar Pribadi


Komunikasi interpersonal (antar pribadi) adalah proses hubungan yang tercipta, tumbuh
dan berkembang antara individu yang satu  dengan individu lain dengan gayanya sendiri
menyampaikan pesan kepada yang lain sedangkan yang satu dengan gayanya sendiri menerima
pesan dari sumber.

Tujuan Komunikasi antar Pribadi


a. Mengenal diri sendiri dan orang lain. Memberikan kita kesempatan belajar sejauhmana kita
terbuka pd orang lain sehingga kita dpt menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
b. Mengetahui dunia luar. Memungkinkan kita untuk memahami lingkungan  baik objek, kejadian
dan orang lain
c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna. Yang kita lakukan  bertujuan  untuk
menciptakan dan memelihara  hubungan yg baik dg orang lain. Hubungan tsb membantu
mengurangi kesepian dan ketegangan.
d. Bermain dan mencari hiburan, Dengan adanya hiburan dan bermain dapat memberi suasana yang
nyaman yg lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan
e. Membantu orang lain

Ciri-Ciri Dari Komunikasi Antar Pribadi Yang Efektif


a. Keterbukaan (openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek yaitu. Pertama, harus terbuka kepada
komunikannya.dimana kita harus bisa membuka diri mengungkapkan informasi asalkan
pengungkapan diri ini patut dan wajar. kedua kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur
terhadap stimulus yang datang. Tidak  diam secara  pasif komunikator dapat memperlihatkan
keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
 Ketiga bertanggung jawab atas apa yang ia ucapkan .
b. Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain
pada suatu saat tertentu, Berbeda dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagian dari   
orang lain. Orang yang berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, serta
perasaan dan sikap mereka,
c. Dukungan (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung dengan
bersikap deskriptif dan  spontan
d. Rasa Positif (positiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, serta mendorong orang lain lebih
aktif berpartisipasi,
e. Kesetaraan (equality)
Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya dimana kedua belah
pihak saling menghargai, dan sama sama mempunyai kepentingan

Fungsi Dari Komunikasi Antar Pribadi           


Adapun fungsi komunikasi antar pribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan human
relations, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, serta berbagi pengetahuan dan
pengalaman dengan orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi, individu dapat berusaha membina
hubungan yang baik dengan individu lainnya, sehingga menghindari dan mengatasi terjadinya
konflik-konflik di antara individu-individu tersebut.

D. Komunikasi dalam Organisasi


Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam
organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1.  Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing
system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh
informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan
setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada
dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat
suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. 
Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan
sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2.  Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil
sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka
untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan
secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi formal seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan
oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan aktivitas ini
akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan
terhadap organisasi.

E. Hambatan-Hambatan dalam komunikasi bisnis dibagi dalam 3 bagian,yaitu sbb :


- Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi
komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.
- Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu
pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata
yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan
kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
- Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
BAB III

KESIMPULAN

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara


beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran
dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk
menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia
karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam
berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut
dalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa terdapat banyak
hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti
apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam
bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal,
komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi non verbal atau bahasa(gerak) tubuh.Komunikasi
dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Seseorang
dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi serta
penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yg mutualisme antara keduanya.
Daftar Pustaka

https://dhogerz.wordpress.com/2010/10/21/komunikasi-dalam-organisasi/
http://kumpulanmakalah-kedokteran-psikologi.blogspot.co.id/2014/03/makalah-dasar-
dasar-dalam-komunikasi.html
http://bahasahati18.blogspot.co.id/2013/09/komunikasi-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai