Badruzzaman M. Yunus
Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H. Nasution 105 Cibiru Bandung 40614, Indonesia.
E-mail: badr.yunus@yahoo.com
_________________________
Abstract
Tafsir of education (tafsi>r tarbawi>) emerges to accommodate academic need to develop local and national
curriculum at Islamic higher education. Its aims is to enrich Islamic education faculty to prepare educators an
Islamic perspective of education based on Alquran and Hadis. However, this kind of tafsir yet to become an
independent study but merely an approach or a model created to accommodate the need on specific dicipline of
study.The reason for this is because tafsir of education still need perfection in its concept compared to already
established tafsir like tafsi>r ahka>m (tafsir of legal issues).
Keywords:
Tafsi>r tarbawi>; education; curriculum; academic; approach; method.
__________________________
Abstrak
Tafsir pendidikan atau tafsi>r tarbawi> lahir untuk memenuhi kebutuhan akademik dalam rangka pengayaan
kurikulum lokal atau kurikulum Nasional di PTAI, dengan harapan bahwa jurusan tarbiyah diharapkan mampu
mempersiapkan calon pendidik dalam wilayah pendidikan Islam. Oleh karena itu, agar pendidikan Islam mampu
mewarnai profesi yang disandang oleh pendidik secara professional, yaitu menuju pendidikan Islami yang mampu
mengembalikan paradigma pendidikan kepada sumber dasar ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis, maka lahirlah
disiplin tafsir sebagai alternatif kajian yang mempunyai relasi dengan pendidikan yang kemudian disebut. Namun
persoalan yang kemudian timbul adalah apakah ini dianggap sebagai disiplin ilmu secara mandiri atau hanya
merupakan sebuah metode pendekatan atau lebih spesifik lagi merupakan corak atau model penafsiran yang
dikondisikan dengan kebutuhan.Tafsir pendidikan belum mempunyai perangkat, metode dan pendekatan yang
proporsional, sebagaimana layaknya sebuah disiplin ilmu tafsir. Istilah tafsir pendidikan baru sebagai wacana dan
manifestasi ijtihad para akademisi yang peduli dengan pendidikan Islam untuk memenuhi kebutuhan akademik
dalam rangka penyempurnaan kurikulum pada perguruan Tinggi. Maka agak sulit rasanya jika memposisikan tafsir
pendidikan sebagai bagian dari kajian tafsir yang sudah dianggap mapan, apalagi jika dibandingkan dengan tafsir-
tafsir lain seperti tafsi>r ahka>m dan lain-lain.
Kata Kunci:
Tafsi>r tarbawi>; pendidikan; kurikulum; akademik; pendekatan; metode.
__________________________
2 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 1-7
Badruzzaman M. Yunus Pengantar Tafsir Tarbawy
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 1-7 3
Badruzzaman M. Yunus Pengantar Tafsir Tarbawy
4 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 1-7
Badruzzaman M. Yunus Pengantar Tafsir Tarbawy
pendidik secara profesional yaitu menuju transfering sifat-sifat Allah kepada hamba-
pendidikan yang Islami yang mampu Nya, Adam. Manusia diunggulkan Allah atas
mengembalikan paradigma pendidikan kepada mahluk-Nya yang lain karena pada Adam
sumber dasar ajaran Islam yaitu Alquran dan terdapat proses pengajaran sehingga ia
al-Hadis, maka lahirlah disiplin tafsir sebagai diamanahkan untuk memakmurkan bumi ini.
