Pada tahapan pertama yaitu input stage, kami menggunakan IFE dan EFE
matrix untuk mengidentifikasi kinerja perusahaan melalui pembobotan yang
membandingkan perusahaan dengan kompetitornya. Berikut merupakan IFE dan
EFE Matrix yang telah kami nilai dari Pyridam Farma:
Secara garis besar, kami menyimpulkan bahwa terdapat tiga alternatif strategi
yang mungkin dapat dilakukan oleh Pyridam Farma dalam mengembangkan
bisnisnya dengan pertimbangan faktor internal maupun eksternal yang dimiliki.
Selanjutnya pada decision stage, kami menggunakan QSPM dan memberikan
bobot terhadap ketiga alternatif strategi yang kami sudah tentukan. Ketiga strategi
tersebut adalah:
1. Melakukan efisiensi biaya produk
2. Memperluas pemasaran
3. Menambah distributor produk
Ketiga hal tersebut telah mencakup beberapa strategi dari kombinasi antara
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
Dengan menggunakan QSPM kami mendapatkan jumlah total dari setiap strategi
berdasarkan penilaian faktor internal maupun eksternalnya. Berikut merupakan
penjabaran penilaian QSPM Pyridam Farma:
Sehingga setelah melakukan ketiga tahapan tersebut kami dapat mengetahui
strategi apa yang dapat dilakukan Pyridam Farma dalam mengembangkan bisnisnya
pada jangka pendek, jangka menengah serta jangka panjang. Pada hal ini, action
plan yang dapat dilakukan Pyridam dalam jangka pendek adalah melakukan
efisiensi biaya produksi. Misalnya dengan mencari pemasok lokal sebagai partner
perusahaan, atau meningkatkan pengurangan waste yang telah dilakukannya untuk
produksi alat - alat kesehatan. Dalam action plan jangka menengah, Pyridam dapat
memperluas pasarnya. Maksud dari memperluas pasar disini adalah dengan
meningkatkan team sales, dan memperluas kerjasama dengan rumah sakit dalam
negeri untuk dapat bekerja sama dengan Pyridam sebagai pemasok alat - alat
kesehatan rumah sakit. Selain itu, untuk jangka panjang, Pyridam Farma dapat
menambah distribusi produknya sehingga obat - obatan yang diproduksi tidak hanya
dijangkau oleh daerah terdekat saja, melainkan diperjualbelikan ke daerah - daerah
potensial di Indonesia yang belum digapai. Contohnya adalah dengan bekerja sama
dengan retailer ataupun bekerja sama dengan JKN dan BPJS. Hal tersebut dapat
membantu Pyridam untuk mengembangkan bisnisnya dan memperluas pasarnya.