Anda di halaman 1dari 7

1.

Landasan Kurikulum
Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Pedagogi
dan Psikologi dikembangkan berlandasakan pada UUD 1945, UU No. 12
Tahun 2012, Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang sudah diterbitkan oleh
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Permendikbud No. 3 Tahun 2020 serta
aturan terbaru terkait implementasi Kurikulum MBKM. Kurikulum yang
disusun oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling diharapkan mampu
untuk menyetak mahasiswa yang menguasai ilmu bimbingan dan konseling
serta mengimplementasikan layanan-layanan bimbingan dan konseling
dengan baik. Selain itu juga mahasiswa diharapkan bisa menginternalisasikan
slogan SEMANGAT PAGI yang mengarah kepada sikap peduli, amanah, gigih
dan inovatif dalam kesehariannya. Penyusunan kurikulum Program Studi
Bimbingan dan Konseling dikembangkan dengan landasan secara filosofis,
sosiologis, historis maupun hukum.
1.1 Landasan Filosofis
Landasan Filosofis menjadi pedoman dalam tahap perancangan,
pelaksanaan dan peningkatan kualitas Bimbingan dan Konseling. Landasan
filosofis pada Bimbingan dan Konseling mengarah kepada pemaknaan
hakikat hidup dan kemampuan untuk meningkatkan kehidupan yang lebih
baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan sekitar.
1.2 Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis menjadi dasar pengembangan perangkat
kurikulum Bimbingan dan Konseling yang terdiri tujuan, materi kegiatan
belajar serta lingkungan belajar yang memiliki dampak positif bagi
pemerolehan pengalaman belajar yang sesuai dengan perkembangan
individu secara pribadi maupun social. Kurikulum Prodi Bimbingan dan
Konseling diharapkan mampu untuk mewariskan kebudayaan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya ditengah cepatnya perkembangan era.
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling perku memahami kebudayaan
sekitar yang diwadahi dalam pembekalan mata kuliah konseling lintas
budaya sebagai bekal untuk terus memahami dan membantu proses
warisan budaya.
1.3 Landasan Historis
Landasan historis pengembangan kurikulum mengacu pada
berbagai pengalaman sejarah yang berpengaruh terhadap kurikulum yang
dikembangkan. Pengkajian tentang landasan historis akan memberikan
pemahaman yang lebih jelas dan utuh tentang kurikulum, baik pada
dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
1.4 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586);

1
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5336);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, Tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2013, Tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan
Tinggi;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020, Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2020, Tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2020, Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2014, Tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Dan
Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia;
10. Permendikbud RI Nomor 754 Tahun 2020 tentang IKU dan IKT;
11. Buku Panduan Penyusunan KPT di Era Industri 4.0 untuk Mendukung
Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Ditjen Belmawa, Dikti-
Kemendikbud, 2020;
12. Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Ditjen Belmawa,
Dikti-Kemendikbud, 2020;
13. SK Rektor No. 444/SK/I/2020 Tentang Penyusunan Pedoman
Implementasi dan Pengembangan MBKM Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya.

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Program Studi


2.1 Visi
Menjadi Program Studi unggul dalam menghasilkan Sarjana
Pendidikan Bimbingan dan Konseling yang berkarakter Peduli, Amanah,
Gigih dan Inovatif.
2.2 Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan berdasarkan kurikulum Bimbingan
dan Konseling yang relevan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Seni.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
melalui penerapan ilmu Bimbingan dan Konseling yang berorientasi

