Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Mata Kuliah : Etika Bisnis
Dosen Pengampu : Dina Sarah Syahreza, SE. M.Si., Dr.

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 7
Putri Enjelita Munthe (7213210042)
Rika Manda Sary Br Ginting (7213510051)
Yesayas Roganda Rumapea (7213210044)
Ani Kobak (7205010002)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah ini adalah "Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ".

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep dasar etika bisnis bagi
para pembaca dan juga bagi kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dina Sarah Syahreza, SE. M.Si., Dr, yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari isi materi maupun penyusunannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah yang lebih baik kedepannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2
A. Pengertian Corporate Social Responsibility .............................................................. 2
B. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility......................................................... 3
C. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility ...................................................... 5
D. Prinsip Pelaksanaan Corporate Social Responsibility. ............................................. 6
E. Manfaat Corporate Social Responsibility .................................................................. 8
F. Karakteristik CSR Yang Baik dan Benar .................................................................. 9
G. Perkembangan CSR di Indonesia ............................................................................... 11
H. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility ............................................ 12
I. Contoh Corporate Social Responsibility.................................................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbincangan soal etika bisnis semakin menggemukan mengingat arus globalisasi
semakin deras terasa. Globalisasi memberikan tatanan ekonomi baru. Para pelaku bisnis dituntut
melakukan bisnis secara fair. Segala bentuk perilaku bisnis yang dianggap"kotor" seperti
pemborosan manipulasi, monopoli, dumping, menekan upah buruh, pencemaran lingkungan, dan
kolusi tidak sesuai dengan etika bisnis yang berlaku. Pada saat perusahaan semakin banyak
berkembang, maka pada saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungannya sekitar
dapat terjadi. Karena itu muncul pula kesadaran untuk mengurangi dampak negatif. Banyak
perusahaan swastamengembangankan apa yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR).
Banyak Peneliti yang menemukan terdapat hubungan positif antara akuntansi
pertanggungjawaban sosial dengan kinerja keuangan, walaupun dampaknya dalam jangka
panjang.
Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost melainkan investasi perusahaan.
Tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap pihak-pihak
lain secara luas daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan saja. Tanggung jawab dari
perusahaan (Corporate Social Responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara
sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau
konsumen, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga
competitor. Dalam kegiatan usaha perusahaan, sebagai pelaku bisnis perusahaan memiliki
tanggung jawab untuk membangun hubungan yang harmonis terhadap masyarakat yang berada
disekitar lingkungan operasi perusahaan itu. Pada teorinya, perusahaan dianggap memiliki
tanggung jawab moral terhadap lingkungan, masyarakat yang terlingkup dalam seluruh aktivitas
bisnisnya, baik yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung. Tanggung jawab sosial
ini merupakan strategi bisnis jangka panjang perusahaan untuk bertindak secara etis, beroperasi
secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi yang bersamaan dalam peningkatan
kualitas hidup, pelestarian lingkungan dan kesejahteraan rakyat secara lebih luas. Tanggung
jawab sosial merupakan proses untuk mengevaluasi stakeholder dan tuntutan lingkungan serta
mengimplementasikan program sosial.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Corporate Social Responsibility?
2. Apa dasar hukum Corporate Social Responsibility?
3. Bagaimana ruang lingkup Corporate Social Responsibility?
4. Apa saja prinsip dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility?
5. Apa manfaat dari Corporate Social Responsibility?
6. Bagaimana karakteristik Corporate Social Responsibility yang baik dan benar?
7. Bagaimana perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia?
8. Bagaimana bentuk implementasi Corporate Social Responsibility di Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Corporate Social Responsibility.
2. Mengetahui dasar hukum Corporate Social Responsibility.
3. Mengetahui ruang lingkup Corporate Social Responsibility.
4. Mengetahui prinsip dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility.
5. Mengetahui manfaat dari Corporate Social Responsibility.
6. Mengetahui karakteristik Corporate Social Responsibility yang baik dan benar.
7. Mengetahui perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia.
8. Mengetahui bentuk implementasi Corporate Social Responsibility di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Corporate Social Responsibility


CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan
oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan
sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa
untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi
dalampengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,
sosial, dan lingkungan. CSR telah diterapkan oleh sejumlah perusahaan multinasional dan
nasional di Indonesia. Umumnya kepatuhan dalam pelaksanaan CSR dikaitkan dengan program
Community Development dan dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development). Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) secara harfiah adalah respon
sosial atau tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan dalam bentuk berbagai kegiatan. Pengertian CSR sendiri telah dijabarkan oleh para
ahli, untuk lebih jelasnya berikut telah kami rangkum pengertian CSR menurut para ahli, sebagai
berikut;
● Menurut The Word Business Council for Sustainable Development (WBCSD)
Mendefinisikan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan, sebagai: “Continuing
commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while
improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local
community and society at large.” Dalam bahasa bebas kurang lebih maksudnya adalah,
komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari
karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat
secara lebih luas (Wibisono 2007:7).

3
● Menurut (Wibisono 2007:8)
CSR dapat didefinisikan sebagai: Tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku
kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak
positif yang mencangkup aspek ekonomi sosial dan lingkungan (triple bottom line). Dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
● Menurut Kotler dan Lee (2005) dalam (Solihin 2009)
Memberikan rumusan: “corporate social responsibility is a commitment to improve
community well being through discretionary business practices and contribution of corporate
resources” Dalam definisi tersebut, Kotler dan Lee memberikan penekanan pada kata
discretionary yang berarti kegiatan CSR semata-mata merupakan komitmen perusahaan secara
sukarela untuk turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan merupakan aktivitas
bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan perundang undangan seperti kewajiban untuk membayar
pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang ketenagakerjaan. Kata discretionary
juga memberikan nuansa bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas CSR haruslah perusahaan
yang telah menaati hukum dalam pelaksanaan bisnisnya. (solihin 2009:5).
● Kilcullen dan Kooistra Pengertian
CSR menurut Ki Cullen dan Kooistra adalah tingkatan pertanggungjawaban moral yang
dianggap berasal dari perusahaan diluar kepatuhan terhadap hukum negara.

Jadi, secara garis besar Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab
perusahaan terhadap masyarakat di luar tanggung jawab ekonomisnya, kegiatan kegiatan yang
dilakukan perusahaan demi tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi
ekonomisnya.

B. Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR)


1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM).
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 232/KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989
tentang Pedoman Pembinaan Pengusaha ekonomi Lemah dan Koperasi melalui Badan
Usaha Milik Negara (BUMN).

4
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan danPengembangan
Usaha Kecil.
5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
7. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin.
8. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Forum Tanggung Jawab
Dunia usaha dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

C. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR)


Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih
komprehensif mengenai lingkup Corporate Social Responsibility (CSR). Sampai sekarang ada
empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai ruang lingkup Corporate Social Responsibility
(CSR).
1) Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi
kepentingan masyarakat luas.
Sebagai salah satu bentuk dan wujud tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan
diharapkan terlibat dalam berbagai kegiatan yang terutama untuk memajukan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Jadi, tanggung jawab sosial dan moral perusahaan disini terutama
terwujud dalam ikut melakukan kegiatan tertentu bagi masyarakat. Perusahaan dalam hal ini
diharapkan untuk tidak hanya melakukan kegiatan bisnis demi mencari keuntungan, melainkan
ikut juga memikirkan kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat dengan ikut melakukan
berbagai kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat. Kegiatan sosial tersebut sangat beragam
misalnya meminjamkan dana untuk membangun rumah ibadah, membangun prasarana dan
fasilitas sosial dalam masyarakat (listrik, air, jalan, tempat rekreasi, dsb), melakukan
penghijauan, menjaga sungai dari pencemaran limbah, melakukan pelatihan dengan cuma-cuma,
memberi beasiswa kepada anak dari keluarga yang kurang mampu ekonominya dan lain
sebagainya.
Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar keterlibatan perusahaan dalam berbagai
kegiatan sosial tersebut, yaitu:
a). Karena perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat
setempat. Karena itu, wajar mereka pun harus ikut bertanggung jawab atas kemajuan dan

5
kebaikan masyarakat tersebut. Keterlibatan sosial merupakan wujud nyata dari tanggung jawab
sosial dan kepedulian perusahaan sebagai bagian integral dari masyarakat atas kemajuan
masyarakat tersebut.
b). Perusahaan telah diuntungkan dengan mendapatkan hak mengelola sumber daya alam yang
ada di masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Demikian
pula, sebagai tingkat tertentu masyarakat telah menyiapkan tenaga-tenaga profesional bagi
perusahaan yang berjasamengembangkan perusahaan tersebut. Karena itu, keterlibatan sosial
merupakan semacam balas jasa terhadap masyarakat.
c). Tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang merugikan kepentingan masyarakat
luas. Dengan ikut dalam berbagai kegiatan sosial, perusahaan mempunyai kepedulian punya
tanggung jawab terhadap masyarakat dan dengan demikian dapat mencegahnya untuk tidak
sampai merugikan masyarakat melalui kegiatan bisnis tertentu. d. Menjalin hubungan sosial yang
lebih baik dengan masyarakat. Ini akan membuat masyarakat merasa memiliki perusahaan
tersebut dan dapat menciptakan iklim sosial dan politik yang lebih aman, kondusif, dan
menguntungkan bagi kegiatan bisnis perusahaan tersebut.
2) Keuntungan Ekonomis
Tujuan bisnis adalah untuk mencari keuntungan demi mempertahankan kelangsungan
bisnis dan perusahaan yang menyangkut semua orang yang terkait dalam bisnis tersebut. Setiap
pelaku bisnis dan perusahaan secara moral dibenarkan untuk mengejar kepentingan pribadinya
yang dalam bisnis dibaca sebagai keuntungan karena hanya dengan demikian ia dapat
mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan tersebut. Maka, mengejar keuntungan
tidak lagi dilihat sebagai hal yang egoistis dan negatif secara moral, melainkan justru dilihat
sebagai hal yang moral sangat positif. Dalam hal ini keuntungan ekonomi dilihat sebagai sebuah
lingkup tanggung jawab moral dan sosial yang sah dari suatu perusahaan.
3) Memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat
Perusahaan punya kewajiban dan juga kepentingan untuk menjaga ketertiban dan
keteraturan sosial. Salah satu bentuk dan wujud yang paling nyata dari menjaga ketertiban dan
keteraturan sosial ini sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan
mematuhi aturan hukum yang berlaku karena jika tidak mematuhi aturan hukum yang berlaku
maka ketertiban dan keteraturan masyarakat tidak akan terwujud.

6
4) Hormat pada hak dan kepentingan stakeholder atau pihak-pihak yang
berkepentingan dalam kegiatan bisnis suatu perusahaan
Hormat pada hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-pihak terkait yang mempunyai
kepentingan langsung dan tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. Perusahaan
secara moral dituntut dan menuntut diri untuk bertanggung jawab atas hak dan kepentingan
pihak-pihak terkait yang punya kepentingan. Artinya dalam kegiatan bisnisnya suatu perusahaan
perlu memperhatikan hak dan kepentingan pihak-pihak tersebut: konsumen, buruh, investor,
kreditor, pemasok, penyalur, masyarakat setempat, pemerintah dan seterusnya. Tanggung jawab
sosial perusahaan lalu menjadi hal yang begitu konkret, baik demi terciptanya suatu kehidupan
sosial yang baik maupun demi kelangsungan dan keberhasilan kegiatan bisnis perusahaan
tersebut.

D. Prinsip dalam Melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate Social Responsibility memiliki prinsip-prinsip utama yang menjelaskan
bagaimana implementasi konsep CSR berpengaruh pada perusahaan dan konsumen.
Prinsip pertama dari CSR adalah Accountability (Akuntabilitas), sikap perusahaan
untuk berani bertanggung jawab atas tindakan, aksi, keputusan dan kebijakan yang ditetapkan
oleh perusahaan. Akuntabilitas menekankan pelaksanaan yang etis dan bertanggung jawab dalam
menjalankan bisnis. Melalui Akuntabilitas, perusahaan dapat memiliki nilai kepercayaan dari
masyarakat.
Prinsip kedua dari CSR (Corporate Social Responsibility) adalah Transparency
(Transparansi), yaitu sikap perusahaan untuk berani membuka dan mengkomunikasikan
informasi mengenai bisnisnya kepada konsumen dan karyawan. Apabila perusahaan terbuka
pada kebijakan dan informasinya, maka konsumen dan karyawan dapat mengetahui apa yang
sedang dilakukan perusahaan dan akan mempermudah komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen.
Prinsip ketiga dari CSR adalah Sustainability (Keberlanjutan), yaitu penekanan pada
strategi bisnis untuk selalu mengembangkan produk dan keseluruhan perusahaan untuk
mengurangi dampak negatif kepada lingkungan, masyarakat dan ekonomi karena keputusan dan
kegiatan operasional perusahaan. Keberlanjutan bertujuan untuk membuat sebuah perusahaan
berusaha untuk meningkatkan performa dan keuntungan dari bisnisnya sekaligus mengurangi

7
dampak-dampak yang tidak diinginkan akibat aktivitas perusahaan. Keberlanjutan merupakan
prinsip CSR yang paling penting karena keberlanjutan akan berpengaruh pada pengembangan,
dan pengembangan tersebut, baik pengembangan perusahaan maupun pengembangan produk
atau jasa perusahaan, harus memastikan bahwa kebutuhan saat ini dapat dicapai tanpa
membahayakan atau mengganggu persediaan yang tersedia di masa depan.

Dengan prinsip-prinsip tersebut, maka CSR sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk
diterapkan. Perusahaan yang melaksanakan CSR akan lebih baik secara keseluruhan
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melaksanakan CSR.

E. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)


1. Social License to Operate (Izin Sosial untuk Beroperasi)
Bagi perusahaan, masyarakat merupakan salah satu faktor yang membuat perusahaan
bergerak atau malah sebaliknya. Dengan adanya CSR, masyarakat sekitar akan memperoleh
manfaat dari adanya perusahaan di lingkungan mereka maka dengan sendirinya masyarakat akan
merasa diuntungkan dan lama. kelamaan akan merasa "mempunyai" perusahaan tersebut. Jika
sudah seperti itu perusahaan akan lebih leluasa untuk menjalankan kegiatan usahanya di daerah
tersebut.
2. Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder
Pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) dapat membantu
komunikasi dengan stakeholder menjadi lebih sering dan erat, dimana hal tersebut akan
menambah kepercayaan stakeholders terhadap perusahaan.
3. Mereduksi Risiko Bisnis Perusahaan
CSR (Corporate Social Responsibility) akan membuat hubungan antara perusahaan
dengan pihak yang terlibat semakin menjadi lebih baik lagi, efeknya resiko bisnis seperti adanya
kerusuhan bisa ditangani dengan mudah. Jika seperti itu maka biaya pengalihan resiko bisa
digunakan untuk suatu hal yang lebih bermanfaat untuk masyarakat atau perusahaan.
4. Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan
Reputasi sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa berkontribusi besar
kepada stakeholder, masyarakat sekitar, dan lingkungannya. Hal ini tentunya akan menambah

8
kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut yang mana hal ini akan
berakibat pada peningkatan etos kerja dan produktivitas para karyawannya.
5. Melebarkan Akses Menuju Market
Seluruh investasi serta biaya yang telah dikeluarkan untuk program CSR(Corporate
Social Responsibility) sebenarnya bisa menjadi sebuah peluang yang baik untuk memperoleh
market yang lebih besar lagi. Termasuk di dalamnya bisa membangunloyalitas konsumen serta
bisa menembus pangsa pasar yang baru. Hal ini disebabkan program CSR dapat membuat nama
atau brand perusahaan menjadi lebih terkenal dan dikagumi oleh masyarakat luas.
6. Melebarkan Akses Sumber Daya
Corporate Social Responsibility (CSR) jika dikelola dengan baik akan menjadi sebuah
keunggulan bersaing bagi perusahaan yang nantinya dapat membantu perusahaan dalam
memperlancar jalan untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan.
7. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility pada umumnya akan turut
meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Dimana pemerintahlah yang sebenarnya
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakatnya.
8. Mereduksi Biaya
Program CSR juga dapat menghemat biaya perusahaan seperti misalnya melakukan
program CSR yang berkaitan dengan lingkungan dengan menerapkan konsep daur ulang dalam
perusahaan, sehingga limah perusahaan akan berkurang dan biaya untuk produksi juga akan
lebih berkurang.
9. Peluang Mendapatkan Penghargaan
Perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat luas dan lingkungan
sekitar melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) akan berpeluang lebih besar
untuk memperoleh sebuah penghargaan. Tentunya hal ini akan menjadi sebuah kebanggaan
tersendiri bagi perusahaan tersebut.

F. Karakteristik Corporate Social Responsibility (CSR) yang Baik dan Benar


1. CSR harus mengandung sistem governance yang baik, diantaranya memiliki transparansi dan
akuntabilitas.

9
2. CSR harus mempertimbangkan dan memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan di
dalam dan di luar perusahaan.
3. CSR harus bisa menciptakan dampak jangka panjang bagi perusahaan dan masyarakat.
4. CSR harus merupakan kegiatan yang melebihi kepatuhan kepada hukum dan peraturan yang
berlaku.
5. CSR sebaiknya mengikuti panduan ISO 26000.

G. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia


CSR saat ini sesungguhnya telah menjadi fenomena global. Di Geneva, Swiss, pada 5 Juli
2007 telah dilangsungkan konferensi UN Global Compact, dihadiri lebih 600 eksekutif senior
korporasi dunia. Tujuan konferensi adalah memperbaiki praktik bisnis dengan memperhatikan
lingkungan hidup dan aspek sosial didalam dan diluar perusahaan. Korporasi diminta
memperlihatkan kepedulian dan tanggung jawab kemasyarakatan lebih besar. Fenomena global
ini juga melanda Indonesia. Perkembangan pelaksanaan CSR di Indonesia ditandai, sudah
banyak perusahaan mengimplementasikan CSR.
Perusahaan semakin banyak menerapkan CSR baik dalam bentuk amal (charity) maupun
pemberdayaan (empowerment). Setidaknya Bisa dilihat dari gencarnya publikasi berkait dengan
implementasi CSR di media cetak dan elektronik. Perkembangan CSR di Indonesia dapat dilihat
dari beragam upaya Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk menerbitkan peraturan
perundang- undangan terkait dengan pelaksanaan CSR di wilayah Provinsi,Kabupaten dan Kota
bersangkutan. Beberapa Propinsi dimaksud antara lain Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa
Barat. Selama ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengandalkan sumber pendanaan
konvensional yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan. Sebagai sumber
alternatif pendanaan pembangunan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 pasal 79 sudah
memberi ruang kepada daerah untuk melakukan pinjaman 11 daerah dan di dalam pasal 81
Undang-Undang yang sama serta pasal 11 dan 12 Undang- Undang Nomor 25 tahun 1999
memungkinkan Pemerintah Daerah untuk menggunakan beberapa instrumen keuangan dalam
mencari pinjaman yang dapat juga berupa penerbitan Obligasi Daerah. Namun hingga saat ini
alternatif tersebut masih belum menjadi pilihan.
Dengan melihat paradigma pembangunan saat ini dan isu strategis pembangunan
kedepan, di antaranya adalah dengan peran aktif masyarakat dan keterlibatan pembiayaan oleh

