Anda di halaman 1dari 18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian minat belajar banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. Kajian mengenai minat belajar penuh diteliti oleh Masnura

(2014) yang berjudul pengaruh layanan informasi pemahaman diri terhadap

minat belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Sindue, menyimpulkan bahwa

“minat belajar siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Sindue lebih baik sesudah

diberikan layanan informasi pemahaman diri dibandingkan dengan sebelum

diberikan layanan informasi pemahaman diri”.

Penelitian lain juga meneliti tentang minat belajar oleh Siti

Nurhasanah, A. Sobandi (2016) yang berjudul tentang “Minat belajar sebagai

determinanhasil belajar siswa SMK di Bandung” menyimpulkan bahwa hasil

belajar siswa dapat ditingkatkan melalui peningkatan minat belajar siswa.

Artinya, semakin baik minat belajar siswa akan berdampak pada hasil belajar

siswa yang semakin baik.

Adapun penelitian yang membahas tentang mata pelajaran produktif

dilakukan oleh Drs, H. Faqih Samiawi, MA (2013) dengan judul penelitan

“Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam

Mata Pelajaran Produktif Akuntasi Di SMK (Penelitian Terhadap Sisa Kelas

XI AK SMKN1 Bandung)”, menyimpulkan bahwa ada pebedaan minat

6
7

belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas control sesudah

menggunakan pembelajaran kontekstual.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa layanan informasi manfaat mata pelajaran produktif dapat

mempengaruhi minat belajar siswa, dalam hal ini minat belajar siswa dapat

meningkatkan karena adanya pengetahuan tentang manfaat mata pelajaran

tersebut. Timbulnya minat belajar pada siswa maka ia akan termotivasi untuk

mendapatkan sesuatu itu.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Layanan Infomasi Manfaat Mata Pelajaran Produktif

1. Pengertian Layanan Informaasi Manfaat Mata Pelajaran

Produktif

Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan dalam

bimbingan dan konseling di sekolah yang sangat penting guna

membantu siswa agar menyelesaikan berbagai masalah yang dapat

mengganggu perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan

diri pribadi, sosial, belajar atapun karienya. Melalui layanan

informasi diharapkan para siswa dapat menerima dna memahami

bebagai informasi diharapkan para siswa dapat menerima dan

memahmi berbagai informasi, yang dapat dipergunaan sebagai

bahan perkembangan dalam pengambilan keputusan untu

kepentingan siswa itu sendiri.


8

Menurut Prayitno dan Erma Anti (2013 : 259) mengemukakan

bahwa : “Layanan informasi adalah kegiatan pemberiam

pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan

tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas

atau kegiatan atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau

rencana yang dikehendaki, dengan demikian, layanan informasi

itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman

dalam bimbingan dan konseling”.

Menurut Budi Purwoko (2008) mengungkapkan bahwa

penyajian informasi dalam rangka program bimbingan ialah

kegiatan membantu siswa dalam mengenali lingkungannya,

terutama tentang kesempatan-kesempatan yang ada didalamnya,

yang dapat dimanfaatkan siswa baik untuk masa kini maupun

masa yang akan datang.

Penyajian informasi itu dimaksudkan untuk memberikan

wawasan kepada para siswa sehingga ia dapat menggunakan

informasi itu baik untuk mencegah atau mengatasi kesulitan yang

dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan. Perencanaan

kehidupan ini mencakup, kehidupan dalam studinya, dalam

pekerjaanya, maupun dalam membina keluarga.

Sedangkan Winkel & Asri Hastuti (2006) menjelaskan bahwa

layanan informasi adalah “usaha untuk membekali para siswa


9

dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan

sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial,

supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih

mampu mengatur dan merencanakan kehidupan sendiri”.

Program bimbingan yang tidak memberikan layanan informasi

akan menghalangi peserta didik untuk berkembang lebih jauh,

karena mereka membutuhkan kesempatan untuk mempelajari data

dan fakta yang dapat mempengaruhi jalan hidupnya. Namun

mengingat luasnya informasi yang tersedia dewasa ini, mereka

harus mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk

mereka dan mana yang tidak relevam, serta informasi macam apa

yang menyangkut data dan fakta yang tidak berubah dan yang dapat

berubah dengan beredarnya roda waktu.

Kata kejuruan (produktif) sering dikaitkan dengan kata

pendidikan, yakni pendidikan kejuruan, sehingga para ahli

cenderung hanya pendefinisikan pendidikan kejuruan (produktif).

Dengan mendefinisikan pendidikan kejuruan, kita akan lebih mudah

mengerti mata pelajaran kejuruan (produktif) itu sendiri.

Mata pelajaran produktif adalah pembelajaran kejuruan yang

merupakan kemampuan khusus yang diberika kepada siswa sesuai

dengan program keahlian yang dipilihnya. Pembelajaran produktif

diberikan di laboratorium/instalasi masing-masing jurusan. Untuk


10

mengefektifkan proses pembelajaran produktif, dilakukan secara

sistem ganda (PSG : Pendidikan Sistem Ganda). Mata pelajaran

kejuruan (produktif) merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat

dipilih siswa sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan serta

kebutuhan daerah dan penggunaan.

Dari beberapa pengertian tentang layanan informasi manfaat

mata pelajaran produktif diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

layanan informasi manfaat mata pelajaran produktif adalah suatu

kegiatan atau usaha untuk membekali para siswa tentang

pengetahuan pembelajaran produktif supaya mereka dapat

mengetahui tentang jurusan yang mereka minat. Dan dari mata

pelajaran produktif itu mereka dapat mengembangkan minat mereka

di jurusan tersebut.

2. Tujuan Layanan Informasi Manfaat Mata Pelajaran

Produktif

Menurut Budi Purwoko (2008) tujuan yang ingin

dicapau dengan penyajian informasi adalah sebagai berikut:

1) Para siswa dapat menorientasikan dirinya kepada

informasi yang diperolehnya terutama untuk kehidupannya, baik

semasa masih disekolah maupun setelah menamatkan sekolah, 2)

para siswa mengetahui sumber-sumber informasi yang diperoleh, 3)


11

para siswa dapat menggunakan kegiatan kelompok sebagai saran

memperoleh informasi, dan 4) para siswa dapat memilih dengan

tepat kesempatan-kesempatan yang ada dalam lingkungannya

sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Diserikan dari kurikulum Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 ada

beberapa tujuan dari mata pelajaran produktif antara lain : a)

Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, maupun

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia

usaha dan industry sebagai tenaga tingkat kerja menengah, sesuai

dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, b)

Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan

mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang

diminati, c) Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik

secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih

tinggi, dan d) Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi

sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

dari layanan informasi manfaat mata pelajaran produktif adalah

agar siswa memperoleh informasi pengetahuan tentang mata


12

pelajaran produktif dalam rangka menyiapkan diri untuk mengambil

keputusan secara tepat, siswa bukan hanya untuk melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, tapi juga menyiapkan siswa

menghadapi dunia kerja/industry sesuai dengan jurusan yang telah

dia geluti.

3. Materi Layanan Informasi Manfaat Mata Pelajaran Produktif

a. Pengertian Mata Pelajaraan Produktif

b. Tujuan Mata Pelajaran Produktif

c. Manfaat Memilih Jurusan TKJ

d. Manfaat Mata Pelajaran Produktif berdasarkan akademik

e. Manfaat Mata Pelajaran Produktif berdasarkan pribadi

f. Manfaat Mata Pelajaran Produktif “Memahami Semua

Penginstalan Sistem Operasi”

g. Manfaat Mata Pelajaran Produktif “Mampu Melakukan

Instalasi, Diagnosa, dan Perbaikan.

4. Manfaat Layanan Informasi Manfaat Mata Pelajaran Produktif

Dapat menciptakan manfaat untuk siswa dari segi kesiapan

dalam menghadapi dunia kerja. Kesiapan siswa dapat dilihat

melalui pengalaman yang diperoehnya. Pengalaman yang

dimaksud adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

sebagai hasil dari suatu perbuatan atau pekerjaan yang telah

dilakukan . Untuk meyiapkan tenaga kerja yang memiliki


13

pengetahuan dan keterampilan, maka sekolah menengah kejuruan

menjalin kerja sama dengan dunia usaha maupun dunia industri.

Para siswa diterjunkan untuk praktik langsung ke duni industri.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berbasis manajemen,

pelatihan industri ini disebut dengan praktik kerja industri

(Prakerin) yang merupakan bentuk kebijakan system ganda.

Menurut Slameto (2010) mengungkapkan, kesiapan adalah

keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

memberi respon/jawaban di dalam cara tertentuterhadap suatu

situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh

pada atau kecenderungan untuk memberi respon.

Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

manfaat dari mata pelajaran produktif dapat menciptakan kesiapan

siswa untuk terjun langsung ke dunia kerja atau industri, tanpa

dibimbing oleh guru dan dapat menciptakan kondisi mandiri yang

ditunjukan oleh siswa melalui kegiatan Prakerin.

5. Fungsi Layanan Informasi Manfaat Mata Pelajaran Produktif

Berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan fungsi

dari mata pelajaran produktif adalah untuk meningkatkan

keterampilan, pengetahuan, dan sikap terhadap profesi kejuruan

yang diajarkan serta memberi kesadaran untuk selalu

meningkatkan mutu pendidikan.


14

Tuntutan Perkembangan Peserta Didik pada Mata

Pelajaran Produktif Perkembangan teknologi menuntut adanya

perkembangan pola pada pendidikan kejuruan, karena saat ini

tatanan kehidupan pada umumnya dan tatanan perekonomian pada

khususnya sedang mengalami pergeseran paradigma kearah

global. Sumber daya manusia merupakan sumber daya aktif yang

dapat menentukan kelangsungan hidup dan kemenangan dalalm

persaingan suatu bangsa. Pendidikan memiliki peran yang sangat

strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh

untuk menghadapi persaingan. Termasuk pendidikan kejuruan

yang menyiapkan peserta didik atau sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan kerja sebagai tenaga kerja menengah sesuai

dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa melalui mata pelajaran produktif, sekolah mempersiapkan

sumber daya manusia yang mampu bersaingan di dunia kerja

khususnya di dunia industri.

2.2.2 Minat Belajar Mata Pelajaran Produktif

1. Pengertian Minat Belajaran Mata Pelajaran Produktif

Minat merupakan suatu kondisi psikologi di dalam diri

seseorang individu yang relatif menetap. Minat besar pengaruhnya

terhadap kegiatan belajar karena jika bahan pelajaran yang


15

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya, akan tetapi bila timbul perasaan

tidak senang atau tidak berminat terhadap pelajaran tersebut, maka

minat belajar siswa tersebut akan berkurang. Ada beberapa

pendapat minat belajar yang dikemukakan oleh para peneliti antara

lain:

Slameto (2010) “minat adalah suatu rasa lebih suka dan

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh”. Demikian pula Tampu Bolon (1991) mengemukakan

“minat merupakan perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat

berkembang jika ada motivasi”. Dan menurut Dalyono (1997)

mengatakan “minatbelajar yang cenderung menghasilkan prestasi

belajar yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan

menghasilkan prestasi yang rendah”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa minat belajar merupakan sikao atau rasa suka dan tidak suka

terhadap suatu pelajaran. Berupa ketertarikan pada suatu hal yang

dapat menghasilkan prestasi yang tinggi jika siswa tersebut

menyukainya dan sebaliknya jika siswa tidak menyukainya dapat

menghasilkan prestasi yang rendah.

2. Pentingnya Minat Belajar Mata Pelajaran Produktif


16

Minat belajar yang timbul dari kebutuhan anak-anak akan

merupakan faktor pendorong bagi anak dalam melaksanakan

belajarnya. Jika dapat dikatakan bahwa sangat penting dalam dunia

pendidikan, sebab merupakan sumber usaha.

Ada tiga penyebab utama mengaoa pemberian layanan

informasi perlu diselenggarakan, antara lain:

a. Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang

lingkungn yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang

dihadapi yang berkenan dengan lingkungan sekitar, pendidikan,

jabatan, maupun sosial budaya. Dalam masyarakat yang serba

majemuk dan semakin kompleks, pengambilan keputusan yang

dapat dipertanggungjawabkan sebagian besar terletak di tangan

individu itu sendiri. Dalam hal ini, layanan informasi berusaha

merangsang individu untuk dapat secara kritis mempelajari

berbagai informasi berkaitan dengan hajat hidup dan

perkembangannya.

b. Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya

“kemana ia ingin pergi”. Syarat dasar untuk dapat menentukan

arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa (informasi) yang

harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan

dinamis berdasarkan atas informasi-informasi yang ada itu.

Dengan kata lain, berdasarkan atas informasi yang diberikan itu


17

individu diharapkan dapat membuat rencana-rencana dan

keputusan tentang masa depannya serta tanggung jawab atas

rencana dan keputusan yang dibuatnya itu.

c. Setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan membawakan

pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang berbeda-

beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-

masing individu. Pertemuan antara keunikan individu dan variasi

kondisi yang ada dilingkungan dan masyarakat yang lebih luas,

diharapkan dapat menciptakan berbagai kondisi baru baik bagi

individu yang bersangkutan maupun bagi masyarakat, yang

semuanya itu sesuai dengan keinginan individu dan masyarakat.

Dengan demikian akan terciptalah dinamika perkembangan

individu dan masyarakat berdasarkan potensi positif yang ada

pada diri individu dan masyarakat.

Menurut Nasution (2009) menyatakan :

Minat memiliki peranan penting dalam dunia


pendidikan, sebab merupakan modal dasar dari usaha
seorang siswa untuk menciptakan keberhasilan
studinya”. Secara ideal seorang anak harus mempunyai
minat agar ia belajar dengan sungguh-sungguh. Selain
itu, belajar berhasil bila bahan pelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan minat anak.
18

Berdasarkan kesimpulan di atas bahwa minat sangat

penting dalam pendidikan, sebab merupakan sumber dari usaha.

Siswa yang kurang berminat pada suatu mata pelajaran, ia akan

acuh terhadap mata pelajaran tersebut, sehingga hasilnya kurang

memuaskan atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Berarti minat merupakan faktor utama yang menentukan

keaktifan belajar siswa di sekolah.

3. Ciri-ciri Minat Belajar Mata Pelajaran Produktif

Menurut Moh Uzef Usman (1993) ciri-ciri siswa yang

mempunyai minat belajar yang tingggi yaitu “tekun dalam

menghadapi tugas atau dapat bekerja keras terus menerus

dalam waktu lama, ulet menghadapi kesulitan, tidak mudah

putus asa mempunyai kecenderungan untuk mengerjakan

sesuatu, lebih suka bekerja sendiri, tindakan kebiasaan

membaca, cepat bosan”.

Lebih lanjut Elizabeth B. Hurlock (1993)

mengemukakan ciri-ciri minat belaja meliputi :

1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan


fisik dan mental (minat disemua bidang berubah
selamaterjdi perubahan fisik dan mental), 2) Minat
bergantungpada kesiapan belajar (anak-anak tidaka
dapat mempunyai minat sebelum mereka siap
secara fisik dan mental), 3) Minat tergantung pada
kesempatan belajar (kesempatan untuk belajar
19

bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-


anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari
lingkungan anak), 4) Perkembangan minat mungkin
terbatas ( ketidak mampuan fisik dan mental serta
pengalaman sosial yang yang terbatas membatasi
minta anak). 5) Minat dipengaruhi pengaruh budaya
(anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua,
guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai
apa saja yang oleh kelompok budaya mereka
dianggap minat yag sesuai dan mereka tidak diberi
kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap
tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya
mereka), 6) Minat berbobot emosional (bobot
emosional, aspek efektif, dari minat menentukan
kekuatannya. Bobot emosional yang tidak
menyenangkan melemahkan minat, dan bobot
emosional yang menyenangkan memperkuatnya),
7) Minat itu egosentris, sepanjang masa kanak-
kanak, minat itu egosentris. 8) Minat siswa
bergantung pada sarana dan prasarana. Minimnya
sarana dan prasarana pembelajaran yang ada
disekolahan akan mengurangi minat siswa untuk
ikut berperan aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dijelaskan

bahwa ciri-ciri minat belajar merupakan suatu perhatian

khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan

penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan

lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai

dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala


20

sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-

cita yang menjadi keinginannya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Mata

Pelajaran Produktif

Menurut Oemar Hamalik (2007) yang

mempengaruhi minat belajar siswa dibagi atas 4 faktor

sebagai berikut:

1) Faktor yang mempengaruhi dari diri sendiri, kesehatan bebas dari


penyakit proses belajar seseorang akan terganggu bila kesehatannya
terganggu, motivasi merupakan suatu proses untuk menggerakkan diri
seseorang sehingga terjadi suatu perubahan dalam seseorang yang
menyebabkan seseorang tergerak dan terdorong untuk melakukan suatu
kegiatan dengan maksud dan tujuan tertentu, dan perhatian karena perhatian
dapat menimbulkan konsentrasi yang cukup baik terhadap pelajaran yang
dipelajarinya, 2) Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah, sering
menjadikan guru sebagai tokoh teladan, bahkan menjadikan tokoh identifikasi
diri, media pendidikan digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran di
sekolah, 3) Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga, siswa yang
belajar akan lingkungan keluarga, siswa yang belajar akan menerima
pengaruh dari keluarganya berupa cara orang tua mendidik, hubungan antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga dan ekonomi keluarga. Hal yang
penting dari faktor keluarga yaitu keadaan ekonomi keluarga, dan 4) Faktor
yang bersumber dari lingkungan masyarakat juga mempengaruhi minat
belajar siswa, pengaruh ini terjadi karena keadaan didalam masyarakat, massa
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

minat belajar dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor

seperti : faktor dari diri sendiri, lingkungan sekolah,


21

lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat guru

agar minat seseornag memperoleh ilmu pengetahuan.

5. Cara Pengukuran Minat Belajar Mata Pelajaran Produktif

Pengukuran minat belajar iswa dilakukan untuk mengetahui

tingkat minat belajar siswa. Minat belajar merupakan aspek

perilaku yang dapat diukur. Adapun cara yang dapat dilakukan

untuk mengukur minat belajar siswa yaitu dengan

menggunakan: 1) Angket. Angket merupakan suatu daftar yang

berisikan pernyataan mengenai suatu masalah atau bidang yang

akan diteliti. Cholid Nurbuko & Abu Ahmadi (2007)

mengungkapkan bahwa “angket dilakukan dengan cara

disebarkan kepada responden (orang yang akan menjawab)

untuk diisi, dengan terlebih dahulu mengadakan diskusi dengan

orang lain atau pejabat yang kompeten, kemudian melakukan

percobaan (try out) dengan menggunakan angket atau

kuesioner yang telah dibuat” 2) Observasi. Observasi menurut

Cholid Nurbuko & Abu Ahmadi (2001) “dilakukan dengan caa

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki dengan menggunakan alat yaitu anecdotal record,

catatan berkata, check list, rating scale, mechanical device, 3)

Wawancara. Wawancara merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung


22

dengan mengemukakan pertanyaan kepada responden.

Menurut Nazar Bakri (1994) wawancara dilakukan secara tatap

muka, peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan dan orang

yang diwawancarai memberikan jawaban secara lisan pula.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam

melakukan pengukuran minat belajar siswa dapat

dilakukandengan menggunakan beberapa cara yaitu angket,

observasi, dan wawancara. Maka karena itu, peneliti

melakukan penelitian pengukuran minat belajar dengan

mengunakan angket.

2.3 Kerangka Pemikiran

Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan dalam

bimbingan dan konseling di sekolah yang sangat penting guna membantu

siswa agar menyelesaikan berbagai masalah yang dapat mengganggu

perkembang siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial maupun

belajar ataupun kariernya. Melalui layanan informasi diharapkan para siswa

dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan

siswa itu sendiri.

Tujuan dari layanan informasi itu sendiri adalah agar para siswa

memperoleh informasi yang relevan dalam rangka memilih dan mengambil

keputusan secara tepat guna pencapaian pengembangan diri secara optimal.


23

Dalam penelitian ini tujuan dari layanan informasi dalam membekali siswa

dengan berbagai informasi tentang manfaat mata pelajaran produktif sehingga

siswa mampu meningkatkan minat belajar mereka terhadap mata pelajaran

produktif sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Adapun alasan mengapa perlu dilaksanakannya layanan informsi

adalah karena siswa membutuhkan informasi yang relevan sebagai bekal

dalam menghadapi berbagai macam dinamika kehidupan secara positif dan

rasional, baik sebagai pelajar maupun sebagai anggota masyarakat. Terkait

dengan penelitian ini, ada dua alasan penyelenggaraan layanan informasi.

Pertama, untuk membuktikan bahwa layanan informasi bisa meningkat

permahaman siswa tehadap potensi diri. Kedua, disadari atau tidak siswa

sagat membutuhkan informasi tentang manfaat mata pelajaran produktif

sebagai modal awal dalam merencanakan dan menentukan karier maupun

cita-cita tujuan hidup yang mereka inginkan.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ada pengaruh

positif layanan informasi manfaat mata pelajaran produktif terhadap

peningkatan minat belajar siswa jurusan TKJ SMK Negeri 1 Balaesang.

Anda mungkin juga menyukai