2
pada layanan dan pemberdayaan masyarakat yang sejahtera, sehat,
cerdas, dan bermartabat.
3. Meningkatkan sumber daya manusia dalam mendukung
penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi dalam bidang Bimbingan
dan Konseling.
4. Meningkatkan sarana dan prasarana penyelenggaraan tridharma
perguruan tinggi berbasis teknologi informasi.
5. Meningkatkan perluasan akses bagi stakeholder dalam melaksanakan
tridharma perguruan tinggi.
2.3 Tujuan
1. Menghasilkan lulusan Sarjana Pendidikan yang unggul yang
menguasai kompetensi dan soft skills Bimbingan dan Konseling yang
berbasis teknologi informasi.
2. Menghasilkan produk tridharma perguruan tinggi bidang Bimbingan
dan Konseling yang bermanfaat bagi stakeholder.
2.4 Strategi
Mendorong dosen untuk S3 dan jabatan akademik minimal lektor
bagi tenaga pengajar. Sebagai bagian dalam bidang akademik
Menyeimbangkan rasio dosen dan mahasiswa, meningkatkan penelitian
dan pengabdian dosen-mahasiswa, optimalisasi pemanfaatan
laboratorium. Pada bidang kurikulum melakukan pengkajian secara
periodik yang melibatkan stakeholder dan alumni.
2.5 Universitas Value
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya memiliki slogan SEMANGAT
PAGI dengen pengembangan Peduli, Amanah, Gigih dan Inovatif yang
diharapkan mampu terinternalisasi dengan baik pada semua civitas
akademiknya. Begitu pula program studi Bimbingan dan Konseling dalam
mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum masih berpatokan
pada Semangat Pagi agar mampu membentuk mahasiswa yang Peduli,
Amanah, Gigih dan Inovatif.

3. Hasil Evaluasi Kurikulum & Tracer Study


3.1 Evaluasi Kurikulum
Peninjauan kurikulum dilakukan program studi Bimbingan dan
Konseling secara berkala. Tahun 2013 telah dilakukan rekonstruksi
kurikulum yang mengacu pada SN Dikti dan KKNI level 6 dan diterapkan
kurikulum 2014. Berkembangnya sistem pendidikan di era globalisasi,
mengharuskan dilakukan rekonstruksi kurikulum yang selain
mengakomodir SN-Dikti dan KKNI Level 6.
Sistem pembelajaran yang dilakukan berlandaskan pada
perencanaan yang saling terintegrasi, ranah belajar dan hierarikinya.
Pembelajaran dilaksanakan memanfaatkan adanya VIRLENDA atau Virtual
Learning of Adi Buana dan menerapkan Problem Based Learning dan Case
Study. Pelaksanaan pembelajaran memgikuti mekanisme monitoring,

3
kajiaan, menyusun secara periodik jadwal perkuliahan, penyusunan materi
perkuliahan serta penilaian capaian pembelajaran.
3.2 Tracer Study
Program studi melakukan tracer study melalui
https://bk.unipasby.ac.id/?s=tracer+study. Tracer study disebarkan kepada
pengguna lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling melalui group
WhatssApp alumni dan diteruskan kepada masing-masing pimpinan
(stakeholder).

4. Profil Lulusan & Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


4.1 Profil Lulusan
Guru bimbingan dan konseling, sebagai lulusan yang memiliki
kemampuan kerja dalam bidang bimbingan dan konseling di sekolah
formal dengan menguasai konsep layanan bimbingan dan konseling
(Permendiknas No. 27 tahun 2009) yang meliputi; kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
4.2 Perumusan CPL (contoh)
No Aspek No. Aspek Capaian
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
9 S9 9
keahliannya secara mandiri
13 P 3 Mampu berpikir kritis tentang teori dan praksis bimbingan dan konseling
Mampu merancang program layanan Bimbingan dan Konseling yang
18 KK 2 sesuai dengan hasil need assesment dalam jenjang pendidikan formal dan
non formal
24 KU 2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur

4.3 Matrik Hubungan CPL dengan Profil Lulusan (contoh)


PL 1.1. Guru Bimbingan
No. Aspek Capaian
dan Konseling
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
9 Ö
keahliannya secara mandiri
Mampu berpikir kritis tentang teori dan praksis bimbingan dan
3 Ö
konseling
Mampu merancang program layanan Bimbingan dan Konseling
2 yang sesuai dengan hasil need assesment dalam jenjang pendidikan Ö
formal dan non formal
2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur Ö

5. Penentuan Bahan Kajian


5.1 Gambaran Body of Knowledge (BoK)
Bidang ilmu yang dikembangkan dalam Program Studi Bimbingan
dan Konseling dikembangkan dari bahan kajian yang terdiri dari;
Bimbingan dan Konseling, Landasan Pedagogis, Filosofis, dan Sosiologis,
Landasan Psikologis, serta Penelitian dan Manajemen.
5.2 Deskripsi Bahan Kajian
Bahan kajian bimbingan dan konseling ini berhubungan dengan
penguasaan konsep bimmbingan dan konseling, pola pikir terkait keilmuan
bimbingan dan konseling yang berdasarkan fenomena di lapangan yang
mendukung proses pembelajaran atau pemberian layanan bimbingan dan
konseling.

4
Bahan kajian landasan pedagogi, filosofis, dan sosiologis ini
berhubungan dengan pengkajian terkait penguasaan konsep dasar
pendidikan, hakekat sebagai manusia baik secara individu maupun secara
sosial.
Bahan kajian landasan psikologis ini berhubungan dengan landasan
teori psikologi yang bisa masuk dalam landasan teori dari layanan
bimbingan dan konseling yang mengarah kepada teori-teori konseling
beserta cara memandang individu.
Bahan kajian penelitian dan manajemen ini berhubungan dengan
konsep penelitian maupun pengaturan dan penyiapan administrasi dalam
pemberian layanan bimbingan dan konseling.

6. Pembentukan MK dan Penentuan Bobot SKS (contoh)


Bentuk Pembelajaran dan
Sub Bahan Kajian/ Materi Bobot
No Bahan Kajian Mata Kuliah Alokasi Waktu
Pembelajaran SKS
T P L
1 Bimbingan dan 1. Keterkaitan diri dan Bimbingan dan 3 SKS
Konseling lingkungan sosial, Konseling Pribadi
pengertian BK pribadi- Sosial
sosial, urgensi BK
pribadi-sosial dan
cakupan bidang BK
pribadi-sosial.
2. Tugas perkembangan
anak, remaja dan dewasa.
3. Komunikasi efektif
dengan konseli dan
keterampilan dasar
konseling yang
diperlukan.
4. Pola layanan 17+, BK
komprehensif (layanan
dasar, layanan responsif,
layanan perencanaan
individual, dukungan
sistem).
5. Progam BK, format RPL
(individu, kelompok, dan
klasikal)

7. Struktur Mata Kuliah dalam Kurikulum Program Studi


7.1 Matrik Kurikulum (contoh)
Kelompok Mata Kuliah Program Sarjana/ D4
Smt SKS Jml MK
MK Wajib MK Pilihan MKWN *)
MK1, Pendidikan
Pancasila, 2 SKS; MK2,
500437, Bimbingan
Bahasa Indonesia, 2 SKS;
III 18 6 dan Konseling
MK3, Pendidikan Agama,
Pribadi Sosial, 3 SKS
2 SKS; MK4,
Kewarganegaraan, 2 SKS

5
7.2 Peta Kurikulum berdasarkan CPL Prodi (contoh)
No. 6 13 23 25
Aspek Mata Kuliah S6 P3 KK7 KU2
No. Aspek 6 3 7 2
MK Inti Keilmuan Bimbingan dan
Konseling Ö Ö Ö Ö
Pribadi Sosial

8. Daftar Sebaran Mata Kuliah tiap Semester (contoh)


Semester III
Bobot SKS
No Kode MK Mata Kuliah (MK)
Teori Praktikum Praktek Jumlah
Bimbingan dan
1 500437 Konseling Pribadi 2 1 3
Sosial

9. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) (contoh)


Terlampir

10. Penilaian Pembelajaran


10.1Rubrik
Rubrik merupakan panduan atau pedoman penilaian yang
menggambarkan kriteria yang diinginkan dalam menilai atau memberi
tingkatan dari hasil kinerja belajar mahasiswa. Rubrik terdiri dari dimensi
atau aspek yang dinilai dan kriteria kemampuan hasil belajar mahasiswa
ataupun indikator capaian belajar mahasiswa. Tujuan penilaian
menggunakan rubrik; memperjelas dimensi atau aspek dan tingkatan
penilaian dari capaian pembelajaran mahasiswa; dapat menjadi pendorong
atau motivator bagi mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajarannya.
Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat
juga bersifat khusus atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu atau
suatu capaian pembelajaran tertentu.
10.2Portofolio Penilaian Hasil Belajar
Portofolio merupakan instrument/dokumen penilaian hasil belajar
yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan pencapaian CPL mahasiswa dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya mahasiswa dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik atau karya mahasiswa yang
menunjukan perkembangan kemampuannya untuk mencapai capaian
pembelajaran.

11. Implementasi Hak Belajar Mahasiswa Maks. 3 Semester


11.1Model Implementasi MBKM (contoh)
Mahasiswa menempuh mata kuliah di luar prodi di dalam
perguruan tinggi pada semester 4. Sedangkan bagi mahasiswa yang
menempuh mata kuliah (belajar) di luar prodi dan kegiatan yang lain

6
(magang, asistensi mengajar, serta kewirausahaan) dilaksanakan pada
semester 5, semester 6, semester 7.
11.2Mata Kuliah (MK) yang WAJIB ditempuh di Dalam PRODI sendiri
Bahan kajian bimbingan dan konseling ini berhubungan dengan
penguasaan konsep bimmbingan dan konseling, pola pikir terkait
keilmuan bimbingan dan konseling yang berdasarkan fenomena di
lapangan yang mendukung proses pembelajaran atau pemberian layanan
bimbingan dan konseling. Contohnya; mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Pribadi Sosial.
11.3Pembelajaran Mata Kuliah (MK) di Luar PRODI (dalam PT)
Bahan kajian bimbingan dan konseling ini berhubungan dengan
penguasaan konsep bimmbingan dan konseling, pola pikir terkait
keilmuan bimbingan dan konseling yang berdasarkan fenomena di
lapangan yang mendukung proses pembelajaran atau pemberian layanan
bimbingan dan konseling. Contohnya; mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Anak Berkebutuhan Khusus.
11.4Bentuk Kegiatan Pembelajaran di Luar Perguruan Tinggi
Mata kuliah yang diambil memiliki total bobot SKS yang sama,
disarankan melalui mata kuliah yang disepakati oleh asosiasi/ himpunan
PRODI sejenis (PRODI Sama di Luar PT). Mata kuliah yang diambil
memiliki total bobot SKS yang sama, memiliki kesesuaian CPL dan
kompetensi tambahan yang relevan (PRODI beda di Luar PT).
11.5Penjaminan Mutu Pelaksanaan MBKM
Agar pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
(MBKM), program “hak belajar tiga semester di luar program studi” dapat
berjalan dengan mutu yang terjamin, maka perlu ditetapkan beberapa
mutu, antara lain; mutu kompetensi peserta, mutu pelaksanaan, mutu
proses pembimbingan internal dan ekternal, mutu sarana dan pasarana
untuk pelaksanaan, mutu pelaporan dan presentasi hasil, mutu penilaian.

12. Pengelolaan & Mekanisme Pelaksanaan Kurikulum


Penetapan standar penilaian pengelolaan & mekanisme pelaksanaan
kurikulum dengan cara melakukan pengendalian melalui; membandingkan
antara pelaksanaan dengan penetapan, dan menampung masukan dari
pengguna dengan cara pemutkahiran kurikulum; menambah mata kuliah yang
dibutuhkan oleh pengguna pasar; penambahan mata kuliah berbasis
kebutuhan di lapangan.

13. Penutup
Adapun dokumen kurikulum yang sudah disusun oleh Prodi
Bimbingan dan Konseling ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang
mampu bersaing di era global. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi
bangsa dan negara pada umumnya, serta bagi lingkungan sekitar mahasiswa
itu sendiri pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai