Anda di halaman 1dari 13

Accounting as The Language

For Financial Business


Leaders
Case 9: Do you need to be an accountant to be a
CFO?

April 2020

Ardhia Alisya Pratista


Chesya Bintang Caroline
Elfira Catherine Miranda Sinaga
Muhammad Yusuf Indradi
Umi Salamah
Yasmin Zakiyyah

Under supervision of Edgar Ekaputra, S.E., M.M.


ACCOUNTING, THE BUSINESS LANGUAGE, NUMBERS DON'T MEAN ANYTHING

WHAT IS BUSINESS ?

Berdasarkan KBBI, definisi bisnis adalah usaha komersial baik dalam dunia
perdagangan secara luas maupun bidang usaha tertentu. Namun secara singkat
definisi bisnis merupakan kegiatan ​Buy Low Sell High ​yang dimaksud disini adalah
meraih keuntungan setinggi-tingginya dengan biaya yang rendah baik biaya dengan
membuat produk sendiri maupun dengan membeli produk lain yang kemudian dijual
kembali.

THE COMPANY’S MICRO ECONOMY ENVIRONMENT

Apabila ditinjau dari ekonomi mikro, dalam menjalankan sebuah perusahaan terdapat
beberapa hal yang mempengaruhi lingkungan ekonomi mikro dari perusahaan tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut yaitu:

Size, yang dimaksud dengan size disini adalah ukuran dari perusahaan yaitu seberapa
besar size perusahaan yang dijalankan. Size merupakan hal yang berpengaruh bagi
perusahaan dalam memutuskan sesuatu hal ini disebabkan karena semakin besar size
perusahaan maka semakin berpengaruh dengan keputusan yang dibuat.

Time, waktu juga merupakan salah satu variabel yang berpengaruh kepada ekonomi
mikro suatu perusahaan hal ini dikarenakan dalam membuat sebuah keputusan
dibutuhkan waktu yang tepat agar keputusan tersebut dapat dijalankan dengan baik
oleh perusahaan.

Industry, industri dimana sebuah perusahaan berjalan juga merupakan faktor yang
mempengaruhi ekonomi mikro mereka karena dengan era yang cepat berubah ini
membuat adanya industri-industri yang memiliki tingkat volatilitas yang tinggi sehingga
perusahaan harus dapat membuat keputusannya sesuai dengan apa yang dibutuhkan
oleh industri tersebut.

Markets, pengaruh ​demand dan ​supply ​sangat berpengaruh kepada ekonomi mikro
sebuah perusahaan karena hal tersebut lah yang membuat suatu perusahaan tetap
berjalan sehingga perusahaan harus dapat menjaga agar ​demand dan ​supply
perusahaan tetap baik.

Competition, persaingan yang ketat dari setiap perusahaan membuat mereka harus
dapat menyesuaikan behaviour mereka terhadap kompetisi yang ada dalam hal
pengambilan keputusan perusahaan.

Operation, bagian operasi dari perusahaan merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan karena berjalan baiknya suatu perusahaan ditunjang dengan bagian
operasi yang baik sehingga pengaruhnya terhadap ekonomi mikro perusahaan adalah
bagaimana perusahaan dapat menerapkan keputusan yang baik di bagian operasi agar
perusahaan ini dapat berjalan dengan baik.

Leadership, kepemimpinan harus dimiliki oleh semua jabatan khususnya untuk level
atas di suatu perusahaan hal tersebut dikarenakan dengan memiliki kepemimpinan
akan membantu perusahaan untuk dapat lebih baik lagi

Regulation, keputusan perusahaan sangat bergantung terhadap regulasi yang ada


sehingga dalam ekonomi mikro yang berfokus kepada ​behaviour p ​ erusahaan
pengambilan keputusan, regulasi adalah hal yang berpengaruh.

Social Responsibilities, yang terakhir adalah tanggung jawab sosial dimana perusahaan
harus memperhatikan hal tersebut dalam pengambilan keputusannya karena terdapat
stakeholders yang perlu diperhatikan dalam setiap keputusan yang dibuat.

UNDERSTANDING ACCOUNTING IS THE BASIS OF BUSINESS LANGUAGE AND


CONNECTING FINANCIAL DOTS.

Memahami akuntansi sangat lah penting karena dalam sebuah bisnis pasti sangat
berkaitan dengan hal-hal yang berbau finansial sehingga untuk dapat memiliki bahasa
bisnis yang baik dan juga dapat mengaitkan hal-hal terkait finansial, akuntansi
sangatlah diperlukan. Disisi lain, pemahaman akuntansi diperlukan untuk dapat
mengidentifikasi hal hal yang salah dari keuangan perusahaan sehingga dapat
diperbaiki.

NUMBERS DO NOT LIE BUT THEY DON’T MEAN ANYTHING UNLESS YOU CAN
USE IT. UNDERSTAND WHERE THE NUMBERS COME FROM, WHY IT IS SUCH,
AND WHAT IT MEANS FOR THE FUTURE, VALUE, & PROFITABILITY

Dalam hal finansial, sebuah angka sangatlah berguna untuk menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan baik dilihat dari rasio-rasio keuangan maupun ​bottom line ​dari
laporan keuangan. Namun hal tersebut tidak akan berguna apabila para penggunanya tidak
mengerti kegunaan dari rasio-rasio dan angka-angka tersebut, sehingga diperlukannya
pengetahuan akan akuntansi dan keuangan sangat diperlukan untuk dapat menggunakan
angka-angka yang diberikan dalam hal keuangan.

Untuk itu agar dapat memakai angka-angka tersebut dalam tujuan finansial, para pengguna
laporan keuangan harus dapat mengerti angka tersebut baik dari pengertian maupun asal
angka yang diberikan apabila dilihat dari rumus-rumusnya. Kemudian juga perlu diperhatikan
dampak-dampak yang terjadi dari angka yang ada terhadap perusahaan baik dari segi masa
depan perusahaan, value perusahaan, dan juga tingkat profitabilitas perusahaan sehingga akan
memiliki gambaran apa yang akan terjadi kepada perusahaan dan penyesuaian-penyesuaian
apa yang dibutuhkan untuk perusahaan.
NUMBERS DON’T MEAN ANYTHING WITHOUT A COMPARISON

Setelah mengetahui cara penggunaan angka dan juga dampak-dampaknya terhadap laporan
keuangan, angka-angka tersebut harus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk
dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang karena kita tidak akan bisa
memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan apabila kita tidak mengetahui keadaan
keuangan sekarang dan juga yang lalu-lalu. Sehingga apabila sudah dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, dapat dibuat analisis resiko dan mitigasi yang diperlukan untuk resiko
yang di analisa.

THE BALANCE SHEET

Balance sheet atau statement of financial position merupakan salah satu jenis laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Setidaknya terdapat 5 jenis laporan keuangan
yang diatur dalam PSAK, termasuk salah satunya balance sheet atau yang dalam
bahasa Indonesia lebih sering disebut neraca saldo atau laporan posisi keuangan.
Balance sheet menunjukkan posisi keuangan dari sebuah perusahaan pada akhir
periode dengan menggambarkan kekayaan, kewajiban maupun modal yang dimiliki.
Periode akuntansi yang dimaksut bisa selama tiga bulan sekali, enam bulan sekali
maupun satu tahun sekali. Balance sheet merupakan laporan salah satu laporan
keuangan yang wajib dibuat oleh perusahaan untuk mempertanggungjawabkan
hasilnya pada stakeholder di akhir tahun.

Balance sheet terdiri dari tiga buah komponen akuntansi, yaitu aset, liabilitas dan
ekuitas. Aset merupakan sumber daya yang diperoleh dan diakui oleh perusahaan atau
bisa disebut sebagai kekayaan yang dimiliki perusahaan. Aset nantinya bisa
dikategorikan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Liabilitas sendiri merupakan
kewajiban yang dimiliki perusahaan di masa yang akan datang atas pembayaran aset
yang didapatnya. Liabilitas juga dibagi menjadi dua, yaitu liabilitas jangka pendek dan
liabilitas jangka panjang. Sedangkan ekuitas merupakan kepemilikan pemilik atas
kekayaan yang bersumber dari aktivitas perusahaan selama periode tertentu. Nantinya
jumlah dari aset keseluruhan harus sama dengan jumlah ekuitas ditambah dengan
liabilitas keseluruhan.

Balance sheet menggambarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan karena


menggambarkan apa saja dan seberapa banyak sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan. Kondisi perusahaan dapat diketahui secara langsung dengan melihat
kondisi aset, liabilitas dan ekuitas yang tertulis dalam laporan posisi keuangan. Lebih
lanjutnya, kinerja perusahaan dapat dilihat dari perhitungan rasio-rasio untuk
memberikan gambaran perusahaan serta memberi penilaian terhadap keadaan
perusahaan. Laporan keuangan ini merekam sumber daya yang didapat maupun
hutang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sumber daya tersebut.
Hal ini nantinya akan menggambarkan ukuran dari sebuah perusahaan karena
digambarkan oleh total asset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar total aset yang
dimiliki perusahaan, semakin besar pula ukuran perusahaan. Selain itu perusahaan
besar relatif memiliki pengungkapan yang banyak karena mendapat banyak sorotan
dari publik dan pengawasan dari lembaga terkait laporan keuangannya. Maka dari itu,
terdapat korelasi antara pengungkapan yang banyak dengan ukuran perusahaan yang
berskala besar pula.

Namun, perusahaan berskala kecil bukan berarti tidaklah bagus. Dengan skala
perusahaan yang kecil, pengoperasian perusahaan jauh lebih mudah dibanding dengan
perusahaan besar yang lebih kompleks. Beberapa faktor juga perlu untuk lebih
diperhatikan dalam perusahaan yang berskala lebih besar. Dengan pengoperasian
yang cenderung lebih mudah dan efisien, kualitas perusahaan pun bisa meningkat
sehingga perusahaan dapat berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar lagi.

Balance sheet dapat menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan, sejauh mana


perusahaan dapat membayar utang jangka pendeknya dengan aset likuid yang
dimilikinya. Tingkat likuiditas perusahaan dapat dilihat dari jumlah kas, setara kas dan
aset lancar lainnya yang dimiliki perusahaan, seperti piutang, persediaan, investasi
jangka pendek dan lainnya. Semakin besar aset lancar yang dimiliki perusahaan, maka
semakin likuid perusahaan tersebut. Likuiditas dapat diukur menggunakan rasio
likuiditas yang didapat dari ​current asset ​dibagi dengan ​current liability.​ Semakin tinggi
angka rasio likuiditas, semakin bagus untuk investor. Hal ini akan meningkatkan minat
investor karena meningkatkan kemampuan perusahaan membayar investor.
Dampaknya pada perusahaan adalah dapat membuat harga saham perusahaan
cenderung mengalami peningkatan karena adanya peningkatan pada permintaan.

Balance sheet dapat mengukur asset turnover dari perusahaan, yang mana seberapa
besar kemampuan aset perusahaan yang dapat menghasilkan penjualan yang terjadi.
​ ibagi dengan ​total asset p
Asset turnover dapat dihitung dengan cara ​sales d ​ erusahaan.
Semakin tinggi asset turnover perusahaan, maka semakin bagus pula untuk
perusahaan dalam pengelolaan asetnya, begitupun dengan sebaliknya, semakin kecil
maka semakin kurang optimal pengelolaannya. Hal ini menandakan tingkat efektifitas
dan efisiensi dari operasional perusahaan karena perusahaan dapat dengan optimal
mengelola aset yang dimilikinya untuk menghasilkan penjualan perusahaan.

Ketika perusahaan melakukan pinjaman, mereka perlu untuk waspada akan


pengembalian yang lebih besar karena adanya bunga. Hal ini dapat dihitung
​ ibagi dengan
menggunakan debt to equity ratio yang dihitung dengan cara ​total debt d
total equity ​perusahaan. Semakin tinggi hasilnya, maka semakin besar jumlah
komposisi utang dibanding dengan komposisi ekuitas. Akibatnya, beban perusahaan
terhadap pihak yang dipinjami akan lebih besar dan menggambarkan ketergantungan
modal perusahaan yang mayoritas berasal dari pihak luar. Sebaliknya, ketika semakin
rendah, maka utang yang dimiliki semakin kecil dibanding keseluruhan modal yang
dimiliki. Sehingga ketika perusahaan mengalami sesuatu yang tidak diinginkan,
perusahaan masih sanggup untuk melunasinya.

THE INCOME STATEMENT

Laporan laba rugi dibuat untuk melihat kinerja suatu perusahaan yang tergambarkan
dari keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dalam suatu
periode tertentu.

Komponen laporan laba rugi terdiri dari;


1. Gross Profit
Gross profit diperoleh dari revenue (pendapatan) perusahaan dikurangi dengan
harga pokok penjualan atau ​Cost of Goods Sold (COGS). COGS sendiri
merupakan total dari seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk
yang dijual. COGS terdiri dari ​Direct Material, Direct Labor, ​dan ​Manufacturing
Overhead.​
2. EBIT
Earning Before Interest and Tax (EBIT) diperoleh dari pengurangan gross profit
dengan operating expense atau biaya-biaya yang ada di luar COGS.
3. EBT
Earning Before Tax (EBT) diperoleh dari pengurangan EBIT dengan aktivitas
yang berhubungan dengan bunga atau interest. Baik interest expense maupun
interest income.
4. Net Income
Net income diperoleh dari EBT dikurangi dengan persentase pajak yang harus
dipakai.

Pengguna internal seperti manajemen perusahaan dan dewan direksi menggunakan


laporan laba rugi untuk menganalisis bisnis secara keseluruhan dan membuat
keputusan tentang bagaimana menjalankannya. Misalnya, mereka menggunakan
laporan laba rugi untuk mengukur apakah mereka harus membuka cabang baru,
menutup departemen, atau meningkatkan produksi suatu produk. Menjadi sumber
informasi mengenai tingkat keberhasilan perusahaan dalam menentukan besaran biaya
perusahaan. Menjadi acuan perusahaan dalam upaya pengembangan bisnis bila ingin
meningkatkan perolehan laba.

Pengguna eksternal seperti investor dan kreditur, di sisi lain, adalah orang-orang di luar
perusahaan yang tidak memiliki sumber informasi keuangan tentang perusahaan
kecuali laporan yang diterbitkan. Investor ingin tahu seberapa menguntungkan suatu
perusahaan dan apakah perusahaan itu akan tumbuh dan menjadi lebih
menguntungkan di masa depan.
THE CASH FLOW

Cash flow statement atau laporan arus kas adalah laporan keuangan yang merangkum
jumlah uang tunai dan setara kas yang masuk atau keluar dari perusahaan. Laporan
arus kas mengukur seberapa baik dan efisien perusahaan dalam mengelola posisi
kasnya yang berarti seberapa baik perusahaan menghasilkan uang tunai untuk
membayar kewajiban utangnya dan mendanai biaya operasionalnya. Laporan arus kas
disusun berdampingan dan saling melengkapi dengan laporan laba rugi serta neraca
dan merupakan bagian wajib dari laporan keuangan perusahaan.

Laporan arus kas memungkinkan investor untuk memahami bagaimana operasi


perusahaan berjalan, dari mana uang perusahaan berasal, dan bagaimana uang
tersebut dibelanjakan atau dikeluarkan oleh perusahaan. Laporan arus kas menjadi hal
yang penting karena dapat membantu investor menentukan apakah suatu perusahaan
memiliki dasar keuangan yang kuat atau tidak. Sedangkan bagi kreditor, Laporan Arus
Kas dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak uang tunai yang dimiliki oleh
perusahaan untuk mendanai biaya operasional serta membayar utangnya (faktor
likuiditas). Penting untuk dicatat bahwa Laporan Arus Kas berbeda dari laporan laba
rugi dan neraca karena tidak termasuk jumlah uang tunai yang masuk dan keluar di
masa depan, seperti penjualan secara kredit. Berikut adalah struktur dari Laporan Arus
Kas:

1. Cash from operating activities

Kegiatan operasi pada Laporan Arus Kas termasuk sumber dan penggunaan
uang tunai dari kegiatan bisnis. Sehingga aktivitas operasional ini mencerminkan
berapa banyak uang tunai yang dihasilkan dari produk atau jasa layanan
perusahaan. Aktivitas operasional dapat berupa penerimaan dari penjualan
barang dan jasa, pembayaran bunga, pembayaran pph, pembayaran pada
supplier, gaji karyawan, pembayaran sewa, dan jenis operasional lainnya.

2. Cash from investing activities

Aktivitas investasi mencakup sumber dan penggunaan uang tunai dari investasi
perusahaan. Termasuk dalam kategori ini adalah pembelian atau penjualan aset,
serta pinjaman yang dilakukan pada vendor atau diterima dari pelanggan atau
pembayaran apapun yang terkait merger atau akuisisi. Biasanya, penggunaan
uang tunai dari investasi adalah item "​cash out​", karena uang tunai digunakan
untuk membeli peralatan baru, bangunan, atau aset jangka pendek seperti surat
berharga. Namun, ketika sebuah perusahaan mendivestasi suatu aset, transaksi
tersebut dianggap sebagai "​cash in"​ untuk menghitung uang tunai dari investasi.

3. Cash from financing activities

Uang tunai dari kegiatan financing termasuk sumber uang tunai dari investor
atau bank, serta penggunaan uang tunai yang dibayarkan kepada pemegang
saham, seperti ​pembayaran dividen, pembayaran untuk pembelian kembali
saham, dan pembayaran pokok utang (pinjaman). Perubahan uang tunai dari
financing adalah "​cash in​" ketika modal bertambah, dan "​cash out"​ ketika dividen
dibayarkan. Dengan demikian, jika perusahaan menerbitkan obligasi kepada
publik, perusahaan menerima pembiayaan tunai. Namun, ketika bunga
dibayarkan kepada pemegang obligasi, perusahaan mengurangi kasnya.

Arus kas menjadi hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Arus kas yang
tidak memadai dapat menjadi lonceng kematian bagi bisnis, terutama bisnis yang masih
muda. Laporan arus kas secara luas dianggap sebagai salah satu laporan keuangan
terpenting yang dihasilkan oleh suatu bisnis yang berguna bagi seluruh pemangku
kepentingan, baik investor maupun kreditur. Selain itu, melacak arus kas dapat
membantu bisnis membuat proyeksi arus kas yang lebih akurat dan merencanakan
masa depan kegiatan perusahaannya. Dengan memiliki kas yang memadai,
perusahaan dapat tetap menjalani usahanya, melakukan reinvestasi di berbagai bidang,
serta menjaga likuiditas dan rasio solvabilitas agar tetap melakukan pinjaman kredit
guna menambah dan memenuhi modal usahanya.

CREATING VALUE, SEE BEYOND NUMBERS

Creating value is not just about the numbers​. Seperti yang kita ketahui, angka-angka
pada laporan keuangan merupakan indikator utama dari kinerja, karakteristik, dan nilai
perusahaan, yang dapat digunakan pula untuk mengetahui profitabilitas dan
sustainabilitas perusahaan kedepannya. Bagi regulator, angka-angka yang dilaporkan
memberikan gambaran mengenai integritas, kehati-hatian, dan tata kelola institusi
pemerintahan. Selama ini tugas CFO berfokus pada angka, namun seiring berjalannya
waktu, CFO mampu menciptakan nilai yang lebih besar bagi perusahaan dengan
mendefinisikan diri sendiri di luar yang konvensional. Peran CFO saat ini tidak hanya
terbatas pada menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan sesuai dengan
standar dan peraturan yang berlaku, serta membuat anggaran perusahaan, namun
lebih kepada memberikan ​insight dari sisi keuangan yang sangat penting dalam proses
pengambilan keputusan oleh manajemen di setiap lini dalam operasi bisnis
perusahaan.
CFO saat ini mengawasi berbagai tanggung jawab keuangan termasuk akuntansi,
analisis dan pelaporan keuangan, serta penganggaran dan prakiraan, aspek terpenting
dari peran mereka adalah mendukung pengambilan keputusan eksekutif. CFO
memainkan peran yang lebih strategis dengan membantu rekan-rekan eksekutif lainnya
dalam memahami model ekonomi bisnis mereka, menafsirkan data keuangan untuk
menyoroti tren utama dan implikasinya, dan memvalidasi peluang bisnis utama.

Beberapa faktor yang mendorong perlunya evolusi peran CFO saat ini adalah:
● Tumbuhnya kompleksitas dan daya saing lingkungan bisnis (misalnya,
globalisasi dan meningkatnya penggunaan ​strategic partnership​).
● Meningkatnya masalah kepatuhan terkait tata kelola dan peraturan persyaratan.
● Perlunya menemukan dan mempertahankan talenta terbaik.

Faktor-faktor ini menyebabkan peran dan kemampuan CFO untuk berkembang sebagai
berikut melalui tiga cara:
● CFO perlu meningkatkan pengetahuannya di bidang ​manajemen risiko dan
tata kelola perusahaan​, sambil terus mendukung pengambilan keputusan tim
eksekutif. Tantangan yang semakin meningkat untuk CFO adalah untuk
mempertahankan peran strategis mereka dalam mendukung jalannya bisnis,
sambil menghadapi semakin banyak persyaratan kepatuhan dan regulasi, seperti
adopsi kepada standar akuntansi yang berlaku (PSAK atau IFRS).
● CFO perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ​pasar global dan
implikasi keuangan dari melakukan bisnis sesuai dengan perkembangan
zaman​. Mengingat kemunculannya struktur bisnis yang lebih kompleks (​joint
ventures,​ merger dan akuisisi, ​strategic partnership,​ dll.), CFO perlu membangun
hubungan kerja yang kuat dengan mitra dan stakeholders eksternal. Hal ini
membutuhkan keterampilan mempengaruhi dan negosiasi yang kuat.
● Perluasan lingkup dan kompleksitas peran CFO akan membutuhkan tim
keuangan yang lebih besar dan lebih terspesialisasi. Akibatnya, CFO perlu
meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka untuk menciptakan
efektivitas tim yang lebih baik, khususnya dalam menerjemahkan arahan
strategis kepada tujuan organisasi dan tim yang jelas, menetapkan visi dan
strategi yang menciptakan nilai perusahaan, dan membantu anggota tim
membangun perspektif perusahaan yang luas.

Agar CFO menjadi pemimpin dan penasehat strategis kepada CEO dan rekan-rekan
mereka, mereka membutuhkan tiga kemampuan utama. Mereka harus bisa:
● Interpet and anticipate​: Mengumpulkan dan memvalidasi informasi keuangan
tidak lagi cukup. CFO sekarang harus menafsirkan dan meringkas data dalam
jumlah besar, meng-highlight poin-poin utama, antisipasi tren dan implikasinya.
● Be an objective advocate​: CFO perlu menemukan keseimbangan antara
menjadi kritikus dan advokat dalam membantu tim eksekutif mengevaluasi
secara objektif inisiatif pertumbuhan, manajemen risiko, dan peluang.
● Understand the business beyond the numbers: CFO perlu mengembangkan
pemahaman yang kuat tentang business model organisasi, pasar utama dan
pelanggannya, dan umumnya mengerti bagaimana perusahaan menghasilkan
uang. Kemampuan terakhir sangat penting untuk berhasil mencapai dua yang
pertama.

