Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SHOLAT
Shalat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut terminologi
Syara’ adalah sekumpulan ucapan dan perbuatan yang diawali dengan
takbir dan diakhiri dengan salam dengan disertai beberapa syarat dan
rukun yang sudah ditentukan.shalat diwajibkan kepada semua orang islam
yang mukallaf (baligh dan berakal) dan suci, sehari semalam lima kali.
Disebut shalat karena ia menghubungkan seorang hamba kepada
penciptanya,dan shalat merupakan manifestasi penghambaan dan
kebutuhan diri kepada Allah SWT.Maka shalat dapat menjadi media
permohonan pertolongan dalam menyingkirkan segala bentuk kesulitan
yang ditemui manusia dalam perjalanan hidupnya,sebagaimana firman
AllahSWT :

 
 
  
   

153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS.Al-Baqarah 2 : 153)

B. DASAR HUKUM SHOLAT FARDHU

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dan harus
ketetapan Al-qur’an,Sunnah,dan Ijma’. Allah SWT dilaksanakan berdasarkan
berfirman :
  

1
  
   
 
   
  
 
 

103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di


waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu
telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman. (QS.An-Nisa’ 3 : 103)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi SAW bersabda pada


Mu’adz ketika beliau mengutusnya ke Yaman,”Sesungguhnya kau akan
mendatangi kaum ahlul kitab,maka dakwahilah mereka agar bersaksi bahwa tiada
Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya aku adalah rasul utusan Allah”.Jika
mereka menaatimu dalam hal tersebut,maka beritahulah mereka bahwa Allah
SWT telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam.
Shalat diwajibkan pada malam Isra’ dan Mi’raj satu tahun setengah
sebelum hijrah.

Anas bin Malik ra bercerita : Pada malam Nabi di Isra’kan,beliau


diwajibkan shalat lima puluh waktu, kemudian dikurangi hingga hanya menjadi
lima waktu, kemudian dipanggilah beliau, ”Hai Muhammad, sesungguhnya tidak
ada anjuran di sisiku yang berubah-ubah, dan sesungguhnya dengan lima waktu
tesebut kau peroleh pahala yang sama dengan pahala lima puluh waktu.

2
C. SYARAT DAN RUKUN SHOLAT
1. SYARAT SHOLAT

Para ulama membagi syarat shalat menjadi dua macam, pertama syarat
wajib, dan yang ke dua syarat sah. Syarat wajib adalah sayarat yang
menyebabkan seseorang wajib melaksanakan shalat. Sedangkan syarat sah adalah
syarat yang menjadikan shalat seseorang diterima secara syara’ di samping adanya
kriteria lain seperti rukun.
a. Bahwa syarat-syarat wajib sholat adalah sebagai berikut:
1) Islam.
2) Baligh (dewasa)
Maka tidak wajib sholat atas anak-anak samapai ia mencapai dewasa. Akan tetapi
walinya wajib memerintah sholat kepada anaknya yang telah berumur tujuh tahun
serta wajib mengajarkan ilmunya. Ketika anak tersebut sudah berumur sepuluh
tahun dan ia meninggalkan sholat maka walinya pantas untuk memukul anaknya
tersebut. Sabda Rosulullah SAW yang artinya sebagai berikut:
Umur dewasa itu bisa di ketahui melalui salah satu tanda berikut:
a) Cukup berumur lima belas tahun
b) Keluar mani
c) Mimpi bersetubuh
d) Mulai keluar darah haid bagi perempuan
3) Berakal

2. RUKUN SHOLAT

Adapun rukun-rukun sholat adalah sebagai berikut:


a. Niat
b. Berdiri bagi orang yang kuasa

3
c. Takbirotul ikhrom
d. Membaca al-Fatihah
e. Ruku’ dan tuma’ninah
f. I’tidal dan tuma’ninah
g. Sujud dan tuma’ninah
h. Duduk diantara dua sujud dan tuma’ninah
i. Duduk akhir
j. Membaca tahiyat
k. Membaca sholawat nabi
l. Membaca salam
m. Tertib

D. WAKTU SHOLAT FARDHU


1. Waktu dzuhur
Permulaan waktu dzuhur ialah condongnya matahari dari tengah-tengah
langit. Maksudnya adalah matahari tersebut telah condong ke arah barat dari tegak
lurusnya. Adapun akhir dari waktu sholat dzuhur adalah ketika bayangan suatu
benda sama panjang dengan benda tersebut.
2. Waktu ashar
Permulaan waktu ashar ialah sejak bayangan suatu benda sama panjang
dengan benda tersebut. Adapun akhir dari waktu sholat ashar adalah terbenamnya
matahari secara keseluruhan.
3. Waktu maghrib
Permulaan waktu maghrib ialah dari terbenamnya matahari secara
keseluruhan. Adapun akhir dari waktu sholat maghrib ialah terbenamnya mega
merah.
4. Waktu isya’
Permulaan waktu isya’ ialah mulai dari terbenamnya mega yang berwarna
merah (akhir waktu magrib). Adapun akhir dari waktu sholat isya’
adalah terbitnya Fajar.
5. Waktu shubuh

4
permulaan waktu shubuh ialah mulai dari fajar shiddiq.Adapun akhir dari
waktu sholat shubuh adalah matahari terbit di sebelah timur.[4]

E. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHOLAT


1. Meninggalkan salah satu rukun atau sengaja memutuskan rukun sebelum
sempurna.
2. Meninggalkan salah satu syarat.
3. Sengaja berbicara.
4. Banyak bergerak.
5. Makan atau minim.
6. Terbukanya aurat.
7. Membelakangi kiblat.
8. Makan dan minum baik sedikit maupun banyak.
9. Tertawa dengan keras.
10. Terkena hadas, baik kecil maupun besar. Yang mana hadas tersebut baru.
11. Murtad.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat menurut bahasa adalah do’a. Sedangkan menurut terminologi Syara’
adalah sekumpulan ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam dengan disertai beberapa syarat dan rukun yang sudah ditentukan.
Adapun dasar hukumnya termaktub dalam QS.An-Nisa’ 3 : 103)

Dalam shalat terdapat syarat-syarat wajib yaitu: Islam, Baligh dan Berakal. Ada
pula syarat sah shalat yaitu: Mengetahui masuknya waktu shalat, Suci dari hadast
kecil dan besar, Suci badan, pakaian dan tempat dari najis, Menutup aurat,
Menghadap kiblat dan Niat.

Selain adanya syarat, ada pula rukun-rukun dalam shalat, yaitu: Niat, Berdiri bagi
orang yang kuasa, Takbirotul ikhrom, Membaca al-Fatihah, Ruku’ dan
tuma’ninah, I’tidal dan tuma’ninah, Sujud dan tuma’ninah, Duduk diantara dua
sujud dan tuma’ninah, Duduk akhir, Membaca

Anda mungkin juga menyukai