DAN
KINGDOM ARCHAEBACTERIA
(ARCHAEA)
TOPIK HARI INI
Kingdom Eubacteria (Bacteria)
- Karakteristik umum
- Keanekaragaman: autotrof, heterotrof, saprofit, parasit,
simbion
- Peran Eubacteria dalam ekosistem
- Manfaat dan kerugian Eubacteria bagi manusia
Batang (basil)
Monobasil : Salmonella typhosa, Escherichia coli, Lactobacillus
Diplobasil : Azotobacter sp.
Streptobasil: Streptobacillus moniliformis
Bulat (kokus)
Monokokus : Leuconostoc cremoris
Diplokokus : Diplococcus pneumoniae, Neisseria gonorrhoeae
Sarkina : Sarcina lutea
Streptokokus: Streptococcus pneumoniae
Stafilokokus : Staphylococcus aureus
Spiral
Koma (vibrio): Vibrio cholera
Spiral : Spirillum minor
Spirochaeta : Treponema pallidum
Keanekaragaman Bakteri
Berdasarkan kemampuan menggunakan sumber karbon
Bakteri Autotrof
Bakteri Heterotrof
Heterotrof
Bakteri Saprofit
Parasit
Simbion
Simbiosis: asosiasi antara makhluk hidup berbeda di dalam
suatu ekosistem
Bakteri simbion: bakteri yang hidup berasosiasi dengan
makhluk hidup lain.
Bakteri simbion berperan penting dalam ekosistem karena
fungsinya dalam siklus biogeokimia.
Thermofil, thermoasidofil
Metanogen
Halofil
Thermofil
Kemoautotrof, anaerob
Hidup di lingkungan bersuhu sangat tinggi;
dengan suhu di atas 80° C, dan beberapa di
antaranya dapat hidup pada suhu lebih dari 105o
C, bahkan hingga 250° C
Ditemukan di lumpur panas, hydrothermal vent
di laut dalam, Yellowstone National Park, USA
Contoh: Thermus aquaticus, Geogemma barossii
Methanococcus jannaschii
Halofil
Fotoautotrof (fotosintetik)
Hidup di lingkungan dengan salinitas tinggi, 12-15%;
dan kombinasi dengan pH tinggi hingga 10
Melakukan fotosintesis menggunakan pigmen merah
bacteriorhodopsin
Ditemukan di Great Salt Lake (Utah, USA) dan Laut
Mati (Timur Tengah), danau tempat pembuatan garam
Contoh: Halobacterium salinarium, Halococcus sp.
Halobacterium salinarium
Peran Archaea dalam ekosistem