Mengingat peran CFO yang berkembang seperti dijelaskan di atas, ada tiga hal penting
yang harus dilakukan CFO dan calon CFO agar berhasil memenuhi harapan
stakeholder mereka:
● Tingkatkan talenta dalam tim mereka sehingga mereka dapat mendelegasikan
lebih banyak tanggung jawab tradisional CFO, untuk fokus lebih dari sebelumnya
tentang mendukung pengambilan keputusan tim eksekutif dan perencanaan
strategis. Pengalihtugasan tugas keuangan yang tidak bernilai tambah juga bisa
menjadi pilihan.
● Habiskan lebih banyak waktu dengan pelanggan dan lebih mengenal
operasi ​untuk mencapai pemahaman yang lebih luas tentang bisnis untuk
strategi yang lebih besar perspektif dan untuk menanamkan apresiasi yang lebih
besar untuk pertimbangan keuangan di seluruh organisasi. Pertimbangkan
mengambil pengembangan bisnis atau peran manajemen akun untuk satu
pelanggan utama, atau memimpin proyek skala perusahaan.
● Mengembangkan strategi bersama para pemimpin unit bisnis / COO ​dengan
pertimbangan finansial yang dapat membantu mencapai tujuan perusahaan
dengan cara yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan.

DO YOU NEED TO BE AN ACCOUNTANT TO BE A CFO?

Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana
yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi ada suatu
universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi PPAk).

Chief Financial Officer (CFO) adalah eksekutif senior yang bertanggung jawab untuk
mengelola keuangan sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, tugas CFO
adalah melacak arus kas dan perencanaan keuangan sebuah perusahaan. Selain itu,
CFO juga bertugas menganalisis kekuatan, kelemahan keuangan perusahaan serta
mengusulkan tindakan korektif pada perusahaan.

Beberapa tugas dari CFO diantaranya yaitu:

1. Cash management and forecasting


Salah satu tugas CFO adalah mengelola keuangan. CFO berkewajiban
mengetahui dan melaporkan tentang input signifikan dalam investasi
perusahaan. Laporan ini disampaikan pada Chief Executive Officer (CEO).
Laporan yang dilakukan oleh CFO ini juga berkaitan dengan struktur modal dan
bagaimana perusahaan mengelola pendapatan serta pengeluaran. CFO
Bersama dengan CEO memiliki peran kunci dalam kesuksesan perusahaan
dalam jangka panjang. CFO juga mengawasi struktur modal perusahaan,
menentukan keseimbangan antara utang, ekuitas, dan pembiayaan internal. Dan
jika terdapat masalah dalam struktur modal ini, CFO memiliki kewajiban untuk
mengatasinya.
2. Financial planning & analysis
Tak hanya mampu mengurusi soal keuangan saja, CFO juga harus mampu
melakukan analisa yang mendalam dan tajam, tentang hal-hal strategis yang
dapat menguntungkan perusahaan. Contoh sederhana yakni, CFO produsen
sebuah mobil. Tim CFO harus mampu menganalisa desain mobil seperti apa
yang akan laris dipasaran dan akan menguntungkan perusahaan di masa yang
akan datang. Aspek tugas CFO dalam hal ini mencangkup peramalan dan
strategi ekonomi yang akan diterapkan. Lebih jelasnya, tim CFO harus bisa
memprediksi atau meramalkan keberhasilan penerapan sebuah strategi ekonomi
sebuah proyek perusahaan. Oleh sebab itu, menempati posisi sebagai CFO
tentu bukan hal mudah. Ia harus memiliki ​track record mengelola perusahaan
dalam waktu yang lama, atau paham betul tentang dunia bisnis.
3. Strategy & business partnering
Secara spesifik CFO memiliki tugas sebagai penghubung antara perusahaan
dan mitra bisnis. Mitra bisnis bisa berupa sesama perusahaan, pemberi modal,
bank dan mitra bisnis lainnya. Sebelum proyek bisnis dilakukan, CFO harus bisa
meyakinkan mitra bisnis sehingga mereka menerima tawaran untuk bekerja
sama dan saat bisnis tengah berlangsung ia harus pandai menjaga relasi
dengan mitra bisnis. Seorang CFO juga harus pandai dalam berkomunikasi,
terutama mahir berkomunikasi dengan mitra bisnis. Hal ini, tentu saja demi
kelancaran proyek bisnis yang tengah dijalankan. Seorang CFO harus menarik
saat memaparkan program yang akan dijalankan, dan harus mahir menjaga
komunikasi, selama proyek dijalankan. Ini sebabnya mengapa, menjadi seorang
CFO tidak cukup paham akuntansi dan struktur modal saja, ia juga harus
memiliki kemampuan komunikasi publik yang baik agar terjaganya komunikasi
dan relasi yang baik pula antara perusahaan dan pihak mitra bisnis.

