Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330134935

Sarana Dan Sumber BelajaR dalam Pembelajaran IPS

Article · January 2019

CITATION READS

1 6,725

2 authors:

Retno Wulandari Firman - Firman


Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
2 PUBLICATIONS   1 CITATION    308 PUBLICATIONS   185 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PERANAN PSIKOLOGI DAN KONSELING DALAM PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MENUJU KESEJAHTERAAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN View
project

PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL REMAJA MELALUI LAYANAN INFORMASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS (SMA) View project

All content following this page was uploaded by Retno Wulandari on 05 January 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PEMANFAATAN SARANA DAN SUMBER BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Retno Wulan Dari1 , Firman Firman2


Pendididkan Dasar, dan Jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
Email : firman@konselor.org

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk membahas secara konseptual pemanfaatan sarana dan sumber
belajar pada pembelajaran IPS di SD. Sarana dan sumber belajar adalah dua hal yang
terikat yang mampu mendukung kegiatan belajar yang produktif, kreatif, inovatif, efektif
dan evisien. Dengan adanya sarana dan sumber belajar yang mendukung tentu sangat
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang lebih tinggi, sehingga mendapatkan
hasil belajar pada pembelajaran IPS yang maksimal dan mendapatkan pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan serta menjadi bangsa yang maju dibidangnya.

Kata Kunci: Sarana, Sumber belajar, dan Pembelajaran IPS.

