Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ILHAM MARZUKI SIREGAR

NIM : 1610100011
JURUSAN : A.S

Pengertian kelompok sosial


M. Mac Iver dan Charles H. Page mendefinisikan kelompok sosial sebagai
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antaranggotanya saling
berhubungan, memengaruhi, dan timbul kesadaran untuk tolong-menolong demi
mencapai tujuan bersama.

Ciri-ciri kelompok sosial

Robert K. Merton menyebutkan tiga ciri yang ada pada kelompok sosial:

1 Kelompok ditandai dengan seringnya interaksi antaranggota.


2 Pihak yang berinteraksi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok.
3 Pihak luar mendefinisikan pihak yang berinteraksi sebagai anggota kelompok.

Soerjono Soekanto merujuk pada pendapat R. M. Mac Iver dan Charles H. Page
menyebutkan unsur-unsur suatu kumpulan bisa disebut sebagai kelompok sosial:

1 Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia merupakan bagian


dari kelompoknya. Kesadaran merupakan unsur penting karena dari situ muncul
rasa memiliki yang pada gilirannya berkontribusi pada kepentingan kelompok.
2 Ada hubungan yang sifatnya timbal balik antarindividu dalam kelompok.
Hubungan timbal-balik ini merupakan hubungan saling memengaruhi dalam
interaksi sosial.
3 Ada rasa kebersamaan yang menjadi pengikat kelompok, seperti rasa senasib
sepenanggungan sehingga muncul solodaritas dan semangat utnuk hidup bersama
dalam kelompok.
4 Ada pola perilaku yang muncul dalam kelompok. Pola perilaku tersebut bisa
ditentukan oleh norma atau peraturan yang menjaga berlangsungnya ikatan
kebersamaan.
5 Bersistem dan berproses dalam perkembangannya sehingga membentuk suatu
kelompok.
Bentuk kelompok sosial
1. Kelompok sosial terorganisir
Kelompok sosial terorganisir disebut juga kelompok teratur. Terbentuknya
didasarkan atas kepentingan bersama dengan pengorganisasian. Terdiri dari:

a. Kelompok dasar
Kelompok dasar adalah kelompok berukuran relatif kecil yang dibentuk secara
spontan dari akar rumput untuk melindung para anggotanya dari tekanan negatif
kelompok besar yang telah mapan. Sebagai contoh, kelompok agama yang muncul
di suatu kampung ketika kampung tersebut melahirkan para kriminal.
b. Kelompok besar dan kelompok kecil
Besar kecilnya suatu kelompok bisa ditentukan dari jumlah anggota dan beban
tugasnya. Sebagai contoh, seorang guru merupakan anggota dari kelompok besar
persatuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Dalam persatuan
guru dibentuk kelompok kecil, misalnya, panitia reuni guru.

c. Kelompok primer dan kelompok sekunder


Kelompok primer memiliki ciri hubungan erat antar anggotanya. Secara fisik
antaranggota saling berdekatan, mesra, emosional, dan memiliki solidaritas yang
tinggi. Contoh kelompok primer adalah keluarga dan kerabat dekat. Kelompok
sekunder memiliki ciri hubungan yang longgar, profesional dan impersonal. Manusia
menjalin interaksi dalam kelompok sekunder jika butuh saja. Contoh kelompok
sekunder adalah seorang karyawan yang dibutuhkan oleh bosnya untuk
menyelesaikan pekerjaan tertentu.

d. Kelompok dalam dan kelompok luar


Kelompok dalam adalah kami, kelompok luar adalah mereka. Ketika seseorang
menyebut ”kami”, ia bagian dari kelompok itu. Ketika seseorang menyebut ”mereka”,
ia bukan bagian dari kelompok itu. Contoh, seorang gubernur mengatakan, kami akan
membangun jalan biar mereka (masyarakat) yang menikmatinya. Gubernur itu merasa
ia berada diluar masyarakat.

e. Paguyuban dan patembayan


Kelompok paguyuban memiliki ikatan batin yang murni atau organik, seperti
organ manusia yang diciptakan untuk saling membutuhkan. Contohnya, keluarga dan
kerabat dekat. Kelompok paguyuban memiliki ikatan yang mekanis, didasarkan atas
visi bersama, misalnya komunitas pengusaha dan serikat buruh.

f. Kelompok formal dan kelompok informal


Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki aturan-aturan tegas yang
sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contohnya adalah
organisasi kemahasiswaan. Kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki
peraturan atau struktur organisasi yang secara tertulis dinyatakan legal. Biasanya
kelompok informal terbentuk atas kesepakatan sosial saja. Misalnya, geng SMA.

g. Kelompok okupasional dan kelompok volunter


Kelompok okupasional adalah kelompok yang memiliki pekerjaan sejenis.
Misalnya, kelompok pengusaha, kelompok wartawan, kelompok tani. Kelompok
volunter adalah kelompok yang muncul atas kedaran diri untuk memenuhi kebutuhan
kelompok yang lebih besar. Misalnya, dalam keluarga besar, muncul kelompok
volunter yang menjadi panitia piknik keluarga.

h. Kelompok keanggotaan dan kelompok acuan


Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang secara resmi menunjukkan
seseorang sebagai anggotanya. Misalnya, seseorang mengaku sebagai mahasiswa lalu
menujukkan kartu mahasiswanya. Kelompok acuan adalah kelompok yang dijadikan
acuan oleh mereka yang bukan anggotanya. Misalnya, seorang anak kecil yang
bergaya rambut ala punk, padahal ia bukan anggota punk. Ia menjadikan kelompok
punk sebagai acuan.
i. Kelompok penekan
Kelompok penekan adalah kelompok minoritas yang anggotanya memiliki tujuan
memperjuangkan kepentingan mereka ditengah masyarakat luas. Misalnya, anggota
komunitas LGBTQ yang menuntut legalisasi keberadaan komunitasnya.

Kelompok sosial tak terorganisir


Kelompok sosial tak terorganisir disebut juga kelompok tidak teratur. Terbentuknya
didasarkan atas kepentingan bersama tanpa pengorganisasian. Terdiri dari:

a. Kerumunan

Kerumunan adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, tetapi tidak
memiliki pola hubungan yang ajeg. Sebagai contoh, penumpang bus, penumpang
kereta api, penonton bola. Mereka berada di suatu tempat, kontak dan komunikasi
mungkin terjadi namun tidak ajeg. Ketika sampai tujuan, atau pertandingan bubar,
mereka bubar.

b. Publik

Publik merupakan kumpulan pribadi yang interaksinya berlangsung melalui


perantara dan tidak langgeng. Sebagai contoh, pemirsa televisi, pendengar radio,
pembaca surat kabar. Publik memiliki ukuran yang besar namun mereka terhubung
melalui perantara, atau dengan kata lain tidak menjalin interaksi yang sifatnya
langsung.

c. Massa

Massa merupakan kerumunan sosial dalam konteks urban dan modernitas.


Kerumunan tersebut dibentuk oleh visi bersama. Identitas massa bersifat heterogen
sehingga relatif sulit diketahui. Heterogenitas massa tampak dari diferensiasi sosial
yang membentuknya. Sebagai contoh, massa aksi bela Palestina terdiri dari orang-
orang dengan latar belakang yang heterogen, mereka memiliki visi membebaskan
Palestina.

Anda mungkin juga menyukai