Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH: TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

RMK:
“THE INCOME STATEMENT”

DOSEN: Dr. Drs. I Made Sukartha, M.Si., Ak.


NIP. 19560505 198303 1 004

KELOMPOK XIII

NI KADEK ALIT AGUSTINI WITARI (1981621009)


KADEK GITA SARASWATI (1981621016)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
APRIL 2020
BAB 11
LAPORAN LABA RUGI

A. INCOME DEFINITION
Accounting Terminology Bulletin menyatakan bahwa pendapatan dan
keuntungan berkaitan dengan jumlah pendapatan usaha dikurangi biaya pokok
penjualan, biaya lain dan kerugian. Dalam APB statement 4, net income (net loss)
merupakan kelebihan atau kekurangan pendapatan atas biaya selama periode
akuntansi. Dalam SFAC No 6, laba komprehensif merupakan perubahan ekuitas
suatu entitas selama periode transaksi dan adanya peristiwa lain seperti keadaan
dimana sumber tanpa kepemilikan pada pendekatan asset-liability.

B. REVENUE AND GAINS


Definisi pendapatan diringkas dari pendapat Accounting Termonology
Bulletin 2, APB statement 4, dan SFAC No. 6, yaitu penjualan barang dan jasa
selama satu periode kegiatan yang diukur sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku
umum yang berasal dari operasi utama entitas.
Definisi keuntungan menurut FSAB, yaitu peningkatan ekuitas dari transaksi
terkait tidak termasuk hasil pendapatan investasi pemilik. Current operating income
concept yaitu keuntungan yang tidak mewakili pendapatan dari kegiatan utama
entitas, sehingga harus keluar dari laporan laba rugi. All-inclusive income concept
yaitu pendapatan dan laba terlepas dari sumbernya dan dimasukkan dalam laporan
laba rugi.
1. Revenue Recognition
Sprouse dan Moonitz berpendapat bahwa pendapatan diidentifikasi
selama periode kegiatan ekonomi utama dalam memproduksi barang dan jasa
yang telah dicapai. Empat alternatif dalam pengakuan pendapatan yaitu :
a. Selama produksi dalam kontrak jangka panjang, seperti pertanian dan
pertambangan menggunakan installment method dimana pendapatan diakui
saat kas diterima. Syaratnya estimasi realible dalam lamanya proses
berlangsung, kos dalam penyelesaian, dan jaminan kolektabilitas.
b. Saat produksi selesai, syaratnya kondisi saat pasar dan permintaan stabil dan
produk dapat didistribusikan.
c. Saat penjualan dalam pengakuan, terdapat beberapa masalah baru seperti
transaksi baru dimana kondisinya tidak sesuai dengan prinsip ini.
Contohnya penjualan disertakan garansi kembali.
d. Saat pembayaran, pengakuan boleh menggunakan basis kas apabila tidak
diperoleh reasonable basis untuk estimasi kolektabilitas.

C. EXPENSES AND LOSES


Definisi biaya diringkas dari pendapat Accounting Termonology Bulletin 2,
APB statement 4, dan SFAC No. 6, yaitu penggunaan aset atau timbulnya
kewajiban yang diukur sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum selama satu
periode akuntansi yang akan dikurangkan dari pendapatan. Biaya menurut
klasifikasi APB statement 4 yaitu biaya langsung terkait dalam periode pendapatan,
biaya berhubungan dengan periode dan dasar selain langsung dengan pendapatan,
dan biaya tidak berhubungan dengan periode manapun. Menurut APB Statement 4
dan SFAC No. 6, kerugian merupakan penurunan aktiva bersih yang tidak terdapat
dalam pengeluaran serta transaksi modal.

D. FUTURE EVENTS AND ACCOUNTING RECOGNITION


Proses pelaporan didasarkan pada kejadian yang telah terjadi, tetapi termasuk
peristiwa masa lalu dimana terjadi atas interprestasi kita pada peristiwa masa depan.
Perhitungan penyusutan aset tetap terjadi tiap tahun kedepannya sehingga nilai
buku akan lebih kecil dari nilai perolehan aset tetap. Langkah awal dalam
mengatasi masalah kejadian masa depan yaitu memahami sifat aset dan definisi
kewajiban. Menurut SFAC No.6, aset merupakan pengendalian aset dari transaksi
masalalu yang akan menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan.
1. Some Aspects of Future Events
a. Perception of The Past Event
Pengakuan peristiwa masa lalu diatur oleh a one-event view sebagai
kejadian yang dilihat dari sisi satu pihak sedangkan two- event view sebagai
kejadian yang dilihat dari sisi kedua pihak.
b. Probabilistic Nature of Future Events
Hal ini merupakan masalah utama dan terdapat dampak saat
pengakuan. Asumsi saat kos digunakan dalam mendapat aset akan terganti
dari kegiatan operasi masa depan. Asumsi kewajiban dapat dibayar tepat
waktu terkait dengan masalah kontinjensi. Contohnya dalam PSAK no.5
berkaitan kontijensi kerugian, dimana diakui saat kerugian menjadi
mungkin dibanding cukup mungkin atau jauh.
c. Management Intent
Peserta konferensi menolak tujuan manajemen menjadi dasar
pengakuan karena dapat berubah dan interpretasi tersebut menjadi subjek
dalam pertimbangan teori agency.
d. Market Values
Beaver berpendapat nilai pasar merupakan sumber informasi tentang
peristiwa masa depan. Harga sekuritas dipandang sebagai konsensus pasar
nilai sekarang disesuaikan dengan pertimbangan risiko. Masalahnya adalah
harga pasar akibat perdagangan sekuritas mengarah ke pemastian dari
angka-angka yang dihasilkan.
e. Conservatism
Konservatisme dapat menambah keseimbangan informasi keuangan
bagi pengguna. Beaver berpendapat bahwa kesulitan terbesar yaitu
membangun konservatisme yang terletak pada tingkat konsisten
penggunaan standar.
f. Future Economic Conditions
Perubahan menyebabkan peningkatan dan penurunan nilai aset.
Apabila kondisi sekarang merusak nilai aset, maka muncul pertanyaan
kondisi yang sebisa mungkin menghindari percadangan aset.
g. Future Legal Requirements
SFAS No.190 tentang alokasi pajak pendapatan menyebutkan pajak
masa depan diasumsikan sama dengan tingkat pajak masa sekarang kecuali
tingkat perubahan pajak masa depan telah disahkan.
h. Summary of Future Events
Masalahnya yaitu kesulitan karena terlalu banyak pengukuran maka
diperlukan trade-off untuk berhati-hati dalam karakteristik kualitatif yaitu
relevansi dan reliabilitas.

E. CURRENT OPERATING VERSUS ALL-INCLUSIVE INCOME


Laporan laba rugi mencantumkan normal operating items sedangkan
nonoperating items pada laporan laba keuangan dalam laba operasi. Current
operating berguna jika digunakan untuk pengukuran kinerja manajemen dan untuk
memprediksi kinerja tahun yang akan datang, syaratnya perkiraan tidak memiliki
hubungan dengan keputusan manajemen.
AAA lebih memilih all- inclusive concept, sedangkan AICPA lebih memilih
current- operating concept hingga keluarnya APB Opinion No.9. Gains dan losses
terdapat dampak positif pada harga saham perusahaan karena para investror
berpikir perusahaan menemukan kesalahannya untuk secepatnya memperbaiki
kesalahan disebut dengan bath teory.
1. Comprehensive Income
Laba rugi komprehensif dalam SFAC No. 5, menutupi semua
perubahan ekuitas kecuali investasi dan didistribusikan kepada pemilik. Hal ini
termasuk proprietary teory karena semua perubahan ekuitas masuk ke dalam
perhitungan laba rugi komprehensif yang mempengaruhi kepentingan pemilik.
Menurut SFAS No.130 pernyataan penyesuaian mata uang asing di
mana/fungsional bukan dolar Amerika dan keuntungan maupun kerugian belum
direalisasi atas sekuritas tersedia untuk dijual. Laba per saham tidak
dikalkulasikan ke dalam laba komprehensif karena jika laba komprehensif
ditampilkan dalam perubahan ekuitas maka perhitungan laba per saham menjadi
tidak konsisten Terdapat 3 metode pelaporan laba rugi komprehensif menurut
SFAC No. 130, yaitu: 1) pernyataan gabungan kinerja perusahaan, 2) Statement
terpisah laba rugi komprehensif yang dimulai dengan laba bersih, 3) pelaporan
dalam laporan perubahan ekuitas.
F. CAPITALIZING INTANGIBLE COSTS
Biaya penelitian, pengembangan, iklan, dan biaya yang dibebankan langsung
saat terjadinya terdapat kemungkinan manfaat yang signifikan dimana depan dan
membuat laporan keuangan kurang berguna. Proposal dramatik dapat
memperpanjang kapitalisasi biaya mirip dengan cara kapitalisasi biaya perangkat
lunak ketika mencapai titik kelayakan teknologikal dalam PSAK No 86.

G. NONOPERATING SECTIONS
Terdapat 4 (empat) komponen dari berbagai transaksi non-operating menurut
APB opinion No.9, yaitu :
1. Extraordinary Items
Item harus memenuhi kedua persyaratan dari unsual in nature and
infrequency of occurrence, item harus dilaporkan dalam laporan keuangan
dibagian tersendiri sebelum net incoem dan disajikan net of tax, dan item
disajikan bersama dengan revenue, costs, dan expenses seperti normal operasi
yang lain dan ridak boleh disajikan net of tax.
2. Accounting Changes
Terdapat 3 katagori dalam perubahan metode akuntansi yaitu 1)
Perubahan prinsip akuntansi, 2) Perubahan dalam estimasi akuntansi, dan 3)
Perubahan dalam laporan entitas.
3. Discontinued Operations
APB Opinion No. 30 mengakui khusus jenis barang non operasional
memerlukan perlakuan akuntansi tertentu terhenti. Satu perlakuan khusus
terhadap perkiraan non-operating yaitu operasi yang terhenti yang dapat
memunculkan keuntungan maupun kerugian karena penghapusan sebagian dari
usaha yang mengharuskan perlakuan akuntansi khusus.
4. Prior Period Adjustments
Dilakukan dari penjumlahan penyesuaian periode sebelumnya yang
dibebankan atau dikreditkan ke awal saldo laba ditahan serta disajikan setelah
dikurangi pajak dalam laporan laba ditahan Kejadian atau transaksi menurut
APB No. 9 yaitu : 1) diidentifikasi secara khusus dan tidak disebabkan oleh
peristiwa ekonomi setelah periode sebelumnya, 2) ditentukan oleh orang lain
selain manajemen, 3) tidak rentan dalam estimasi sebelum penentuan.

H. EARNING PER SHARE


Ketika informasi diringkas sedemikian rupa sehingga satu item dapat
mengkomunikasikan informasi yang dapat dipertimbangkan tentang kinerja
perusahaan atau posisi keuangan, itu adalah indikator ringkasan. Contoh dari
indikator ringkasan antara lain earning per share (EPS), return of investment, dan
the debt to debt ratio. Pelaporan EPS ini sudah lazim dilakukan sebelu APB Opini
No. 9. Tetapi tanpa atuaran khusus EPS dapat dimanipulasi dan dapat menyesatkan
pengguna laporan. Oleh karena itu APB mempelajari kembali dan menerbitkan
APB Opini No. 15. Pada opini ini EPS ditentukan secara ketat dan harus diikuti
untuk menghitung dan melaporkan EPS.
1. SFAS No. 128
Tahun 1993, FASB & IASB menerbitkan prospektus untuk
mengevaluasi APB Opinion No. 15 yang bertujuan untuk :
(1) Meningkatkan komparabilitas dengan negara lain;
(2) Mempermudah perhitungan EPS; dan
(3) Mempebaiki persyaratan pengungkapan.

Perubahan mendasar di APB Opini No. 15 ke standar baru SFAS No.


128 adalah menghilangkan primary EPS, sehingga hanya menghitung dengan
satu metode yaitu fully diluted EPS.

I. SPECIALIZED SUBJECTS CONCERNING INCOME MEASUREMENT


Beberapa topik khusus memberikan contoh penting evolusi dan
pengembangan konsensus dalam standar akuntansi. Contoh-contoh berikut ini
merupakan topik khusus tersebut :
1. Development Stage Enterprises
Jika operasi utama telah dimulai, namun belum menghasilkan
pendapatan yang signifikan, maka pertanyaan teoritis muncul, perihal apakah
biaya tertentu yang timbul dalam tahap pengembangan harus dibebankan atau
ditangguhkan. Ada beberapa pembenaran teoritis untuk menunda biaya dan
menghentikan kerugian yang terjadi dalam tahap pengembangan karena biaya
(l) ini belum menghasilkan pendapatan dan (2) memberikan manfaat masa
depan seperti keberadaan perusahaan dan kemampuannya untuk beroperasi.
FASB tentu saja membuat pilihan yang bijaksana dalam hal masalah ini
terutama karena hal itu (l) memerlukan pengungkapan lengkap oleh tahap
pengembangan perusahaan untuk menghindari kekeliruan pengguna laporan
keuangan oleh kerugian awal yang berat, sementara pada saat bersamaan (2)
tercapai keseragaman berdasarkan sifat dari transaksi atau kejadian yang telah
terjadi bukan sifat perusahaan yang mengalami transaksi atau kejadian.
2. Troubled Debt Restructuring
Restrukturisasi hutang bermasalah terjadi bilamana kreditur karena
alasan ekonomi atau hukum terkait dengan kesulitan keuangan debitur
memberikan konsesi kepada debitur yang tidak dapat dipertimbangkan
sebaliknya. Perhitungan kerugian diukur oleh debitur dan kreditur sebagai
selisih antara nilai tercatat kewajiban segera sebelum restrukturisasi dan arus
kas masa depan yang tidak terdiskonto pasca restrukturisasi. Jika total arus kas
masa depan yang tak terdiskonto kurang dari jumlah tercatat hutang, maka
kewajiban tersebut akan dikurangi menjadi jumlah arus kas. Kreditur mencatat
kerugian untuk pengurangan (bukan ekstra luar biasa), sementara debitur
mencatat kenaikan yang luar biasa. Akuntansi untuk debitur dan kreditor
mengalami modifikasi yang tidak seimbang; satu diskon dan umumnya
mengambil kerugian sedangkan yang lain tidak melakukan diskon dan tidak
mencerminkan keuntungan.
3. Early Extinguishment of Debt
Sebelum APB opinion No. 26 terdapat tiga metode akuntansi untuk
gain atau loss dari early extinguishment :
1) Diamortisasi sepanjang sisa waktu original issue,
2) Diamortisasi sepanjang jangka waktu issue yang baru,
3) Diakui saat ini dalam laporan laba rugi.

APB Opinion No. 26 menetapkan alternatif ketiga dan menyatakan


gain/loss sebagai extraordinary items kemudian dikeluarkan APB opinion No.
30 yang menyatakan gain/loss bukan sebagai extraordinary items. Akhirnya
FASB mengeluarkan SFAS no.4 yang menyatakan bahwa gain/loss dari early
extinguishment tersebut jika material dilaporkan sebagai extraordinary item.
4. Stock Options
Opsi saham adalah alat kompensasi manajemen yang telah menerima
banyak perhatian media. Opsi saham dipandang sebagai alat untuk
menyelaraskan kepentingan manajemen dengan kepentingan pemegang saham
umum. Ini tentu saja merupakan aplikasi dari teori agensi ke pengaturan industri
aktual.
Dalam praktiknya opsi saham telah menjadi instrumen yang sangat
tidak stabil. Masalah muncul karena, dalam banyak kasus, Opsi sangat besar
dan mereka dapat dieksekusi dalam periode waktu yang relatif singkat tanpa
persyaratan bahwa saham yang baru diperoleh harus dimiliki untuk periode
waktu setelah akuisisi. Akibatnya, manajer sering berusaha untuk
mempengaruhi harga saham dengan cara memanipulasi pendapatan.
Saat ini, opsi saham dilihat dari perspektif dari finite uniformity. Opsi
saham tidak berkualitas di mana harga pasar melebihi strike price yang
diperlakukan sebagai pengeluaran sama dengan selisih antara nilai pasar dan
harga strike kli jumah saham pada tanggal pengukuran.
5. Nonqualified Stock Option
Employee stock ownership plans (ESOPs) adalah bentuk pertimbangan
dari menunda kompensasi pekerja jika ada harga murah yang dibeli ditetapkan
dalam perencanaan.
Opini APB no.25 memerlukan tawar-menawar dari opsi saham, dikenal
sebagai opsi saham yang nonqualified, menjadi alokasi sebagai biaya periodik
dari tanggal hibah melalui periode layanan yang diperlukan untuk menerima
manfaat.
Nilai tawar menawar sebenarnya dari ESOPs pada saat tanggal
pengukuran, sebelumnya pengakuan biaya tahunan berdasarkan perkiraan,
adalah didebet untuk biaya kompensasi ditangguhkan dan diamortisasi selama
sisa jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menjalankan opsi.
Kontribusi modal dikreditkan untuk membeli dengan elemen harga
murah pada ESOP. alasan untuk kebijakan inisebagai layanan karyawan yang
ditukar dengan kesempatan untuk membeli saham di bawah harga pasar. jumlah
ini dianggap sebagai bagian dari pertimbangan yang diberikan oleh
pemegang saham untuk hak membeli saham dibawah ESOP.
6. Incentive Stock Options
Pada 1986, FASB mengumumkan untuk mereview akuntansi untuk
ESOPs. Alasan yang mendasari dari eksplorasi FASB telah memperluas
pengakuan biaya untuk rencana insentif opsi saham.
Pada Juni 1993, yang FASB mengeluarkan konsep pengungkapan.
sejak memiliki nilai opsi kepada karyawan, aset itu harus diakui pada tanggal
pengukuran, yang akan terus berlanjut dari tanggal diakui ke exercise date.
Satu dari kunci isu penting bagi konsep pengungkapan bagaimana
untuk mengukur nilai aset pada saat tanggal diakui. Mengandalkan konsep
pengukuran dalam Black scholes option pricing model, walaupun belum lama
lebih berkembang model binomial juga diperbolehkan.
SFAS 123R adalah bagian dari proyek konvergensi dengan
International Accounting Standards Board (IASB). SFAS 123R dan IFRS 2
adalah sangat dekat satu sama lain sejak keduanya menggunakan metode fair
value untuk memutuskan saham-basis metode biaya.
7. Stock Options and Equity Theories
Kunci untuk memahami opsi saham adalah biaya yang tertulis
bagaimana mereka berhubungan dengan entitas dan teori proprietary.
Situasi ini berbeda dibawah teori proprietary. Opsi saham digambarkan
sebagai biaya riil diluar biaya untuk pemegang saham karena nilai saham
mereka belum dibayar dicairkan pada harga opsi menjadi lebih rendah dari
pada nilai pasar.
Dalam laporan arus kas, biaya bunga akan ditampilkan di tempat yang
tepat sebagai aktivitas pembiayaan dan bukan sebagai salah satu item arus kas
dari operasi pada saat sekarang kasus dibawah ini murni pendekatan
kepemilikan. Saat ini salah penempatan dari beban bunga dimaksudkan untuk
membuat arus kas dari aktivitas operasi berartikulasi dengan laporan
pendapatan. Jika masalah verifiabilitas dari pengukuran kos opsi saham dapat
menjadi diatasi, kami percaya pendekatan yang direkomendasikan di sini dapat
cukup menguntungkan.

J. EARNING MANAGEMENTS
Earning Management adalah intervensi pelaporan keuangan dengan
maksud memperoleh keuntungan pribadi.
Tujuan Manajemen Laba :
1) Memaksimalkan kompensasi
2) Menghindari pelanggaran perjanjian kewajiban obligasi, yang dapat menunda
pembayaran dividen, dan
3) Meminimalkan laba yang dilaporkan untuk memperkecil intervensi pemerintah
bila perusahaan memiliki jangkauan politik yang tinggi.

Manajemen laba sering melibatkan kompensasi manajemen (management


compensations) dan perataan laba (income smoothing). Kasznik telah menemukan
bukti bahwa perusahaan yang menyediakan prediksi laba voluntary (sukarela)
cenderung meninggikan laba atau mengurangi akrual diskresioner bila prediksi
labanya overestimated. Dalam penelitian earning management yang sangat menarik
oleh Nelson, Elliot dan Tarpley menanyakan padaaudiotor The Big Five tentang
usaha-usaha yang dipersepsikan untuk memanipulasi laba.Usaha-usaha yangpaling
sering terjadi adalah ketika standar tidak pasti atau tidak ada, sehingga
membutuhkan judgment oleh auditor.
Earning management telah didefinisikan oleh Schipper sebagai intervensi
yang bertujuan dalam proses pelaporan keuangan external, dengan maksud
memperoleh keuntungan pribadi. Earnings management dikatakan menggunakan
teori keagenan, ada konflik kepentingan antara agent (manajemen)
dengan principal (pemilik). Sehingga timbullah kemungkinan adanya earnings
management.
1. Management compensation
Manajemen Kompensasi bertujuan untuk menyelaraskan perilaku
manajemen dengan kepentingan pemegang saham, karena kepentingan kedua
belah pihak ini bertentangan dan sering menimbulkan konflik. Bonus yang
didasarkan atas laba memicu manajemen untuk memanipulasi laba. Laba dapat
di manipulasi dengan descrestionary accrual. descrestionary accrual adalah
akrual yang manajemen memiliki keleluasaan untuk
mengendalikan penerapannya. Akrual tersebut meliputi perubahan prosentase
biaya kerugian piutang, peningkatan produksi untuk overhead tetap persediaan,
dan perubahan estimasi biaya garansi.
2. Income smoothing
Usaha manajer untuk memperlihatkan laba yang naik dengan perlahan
dalam beberapa periode. Cara melakukan:Pemilihan metode alokasi/prosedur.
1) Timing of transaction.
2) Choice of allocation methods/procedures/ Pemilihan metode
alokasi/prosedur.
3) Classificatory smoothing antara operating dan nonoperating income.

Meskipun tes empiris telah mengkomfirmasi perilaku income


smoothing, ada beberapa masalah mengenai riset ini.
1. Teori atau motivasi untuk yang mendasari dilakukannya income smoothing
tidak cukup jelas untuk membuat prediksi yang kuat antara lain seperti apa
bentuk income yang di ratakan (smooth). Pendekatan yang digunakan
merupakan mode time series yang sederhana mengenai kecenderungan laba
dari waktu ke waktu, tetapi ini dapat mengakibatkan kesalahan penentuan
income yang diratakan dan dapat mengakibatkan hasil yang salah.
2. Kita belum dapat menentukan seperti apa income yang tidak diratakan
karena keseluruhan metode akuntansi perusahaan sama seperti waktu
transaksi akan menghasilkan income aggregate. Jika kita tidak dapat
menghitung laba yang tidak diratakan, kita juga tidak dapat menentukan
bagaimana income yang telah diratakan.
3. Ada bias yang telah terbentuk bahwa overstated income smoothing terjadi k
arena adanya inflasi. Saat ini bukti-bukti yang mendukung praktek income
smoothing tidak terlalu meyakinkan seperti yang yang terlihat di awal.
K. INCOME STATEMENT DEVELOPMENT
1. Cash Earnings
Howell menyarankan laba kas untuk laporan operasi menggantikan
laporan laba rugi. Laba operasi terdiri dan pendapatan kas dikurangi dengan
arus kas operasi seperti biaya service pelanggan, biaya konvesi dan biaya
pengembangan dan administrasi. Biaya-biaya non kas dan akrual sepeti biaya
amortisasi, depresiasi dan laba atau rugi, akan dikurangi dari laba operasi untuk
memperoleh laba kas. Howell tidak mengurangi beban bunga dari laporan
operasi karena merupakan biaya keuangan. Laba operasi akan sama dengan
bagian pertamadari laporan arus kas (arus kas dari operasi). Pendekatan Howell
memberikan beberapa pertimbangan, tetapi mengabaikan pentingnya
pengukuran akuntansi akrual laba yang juga dapat ditingkatkan.
2. Pro Forma Earnings and Offshoots
Pengukuran tambahan pada GAAP income dikenal sebagai pro forma
earnings, yang disediakan untuk analis keuangan. Yang mendasari pro forma
earnings adalah untuk tujuan prediksi, the exclusion of unique, one-time events
yang berguna bagi investor. Manajemen sering melihat ide pro forma sebagai
cara untuk menghilangkan bad news events dan untuk memaintain favourable
events, membuat laporan bias dan menyesatkan. Situasi ini berdiri kira-kira
sampai tahun 2001. Dalam sebuah penelitian yang meliputi tahun 1998-2000,
kesimpulannya adalah bahwa perusahaan yang menggunakan pengumuman
pro forma earnings cenderung menjadi muda “young” datang dari teknologi
dan industri bisnis jasa. Sebuah laporan G4+1 mengambil taktik yang
berlawanan untuk Pro forma earnings, walaupun juga memiliki tujuan yang
mendasari meningkatnya kemampuan prediksi yang objektif. laporan G4+1
mengusulkan satu laporan laba rugi dengan tiga komponen :
1) Hasil operasi atau aktivitas-aktivitas perdagangan,
2) Hasil yang menyangkut pembiayaan dan aktifitas-aktifitas treasury
lainnya.
3) Keuntungan dan karugian lainnya.

Laporan G akan mencakup item pendapatan komprehensif, mungkin


dalam keuntungan atau kerugian lainnya.
3. Retrospective Reports
Sementara pengembangan lain telah mencoba untuk meningkatkan
tujuan prediktif dari informasi akuntansi atau membawa pendapatan lebih
dekat ke pengukuran arus kas, Lundholm telah mengambil pendekatan
retrospektif. idenya bagus dan harus diperiksa lebih lanjut karena memberikan
cara yang mungkin untuk memeriksa estimasi dan akrual manajemen.
Meningkatkan akuntabilitas manajemen akan menjadi perkembangan yang
disambut baik.
4. Quality of Earning
Terdapat kenaikan pada kualitas earnings. Salah satu definisi dari
istilah penekanan pendapatan sebelum item luar biasa, dengan asumsi bahwa
ini adalah indicator earnings yang baik di masa depan. Kualitas earnings
tampaknya melibatkan economically relevant accruals dan upaya untuk sampai
apda jumlah pendapatan yang menjadi representasi yang baik dari “true
income”.
DAFTAR PUSTAKA

Wolk, Harry I., Tearney, Michael G., and Dodd, James L., Accounting Theory, Fifth
Edition, South-Western College Publishing (Thomson Learning)

Anda mungkin juga menyukai