PENDAHULUAN Kurikulum di Indonesia senantiasa


Pendidikan merupakan suatu hal mengalami perubahan. Perubahan
yang sangat penting dalam kehidupan kurikulum yang terjadi merupakan
manusia. Sebagaimana tertuang dalam perbaikan dan penyesuaian program
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan yang disesuaikan dengan
tentang sistem pendidikan nasional Pasal 2 tuntutan masyarakat, baik masyarakat
menetapkan bahwa pendidikan di disekitar peserta didik maupun di luar
Indonesia haruslah pendidikan yang lingkungan peserta didik sendiri.
mengandung nilai-nilai Pancasila dan Kebutuhan masyarakat sendiri selalu
Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan dinamis, sehingga kebutuhan anak didik
fungsinya yaitu mengembangkan juga ikut berkembang secara dinamis
kemampuan dan membentuk watak serta sesuai dengan perkembangan masyarakat.
peradaban bangsa yang bermartabat dalam Kebutuhan yang senantiasa berubah
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. diharapkan peserta didik tidak asing di
dalam bermasyarakat. Kebutuhan
masyrakat yang dinamis ini juga sangat yang menuntut anak untuk berpikir
berpengaruh terhadap pendidikan, dimana layaknya orang dewasa. Keempat, guru
adanya perubahan-perubahan yang berarti harus peduli terhadap kecepatan dan
agar peserta didik mendapatkan apa yang tingkat perkembangan kognitif masing-
mereka butuhkan. masing siswa dalam melaksanakan suatu
Dilihat dari perubahan masyarakat pembelajaran sehingga masing- masing
yang dinamis tentu peserta didik siswa dapat belajar secara optimal.
mempunyai tahap – tahap perkembangnya Untuk itu dari paparan diatas dapat
sendiri dalam proses belajar dan cara dilihat bahwa dibutuhkannya sarana dan
belajarnyapun berbeda - beda. Pernyataan sumber belajar yang mendukung kegiatan
tersebut didukung oleh penelitian yang belajar peserta didik untuk belajar secara
dilakukan (Ibda, 2015) , dimana tingkatan optimal. Bertolak dari UU RI. No.20
perkembangan intelektual manusia Tahun 2003, pemerintah daerah
mempengaruhi kedewasaan, pengalaman berkewajiban untuk memenuhi sarana
fisik, pengalaman logika, transmisi sosial pendidikan untuk semua satuan dan
dan pengaturan sendiri, serta manusia jenjang pendidikan di wilayahnya yang
dapat mengetahui adanya tahap-tahap menjadi tanggung jawab daerah.
perkembangan tertentu pada kemampuan Pemerintah perlu mengidentifikasi
berpikir anak di levelnya. bagaimana kualitas dan kuantitas sarana
Peserta didik yang ada di Sekolah prasarana pendidikan yang ada saat ini di
Dasar biasanya umurnya berkisar 7-11 setiap jenjang pendidikan. Apakah
tahun, dimana peserta didik membutuhkan keberadaan sarana dan prasarana ini telah
sesuatu yang nyata dalam proses memenuhi standar yang dipersyaratkan
pembelajaran atau bersifat konkret. Untuk atau belum. Sejauh mana pemanfaatan
mendukung pembelajaran yang bersifat sarana prasarana yang sudah ada.
konkret tersebut menurut (Trianingsih, Dalam proses pembelajaran
2016) dalam penelitiannya, yang Pertama, sumber belajar termasuk kedalam sarana
guru harus peduli terhadap metode atau pembelajaran, dimana sumber belajar
proses pemikiran anak hingga adalah segala sesuatu yang ada disekitar
diperolehnya suatu hasil pemikiran dalam lingkungan kegiatan belajar yang secara
dirinya. Kedua, guru harus menyediakan fungsional dapat digunakan untuk
berbagai kegiatan yang memungkinkan membantu optimalisasi hasil belajar.
adanya keterlibatan aktif siswa dengan Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat
inisiatif dalam dirinya sendiri. Ketiga, guru tidak hanya dari hasil belajar (output),
tidak boleh menekankan kegiatan belajar namun juga dilihat dari proses berupa
interaksi siswa dengan berbagai macam sangat mempengaruhi proses
sumber yang dapat merangsang untuk pembelajaran. Adapun jenis – jenis sarana
belajar dan mempercepat pemahaman dan sarana belajar itu berupa alat – alat bantu
penguasaan ilmu yang dipelajarinya seperti media yang dapat membantu
(BSNP, 2006). kelancaran dalam proses pembelajaran.
Manfaat dari sarana itu sendiri Alat – alat bantu terdiri atas proyektor
dapat mendukungnya proses pembelajaran, lintas kepala (overhead projector),
dimana manfaat sarana dan prasarana proyektor slide atau film, rekaman kaset
belajar yaitu: 1) Pemanfaatan sarana video, peswat radio, pesawat televise,
belajar dapat memperjelas pesan dan papan tulis,alat – alat tulis, mesin stensil,
informasi sehingga dapat memperlancar computer internet dan lain sebagainya
dan meningkatkan proses dan hasil belajar, (Sudjana, 2010).
2) Meningkatkan dan menggairahkan Sarana dan Sumber belajar adalah
perhatian anak sehingga dapat dual hal yang terikat yang mampu
menimbulkan motivasi belajar, interaksi mendukung kegiatan belajar yang
yang lebih langsung antara siswa dan produktif, kreatif, inovatif, efektif dan
lingkungannya dan memungkinkan siswa evisien. Dengan adanya sarana dan sumber
untuk belajar sendiri sesuai dengan belajar yang mendukung tentu sangat
kemampuan minat, dan 3) Memberikan berpengaruh terhadap motivasi belajar
kesamaan pengalaman kepada siswa siswa yang lebih tinggi, sehingga
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mendapatkan hasil belajar yang maksimal
mereka, serta memungkinkan terjadinya dan mendapatkan pendidikan yang sesuai
interaksi langsung dengan guru, dengan tujuan pendidikan serta menjadi
masyarakat dan lingkungannya, misal bangsa yang maju dibidangnya..
melalui karyawisata dan lain-lain (Jannah Untuk meningkatkan kualitas
& Sontani, 2018). pendidikan yang sesuai dengan tujuan
Manfaat dari Sarana ini terbukti pendidikan itu sendiri, pendidikan harus
dengan penelitian yang dilakukan oleh disesuaikan dengan perkembangan zaman.
(Puspitasari, 2016) yang menyatakan Upaya yang dapat dilakukan diantaranya
bahwa adanya pengaruh sarana belajar yakni melaksanakan pembelajaran sesuai
terhadap prestasi belajar siswa pada mata dengan tujuan kurikulum yang produktif,
pelajaran IPS di kelas V dapat diterima dan kreativ, inovatif efektif dan efesien serta
telah terbukti kebenarannya. sarana dan sumber belajar yang tepat
Dari pernyataan – pernyataan dalam mendukungnya suatu proses
diatas dapat dilihat bahwa memang sarana pembelajaran.
Manfaat sumber belajar terhadap SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji
proses pembelajaran berbasis sumber seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
belajar dapat memberikan beberapa generalisasi yang berkaitan dengan isu
keuntungan kepada peserta didik, seperti: sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran
(1) Memungkinkan untuk menemukan IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
bakat terpendam pada diri seseorang yang Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata
selama ini tidak tampak, (2) pelajaran IPS, peserta didik diarahkan agar
Memungkinkan pembelajaran berlangsung menjadi warga negara Indonesia yang
terus menerus dan belajar menjadi mudah demokratis, dan bertanggung jawab, serta
diserap dan lebih siap diterapkan, dan (3) warga dunia yang cinta damai.
Seseorang dapat belajar sesuai dengan Sejalan dengan tujuan pendidikan
kecepatan waktun yang tersedia (Abdullah, IPS Tujuan pembelajaran IPS menurut
2012). (BSNP, 2006) yaitu: 1) mengajarkan
Manfaat dari Sumber belajar itu konsep – kosep dasar sosiologi, geografi,
sendiri telah teruji oleh penelitian ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan
(Jonassen, 2015) yang memaparkan bahwa melalui pendekatan pendagogis dan
ada kecenderungan pemanfaatan berbagai psikologis; 2) mengembangkan
sumber belajar pada satuan pendidikan kemampuan berpikirkritis dan kreatif,
yang dipengaruhi oleh dua faktor utama inkuiri, memecahkan masalah dan
yaitu faktor internal dan faktor ekternal keterampilan sosial; 3) membangun
(lingkungan). Faktor-faktor internal yang komitmen dan kesadaran terhadap nilai –
berpengaruh dominan adalah kesadaran, nilai sosial dan kemanusiaan; 4)
semangat, minat, kemampuan, dan meningkatkan kemampuan bekerjasama
kenyamanan dalam diri pengguna. dan kompetensi dalam masyrakat yang
Sedangkan faktor-faktor eksternal yang majemuk, baik secara nasional maupun
berpengaruh adalah ketersediaan sumber global.
belajar yang bervariasi, sumber belajar Pada kurikulum baru ini adanya