Persyaratan menjadi seorang CFO:


➢ Pengalaman yang terbukti sebagai CFO atau peran yang relevan
➢ Pengetahuan mendalam tentang hukum keuangan perusahaan dan praktik
manajemen risiko
➢ Pengetahuan yang sangat baik tentang analisis data dan metode peramalan
➢ Mahir dalam penggunaan MS Office dan perangkat lunak manajemen keuangan
(misalnya SAP)
➢ Kemampuan untuk menyusun strategi dan memecahkan masalah
➢ Keterampilan kepemimpinan dan organisasi yang kuat
➢ Keterampilan komunikasi dan orang-orangnya sangat baik
➢ Pikiran analitik, nyaman dengan angka
➢ BSc / BA dalam bidang Akuntansi, Keuangan atau bidang terkait; MSc / MBA
merupakan nilai tambah
Apakah seseorang perlu menjadi akuntan untuk menjadi ​Chief Financial Officer​?
Pada kenyataannya untuk menjadi CFO, seseorang tidak harus menjadi akuntan
karena ketika seseorang menjadi CFO, ​skill adalah kunci utama, tidak hanya yang
berhubungan dalam bidang keuangan tetapi juga dalam bidang lainnya.

Berdasarkan diskusi terbuka pada website CFO.com disampaikan beberapa informasi


dan pengalaman dari para pekerja yang sekarang sudah menjadi CFO, contohnya yaitu
informasi bahwa untuk dapat menjadi CFO, seseorang tidak harus memiliki latar
belakang akuntansi karena tidak sedikit mereka yang saat ini sudah menjadi CFO
hanya memiliki latar belakang pada bidang pengembangan bisnis dan perbendaharaan.
Ketika seseorang dapat menjadi CFO walaupun tidak memiliki latar belakang akuntansi,
hal ini menunjukkan bahwa untuk menjadi CFO, hal yang paling utama adalah ​skill,
knowledge, and experiences.​ Tidak memiliki gelar dan tidak pernah memiliki pelatihan
formal dalam bidang akuntansi bukanlah halangan seseorang untuk bisa menjadi CFO.
REFERENSI

1. Chief Financial Officer Job Description Template


https://resources.urbanhire.com/chief-financial-officer/

2. Why You Don’t Need to Be an Accountant to Be a CFO


https://www.wsj.com/articles/companies-appointing-fewer-finance-chiefs-with-acc
ounting-skills-11580293801

3. Becoming a CFO (non-accountant background)


https://www.proformative.com/questions/becoming-cfo-non-accountant-backgrou
nd

4. Is an Accounting Background Important for Today’s CFO?


https://www.cfo.com/training/2016/05/accounting-background-important-todays-cf
os/#comment-1237335

5. Understanding The Cash Flow Statement


https://www.investopedia.com/investing/what-is-a-cash-flow-statement/

6. Beyond The Numbers: The Evolving Leadership Role of The CFO


https://www.feicanada.org/enews/file/CFERF%20studies/2010-2011/CFERF%20
role%20of%20the%20cfo%20final.pdf

Anda mungkin juga menyukai