10
masyarakat dan dunia usaha melalui program CSR atau Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL). Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan Regulasi terkait
dengan hal tersebut, yaitu Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tanggungjawab Sosial
Perusahaan (TSP) dan Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 42 tahun 2012 tentang
Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP). Dengan regulasi ini diharapkan dihasilkan
keterpaduan dan sinergitas pelaksanaan pembangunan oleh Pemerintah dan masyarakat serta
dunia usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pelestarian lingkungan Di
Jawa Barat telah di akhir Januari 2013 telah diterbitkan Peraturan Daerah tentang Pedoman
Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan serta Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Di Jawa Barat.

H. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)


Berbagai bentuk implementasi CSR dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konsumen, dalam bentuk penggunaan material yang ramah lingkungan, tidak
berbahaya, serta memberikan informasi dan petunjuk yang jelas termasuk informasi atas suku
cadang dan pelayanan purna jualnya serta informasi lain yang harus diketahui konsumen.
b. Karyawan, dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh karyawan tanpa
membedakan ras, suku, agama, dan golongan. Karyawan mendapatkan penghargaan berdasarkan
kompetensi dan hasil penilaian prestasinya
c. Komunitas dan lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun lingkungan
hidup, baik di lingkungan sekitar perusahaan maupun di daerah lain yang membutuhkan.
Kegiatan terhadap komunitas ini antara lain berupa kegiatan donor darah dengan melibatkan
seluruh karyawan, memberikan bantuan kepada daerah yang terkena musibah.
d. Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk penjagaan dan pemeliharaan secara rutin
atas fasilitas dan lingkungan kantor sesuai petunjuk dan instansi terkait.

Keberadaan CSR di Indonesia memperoleh respon yang positif dari pemerintah. Respon
pemerintah ini terlihat dengan terbitnya kebijakan pemerintah melalui Keputusan Menteri
BUMN Nomor Kep-236/MBU/2003, yang mengharuskan seluruh BUMN untuk menyisihkan
sebagian labanya untuk pemberdayaan masyarakat yang dikenal dengan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL), yang implementasinya ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Menteri

11
BUMN, SE 433/MBU/20033 yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari keputusan Menteri
BUMN tersebut. Adanya UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang di dalamnya
memuat kewajiban perusahaan yang mengeksplorasi sumber daya alam untuk melakukan CSR
menjadi bukti keseriusan perhatian pemerintah terhadap isu CSR.

I. Contoh Corporate Social Responsibility


Praktek terhadap pemahaman apa itu CSR tentunya tidak hanya sebatas teori, sebab
sudah banyak sekali perusahaan yang memang mempraktekannya. Tidak hanya satu, bahkan
nyaris semua perusahaan khususnya perusahaan dengan skala besar. Berikut adalah beberapa
contoh pelaksanaan program CSR dari berbagai perusahaan di Indonesia dan juga di dunia:

1. PT Telkom Indonesia
Contoh pertama pelaksanaan definisi apa itu CSR adalah PT Telkom Indonesia.
Merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbaik di Indonesia dan sudah sukses
menjalankan CSR melalui pendirian program Indonesian Digital Learning atau IDL. Program
IDL membantu para tenaga pendidik terutama guru di Indonesia untuk lebih memanfaatkan
teknologi komunikasi dan informasi.
Sejak kali pertama berjalan hingga saat ini, IDL sudah membantu banyak guru untuk
meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan kualitas diri. Sehingga PT Telkom Indonesia
kemudian ikut berkontribusi dalam mendorong peningkatan kualitas guru. Guru berkualitas
sudah tentu akan mencetak siswa berkualitas juga. Nantinya akan menjadi penerus bangsa
dengan prestasi lebih membanggakan dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

2. PT Unilever Indonesia
Bentuk program CSR memang sangat beragam, lain dengan PT Telkom Indonesia maka
lain pula dengan PT Unilever Indonesia. PT Unilever Indonesia yang diketahui menyediakan
produk kebutuhan rumah tangga selalu aktif mengkampanyekan kesehatan pada produknya.
Misalnya kampanye selalu mencuci tangan dari Lifebuoy, edukasi tentang kesehatan gigi dan
mulut melalui Pepsodent, melestarikan kuliner nusantara lewat produk Kecap Bango, dan lain
sebagainya.

12
3. PT Pembangkitan Jawa Bali
PT Pembangkitan Jawa Bali juga dikenal sebagai perusahaan dengan kegiatan sosial
bermanfaat. Salah satu program CSR yang disediakan adalah meluncurkan program Akademi
Komunitas. Program ini memberikan beasiswa bagi masyarakat di sekitar unit pembangkitan
untuk jurusan D1 kelistrikan.
Masyarakat yang mendapat beasiswa kemudian ketika sudah lulus nantinya akan direkrut
menjadi karyawan di lokasi PT Pembangkitan Jawa Bali. Sehingga selain mencerdaskan
masyarakat sekitar. Perusahaan ini juga berupaya mengatasi masalah pengangguran masyarakat
setempat.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kegiatan usaha perusahaan, sebagai pelaku bisnis perusahaan memiliki tanggung
jawab untuk membangun hubungan yang harmonis terhadap masyarakat yang berada disekitar
lingkungan operasi perusahaan itu. Pada teorinya, perusahaan dianggap memiliki tanggu ng
jawab moral terhadap lingkungan, masyarakat yang terlingkup dalam seluruh aktivitas bisnisnya,
baik yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung.
Tanggung jawab sosial ini merupakan strategi bisnis jangka panjang perusahaan untuk
bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi yang
bersamaan dalam peningkatan kualitas hidup, pelestarian lingkungan dan kesejahteraan rakyat
secara lebih luas. Tanggung jawab sosial merupakan proses untuk mengevaluasi stakeholder dan
tuntutan lingkungan serta mengimplementasikan program sosial.

B. Saran
Setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan. Karena suatu perusahaan dapat berjalan lancar ketika mereka mau peduli dengan
keadaan di sekitarnya dan tidak semata-mata hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja
misalnya mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan segala cara yang
mengakibatkan pihak-pihak lain merasa dirugikan.
Disini diperlukan hati nurani setiap individu dalam perusahaan tersebut untuk
melaksanakan tanggungjawab sosial itu. Tentu saja hal ini akan bermanfaat bagi kehidupan
perusahaan dalam jangka panjang. Karena tentunya masyarakat akan mendukung setiap kegiatan
yang dilakukan perusahaan asalkan tidak merugikan yang ada di sekitarnya dan semakin tumbuh
rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ernawan, Erni R. 2016. Business Ethic. Bandung: Alfabeta. Desjardins, Hartman, 2012. Etika
Bisnis; Pengambil Keputusan untuk Integritas Pribadi dan Tanggung Jawab Sosial. Jakarta:
Erlangga.
Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.
Reksodiputro, Mardjono. 2005. Sektor Bisnis (Corporate) Sebagai Subjek Hukum Dalam Kajian
Dengan HAM, Refika Aditama.
https://www.researchgate.net/publication/338375562 Makalah Tugas CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY/link/5c0fa54b4585159aa4b10ff3/download
http://repository.uin-suska.ac.id/12975/6/6 BAB%201_201832AKN.pdf
http://www.markijar.com/2017/12/pengertian-csr-menurut-ahli-serta.htmlff: text- Menurut %20
Kotler%20dan%20 Nancy%20 Corporate.mengkontribusikan%20sebagai%20sumber
%20daya%20perusahaan.https://www.amerta.id/2018/04/25/1304/perkembangan-csr-di-
indonesia.php

15

Anda mungkin juga menyukai