kuantitas, kemudahan akses terhadap pemaduan pembelajaran IPS dengan
sumber belajar, proses pembelajaran, pembelajaran lainnya. Pemaduan mata
ruang, sumber daya manusia, serta tradisi pelajaran IPS khususnya ke dalam
dan sistem yang sedang berlaku di beberapa mata pelajaran lain tentu saja
sekolah/ lembaga pendidkkan. Untuk itu masih menyisakan sejumlah kekhawatiran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan dan pertanyaan besar. Pembelajaran IPS
salah satu mata pelajaran yang diberikan yang bersifat abstrak adanya kekhawatiran
mulai dari SD/MI/SDLB sampai dangkalnya pengetahuan yang diajarkan.
Kekhawatiran ini selanjutnya diikuti sebagai smber belajar melainkan juga di
dengan pertanyaan tentang bagaimana pakai menjadi media pembelajaran.
sarana dan sumber belajar dalam Jenis sarana pembelajaran IPS
pembelajaran IPS? Apakah sarana dan secara langsung terlibat dalam proses
sumber belajar IPS sudah mendukung pembelajarannya IPS adalah penggunaan
proses belajar atau belum? pertanyaan ini alat pelajaran (spidol, papan tulis, buku
merupakan pertanyaan yang sering muncul teks dan alat tulis lainnya), alat peraga
ketika membicarakan konsep pembelajaran (gambar,bagan, grafik, poster,peta, globe,
IPS yang terintegratif. film, slide), dan media pembelajaran
Pembelajaran IPS yang tergabung (radio, alat perekam/rekaman, televisi dan
menjadi sebuah tema yang terdiri dari proyektor).
beberapa subtema dan beberapa Dilihat dari uraian diatas adanya
pembelajaran, guru – guru hanya sarana dan sumber belajar sebagai
mengandalkan buku guru dan buku siswa pendukung proses pembelajaran, tentu
atau sering bercerita saja, sehingga siswa memudahkan guru dalam proses
memerlukan waktu yang lama untuk pembelajaran, ternyata ada beberapa guru
memahami materi - materi tersebut. yang mengalami kesulitan dan tidak mau
Padahal kesulitan siswa dalam memahami memanfaatkan sarana dan sumber belajar
materi dapat dibantu dengan sarana yang yang beragam, apalagi yang berhubungan
ada disekolah serta sumber belajar sebagai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
penunjang kegiatan belajar siswa, karena dan teknologi yang semakin canggih, dan
pembelajaran tematik dalam pembelajaran ada yang merasa malas memakainya
IPS yang menghubungkan dengan karena terlalu rumit.
pembelajaran lainnya tidak cukup hanya
dengan lisan saja atau hanya Belajar
mengandalkan buku guru dan buku siswa Menurut (Sadiman, 2014) belajar
perlu adanya pemanfaatan sarana dan adalah suatu proses yang kompleks terjadi
sumber belajar yang beragam. pada semua orang dan berlangsung seumur
Adapun jenis sumber belajar hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang
dalam pembelajaran IPS menurut (Huriah, lahat nanti. Perubahan tingkah laku
2014) sumber Pembelajaran IPS beragam tersebut menyangkut baik perubahan yang
jenisnya, yakni : sumber belajar cetak, bersifat pengetahuan (kognitif) dan
elektronik, lingkungan social tempat keterampilan (psikomotor) maupun yang
peserta didik berada, buku teks, peta dan menyangkut nilai dan sikap (afektif).
gambar, tidak hanya untuk berfungsi Belajar merupakan salah satu bagian utama
dari beberapa bagian yang memberikan 2011). Pembelajaran yakni siswa belajar
pengaruh dan terlibat langung dalam aktif ketika mereka terlibat secara terus –
pembentukan pribadi dan sikap individu menerus, baik mental maupun
(Firman, 2018). fisik(Hollingsworth & Gina, 2014).
Sedangkan menurut (Hanafy et al., Pembelajaran dapat diberi arti
2014) belajar dalam arti luas merupakan sebagai setiap upaya yang sistematik dan
suatu proses yang memungkinkan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan
timbulnya atau berubahnya suatu tingkah kondisi – kondisi agar peserta didik
laku baru yang bukan disebabkan oleh melakukan kegiatan belajar. (Sudjana,
kematangan dan sesuatu hal yang bersifat 2010). Istilah pembelajaran juga
sementara sebagai hasil terbetuknya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
respons utama. yang diasumsikan dapat mempermudah
Dari pendapat – pendapat diatas dapat siswa mempelajari segala sesuatu lewat
simpulkan bahwa belajar adalah suatu berbagai macam media seperti bahan –
proses yang kompleks terjadi pada semua bahan cetak, program televisi, gambar,
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak audio, dan lain sebagainya, sehingga
dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti, mendorong terjadinya perubahan peranan
dengan bukti adanya perubahan tingkah guru dalam mengelola proses belajar
laku menyangkut baik perubahan yang mengajar, dari guru sebagai sumber belajar
bersifat pengetahuan (kognitif) dan menjadi guru sebgai fasilitator dalam
keterampilan (psikomotor) maupun yang belajar mengajar (Puspitasari, 2016).
menyangkut nilai dan sikap (afektif) serta Dari pernyatan – pernyatan diatas
menunjukkan aktivitas peserta didik untuk dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
memperoleh kemampuan baru atau adalah sebagai sumber interaktif antara
meningkatkan kemampuan yang telah guru dan siswa secara dinamis, yang
dimiliki, yang memungkinkan timbulnya membentuk siswa belajar aktif jika
atau berubahnya suatu tingkah laku baru mereka terlibat secara terus menerus baik
yang bukan disebabkan oleh kematangan secara mental ataupun fisik, yang disengaja
dan sesuatu hal yang bersifat sementara. oleh pendidik untuk menciptakan kondisi –
kondisi agar peserta didik melakukan
Pembelajaran
kegiatan belajar dengan perkembangan
Pembelajaran adalah terjemahan dari
teknologi yang mempermudah siswa
istilah Bahasa Inggris yaitu “Instruction”.
mempelajari segala sesuatu lewat berbagai
Instruction diartikan sebagai proses
macam media seperti bahan – bahan cetak,
interaktif antara guru dan siswa yang
berlangsung secara dinamis (Rayandra,
program televisi, audio dan lain dari fungsi pemanfaatannya terutama
sebagainya. dalam konteks pemebelajaran yang terbagi
dalam tiga macam, yaitu alat pengajaran,
Sarana Pembelajaran
alat peraga, dan media pengajaran.
Sarana belajar menurut (Puspitasari,
2016) adalah alat – alat yang digunakan Sumber Belajar
siswa dalam membantu proses belajarnya (Rayandra, 2011) yang
seperti ruangan belajar, alat – alat menyatakan sumber belajar adalah sebagai
pelajaran, penerangan dan suasana tempat orang atau bahan yang digunakan si
belajar. Sedangkan menurut (Hamdani, pembelajar untuk meningkatkan jangkauan
2011) menyatakan sarana adalah peralatan dan pengalaman belajar. Jadi sumber
atau perlengkapan yang secara langsung belajar adalah semua jenis sumber yang
dipergunakan dalam proses belajar ada di sekitar yang memungkinkan
mengajar, seperti gedung, ruang kelas, kemudahan terjadinya proses belajar.
meja, kursi, serta media pengajaran. Sumber belajar adalah semua
Sarana adalah segala sesuatu yang sumber seperti pesan, orang, bahan, alat,
berkaitan secara langsung dengan peserta teknik, dan latar yang dimanfaatkan
didik dan mendukung kelancaran serta peserta didik sebagai sumber untuk
keberhasilan proses belajar peserta didik kegiatan belajar dan dapat meningkatkan
yang meliputi media pembelajaran, alat- kualitas belajarnya (Jonassen, 2015).
alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan Sumber belajar adalah segala daya yang
lain-lain (Sanjaya, 2011). Ditinjau dari dapat dimanfaatkan guna memberi
fungsi dan pemanfaatan sarana, terutama kemudahan kepada seseorang dalam
dalam konteks pemebelajaran menurut belajarnya (Nana, S & Ahmad, 2013).
Suharsini, membedakan sarana menjadi Berdasarkan pendapat para ahli
tiga macam, yaitu (1) alat pengajaran, (2) tersebut dapat disimpulkan sumber belajar
alat peraga, dan (3) media pengajaran adalah sebagai bahan yang digunakan si
(Hasbullah, 2006). pembelajar berupa pengalaman –
Jadi dari pernyataan diatas dapat pengalaman belajar dengan sumber seperti
disimpulkan, sarana belajar adalah pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar
peralatan atau perlengkapan yang secara yang dimanfaatkan peserta didik sebagai
langsung dipergunakan dalam proses sumber untuk kegiatan belajar dan dapat
belajar dan segala sesuatu yang berkaitan meningkatkan kualitas belajarnya serta
secara langsung dengan peserta didik dan memberi kemudahan kepada seseorang
mendukung kelancaran serta keberhasilan dalam belajarnya.
proses belajar peserta didik yang dilihat
Ilmu Pengetahuan Sosial sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
Pendidikan IPS tidak bisa terlepas manusia yang diorganisasikan dan
dari perkembangan masyrakat Indonesia. disajikan secara ilmiah dan
Konsep pendidikan IPS di sekolah, untuk pendagogis/psikologis untuk tujuan
pertama kalinya muncul di Indonesia pada pendidikan untuk mencapai tujuan
tahun 1972-1973 dengan Kurikulum pendidikan.
Proyek Perintis Sekolah Pembangunan Berdasarkan pengamatan maka
(PPSP). dapat dijelaskan bahwa pemnfaatan sarana
Pendidikan IPS adalah dan sumber belajar merupakan faktor
penyederhanaan atau adaptasi disipiln ilmu utama untuk meningkatkan efektifitas dan
– ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan efisiensi pembelajaran di sekolah
dasar manusia yang diorganisasikan dan berdasarkan perencanaan yang tepat karena
disajikan secara ilmiah dan pendagogis/ sarana dan sumber belajar merupakan
psikologis untuk tujuan pendidikan salah satu faktor utama untuk
(Huriah, 2014). meningkatkan perilaku belajar siswa.
IPS adalah salah satu mata Untuk itu perlu adanya perencanaan,
pelajaran yang diberikan mulai dari pengadaan, dan pengelolaan yang tepat
SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. pada sarana dan prasarana agar dapat
IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, meningkatkan perilaku atau aktivitas
kosep, generalisasi yang berkaitan dengan belajar siswa.
isu sosial (Wahidmurni, 2017). Proses pembelajaran akan berjalan
National Council for the Social lancar jika adanya sarana untuk
Studies (NCSS) dalam (Wahidmurni, mendukung suatu proses pembelajaran
2017) menyatakan Ilmu Pengetahuan tersebut. Kajian teori menjelaskan bahwa
Sosial (IPS) sebagai suatu studi yang jenis sarana pembelajaran IPS itu harus
terintegrasi dari ilmu – ilmu sosial dan secara langsung terlibat dalam proses
humaniora untuk meningkatkan pembelajarannya. Penggunaan alat
kemampuan warga negara. pelajaran seperti (spidol, papan tulis, buku
Dari beberapa pendapat para ahli teks dan alat tulis lainnya), dengan alat
diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu peraga yang bersifat konkret, dan media
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu pembelajaran (gambar, sketsa, bagan,
mata pelajaran yang mengkaji seperangkat grafik, kartun, poster, peta, globe, papan
peristiwa, fakta, konsep, generalisasi yang flannel, papan bulletin, Radio, alat
berkaitan dengan isu sosial, perekam pita magnetic, laboratorium, Film
disederhanakan dalam adaptasi ilmu - ilmu bingkai, film rangkai, proyektor ,televisi,
video, permainan dan simulasi). Dalam menjadi lebih bisa memaksimalkan waktu
pemanfaatan dan penggunaan sarana oleh pembelajaran yang terbatas dengan
guru tersebut akan memberikan dampak memanfaatkan sumber belajar yang sesuai
yang baik bagi perkembangan belajar dengan kebutuhan materi pembelajaran.
peserta didik, sehingga menimbulkan (c.) Guru menjadi lebih bisa
motivasi belajar yang lebih tinggi. memaksimalkan kreatifitas dalam
Selain sarana penunjang mengkombinasikan sumber belajar pada
pembelajaran IPS yang ada disekolah, setiap pembelajaran.
sumber belajar IPS terdiri dari sumber Dengan kajian diatas maka
belajar cetak, elektronik, lingkungan social diharapkan kepada pendidik terkhusus
tempat peserta didik berada, buku reks, guru dalam membelajarkan pelajaran IPS
peta, gambar selain itu sumber belajar juga memanfaatkan segala sarana dan sumber
diklasifikasikan pada lambing visual, belajar yang ada semaksimal mungkin.
gambar tetap, rekaman video ataupun Agar tujuan dari pembelajaran tercapai dan
radio, gambar hidup, pemeran, museum, memudahkan segala proses pembelajaran
darmawisata, percontohan, pengalaman antara guru dan peserta didik, dan peserta
dramatilisasi, pengalaman tiruan, dan didik lebih termotivasi dan senang untuk
pengalaman langsung. Sehingga tujuan belajar.
dari pembelajaran IPS akan tercapai
KESIMPULAN
dengan maksimal dan lebih bermakna
Berdasarkan pengamatan diatas
dalam kehidupan peserta didik nantinya.
Segala sesuatu yang berkaitan dapat disimpulkan bahwa sarana dan