alternatif kajian yang mempunyai relasi Melalui proses pengajaran, potensi manusia
dengan pendidikan yang kemudian disebut dioptimalkan agar mengerti cara berinteraksi
tafsi>r tarbawi>. dengan kehidupan dunia dan bersikap yang
Tafsi>r tarbawi> yang merupakan ijtihad benar terhadapnya. Pengajaran Allah kepada
akademisi di bidang tafsir, berupaya manusia dilakukan melalui dua cara: Pertama
mendekati Alquran melalui sudut pandang secara langsung melalui wahyu yang
pendidikan.Baik dari segi teoretik maupun disampaikan kepada Nabi dan Rasul. Kedua,
praktik, sehingga diharapkan paradigma melalui fitrah yang ditanamkan pada jiwa
pendidikan dapat dilandaskan kepada kitab manusia untuk selalu berkeinginan menyam-
suci, dan petunjuk kitab suci mampu paikan dan mencari kebenaran. Pengajaran
diimplementasikan sebagai dasar pendidikan. yang pertama merupakan informasi yang
Tafsir dalam wacana keilmuan sebenarnya dapat diakses manusia melalui ajaran agama,
tidak jauh berbeda dengan disiplin ilmu sedangkan pengajaran yang kedua merupakan
lainnya. Hanya saja sebagian masyarakat konfirmasi yang diusahakan manusia melalui
masih memberikan perhatian yang lebih eksplorasi terhadap fenomena alam. Baik
dibanding dengan yang lain. Sehingga upaya pengajaran berupa informasi maupun kon-
dan terobosan penyegaran pemahaman kitab firmasi, keduanya merupakan proses
suci, kadang-kadang justeru difahami sebuah pencarian kebenaran yang saling melengkapi
pendangkalan.Kondisi ini kalau dicermati untuk menuju kebahagiaan hidup di dunia dan
wajar, karena dalam pembagian corak akhirat.
tafsirpun dibedakan antara tafsi>r bi al-ma’tsu>r Untuk itulah, maka Allah mengutus Rasul
dan tafsi>r bi al-ra’yi.Tafsi<r bi al-ma’tsu>r sebagai pendidik yang dalam Alquran
dianggap tafsir yang paling autentik, disebutkan bertugas sebagai penyampai
sementaratafsi>r bi al-ra’yi dianggap masih informasi Tuhan (yatlu> 'alaihim a>yatih),
membawa banyak masalah yang harus menyucikan yang berarti mendidik
diselesaikan. (yuzakki>him) dan mengajar yang tidak lain
Dengan demikian upaya pemahaman menanamkan pengetahuan (yuallimuhum) baik
Alquran yang diyakini keuniversalannya telah yang berkaitan dengan alam fisika maupun
memunculkan berbagai terminologi yang metafisika. Tujuan pendidikan Islam
berkaitan dengan pemahaman Alquran. (tarbiyyah) tidak hanya bersifat immanen,
Hadirnya terminology Tafsi>r Tarbawi> dalam tetapi juga transenden. Sebab target yang
hal ini merupakan sebuah metode pemahaman ditetapkannya adalah melahirkan kesempurna-
kitab suci (tafsir) yang dilihat dari sisi an manusia agar tercipta mahluk dwidimensi
pendidikan dengan lebih memperhatikan corak dalam satu keseimbangan, dunia-akhirat, atau
pendidikan dalam memberikan analisisnya.18 ilmu dan iman.
2. Relasi Tafsir dan Pendidikan Dalam pendidikan Islam, sasaran yang
Tarbiyyah merupakan satu dari sekian ingin dicapai adalah melakukan pengaturan
cabang tugas kekhalifahan manusia di muka dan pembinaan atas segenap aspek potensial
bumi seperti diungkap dalam Alquran. Pada manusia agar mencapai kesempurnaan.19 Di
awalnya, tarbiyyah dalam pengertian
pengajaran ('allama) merupakan proses 19
Kamrani Buseri menyebut pendidikan sebagai
upaya untuk memanusiakan manusia, terkait dengan
nilai-nilai mengenai manusia itu sendiri yakni apa itu
18
Ahmad Munir, Tafsir Tarbawi: Mengungkap manusia, apa tujuan dari penciptaan manusia,
Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan,8. bagaimana manusia yang ideal, bagaimana hubungan
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 1-7 5
Badruzzaman M. Yunus Pengantar Tafsir Tarbawy
sisi lain, manusia sebagai mahluk multi keimanan (informatif) dalam pendidikan
dimensi memiliki banyak aspek potensial dari Islam dan pengetahuan ekploratif harus
mulai aspek material (jasmani), hingga saling menguatkan dan membenarkan.
immaterial (akal dan jiwa). Untuk itulah, maka 3. Tafsir berfungsi sebagai pelengkap dan
Allah mengutus Rasul sebagai pendidik yang penyempurna akan pengetahuan eksploratif
dalam Alquran disebutkan bertugas sebagai yang belum tuntas. Artinya tafsir harus
penyampai informasi Tuhan, menyucikan dapat memberi penjelasan tentang
yang berarti mendidik (yuzakki>him) dan fenomena-fenomena yang tidak dapat
mengajar yang tidak lain menanamkan dijelaskan oleh ilmu pengetahuan
pengetahuan (yu’allimuhum) baik yang eksploratif.
berkaitan dengan alam fisika maupun 4. Tafsir berfungsi sebagai pengisi nilai
metafisika. (value filler) terhadap pengetahuan
Tujuan pendidikan Islam (tarbiyyah) tidak eksploratif. Artinya tafsir dimaksudkan
hanya bersifat immanen, tetapi juga sebagai pengetahuan yang dapat mewarnai
transenden. Sebab target yang ditetapkannya pengetahuan ekspolaratif agar tidak bebas
adalah melahirkan kesempurnaan manusia nilai melalui penanaman nilai-nilai
agar tercipta mahlukdwidimensi dalam satu transenden dan etika/moral.
keseimbangan, dunia-akhirat, atau ilmu dan 5. Tafsir berfungsi sebagai jembatan yang
iman. Karena tujuan itu, maka pendidikan menghubungkan pesan-pesan ketuhanan
Islam menjadikan pemahaman akan kitab suci agar dapat ditangkap oleh manusia. Dengan
sebagai salah satu syarat mutlak dalam proses kata lain, tafsir merupakan sarana untuk
pelaksanaannya. Hal demikian dikarenakan memberikan kesan membumi (indegenous)
target menciptakan manusia dengan keilmuan terhadap pesan-pesan Ilahi yang bersifat
dan keimanan yang mantap tidak akan dapat suci dan transenden.
diwujudkan hanya sebatas melalui penge- 6. Tafsir dalam wacana ilmiah yang
tahuan kognitif yang relatif. Lebih dari itu, konstruktif, adalah merupakan lembaga
kebenaran pengetahuan kognitif harus ilmiah yang sudah diterima oleh mayoritas
dikonfirmasikan kepada pengetahuan akan kelompok sesuai dengan corak dan versi
informasi transenden yang mutlak dan absolut. masing-masing. Sebagai konsekuensi
Pengetahuan transenden yang dimaksud logisnya akan muncul berbagai polaritas
adalah pengetahuan akan pesan-pesan kitab dan pluralitas pendekatan sesuai dengan
suci Alquran, dan pengetahuan tersebut kecenderungan yang dapat dipandang
dinamakan tafsir. sebagai bias subyektifitas mufassirnya.
Kebutuhan pengetahuan akan kitab suci Oleh karena itu, dalam dunia Islam
(tafsir) dalam ilmu pendidikan didasarkan didapati tafsir yang bermacam corak, hal
pada aspek-aspek berikut. ini tentu karena berdasarkan displin ilmu
1. Tafsir sebagai basis keimanan yang dan subjektifitasnya masing-masing, tidak
merupakan pengetahuan tertinggi nilainya, terkecuali para ahli pendidikan dengan
dan terdasar kedudukannya dalam susunan tafsir tarbawinya.20
pengetahuan manusia sebelum pengetahuan
keilmuan yang lain. 3. SIMPULAN
2. Tafsir sebagai konfirmasi terhadap Istilah tafsi>r telah lazim digunakan untuk
kebenaran yang diungkap dalam pengeta- memahami Alquran dengan berbagai corak
huan eksploratif. Artinya pengetahuan dan jenisnya. Namun setelah sekian lama ilmu
dan metode tersebut digunakan dan telah
menghasilkan berbagai karya, ternyata masih
antar manusia, manusia dengan alam semesta, serta
bagaimana hubungannya dengan sang pencipta. Lihat
terfokus pada corak dan ragam tertentu,
Kamrani Buseri, ReinventingPendidikan Islam:
20
Mengagas kembali pendidikan Islam yang lebih baik, Ahmad Munir, Tafsir Tarbawi: Mengungkap
cet. Ke-1, (Banjarmasin: Antasari Press, 2010),7. Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan,10.
6 Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 1-7
Badruzzaman M. Yunus Pengantar Tafsir Tarbawy
seperti bahasa, hukum, tasawuf dan lain lain. kemoderenan.Cet. 2.Jakarta: Yayasan
Dalam dunia pendidikan Islam, tafsir tidak Wakaf Paramadina, 1992.
pernah luput dari pengajarannya. Namun ada Al-Dzahabi, Muhammad Husein.al-Tafsi>r wa
pertanyaan mendasar, mengapa dalam al-Mufassiru>n, Juz I.Mesir: Da>r al-Maktu>b
pendidikan Islam yang mengajarkan tafsir al-Hadi>tsah, 1976.
tidak ada yang membahas tafsir Alquran Munir, Ahmad.Tafsir Tarbawi: Mengungkap
berbasis pada konstruks teori pendidikan.Dari Pesan al-Qur’an Tentang Pendidikan.
pertanyaan ini, muncul tawaran pendekatan Yogyakarta; Teras; 2008.
dalam memahami Alquran dengan menggu- al-Nahla>wí, Abdurrahmn.Ushu>l al-Tarbiyyah
nakan pendekatan pendidikan yang al-Isla>miyyah wa Asa>libiha> fí> al-Baiti wa
diijtihadkan namanya dengan tafsi>r tarbawi>. Madrasati wal Mujtama’, cet. 1. Beirut;
Hal itu dimaksudkan agar para mahasiswa Da>r al-Fikr, 1979.
mampu mendekati dan memahami Alquran Nata, Abuddin.Al-Qur’an dan Hadits:
melalui sudut pandang pendidikan (education Dirasah Islamiyah I.Jakarta: Rajawali Pers,
perspctive), baik secara teoretik maupun 1993.
praktik, yang berhubungan dengan kepen- ____________. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan:
didikan, melalui kajian kritis terhadap tafsir Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy. Jakarta: PT
ayat-ayat dengan metodologi dan pendekatan Rajagrafindo Persado, 2010.
tafsi>r tarbawi> hingga mampu mengambil Al-Qa>simí,Muhammad Jama>luddi>n. Tafsí>r
simpulan serta mengaplikasikannya dalam Maha>sin al-Ta’wi>l.Cet. II. Beirut: Da>r al-
praktik pendidikan nyata. Fikr, 1978.
Qutub,Sayyid.Tafsí>r Fí>Dhila>l al-Qur'a>n. Jilid
DAFTAR PUSTAKA IV. Juz. XV. Cet. XVII.Al-Qa>hirah: Da>r al-
Al-Ashfaha>ni>, al-Raghi>b.Mu’jam Mufrada>t Syurq, 1992.
Alfradat Alfazdal-Qur’a>n. Beirut: Dar al- Al-Ra>zi,Ima>m Fakhruddí>n.Tafsí>r al-Kabí>r,
Fikr, t.t.. Jilid X. Juz XX. Cet. I. Beirut: Da>r al-
Al-Munawar, Said Agil.Alquran Membangun Kutub al-’Ilmiyah, 1990.
Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta: Ciputat Al-Shiddiqy, Teungku Muhammad Hasbi,
Press, 2003. dkk.Sejarah dan Pengantar Ilmu Alquran
Al-Qaththa>n, Manna>’.Maba>his fi>‘Ulu>mul al- Dan Tafsir. Semarang: PT. Pustaka Rizki
Qur’a>n. Kairo: Maktabah Wahbah, 2004. Putera, 1999.
Bukha>ri>,Ima>m.Shahí>h al-Bukha>ri>, Juz I. Shihab, M. Quraish.Membumikan Alquran:
Beirut: Da>r al-Kutub al-’Ilmiyah, 1992. Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Buseri, Kamrani. Reinventing Pendidikan Kehidupan Masyarakat.Bandung: PT.
Islam:Mengagas kembali pendidikan Islam Mizan Pustaka, 2009.
yang lebih baik. Banjarmasin: Antasari Tim Penyusun.Ensiklopedia Alquran: Kajian
Press, 2010. Kosa Kata.Ed. Sahabuddin. Jakarta:
Jala>l, Abdul Fatta>h.Min al-Ushu>l al- Lentera Hati, 2007.
Tarbawiyyah fí> al-Isla>m, diterjemahkan Zayd,Nashr Hamid Abu.MetodeTafsir
oleh Herry Noer Ali dengan judul Asas- Kesasteraan atas al-Qur’an.Yogyakarta:
Asas Pendidikan Islam.Cet.1. Bandung: Bina Media, 2005.
CV.Dipenogoro, 1988.
Ma’luf,Louis.Al-Munjid fi> al-Lughah wa al-
‘Ala>m. Cet. XXVII. Beirut: Da>r al-
Masyriq, 1984.
Majid, Nurkholis. Islam Doktrin dan
Peradaban: sebuah telaah kritis tentang
masalah keimanan, kemanusiaan dan
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1,1 (Juni 2016): 1-7 7