Ciri Monera:
1. Prokariotik
2. Uniseluler
3. Mikroskopis
9. Bersifat kosmopolitan /mampu hidup di mana saja termasuk di dalam tubuh makhluk hidup lain
10. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner/pembelahan diri, secara seksual dengan
transformasi, transduksi dan konjugasi
Archaebacteria
Merupakan kelompok bakteri purba atau primitif. Karakteristik yang dimiliki anggota archae
berbeda dengan anggota monera lainnya. Kelompok ini ditemukan pada tempat- tempat yang
ekstrim.
Berdasarkan tempat hidupnya, Archaebacteria dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut:
1. Methanogen
- Metanogen merupakan kelompok archae yang menghasilkan gas metana (CH4).
- Kelompok ini merupakan organisme anaerob obligat, artinya tidak dapat mentolerir oksigen
serta respirasi berlangsung secara anaerob.
- Bakteri ini dapat ditemukan di lapisan rawa paling bawah.
- Bakteri ini dimanfaatkan untuk mengubah kotoran hewan menjadi biogas (metana/CH 4). Selain
itu, bakteri ini ditemukan dalam simbiosis mutualisme pada sistem pencernaan hewan seperti sapi
dan rayap.
- Ex spesies: Methanobacterium sp., Succinomonas amylolytica (hidup di dalam pencernaan sapi
dan merupakan pemecah amilum)
2. Halofil ekstrim
- Halofil berasal dari kata “halo” yang artinya garam dan kata “phylos” yang artinya suka. Halofil
ektrim merupakan kelompok archae yang ditemukan pada daerah dengan kadar salinitas (garam)
yang tinggi, seperti pada laut mati dan Great Salt Lake.
- Kelompok ini memiliki pigmen rhodopsin penangkap energi matahari yang digunakan untuk
menghasilkan ATP (energi).
- Ex spesies: Halobacterium
3. Termofil ekstrim
- Termofi l ekstrim adalah kelompok archae yang hidup di lingkungan yang panas, optimum pada
suhu 60 – 80o C.
- Contohnya adalah Thermoplasma, Sulfolobus sp. yang hidup di mata air panas bersulfur di
Yellowstone National Park (Amerika Serikat).
- Karena suka dengan panas dan asam, kelompok ini disebut juga termoasidofil.
B. Eubacteria
Eubacteria merupakan kelompok bakteri yang memiliki dinding peptidoglikan.
- Dinding sel: mengandung peptidoglikan sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri
- Membrane plasma: bersifat selektif permiabel (hanya dapat dilalui oleh zat tertentu),
tersusun atas posfolipid. Berfungsi untuk mengatur transportasi zat pada bakteri
- Mesosom: untuk menghasilkan energy dan membentuk dinding sel baru pada saat pembelahan
- Bahan genetic: terdiri dari DNA dan RNA yang berfungsi mengontrol segala aktivitas bakteri
1. Spirokaeta, berbentuk spiral (spiro: spiral) dengan panjang sekitar 0,25mm. mendapatkan
energi melalui kemoheterotrof dan menyebabkan penyakit. Contoh: Treponema pallidum
(penyebab sifilis)
2. Klamidia, parasit di dalam sel hewan. Contoh: Chlamydia trachomatis penyebab kebutaan yang
ditularkan melalui hubungan seksual. Bakteri ini mendapatkan energi dari inangnya.
3. Bakteri gram, jenis bakteri yang didasarkan atas pewarnaan gram. Terdapat dua macam
bakteri gram yaitu:
- Gram negatif, dinding peptidoglikan tipis. Berwarna merah pada pewarnaan gram. Umumnya
patogen, contoh Salmonella sp., E. Coly.
- Gram positif, memiliki dinding peptidoglikan yang tebal. Berwarna ungu jika dilakukan
pewarnaan gram. contoh: Basillus sp. , Streptococcus.
gambar perbedaan bakteri Gram positif dan Gram negatif
Sumber: https://perbedaanterbaru.blogspot.com/
4. Cyanobacteria