dengan kegiatan pembelajaran di dalam sumber belajar adalah dua hal yang
kelas menjadi wewenang dan tanggung terikat yang mampu mendukung
jawab guru. Sarana dan sumber belajar kegiatan belajar yang produktif, kreatif,
yang akan digunakan dalam pembelajaran inovatif, efektif dan evisien. Dengan
sepenuhnya berada di tangan guru (Firman, adanya sarana dan sumber belajar yang
2009). mendukung tentu sangat berpengaruh
Implikasi pemanfaatan sarana dan
terhadap motivasi belajar siswa yang
sumber belajar terhadap kualitas guru
lebih tinggi, sehingga mendapatkan
dalam proses pembelajaran yaitu sebagai:
hasil belajar yang maksimal dan
(a). Guru menjadi lebih bisa memberikan
mendapatkan pendidikan yang sesuai
motivasi lebih besar kepada peserta didik
karena tidak hanya mengandalkan buku dengan tujuan pendidikan serta menjadi

teks dan metode ceramah saja; (b). Guru bangsa yang maju dibidangnya.
DAFTAR PUSTAKA Jannah, S. N., & Sontani, U. T. (2018).
Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Abdullah, R. (2012). Pemanfaatan sebagai Faktor Determinasi terhadap
Berbasis Pemanfaatan Sumber Motivasi Belajar Siswa (Learning
Belajar, 12(2), 216–231. Facilities and Infrastructure as A
Factor Determinant to Student
BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Learning Motivation). Jurnal
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Jenjang Pendidikan Dasar dan 1(2), 63–70.
Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Jonassen, D. (2015). Pemanfaatan Sumber
Firman. (2009). Tanggung Jawab Profesi Belajar Dalam Proses Pembelajaran
Guru Dalam Era Teknologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Informasi. Jurnal Ilmiah Ilmu Ar-Raniry Banda Aceh, 3(2).
Pendidikan, IX(1), 48–57.
https://doi.org/10.1016/j.jtbi.2009.01. Nana, S & Ahmad, R. (2013). Teknologi
031 Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Firman. (2018). Efektifitas Layanan
Penguasaan Konten Menggunakan Puspitasari, W. D. (2016). Pengaruh
Model Pembelajaran Role Playing Sarana Belajar Terhadap Prestasi
Untuk Meningkatkan Kepercayaan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Di
Konselor | Jurnal Ilmiah Konseling, Sekolah Dasar, 2(2), 105–120.
(November).
Rayandra, A. (2011). Kreatif
Hamdani. (2011). Dasar – dasar Mengembangkan
Kependidikan. (Vol. 3). Bandung: MediaPembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada.
CV. Pustaka Setia. Retrieved from
Sadiman. (2014). Media Pendidikan
Hanafy, S., Tarbiyah, F., Uin, K., Pengertian, Pengembangan, Dan
Makassar, A., Ii, K., Sultan, J., … Pemanfaatannya. Tadib (2014th ed.).
Email, S. (2014). Konsep Belajar dan Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Pembelajaran, 17(1), 66–79. Retrieved from
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.ph
Hasbullah. (2006). Otonomi Pendidikan: p/tadib/article/view/16
Kebijakan Otonomi Daerah dan
Implikasinya Terhadap Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan. Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Hollingsworth & Gina, L. (2014).
Pembelajaran Aktif Meningkatkan Sudjana, S. (2010). Metode & Teknik
Keasyikan Kegiatan Di Kelas. Pembelajaran Partisipatif. Bandung:
Jakarta: PT Indeks. Falah.

Huriah, R. (2014). Pengembangan Profesi Trianingsih, R. (2016). Pengantar Praktik


Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta. Mendidik Anak Usia Sekolah Dasar,
3(2), 197–211. https://doi.org/2442-
Ibda, F. (2015). Perkembangan Kognitif: 5133
Teori Jean Piaget. Jurnal
Intelektualita, 3(1), 27–38.
Wahidmurni. (2017). Metodologi
Pembelajaran IPS. Yogyakarta: Ar-
ruzz Media.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai