NIZHAM AL ISLAM
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tsaqafah Islamiyah
Disusun Oleh :
Umi Atiyah
Putri
KELAS PAGI 1
JL. KH. Hasyim Asari No. 3, Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota
Tangerang, Banten, 15141
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas rahmat
dan hidahnya-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Tsaqafah Islamiyah , Ustadz
H. Jamaludin Nibun, Lc., M.A dan pihak-pihak yang telah mendukung dalam
kelancaran pembuatan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Tsaqafah Islamiyah. Di dalam pembuatan makalah
ini kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan. Untuk itu
kami mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyusun makalah lain di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat tidak hanya bagi kami tetapi juga bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
“Nizamul Islam” adalah kitab pertama yang diterima oleh seorang daris
1
BAB II
PEMBAHASAN
Nizham adalah peraturan, tata tertib, sistem atau tatanan bisa diistilahkan
sebagai peraturan hidup. Jika digabungkan nizham al-islam maka artinya
adalah peraturan hidup yang membatasi dan mengatur sisi kehidupan
manusia. Makna nizham ditulis dan disusun oleh Syekh Taqiyuddin an-
Nabhani untuk tujuan membangkitkan kaum muslim dari kejatuhannya ke
lereng terjal dan dalam, yang ditimpakan kaum kafir penjajah terhadap
mereka, setelah negaranya diruntuhkan, persatuan dan kesatuannya dirobek-
robek, serta diserang dengan ide-ide yang merusak akal pikirannya, merusak
kemurnian akidahnya dan memperlemah akidahnya terhadap kitabullah (Al-
Qur,an) dan sunnah Nabi-Nya.
Semua realita itu disadari betul oleh ulama al-azhar yang agung, Syekh
Taqiyuddin an-Nabhani-rahimahullah, semoga Allah merahmatinya dengan
ilmunya yang luas, pemikirannya yang tajam, dan kesadarannya yang besar
yang mencerahkan.
2
Nizham bisa diartikan juga sebagai serangkaian peraturan yang membatasi
dan mengatur sisi kehidupan manusia, seperti sistem ibadah dan ahlak.
3
menjelaskan beberapa aspek jual beli yang lazim berlaku pada masa beliau.
Selebihnya, tradisi atau adat masyarakat tertentu dapat, dijadikan sebagai
bahan penetapan hukum jual beli.
3. Universal dan Dinamis.
Ajaran Islam bersifat universal. Ia meliputi seluruh alam tanpa batas,
tidak dibatasi pada daerah tertentu seperti ruang lingkup ajaran Nabi
sebelumnya. Berlaku bagi orang Arab dan orang `Ajam (non Arab).
Universalitas hukum Islam ini sesuai dengan pemilik hukum itu sendiri yang
kekuasaan tidak terbatas. Di samping itu, hukum Islam mempunyai sifat yang
dinamis (cocok untuk setiap zaman). Hukum Islam memberikan kepada
kemanusiaan sejumlah hukum yang positif yang dapat dipergunakan untuk
segenap masa dan tempat. Dalam gerakannya hukum Islam menvertai
perkembangan manusia, mempunyai kaidah asasiyah, yaitu ijtihad. Ijtihadlah
yang akan menjawab segala tantangan masa, dapat memenuhi harapan zaman
dengan tetap memelihara kepribadian. dari nilai-nilai asasinya. Dalam
kaitannya dengan keuniversalan tersebut dapat dipahami lewat konstitusi
negara mushm pertama. Madinah, menyetujui dan melindung kepercayaan
non-muslim dan kebebasan mereka untuk mendakwahkan. Konstitusi ini
merupakan kesepakatan antara Muslim dan Yahudi, serta orang-orang Arab
yang bergabung di dalamnya. Non-Muslim dibebaskan dari keharusan
membela negara dengan membayar Jizyah, yang. berarti hak hidup dan hak
milik mereka dijamin. Istilah Zimmi, berarti orang non-Muslim yang
dilindungi Allah dan Rasul. Kepada orang-orang non-Muslim itu diberikan
hak Otonomi yudisial tertentu. Warga Negara dan kalangan ahli kitab
dipersilahkan menyelenggarakan keadilan sesuai dengan apa_yang Allah
wahyukan.
4. Sistematis.
Arti dari pc.myataan bahwa hukum Islam itu bersifat sistematis adalah
bahwa hukum Islam nu mencerminkan sejumlah doktrin yang bertalian secara
logis, sating berhubungan satu dengan lainnya.14 Perintah shalat dalam al-
Qur'an senantiasa diiringi dengan perintah zakat. Dan berulang-ulang Allah
berfirman "makan dan minumlah kamu tetapi jangan benlebihan". Dalam hal
ini dipahami bahwa hukum Islam melarang seseorang hanya mermuamalah
dengan Allah dan melupakan dunia. Manusia diperintahkan mencari rezeki,
tetapi hukum Islam melarang sifat imperial dan kolonial kctika mencari
rezeki tersebut.
5. Hukum Islam bersifat Ta'aquli dan Ta'abbudi.
Sebagaimana dipahami bahwa syari'at Islam mencakup bidang
mu'amalah dan bidang ibadah. Dalam bidang ibadah terkandung nilai-nilai
ta'abbudil ghairu ma' qulah al ma'na (Irasional), artinya manusia tidak boleh
beribadah kecuali dengan apa yang telah disyari'atkan dalam bidang ini, tidak
ada pintu ijtihad bagi umat manusia. Sedangkan bidang muamalah, di
4
dalamnya terkadang nilai-nilai ta'aquli/ma’aqulah al-ma’na (rasional).
Artinya, umat Islam dituntut untuk berijtihad guna membumikan ketentuan-
ketentuan syari’at tersebut.
2.1.3 Antara Perundang-undangan Islam dan Perundang-undangan
Manusia
A. Sumber Perundang-undangan Islam
Adapun perundang-undangan islam sumber utamanya adalah Al-
Qur,an dan As-Sunnah, dibawah ini termasuk sumber perundang-undangaan
islam:
1. Al-Qur,an
2. Hadits
3. Ijma
4. Qiyas
B. Sumber Perundang-undangan Manusia
1. Akal
2. Adat
3. Budaya
4. Keadilan Sosial
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
https://tsaqofah.id/bulugul-maram-min-kitab-nizamil-islam-i-pengantar-kitab-
nizham-al-islam
https://jurnal-universitasnegrijakarta
https://idr.uin-antasari.ac.id
https:jurnal.iain.manado.ac.id