Anda di halaman 1dari 10

RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) hal: 116 – 125

e - ISSN 2775-125 p - ISSN 2774-9495


e-jurnal : http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/RELEVAN/

PENGARUH GREEN ACCOUNTING TERHADAP KINERJA


PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan dan Industri
Kimia yang terdaftar di BEI periode 2017-2020)
Ameilia Damayanti 1, Shinta Budi Astuti 2
1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, Jakarta

E-mail: shintabudiastuti@univpancasila.ac.id

Diterima 23 Februari 2022, Disetujui 01 Mei 2022

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari penerapan Green Accounting terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan dan industri kimia di BEI pada tahun 2017 – 2020 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menerbitkan laporan keuangan dan terdaftar pada proper kementrian lingkungan
hidup. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Kinerja Perusahaan yang diproksikan oleh ROA (Return On
Asset). Kinerja Lingkungan (X1) dan Pengungkapan Lingkungan (X2) sebagai variabel independen. Proksi yang
digunakan untuk mengukur kinerja lingkungan menggunakan Proper yang dikeluarkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengungkapan lingkungan dengan melihat komponen biaya lingkungan dalam
laporan annual report. Hasilnya menunjukan Kinerja Lingkungan (KL) tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Perusahaan. Variabel Pengungkapan Lingkungan (PL) berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
Kata Kunci: Kinerja Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Lingkungan, Proper

Abstract
This study aims to analyze the effect of the application of Green Accounting on the Company's Financial
Performance. This study used descriptive qualitative method. The sample used in this study is the mining sector
and chemical industry companies on the Indonesia Stock Exchange in 2017 – 2020 which are listed on the
Indonesia Stock Exchange, published financial reports and registered to the Ministry of Environment Proper. The
dependent variable in this study is the company's performance as proxied by ROA (Return on Assets).
Environmental Performance (X1) and Environmental Disclosure (X2) as independent variables. The proxy used
to measure environmental performance uses the Proper issued by the Ministry of Environment and Forestry.
Environmental disclosure by looking at the components of environmental costs in the annual report. The results
show that Environmental Performance (KL) has no effect on Company Performance. Environmental Disclosure
(PL) variable has an effect on Company Performance.
Keywords: Company Performance, Environmental Performance, Environmental Disclosure
117 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125

PENDAHULUAN (hukum) yang memprioritaskan kepentingan


Penerapan green accounting pada pemegang saham dan sebaliknya,
perusahaan bisa meningkatkan kinerja menomorduakan kepentingan pemasok,
lingkungan perusahaan yang berakhir pada pelanggan, karyawan, dan masyarakat
peningkatan kinerja keuangan dengan sekitarnya. Stakeholder theory sangat mendasari
keuntungan lingkungan yang bisa dikelola dan dalam praktek corporate social responsibility
dilestarikan dengan baik sesuai dengan (CSR) hal ini dikarenakan informasi dalam
peraturan pemerintah. Pembangunan saat ini CSR berisi pengungkapan tanggung jawab sosial
diarahkan pada pembangunan yang perusahaan yang dibutuhkan oleh stakeholder
berkelanjutan atau sustainable development dan masyarakat sekitar. Pada dasarnya
yaitu pembangunan yang menyeimbangkan pengungkapan tanggung jawab sosial
aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Peran perusahaan bertujuan untuk memperlihatkan
akuntansi lingkungan dalam meningkatkan kepada masyarakat aktivitas sosial yang
kinerja perusahaan merujuk pada salah satu dilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnya
peran akuntansi yaitu sebagai penyedia terhadap masyarakat. Pada intinya segala
informasi untuk pengambilan keputusan. Pada aktifitas operasi perusahaan harus berorientasi
penelitian ini green accounting diwakilkan oleh pada tindakan memaksimalisasi laba untuk
kinerja lingkungan dan pengungkapan mencapai kepentingan pemegang saham. Akan
lingkungan. tetapi jika orientasi lebih luas lagi, tidak hanya
Global warning menyebabkan revolusi sebatas untuk pencapaian laba untuk pemegang
industri 4.0 yeng berlebihan sehingga saham. Semua yang terlibat dalam
menyebabkan kelebihan penggunaan teknologi. keberlangsungan perusahaan harus menjadi
Maka berdampak pada sektor industri yang prioritas. Artinya, perusahaan yang menjaga
meningkat dan proses produksi juga meningkat. kinerja semua aspek dengan baik seperti kinerja
Sehingga berdampak pada aspek liingkungan. keuangan, lingkungan, sosial, ekonomi,
karyawan dan lainnya akan menjadi penilaian
KAJIAN TEORI
yang baik juga dari investor.
Teori Stakeholder
Teori stakeholder adalah teori yang Teori Legitimasi
Teori legitimasi menyatakan bahwa,
menyatakan bahwa perusahaan bukanlah suatu
entitas yang hanya beroperasi pada organisasi secara terus menerus mencoba untuk
memastikan bahwa kegiatan operasinya diterima
kepentingannya sendiri, akan tetapi bermanfaar
sesuai dengan batasan dan norma oleh
kepada stakeholder-nya yaitu : Pemegang
saham, kreditor, konsumen, supplier, masyarakat, sehingga mereka mencoba untuk
meyakinkan bahwa aktivitasnya diterima oleh
pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak
pihak luar. Hal ini berarti bahwa keberadaan
lainnya (Mareta dan Fitriyah 2017). Timbulnya
stakeholder theory disebabkan suatu keadaan organisasi akan dapat berlanjut apabila sistem
Ameilia & Shinta, Pengaruh Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan 118

nilai yang digunakan untuk menjalankan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan demi
kegiatan operasinya sesuai dengan sistem nilai mewujudkan keadilansosial antar masyarakat
yang dimiliki masyarakat. Teori ini dijelaskan dalam satu generasi bahkan antar generasi.
dalam penelitian Mousa dan Hassan (2015) Pertumbuhan Green Accounting tidak hanya
merupakan teori yang dapat membantu mencangkup laju pertumbuhan ekonomi saja
memberikan penjelasan dan motivasi melainkan kualitas pertumbuhan yang dapat
perusahaan untuk terlibat dalam melaporkan bermanfaat meningkatkan kehidupan secara
kinerjanya terhadap perusahaan.Diungkapkan ekonomi lingkungan dansosial kemasyarakatan.
juga teori legitimasi ini digunakan untuk Terdapat 5 hasil yang diharapkan dalam
memberikan landasan tentang bagaimana dan penerapan Green Accounting di Indonesia yaitu
mengapa perusahaan harus memperhatikan (1). Terus berkembangnya pertumbuhan
kinerja lingkungan dan fungsinya membuat ekonomi (2). Pertumbuhan yang adil (3).
laporan dari kinerja lingkungan.Pengungkapan kekuatan dan ketahanan dalam bidang sosial,
lingkungan yang dibuat perusahaan merupakan ekonomi maupun lingkungan (4). Ekosistem
sebuah kewajiban yang harus dilakukan untuk dari penyedia jasa yang sehat dan terus produktif
mematuhi aturan publik dan regulasi. (5). Mengurangi emisi dari gas rumah kaca
(GGGI, 2015).
Teori Sinyal
Signalling Theory menekankan kepada
METODE
pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh
Penelitian ini menggunakan metode
perusahaan terhadap keputusan investasi pihak
kualitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian
diluar perusahaan. Informasi merupakan unsur
ini adalah seluruh perusahaan sektor
penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
Pertambangan dan Industri Kimia yang terdaftar
informasi pada hakekatnya menyajikan
di BEI pada tahun 2017-2020. Data yang
keterangan catatan atau gambaran baik untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah data
keadaan masa lalu ataupun masa yang akan
sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
datang bagi kelangsungan hidup suatu
Indonesia berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan,
masing-masing perusahaan sektor
akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh
pertambanagan dan industri kimia dan terdaftar
investor di pasar modal sebagai alat analisis
pada proper kementrian lingkungan hidup untuk
untuk mengambil keputusan investasi.
periode 20172020. Jumlah perusahaan yang
Green Accounting menjadi sampel sebanyak 12, sehungga total
Menurut Lako (2018) Green Accounting observasi adalah 48.
adalah sebuah proses pengukuran, pengakuan, Variabel yang digunakan dalam penelitian
pencatatan, ringkasan, laporan, yang diungkap ini adalah ROA (Return On Asset) sebagai
dengan integrasi tinggi. Dengan Green variabel dependen (Y), Kinerja Lingkungan
Accounting dapat menjadi jaminan (X1) dan Pengungkapan Lingkungan (X2)
119 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125

sebagai variabel independen. Proksi yang Adapun model penelitian tersebut dapat
digunakan untuk mengukur kinerja lingkungan dirumuskan sebagai berikut:
menggunakan Proper yang dikeluarkan oleh Y = α + b1X1 + b2X2 + ε
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam
yaitu mencakup pemeringkatan perusahaan penelitian ini adalah uji normalitas,
dalam lima (5) warna. multikolinearitas, uji multikolinearitas, uji
Tabel 1. Proper autokorelasi, uji heterokedastis. Penelitian ini
No. Warna Skor menggunakan teknik analisis regresi berganda
1 Emas 5
antara kinerja lingkungan dan pengungkapan
2 Hijau 4
lingkungan terhadap profitabilitas. Uji Koefisien
3 Biru 3
4 Merah 2 Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
5 Hitam 1 tingkat ketepatan yang terbaik dalam analisis
Sumber: Ardila (2017)
regresi dalam hal ini ditunjukkan oleh besarnya
Pengungkapan lingkungan didefinisikan koefisien determinasi. Koefisien determinasi
sebagai pengungkapan informasi yang berkaitan (R2) digunakan untuk mengetahui prosentase
dengan isu sosial dan lingkungan dalam laporan pengaruh variabel independen terhadap variabel
tahunan perusahaan. dalam penelitian ini dependen. Dari sini akan diketahui seberapa
pengungkapan lingkungan diukur dengan besar variabel independen akan mampu
menggunakan dummy. menjelaskan variabel dependennya, sedangkan
Jika perusahaan mempunyai salah satu sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
komponen biaya lingkungan, biaya komponen model. Nilai koefisien R2 mempunyai interval
lingkungan, biaya daur ulang produk, dan biaya nol sampai satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin besar R2
pengembangan dan penelitian lingkungan dalam (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model
annual report maka akan diberi score 1, tetapi regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka
jika tidak mempunyai biaya komponen biaya variabel independen secara keseluruhan tidak
lingkungan dalam laporan annual report diberi dapat menjelaskan variabel dependen. Untuk
score nilai 0. Untuk menguji hipotesis yang menghindari bias, maka digunakan nilai
memperlihatkan pengaruh Green Accounting Adjusted R2, karena Adjusted R2 dapat naik atau
Terhadap Kinerja Keuangan, maka digunakan turun apabila satu variabel independen
analisis regresi berganda (multiple regression) ditambahkan dalam model.
dengan menggunakan alat bantu SPSS 21 Uji statistik nilai t digunakan untuk menguji
(Statistical Program for Social Science 21). seberapa jauh pengaruh satu variabel
Dalam analisis regresi, selain mengukur independen secara individual dalam
kekuatan hubungan antara dua variabel atau menerangkan variasi variabel dependen
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara (Ghozali, 2019). Pengaruh setiap variabel
variabel dependen dengan variabel independen. independen terhadap variabel dependen dapat
diketahui dari besarnya p-value. Dasar
Ameilia & Shinta, Pengaruh Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan 120

pengambilan keputusan berdasarkan tentang data secara keseluruhan. Statistik


probabilitas. Apabila p-value < 0,05, maka Ho deskriptif memberikan gambaran data dalam hal
ditolak. Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima mean, standar deviasi, maksimum, minimum
atau jika t-tabel < t-hitung maka Ho ditolak dan (Ghozali, 2011). Berdasarkan uji deskriptif
jika ttabel > t-hitung maka Ho diterima. menunjukkan bahwa nilai rata-rata kinerja
Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang lingkungan sebesar 3.8372 dengan standar
diajukan adalah: deviasi 0.70273 lalu nilai minimum sebesar 2
H1: Kinerja lingkungan berpengaruh terhadap dan nilai maksimal 5. Kemudian nilai rata-rata
kinerja perusahaan (ROA) pengungkapan lingkungan sebesar 0,4768
H2: Pengungkapan lingkungan berpengaruh dengan standar deviasi 0.52563 lalu nilai
terhadap kinerja perusahaan (ROA) minimum sebesar 0 dan nilai maksimal 1.
Selanjutnya nilai rata-rata ROA sebesar 5.6360
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan standar deviasi 9.08913 lalu nilai
Uji statistik deskriptif merupakan analisis minimum -14.38 dan nilai maksimal 41.90.
yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran
Tabel 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 48 -14.38 41.90 5.6360 9.08913
KL 48 2 5 3.8372 .70273
48 0 1 .4768 .52563
PL
Valid N 58
(listwise)
Sumber : Data diolah SPSS 2022

Uji normalitas dalam penelitian ini regresi ditemukan adanya korelasi antar
dilakukan dengan menggunakan uji one sample variabel bebas. Berdasarkan hasil pengolahan
Kolmogorov-Smirnov test dengan melihat menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa
angka signifikansi dari variabel unstandardized semua variabel independen Kinerja
residual yang diproses menggunakan program Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan
aplikasi SPSS. Data yang berdistribusi normal memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berdasarkan
0,05. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa hasil tersebut, tidak terdapat multikolinearitas,
variabel terikat (ROA) dan variabel bebas (KL sehingga data memenuhi kriteria untuk
dan PL) memiliki residual yang terdistribusi digunakan dalam model regresi. Tujuan dari
normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah
signifikasi asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,260, dalam model regresi linear terdapat korelasi
lebih besar dari 0,05. Uji multikolinearitas antara variabel pengganggu pada satu periode
bertujuan untuk menguji apakah dalam model dengan variabel pengganggu pada periode
121 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125

sebelumnya. Pengujian autokorelasi dilakukan pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada
dengan menggunakan uji Durbin-Watson. atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai dilakukan dengan melihat grafik plot. Jika tidak
Durbin-Watson sebesar 1,435. Dengan tampak pola yang jelas, serta titik-titik
significance level 0,05, jumlah sampel 48, dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
variabel bebas (k) 2, maka pada tabel Durbin- sumbu Y, maka tidak terjadi
Watson diperoleh nilai dl (1,4625) dan nilai du heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika terdapat
(1,6283). Nilai Durbin-Watson pada model pola tertentu seprti titik-titik membentuk pola
penelitian berada diantara batas bawah (dl) dan tertentu yang teratur, maka terjadi
batas atas (du), (1,4625 < 1,483 < 1,6283) heteroskedastisitas. Hasil pengujian
maka tidak terjadi autokorelasi. Uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada gambar
heteroskedastisitas digunakan untuk menguji berikut:
apakah dalam model regresi terjadi kesamaan
variance dari residual satu pengamatan ke

Gambar 1. Regression Standardized Prodicted Value


Sumber : Data diolah SPSS 2022

Dari gambar tersebut, diketahui bahwa sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan tidak
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada regresi.
Tabel 3. Hasil Uji Regresi dan Uji T
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model t Sig
B Std. Error Beta
(Constant) .680 .975 .416 .173
KL .133 .230 .058 .642 .121
PL 1.468 1.027 .297 1.954 .003
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Diolah SPSS, 2022
Ameilia & Shinta, Pengaruh Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan 122

Berdasarkan tabel diatas, persamaan model Selain itu masyarakat lebih mengenal penilaian
regresi linear berganda dalam penelitian ini yang lebih dahulu diterapkan, seperti ISO 14001
dapat dinyatakan sebagai berikut : yang tidak membutuhkan sertifikat PROPER
ROA = 0.680 + 0.133 KL + 1.468 PL + ε untuk memastikan bahwa produk tersebut aman
Kinerja Lingkungan (KL) menunjukkan dan memenuhi standar.
tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap Hasil penelitian ini berbeda dengan
profitabilitas karena tingkat signifikansinya penelitian yang pernah dilakukan oleh
sebesar 0.121 lebih kecil dari 0,05 (0.121>0,05). Chasbiandani, Rizal dan Satria (2019), dan
Dengan demikian hipotesis 1 yang menyebutkan Sulistiawati dan Dirgantari (2016) yang
kinerja lingkungan berpengaruh terhadap menyatakan kinerja lingkungan berpengaruh
profitabilitas ditolak. Hal ini berarti Kinerja terhadap profitabilitas perusahaan.
Lingkungan (KL) secara parsial tidak Pengungkapan Lingkungan (PL)
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja menunjukkan pengaruh yang signifikan
Perusahaan (ROA). terhadap profitabilitas yang diukur
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian menggunakan Return on Asset (ROA) karena
ini meskipun dalam pengungkapan CSR tingkat signifikansinya sebesar 0,003 lebih kecil
mendapatkan peringkat PROPER yang baik, dari 0,05 (0,003<0,05). Dengan demikian
tetapi hal ini tidak memiliki dampak pada kinerja hipotesis 2 yang menyatakan pengungkapan
perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dan lingkungan berpengaruh terhadap kinerja
sesuai dengan penelitian Wiranty dan perusahaan diterima.
Kartikasari (2018) serta Faizah (2020) yang Pengungkapan lingkungan (PL) yang diberi
menyatakan kinerja lingkungan tidak nilai 1 ketika suatu perusahaan memiliki salah
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. satu komponen biaya lingkungan, biaya daur
Publikasi peringkat PROPER masih kurang ulang produk dan biaya pengembangan dan
popular di kalangan masyarakat maupun penelitian lingkungan. Artinya jika perusahaan
investor. Bagi investor yang mencari informasi menerapkan pengungkapan lingkungan dalam
perusahaan akan langsung menuju laporan laporan tahunannya maka kinerja perusahaan
keuangan yang ada di website atau di media semakin meningkat.
sedangkan informasi mengenai peringkat Hasil penelitian ini sesuai dengan
PROPER sebagai upaya pelestarian lingkungan penelitian yang dilakukan oleh Chasbiandani,
perusahaan berada dalam ranah Kementrian Rizal, Satria (2019), Sulistiawati dan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hal ini dapat Dirgantari (2016) dimana green accounting
terjadi karena minimnya pengetahuan memiliki dampak positif terhadap profitabilitas
masyarakat akan penghargaan pemerintah dari perusahaan.
usaha melestarikan lingkungan yang dilakukan.
123 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125

Tabel 4. Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .439a .250 .214 1.21381
a.b. PreDependent Variable: ROAdictors: (Constant), DER, ITO
Sumber : Data Diolah SPSS, 2022

Menunjukkan nilai koefisien determinasi Perusahaan. Dengan demikian menerima


(Adjusted R-Square) model regresi dalam hipotesis kedua (H2) yang menyatakan
penelitian ini adalah 0,214. Artinya, besarnya terdapat pengaruh signifikan antara
variasi variabel independen (KL dan PL) yang Pengungkapan Lingkungan (PL) dan
berkontribusi pada variasi variabel dependen Kinerja Keuangan.
(ROA) adalah sebesar 21,4%, sedangkan
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa
sisanya sebesar 78,6% dijelaskan oleh faktor-
penelitian yang telah dilakukan ini walaupun
faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam
telah diupayakan semaksimal mungkin tetap
model regresi.
masih mempunyai keterbatasan – keterbatasan
yang sulit untuk dihindari, antara lain :
SIMPULAN DAN SARAN
1. Periode penelitian yang relatif singkat
Kesimpulan
selama empat tahun dari tahun 2017
Berdasarkan hasil pengujian Kinerja
sampai dengan tahun 2019. Dengan
Lingkungan (KL) dan Pengungkapan
pendeknya periode penelitian dan jumlah
Lingkungan (PL) terhadap Kinerja Perusahaan
data yang terbatas, yaitu 12 perusahaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
yang menjadi sampel sehingga jumlah data
(BEI) di sektor pertambangan dan industri
yang terkumpul sebanyak 48, sehingga
kimia selama periode 2017-2020 dengan
hasilnya terlihat kurang optimal.
menggunakan regresi linear berganda, maka
2. Penelitian ini hanya terbatas pada Kinerja
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Lingkungan (KL) dan Pengungkapan
1. Hasil pengujian dengan menggunakan
Lingkungan (PL) dan tidak menggunakan
regresi linear berganda membuktikan
aspek lain sehingga hasil penelitian tidak
bahwa variabel Kinerja Lingkungan (KL)
dapat menggambarkan situasi secara
tidak berpengaruh terhadap Kinerja
keseluruhan.
Perusahaan. Dengan demikian menolak
hipotesis pertama (H1) yang menyatakan Implikasi Penelitian
Kinerja Lingkungan berpengaruh terhadap Pengungkapan Lingkungan yang baik atau
Kinerja Perusahaan. positif dalam laporan keuangan meningkatkan
2. Hasil pengujian dengan menggunakan Kinerja Perusahaan yang diproksikan oleh
regresi linear berganda membuktikan ROA (Return On Asset).
bahwa variabel Pengungkapan Lingkungan
(PL) berpengaruh terhadap Kinerja
Ameilia & Shinta, Pengaruh Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan 124

Saran Aniela, Yoshi. (2012). Peran Akuntansi


Saran yang dapat digunakan bagi pihak Lingkungan dalam Meningkatkan
yang ingin melanjutkan penelitian ini adalah: Kinerja Lingkungan dan Kinerja
1. Peneliti : Keuangan Perusahaan.
a. Selanjutnya dapat menambahkan faktor Burhany, DI (2014). Pengaruh Implementasi
akuntansi lainnya Akuntansi Lingkungan Terhadap Kinerja
b. Jumlah sampel yang diambil lebih Lingkungan dan Pengungkapan
banyak dan luas dengan menambahkan Informasi Lingkungan (Studi pada
jenis-jenis perusahaan Go Public yang Perusahaan Pertambangan Umum yang
lain dengan periode pengamatan yang Pengikuti PROPER periode 2008 -
lebih lama serta menggunakan data-data 2009). Proceedings SNEB, 1-8.
yang literatur Pusat Referensi Pasar Damanik, I. G. A. B. A., dan Yadnayana, I. K.
Modal Bursa Efek Indonesia, dan situs (2017). “Pengaruh Kinerja Lingkungan
BEI (www.idx.co.id). pada Kinerja Keuangan dengan
2. Akademisi : Corporate Social Responsibility sebagai
Dapat mengembangkan dan Variabel Intervening”.E-Jurnal Ekonomi
merumuskan teori dengan dan Bisnis Universitas Udayana.Vol 6,
mempertimbangkan beberapa hasil No 2.
penelitian yang telah ada sehingga GGGI, G. G. G. I. (2015). Mewujudkan
penelitian selanjutnya dapat lebih terarah Pertumbuhan Ekonomi Hijau di
lagi. Indonesia.
Hamidi (2019). Analisis Penerapan Green
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Terhadap Kinerja Keuangan
Abdurrahman, A. P. (2019). Impact of Green
Perusahaan. Equilibria, Vol.6 No.2, 23-
Accounting on Company Value :
36
Evidence from the Nigerian Companies.
Kementerian Lingkungan Hidup. Program
Journal of Business Management and
Penilaian Peringkat Kinerja perusahaan
Accounting, 3(1), 16–26.
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ali, H. Y., Danish, R. Q., & Asrar-ul-Haq, M.
(PROPER).Retriveid 21 Oktober 2021,
(2019). How corporate social
from http://www.menlh.go.id/proper/.
responsibility boosts firm financial
Lako, A. (2018). Akuntansi Hijau, Isu, Teori,
performance: The mediating role of
dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat.
corporate image and customer
Lestari, R. dkk (2019). Pengaruh Penerapan
satisfaction. WILEY: Corporate Social
Green Accounting terhadap Tingkat
Responsibility and Environmental
Profitabilitas Perusahaan (pada
Management, 27(1), 166–177.
perusahaan manufaktur sector industri
https://doi.org/10.1002/csr.1781
125 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125

barang konsumsi di BEI tahun 2015-


2017). Kajian Akuntansi Vol 20 No. 2
Maharani. P dan Handayani. S. (2021).
Pengaruh Green Accounting pada Nilai
Perusahaan Sektor Pertambangan. Jurnal
Edumaspul, 5 (1).
Mareta.A., dan Fitriyah, W. N. (2017).
‘’Corporate Social Responsibility, Good
Corporate Governance, Kiner
Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan
dan Pengaruhnya Pada Nilai
Perusahaan’’.Journal Of Accounting
Science. Vol 1, No. 1
Mousa, G. A., dan Hassan, N. T. (2015).
‘’Legitimacy Theory and Evironmental
Practices : Short Notes Legitimacy
Theory and Evironmental Practices :
Short Notes’’. International Journal of
Business and Statistical Analysis.Vol 2,
No 1.
Supadi, M dan Sudana, Putu.I. (2018).
“Pengaruh Kinerja Lingkungan dan
Corporate Social Responsibility
Disclosure Pada Kinerja Keuangan
Perusahaan Sektor Pertambangan”.
EJurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.Vol 7, No 4.
Tjahjono, M. E. S. (2013). “Pengaruh Kinerja
Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan
dan Kinerja Keuangan”. Jurnal Ekonomi.
Vol 4, No 1.

Anda mungkin juga menyukai