E-mail: shintabudiastuti@univpancasila.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari penerapan Green Accounting terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan dan industri kimia di BEI pada tahun 2017 – 2020 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menerbitkan laporan keuangan dan terdaftar pada proper kementrian lingkungan
hidup. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Kinerja Perusahaan yang diproksikan oleh ROA (Return On
Asset). Kinerja Lingkungan (X1) dan Pengungkapan Lingkungan (X2) sebagai variabel independen. Proksi yang
digunakan untuk mengukur kinerja lingkungan menggunakan Proper yang dikeluarkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengungkapan lingkungan dengan melihat komponen biaya lingkungan dalam
laporan annual report. Hasilnya menunjukan Kinerja Lingkungan (KL) tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Perusahaan. Variabel Pengungkapan Lingkungan (PL) berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
Kata Kunci: Kinerja Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Lingkungan, Proper
Abstract
This study aims to analyze the effect of the application of Green Accounting on the Company's Financial
Performance. This study used descriptive qualitative method. The sample used in this study is the mining sector
and chemical industry companies on the Indonesia Stock Exchange in 2017 – 2020 which are listed on the
Indonesia Stock Exchange, published financial reports and registered to the Ministry of Environment Proper. The
dependent variable in this study is the company's performance as proxied by ROA (Return on Assets).
Environmental Performance (X1) and Environmental Disclosure (X2) as independent variables. The proxy used
to measure environmental performance uses the Proper issued by the Ministry of Environment and Forestry.
Environmental disclosure by looking at the components of environmental costs in the annual report. The results
show that Environmental Performance (KL) has no effect on Company Performance. Environmental Disclosure
(PL) variable has an effect on Company Performance.
Keywords: Company Performance, Environmental Performance, Environmental Disclosure
117 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125
nilai yang digunakan untuk menjalankan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan demi
kegiatan operasinya sesuai dengan sistem nilai mewujudkan keadilansosial antar masyarakat
yang dimiliki masyarakat. Teori ini dijelaskan dalam satu generasi bahkan antar generasi.
dalam penelitian Mousa dan Hassan (2015) Pertumbuhan Green Accounting tidak hanya
merupakan teori yang dapat membantu mencangkup laju pertumbuhan ekonomi saja
memberikan penjelasan dan motivasi melainkan kualitas pertumbuhan yang dapat
perusahaan untuk terlibat dalam melaporkan bermanfaat meningkatkan kehidupan secara
kinerjanya terhadap perusahaan.Diungkapkan ekonomi lingkungan dansosial kemasyarakatan.
juga teori legitimasi ini digunakan untuk Terdapat 5 hasil yang diharapkan dalam
memberikan landasan tentang bagaimana dan penerapan Green Accounting di Indonesia yaitu
mengapa perusahaan harus memperhatikan (1). Terus berkembangnya pertumbuhan
kinerja lingkungan dan fungsinya membuat ekonomi (2). Pertumbuhan yang adil (3).
laporan dari kinerja lingkungan.Pengungkapan kekuatan dan ketahanan dalam bidang sosial,
lingkungan yang dibuat perusahaan merupakan ekonomi maupun lingkungan (4). Ekosistem
sebuah kewajiban yang harus dilakukan untuk dari penyedia jasa yang sehat dan terus produktif
mematuhi aturan publik dan regulasi. (5). Mengurangi emisi dari gas rumah kaca
(GGGI, 2015).
Teori Sinyal
Signalling Theory menekankan kepada
METODE
pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh
Penelitian ini menggunakan metode
perusahaan terhadap keputusan investasi pihak
kualitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian
diluar perusahaan. Informasi merupakan unsur
ini adalah seluruh perusahaan sektor
penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
Pertambangan dan Industri Kimia yang terdaftar
informasi pada hakekatnya menyajikan
di BEI pada tahun 2017-2020. Data yang
keterangan catatan atau gambaran baik untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah data
keadaan masa lalu ataupun masa yang akan
sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
datang bagi kelangsungan hidup suatu
Indonesia berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan,
masing-masing perusahaan sektor
akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh
pertambanagan dan industri kimia dan terdaftar
investor di pasar modal sebagai alat analisis
pada proper kementrian lingkungan hidup untuk
untuk mengambil keputusan investasi.
periode 20172020. Jumlah perusahaan yang
Green Accounting menjadi sampel sebanyak 12, sehungga total
Menurut Lako (2018) Green Accounting observasi adalah 48.
adalah sebuah proses pengukuran, pengakuan, Variabel yang digunakan dalam penelitian
pencatatan, ringkasan, laporan, yang diungkap ini adalah ROA (Return On Asset) sebagai
dengan integrasi tinggi. Dengan Green variabel dependen (Y), Kinerja Lingkungan
Accounting dapat menjadi jaminan (X1) dan Pengungkapan Lingkungan (X2)
119 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125
sebagai variabel independen. Proksi yang Adapun model penelitian tersebut dapat
digunakan untuk mengukur kinerja lingkungan dirumuskan sebagai berikut:
menggunakan Proper yang dikeluarkan oleh Y = α + b1X1 + b2X2 + ε
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam
yaitu mencakup pemeringkatan perusahaan penelitian ini adalah uji normalitas,
dalam lima (5) warna. multikolinearitas, uji multikolinearitas, uji
Tabel 1. Proper autokorelasi, uji heterokedastis. Penelitian ini
No. Warna Skor menggunakan teknik analisis regresi berganda
1 Emas 5
antara kinerja lingkungan dan pengungkapan
2 Hijau 4
lingkungan terhadap profitabilitas. Uji Koefisien
3 Biru 3
4 Merah 2 Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
5 Hitam 1 tingkat ketepatan yang terbaik dalam analisis
Sumber: Ardila (2017)
regresi dalam hal ini ditunjukkan oleh besarnya
Pengungkapan lingkungan didefinisikan koefisien determinasi. Koefisien determinasi
sebagai pengungkapan informasi yang berkaitan (R2) digunakan untuk mengetahui prosentase
dengan isu sosial dan lingkungan dalam laporan pengaruh variabel independen terhadap variabel
tahunan perusahaan. dalam penelitian ini dependen. Dari sini akan diketahui seberapa
pengungkapan lingkungan diukur dengan besar variabel independen akan mampu
menggunakan dummy. menjelaskan variabel dependennya, sedangkan
Jika perusahaan mempunyai salah satu sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
komponen biaya lingkungan, biaya komponen model. Nilai koefisien R2 mempunyai interval
lingkungan, biaya daur ulang produk, dan biaya nol sampai satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin besar R2
pengembangan dan penelitian lingkungan dalam (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model
annual report maka akan diberi score 1, tetapi regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka
jika tidak mempunyai biaya komponen biaya variabel independen secara keseluruhan tidak
lingkungan dalam laporan annual report diberi dapat menjelaskan variabel dependen. Untuk
score nilai 0. Untuk menguji hipotesis yang menghindari bias, maka digunakan nilai
memperlihatkan pengaruh Green Accounting Adjusted R2, karena Adjusted R2 dapat naik atau
Terhadap Kinerja Keuangan, maka digunakan turun apabila satu variabel independen
analisis regresi berganda (multiple regression) ditambahkan dalam model.
dengan menggunakan alat bantu SPSS 21 Uji statistik nilai t digunakan untuk menguji
(Statistical Program for Social Science 21). seberapa jauh pengaruh satu variabel
Dalam analisis regresi, selain mengukur independen secara individual dalam
kekuatan hubungan antara dua variabel atau menerangkan variasi variabel dependen
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara (Ghozali, 2019). Pengaruh setiap variabel
variabel dependen dengan variabel independen. independen terhadap variabel dependen dapat
diketahui dari besarnya p-value. Dasar
Ameilia & Shinta, Pengaruh Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan 120
Uji normalitas dalam penelitian ini regresi ditemukan adanya korelasi antar
dilakukan dengan menggunakan uji one sample variabel bebas. Berdasarkan hasil pengolahan
Kolmogorov-Smirnov test dengan melihat menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa
angka signifikansi dari variabel unstandardized semua variabel independen Kinerja
residual yang diproses menggunakan program Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan
aplikasi SPSS. Data yang berdistribusi normal memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berdasarkan
0,05. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa hasil tersebut, tidak terdapat multikolinearitas,
variabel terikat (ROA) dan variabel bebas (KL sehingga data memenuhi kriteria untuk
dan PL) memiliki residual yang terdistribusi digunakan dalam model regresi. Tujuan dari
normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah
signifikasi asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,260, dalam model regresi linear terdapat korelasi
lebih besar dari 0,05. Uji multikolinearitas antara variabel pengganggu pada satu periode
bertujuan untuk menguji apakah dalam model dengan variabel pengganggu pada periode
121 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125
sebelumnya. Pengujian autokorelasi dilakukan pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada
dengan menggunakan uji Durbin-Watson. atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai dilakukan dengan melihat grafik plot. Jika tidak
Durbin-Watson sebesar 1,435. Dengan tampak pola yang jelas, serta titik-titik
significance level 0,05, jumlah sampel 48, dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
variabel bebas (k) 2, maka pada tabel Durbin- sumbu Y, maka tidak terjadi
Watson diperoleh nilai dl (1,4625) dan nilai du heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika terdapat
(1,6283). Nilai Durbin-Watson pada model pola tertentu seprti titik-titik membentuk pola
penelitian berada diantara batas bawah (dl) dan tertentu yang teratur, maka terjadi
batas atas (du), (1,4625 < 1,483 < 1,6283) heteroskedastisitas. Hasil pengujian
maka tidak terjadi autokorelasi. Uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada gambar
heteroskedastisitas digunakan untuk menguji berikut:
apakah dalam model regresi terjadi kesamaan
variance dari residual satu pengamatan ke
Dari gambar tersebut, diketahui bahwa sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan tidak
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada regresi.
Tabel 3. Hasil Uji Regresi dan Uji T
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model t Sig
B Std. Error Beta
(Constant) .680 .975 .416 .173
KL .133 .230 .058 .642 .121
PL 1.468 1.027 .297 1.954 .003
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Diolah SPSS, 2022
Ameilia & Shinta, Pengaruh Green Accounting Terhadap Kinerja Perusahaan 122
Berdasarkan tabel diatas, persamaan model Selain itu masyarakat lebih mengenal penilaian
regresi linear berganda dalam penelitian ini yang lebih dahulu diterapkan, seperti ISO 14001
dapat dinyatakan sebagai berikut : yang tidak membutuhkan sertifikat PROPER
ROA = 0.680 + 0.133 KL + 1.468 PL + ε untuk memastikan bahwa produk tersebut aman
Kinerja Lingkungan (KL) menunjukkan dan memenuhi standar.
tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap Hasil penelitian ini berbeda dengan
profitabilitas karena tingkat signifikansinya penelitian yang pernah dilakukan oleh
sebesar 0.121 lebih kecil dari 0,05 (0.121>0,05). Chasbiandani, Rizal dan Satria (2019), dan
Dengan demikian hipotesis 1 yang menyebutkan Sulistiawati dan Dirgantari (2016) yang
kinerja lingkungan berpengaruh terhadap menyatakan kinerja lingkungan berpengaruh
profitabilitas ditolak. Hal ini berarti Kinerja terhadap profitabilitas perusahaan.
Lingkungan (KL) secara parsial tidak Pengungkapan Lingkungan (PL)
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja menunjukkan pengaruh yang signifikan
Perusahaan (ROA). terhadap profitabilitas yang diukur
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian menggunakan Return on Asset (ROA) karena
ini meskipun dalam pengungkapan CSR tingkat signifikansinya sebesar 0,003 lebih kecil
mendapatkan peringkat PROPER yang baik, dari 0,05 (0,003<0,05). Dengan demikian
tetapi hal ini tidak memiliki dampak pada kinerja hipotesis 2 yang menyatakan pengungkapan
perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dan lingkungan berpengaruh terhadap kinerja
sesuai dengan penelitian Wiranty dan perusahaan diterima.
Kartikasari (2018) serta Faizah (2020) yang Pengungkapan lingkungan (PL) yang diberi
menyatakan kinerja lingkungan tidak nilai 1 ketika suatu perusahaan memiliki salah
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. satu komponen biaya lingkungan, biaya daur
Publikasi peringkat PROPER masih kurang ulang produk dan biaya pengembangan dan
popular di kalangan masyarakat maupun penelitian lingkungan. Artinya jika perusahaan
investor. Bagi investor yang mencari informasi menerapkan pengungkapan lingkungan dalam
perusahaan akan langsung menuju laporan laporan tahunannya maka kinerja perusahaan
keuangan yang ada di website atau di media semakin meningkat.
sedangkan informasi mengenai peringkat Hasil penelitian ini sesuai dengan
PROPER sebagai upaya pelestarian lingkungan penelitian yang dilakukan oleh Chasbiandani,
perusahaan berada dalam ranah Kementrian Rizal, Satria (2019), Sulistiawati dan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hal ini dapat Dirgantari (2016) dimana green accounting
terjadi karena minimnya pengetahuan memiliki dampak positif terhadap profitabilitas
masyarakat akan penghargaan pemerintah dari perusahaan.
usaha melestarikan lingkungan yang dilakukan.
123 RELEVAN Vol 2 (2) (Mei 2022) : 116 - 125