6
B. Landasan Penyusunan Kurikulum
Penyusunan kurikulum harus dilandasi fondasi yang kuat, baik secara filosofis,
sosiologis, psikologis, historis, dan yuridis. Definisi setiap landasan penyusunan kurikulum
diuraikan sebagai berikut (Kemdikbud, 2020).
2. Landasan sosiologis; kurikulum UNM dibangun dan dikembangkan dengan merujuk pada
asas dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum menjalankan peran sebagai instrumen
pewarisan kebudayaan dari dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mahasiswa sebagai
subjek didik diharapkan memiliki tiga elemen dasar pemahaman budaya, yakni (1)
minimisasi budaya (cultural minimization) yang ditunjukkan pada kemampuan kontrol diri
dan menyesuaikan dengan standar; (2) adaptasi budaya (cultural adaptation) yang
ditunjukkan pada kemampuan melakukan penyesuaian pada pergaulan global; dan (3)
integrasi budaya (cultural integration) melalui penyesuaian budaya untuk mencapai
keserasian fungsi dalam kehidupan (Caliguri dalam Kemdikbud, 2020).
7
4. Landasan historis; kurikulum harus dapat mentransformasikan nilai sejarah bangsa
untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat belajar sesuai tantangan kehidupan
masa kini dan masa depan, memanfaatkan pengetahuan masa lalu untuk mengatasi
permasalahan masa kini dan memprediksi tantangan masa depan.
5. Landasan yuridis; landasan hukum yang menjadi dasar atau rujukan pada tahapan
perancangan, pengembangan, pelaksanaan, evaluasi, dan sistem penjaminan mutu
perguruan tinggi yang menjamin pelaksanaan kurikulum mencapai tujuannya.
Berikut adalah beberapa landasan hukum yang perlu dirujuk dalam penyusunan
dan pelaksanaan kurikulum:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi;
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan MutuPendidikan Tinggi;
f. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 59 tahun 2018
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan Tata Cara
Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi;
g. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 123 Tahun
2019 tentang Magang dan Pengakuan Satuan Kredit Semester Magang Industri
untuk Program Sarjana dan Sarjana Terapan.
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2020tentang
Pendirian Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian,
Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun2020, tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
l. Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar
Nasional Pendidikan Guru.
m. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Statuta Universitas Negeri Makassar.
n. Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Nomor 15 Tahun 2019 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Negeri Makassar.
8
o. Peraturan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor 501/UN36/HK/2020 tentang
Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Program Sarjana dan Sarjana Terapan
Universitas Negeri Makassar.
Berikut adalah pengertian yang digunakan dalam panduan ini yang didasarkan pada
batasan Kemdikbud (Kemdikbud, 2020).
1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi (Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
2) Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,
dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap program studi
yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan
keterampilan (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 35 ayat 2).
4) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
5) Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi dan/atau pendidikan vokasi.
6) Profil lulusan adalah penciri atau peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang
keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya.
7) Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja
(Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia).
8) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dinyatakan dalam rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) (Permendikbud No.
3 tahun 2020 Pasal 5 ayat 1.
9) Bahan kajian (subject matters) berisi pengetahuan dari disiplin ilmu tertentu atau
pengetahuan yang dipelajari oleh mahasiswa dan dapat didemonstrasikan oleh
mahasiswa.
10) Materi pembelajaran adalah pengetahuan (fakta, konsep, prinsip-prinsip, teori, dan
definisi), keterampilan, dan proses (membaca, menulis berhitung, menari, berpikir
kritis, berkomunikasi, dan lain- lain), dan nilai-nilai.
9
11) Mata kuliah adalah satuan pelajaran yang diajarkan dan dipelajari oleh mahasiswa di
tingkat perguruan tinggi yang disusun berdasarkan CPL, berisi materi pembelajaran,
bentuk dan metoda pembelajaran, dan penilaian, serta memiliki bobot minimal satu
satuan kredit semester (SKS).
12) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah adalah rencana proses
pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna
memenuhi capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah.
Rencana pembelajaran semester atau istilah lain ditetapkan dan dikembangkan oleh
dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.
13) Standar penilaian pembelajaran adalah kriteria minimal tentang penilaian proses dan
hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
14) Pengalaman belajar (learning experience) adalah aktivitas belajar mahasiswa melalui
interaksi dengan kondisi eksternal di lingkungan pembelajarannya. Aktivitas belajar
yang mentransformasi materi pembelajaran menjadi pengetahuan bermakna yang
dapat digunakan untuk melakukan hal-hal baru dan memberikan kemaslahatan.
15) Bentuk pembelajaran adalah aktivitas pembelajaran berupa kuliah, responsi dan tutorial,
seminar, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, praktik kerja,
penelitian, perancangan, atau pengembangan, pelatihan militer, pertukaran pelajar,
magang, wirausaha, dan/atau bentuk lain pengabdian kepada masyarakat
(Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 14 Ayat 5).
16) Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan untuk merealisasikan
strategi pembelajaran dengan menggunakan seoptimal mungkin sumber-sumber
daya pembelajaran termasuk media pembelajaran (a way in achieving something).
17) Penilaian adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan,dan mempersiapkan data
untuk mengevaluasi tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan tujuan
kurikulum. Penilaian wajib mengandung muatan motivasi, menumbuhkan rasa
percaya diri untuk berkontribusi dengan pilihan jalan hidup sebagai pembelajar
sepanjang hayat.
18) Evaluasi pembelajaran adalah proses menginterpretasi data dan bukti-bukti yang
terakumulasi selama proses penilaian.
19) Evaluasi program kurikulum adalah serangkaian proses pengumpulan data dan
informasi yang dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai dasar untuk perbaikan
kinerja kurikulum yang lebih optimal dan efektif (evaluasi formatif) atau digunakan
sebagai dasar untuk menyimpulkan dan pengambilan keputusan (evaluasi
sumatif).
20) Kriteria penilaian (assessment criteria) adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran
atau acuan ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-
indikator yang telah ditetapkan. Kriteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai
agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kriteria penilaian dapat berupa kuantitatif
ataupun kualitatif.
10
21) Indikator penilaian adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi
pencapaian hasil belajar atau kinerja hasil belajarmahasiswa yang disertai bukti-
bukti.
22) Literasi data adalah pemahaman untuk membaca, menganalisis, menggunakan data
dan informasi (big data) di dunia digital.
23) Literasi teknologi adalah pemahaman cara kerja mesin, dan aplikasi teknologi (coding,
artificial intelligence, dan engineering principle).
24) Literasi manusia adalah pemahaman tentang humanities, komunikasi, dan desain.
25) Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) MBKM adalah kegiatan pembelajaran di luar
program studi yang dapat diikuti oleh mahasiswa selama maksimal tiga semester,
baik di dalam maupun di luar perguruan tingginya yang terdiri atas 8 (delapan)
bentuk, di antaranya pertukaran mahasiswa, magang/praktik kerja, asistensi
mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan
wirausaha, studi/proyek independen, membangun desa/kuliah kerja nyata
tematik.
11
5. Praktis
Kurikulum dapat dilaksanakan dengan mudah sesuai sumber daya yang tersedia
dan sesuai dengan kondisi yang ada di program studi.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum mengacu pada tiga tahapan yang saling
berinteraksi seperti uraiaan berikut (Kemdikbud, 2020).
a. Outcome Based Curriculum (OBC); pengembangan kurikulum dengan pendekatan OBE
didasarkan pada profil dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan diturunkan
menjadi bahan kajian (body of knowledge). Bahan kajian diturunkan ke sejumlah
mata kuliah beserta bobot SKS. Dari sejumlah mata kuliah yang telah dibentuk,
dibuat dalam bentuk peta kurikulum. Setiap mata kuliah dikembangkan perangkat
perkuliahan, meliputi RPS, bahan ajar, dan instrument penilaian.
12
b. Outcome Based Learning and Teaching (OBLT); bagian kedua dari pengembangan
kurikulum adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pengajaran yang melibatkan
interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar. Dalam proses ini, ketepatan
pemilihan bentuk dan metode pembelajaran y a n g mengacu kepada kesesuaian
CPL, termasuk bentuk kegiatan pembelajaran pada program Merdeka Belajar Kampus
berkelanjutan pada program studi.
13
c. Merdeka.
Outcome Based Assessment and Evaluation (OBAE); penilaian dan evaluasi dilakukan
untuk untuk menilai pencapaian CPL. Hasil yang diperoleh dari penilaian dan evaluasi
digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan perbaikan berkelanj
Program studi mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) sesuai dengan jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar evaluasi
jenjang enam diatur dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti). Standar
Kompetensi Lulusan dirumuskan sebagai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), meliputi
sikap dan keterampilan umum, pengetahuan dan keterampilan khusus. Tahapan
penyusunan dokumen kurikulum di bagi ke dalam 3 tahapan, yaitu: perancangan
kurikulum, perancangan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
15
Berikut uraian tahapan penyusunan dokumen kurikulum berdasarkan tahapan pada
Gambar 2.
Contoh:
Profil Lulusan
Adapun profesi atau bidang keahlian yang dapat diisi oleh lulusan S-1
Pendidikan Antropologi adalah sebagai berikut.
Guru bidang studi antropologi
Peneliti bidang sosial budaya
Konsultan sosial dan budaya
Jurnalis
16
Gambar 3. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi
(Kemdikbud, 2020)
17
• Apakah CPL yang telah dirumuskan sudah berdasarkan SN-Dikti,
khususnya bagian sikap dan keterampilan umum?
• Apakah CPL yang telah dirumuskan sudah berdasarkan levelKKNI,
khususnya bagian keterampilan khusus dan pengetahuan?
• Apakah CPL yang telah dirumuskan mengandung visi misi perguruan
tinggi, fakultas, dan program studi?
• Apakah CPL dirumuskan berdasarkan profil lulusan?
• Apakah profil lulusan sudah sesuai dengan kebutuhan bidang kerja atau
pemangku kepentingan?
• Apakah CPL dapat dicapai dan diukur dalam pembelajaran mahasiswa?,
bagaimana mencapai dan mengukurnya?
• Apakah CPL dapat ditinjau dan dievaluasi secara berkala?
• Bagaimana CPL dapat diterjemahkan ke dalam ‘kemampuan nyatalulusan
yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yangdapat diukur
dan dicapai dalam mata kuliah?
18
4) Pembentukan Mata Kuliah
Tahap pembentukan mata kuliah dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, memilih
beberapa butir CPL yang sesuai sebagai dasar pembentukan mata kuliah,
diupayakan bahwa setiap mata kuliah mengandung unsur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Secara simultan dilakukan pemilahan bahan kajian
yang terdapat dalam beberapa butir CPL tersebut, yang kemudian dijabarkan
dalam materi pembelajaranpada mata kuliah tersebut seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.
19
4 sarjana dan menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan
sarjana dan keterampilan tertentu secara umum dan
terapan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan dan keterampilan tersebut secara
mendalam;
5 profesi menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan
keterampilan tertentu;
6 magister, menguasai teori dan teori aplikasi bidang
magister pengetahuan tertentu;
terapan, dan
spesialis
7 doktor, doktor menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan
terapan, dan sub danketerampilan tertentu.
spesialis
20
Tabel 3. Matriks Kaitan antara CPL dengan Bahan Kajian (Kemdikbud, 2020)
21
Matriks pada Tabel 4 terdiri atas bagian kolom yang berisi mata kuliahyang
sudah ada (mata kuliah yang sedang berjalan) dan bagian baris berisi CPL prodi
(terdiri atas sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, dan
pengetahuan) yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Evaluasi terhadap mata
kuliah yang ada dilakukan dengan melihat kesesuainnya dengan butir-butir CPL
tersebut. Butir CPL yang sesuai dengan mata kuliah tertentu diberi tanda.
Matriks pada Tabel 4 dapat menguraikan hal-hal berikut.
• Mata kuliah yang secara tepat sesuai dengan beberapa butir CPL yang
ditetapkan dapat diberi tanda pada kotak dan mata kuliahtersebut dapat
ditetapkan sebagai bagian dari kurikulum baru. Pemberian tanda berarti
menyatakan ada bahan kajian yang dipelajari atau harus dikuasai untuk
memberikan kemampuanpada mahasiswa sesuai butir CPL tersebut.
• Bila terdapat mata kuliah yang tidak terkait atau tidak berkontribusi
pada pemenuhan CPL, maka mata kuliah tersebut dapat dihapuskan
atau diintegrasikan dengan mata kuliah lain. Sebaliknya, bila ada
beberapa butir dari CPL belum terkait pada mata kuliah yang ada, maka
dapat diusulkan mata kuliah baru.
22
Cara pembentukan mata kuliah baru seperti disajikan pada Tabel 5 sebagai
berikut:
1) Pilih beberapa butir CPL yang terdiri dari sikap, pengetahuan, keterampilan
(umum atau/dan khusus), beri tanda pada sel tabel, sebagai dasar
pembentukan mata kuliah;
2) Bahan kajian yang dikandung oleh CPL yang dibebankan pada mata kuliah
tersebut, selanjutnya dijabarkan sebagai materi pembelajaran dengan
keluasan dan kedalaman sesuai dengan kebutuhan jenjang program studi
(lihat Standar Isi SN-Dikti pasal 9 ayat 2 atau lihat pada Tabel-2);
3) Pastikan bahwa setiap butir CPL Prodi telah habis dibebankan pada seluruh
mata kuliah, pada kolom paling kanan (Jmlh) dapat diketahui
jumlah/distribusi butir CPL pada masing-masing mata kuliah;
4) Sedangkan pada dua baris terakhir dapat digunakan untuk mengestimasi
waktu yang diperlukan untuk mencapai CPL yang dibebankan pada mata
kuliah tersebut, kemudian dikonversi dalam besaran sks (1 SKS = 170 menit).
23
3) Beban belajar mahasiswa secara normal antara 8–10 jam per hariper minggu yang
setara dengan beban 17-21 sks per semester.
4) Proses penyusunannya melibatkan seluruh dosen program studidan selanjutnya
ditetapkan oleh program studi.
24
Gambar 6. Contoh Matriks Organisasi Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum
25
PROGRAM MB-KM
VIII
8
VII
20 S3,5,6 S6,9 U2,5 U2,5
MK MB - KM...
VI
20 MK MB - KM B
V
20 MK MB - KM A
IV
20
III
20
II
18
I
26
Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis, dan
terstruktur yang ditunjukkan pada Gambar 13, bertujuan agar terstruktur, efisien, dan
efektif dalam pelaksanaan pembelajaran, serta dapat menjamin tercapainya CPL.
Tahapan perancangan pembelajaran tersebut setidaknya dilakukan dalam tahapan
sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada mata kuliah.
b. Merumuskan CPMK yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan CPL
yang dibebankan pada MK tersebut.
c. Merumuskan sub-CPMK yang merupakan kemampuan akhir yang di- rencanakan
pada tiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan berdasarkan CPMK.
d. Melakukan analisis pembelajaran untuk memberikan gambaran pada mahasiswa
tahapan belajar yang akan dijalani.
e. Melakukan analisis kebutuhan belajar untuk mengetahui kebutuhan ke- luasan
dan kedalaman materi pembelajaran, serta perangkat pembelajaran yang
diperlukan.
f. Menentukan indikator pencapaian Sub-CPMK sebagai kemampuan akhir yang
direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi CPL.
g. Menetapkan kriteria penilaian dan mengembangkan instrumen penilaian
pembelajaran berdasarkan indikator pencapaian Sub-CPMK.
h. Memilih dan mengembangkan bentuk pembelajaran, metode pembelajaran, dan
penugasan mahasiswa sebagai pengalaman belajar.
i. Mengembangkan materi pembelajaran dalam bentuk bahan ajar dan sumber-
sumber belajar yang sesuai.
j. Mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran
terdiri dari pertama, evaluasi formatif yang bertujuan untuk melakukan
perbaikan dalam proses pembelajaran. Kedua, evaluasi sumatif yang bertujuan
untuk memutuskan hasil capaian pembelajaran mahasiswa.
Dalam pelaksanaan kebijakan MBKM, rumusan CPL untuk suatu program studi harus
dapat dicapai seperti yang sudah ditetapkan. Namun demikian, untuk menambah
kualitas dan memfasilitasi passion mahasiswa dapat ditambahkan beberapa
kompetensi sesuai dengan pilihan kegiatan mahasiswanya.
27
dapat didemonstrasikan oleh mahasiswa pada tiap tahapan belajar dan secara
kumulatif menggambarkan pencapaian CPL yang dibebankan pada mata
kuliah. Penjabaran CPL yang dibebankan pada mata kuliah menjadi CPMK, lalu
dijabarkan kembali menjadi Sub-CPMK harus bersifat selaras (constructive
alignment). Secara visual penjelasan di atas dapat dilihat pada Gambar 9.
28
Saat menyusun CPMK dan Sub-CPMK yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan kata kerja tindakan (action verb) karena hal tersebut berkaitandengan
level kualifikasi lulusan, pengukuran dan pencapaian CPL. Kata kerja tindakan dalam
merumuskan CPMK dan Sub-CPMK dapat menggunakan kata kerja kemampuan
(capability verb) yang disampaikan oleh Gagne (1998), yakni terdiri dari
keterampilan intelektual (intelectual skill), strategi kognitif (cognitive strategies),
informasi verbal (verbal information), keterampilan motorik (motor skill), dan sikap
(attitude). Kata kerja tindakan juga dapat menggunakan rumusan kawasan kognitif
menurut Bloom dan Anderson terdiri dari kemampuan: mengingat, mengerti,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Anderson& Krathwohl,
2001). Kawasan afektif menurut Krathwohl, Bloom dan Masia (1964), terdiri dari
kemampuan: penerimaan, pemberian respon, pemberian nilai, pengorganisasian
dan karakterisasi. Kawasan psikomotor menurut Dave (1967), terdiri dari
kemampuan: menirukan gerak, memanipulasi gerak, presisi, artikulasi dan
naturalisasi. Mengutip tabel yang dirancang oleh Anderson & Krathwohl untuk
merumuskan tujuan pem- belajaran atau CPMK/Sub-CPMK mata kuliah terkait
dengan dimensi pengetahuan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Contoh Tabel
Gambar 10. Contoh Tabel Perumusan CPMK dan Sub-CPMK (Anderson &
Krathwohl dalam Kemdikbud, 2020)
29
Tabel 7 adalah contoh CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPL yang
dibebankan pada MKMetodologi Penelitian.
Tabel 7. CPMK yang Dirumuskan Berdasarkan CPL pada Tabel 6 (Kemdikbud, 2020)
Kode Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK1 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri (CPL-1).
CPMK2 Menguasai konsep teoritis IPTEKS, serta memformulasi
penyelesaianmasalah prosedural di teknik (CPL-2).
Catatan:
• Setiap CPMK ditandai dengan kode CPMK1, CPMK2, CPMK3,….dst.
• Kode dalam kurung menunjukan bahwa CPMK tersebut mengandung unsur-
unsur CPL yangdibebankan pada MK sesuai kode yang ada pada Tabel 6
No Pertanyaan Tanggapan
1. Apakah kalimat rumusan Kalimat rumusan CPMK dan CPL akan
CPMK sama dengan CPL? sama apabila semua kemampuan yang
adapada CPL tersebut dapat dicapai
dalam pembelajaran mata kuliah terkait.
Kalimat rumusan CPMK berbeda dengan
CPL apabila hanya beberapa kemampuan
sajayang dapat dicapai dalam mata kuliah
terkait.
2. Berapakah jumlah butir Jumlah butir CPMK mata kuliah dapat
rumusan CPMK dalam berjumlah sesuai kebutuhan, asalkan dapat
sebuahmata kuliah? menggambarkan CPL yang dibebankan
padamata kuliah terkait secara utuh.
3. Apakah yang menjadi Rumusan CPMK mengandung
pegangan dalam kemampuan pengetahuan,
merumuskanCPMK? keterampilan, dan sikap
yang dapat diamati, diukur, dan dapat
didemonstrasikan pada akhir proses belajar.
Rumusan CPMK secara akumulatif
menggambarkan pencapaian CPL yang
30
No Pertanyaan Tanggapan
dibebankan pada mata kuliah terkait.
2. Merumuskan Sub-CPMK
Sub-CPMK merupakan rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada
tiap tahap pembelajaran yang bersifat spesifik dan dapat diukur serta
didemonstrasikan pada akhir proses pembelajaran. Sub-CPMK dirumuskan
dari rumusan CPMK yang diharapkan secara akumulatif berkontribusi
terhadap pencapaian CPL. Rumusan Sub-CPMK yang baik memiliki sifat SMART:
• Specific: rumusan harus jelas, menggunakan istilah yang spesifik
menggambarkan kemampuan: sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diinginkan, menggunakan kata kerja tindakan nyata (concrete verbs);
• Measurable: rumusan harus mempunyai target hasil belajar mahasiswayang dapat
diukur, sehingga dapat ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh
mahasiswa;
• Achievable: rumusan menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh
mahasiswa;
• Realistic: rumusan menyatakan kemampuan yang realistis untuk dapat dicapai
oleh mahasiswa;
• Time-bound: rumusan menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh
mahasiswa dalam waktu cukup dan wajar sesuai bobot SKS nya.
31
Tabel 9. Sub-CPMK yang Dirumuskan Berdasarkan CPMK pada Tabel-7
(Kemdikbud, 2020)
32
• Struktur hirarki, untuk belajar kemampuan A, harus terlebih dahulu belajar
kemampuan B, digambarkan dengan dua kotak masing- masing berisi
kemampuan A dan kemampuan B, dan kedua kotak tersebut dihubungkan
dengan anak panah vertikal menuju ke atas.
• Struktur prosedural, untuk belajar kemampuan A, sebaiknya terlebih dahulu
belajar kemampuan B, digambarkan dengan dua kotak masing masing berisi
kemampuan A dan kemampuan B, dan kedua kotak tersebut dihubungkan
dengan anak panah horizontal. Prinsipnya bahwa belajar dimulai dari materi
pembelajaran yang mudah kemudianmeningkat ke materi pembelajaran yang
lebih sulit.
• Struktur pengelompokan, struktur ini menggambarkan beberapa ke-
mampuan yang dipelajari dengan tidak saling tergantung dalam satu
rumpun kemampuan. Dua atau lebih kotak yang berisi kemampuan
dihubungkan dengan garis tanpa anak panah.
• Struktur kombinasi, adalah struktur kombinasi dari dua atau tiga struktur
hirarki, prosedur dan pengelompokan.
Berdasarkan Sub-CPMK mata kuliah Metodologi Penelitian yang tersaji pada
Tabel 9, dilakukan analisis pembelajaran untuk menggambarkan tahapan belajar
mahasiswa pada mata kuliah tersebut. Salah satu bentuk analisis pembelajaran
digambarkan pada diagram alir pada Gambar 16.
33
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis pembelajaran
sebagai berikut.
• Diagram analisis pembelajaran terdiri atas tiga bagian: bagian pertama (kotak
paling atas) adalah rumusan CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPL Prodi
yang dibebankan pada MK, bagian kedua (kotak tengah) adalah kumpulan
beberapa Sub-CPMK, dan bagian ketiga (kotak paling bawah) adalah
kemampuan awal (jika ada) yang diperlukan sebelum mahasiswa mengikuti
mata kuliah tersebut.
• Analisis pembelajaran dilakukan oleh dosen perancang pembelajarandimulai
dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah, merumuskan CPMK sebagai
jabaran dari CPL tersebut, dan merumuskan Sub-CPMK sebagai jabaran CPMK.
• Dalam pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa memulai belajar dari tahapan
belajar awal pada Sub-CPMK1, sub-CPMK2,
• Sub-CPMK8 yang secara kumulatif menggambarkan pencapaian CPMK dan
CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut (Dick, Carey, & Carey, 2014).
Tabel 10. Pertanyaan dan Tanggapan yang Sering Muncul terkait Analisis
Pembelajaran (Kemdikbud, 2020)
No Pertanyaan Tanggapan
34
No Pertanyaan Tanggapan
pembelajaran, pembelajaran untuk mencapai CPL yang
selainseperti dibebankan pada mata kuliah terkait.
Gambar 16?
2) Unsur-Unsur RPS
RPS atau istilah lain menurut SN-Dikti Pasal 12, paling sedikit memuat:
a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, SKS, nama
dosen pengampu;
b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaranuntuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e) metode pembelajaran;
f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas
yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i) daftar referensi yang digunakan.
35
3) Isi Bagian-Bagian Dari RPS
a) Nama Program Studi
Sesuai dengan yang tercantum dalam izin pembukaan/pendirian/
operasional/akreditasi program studi yang dikeluarkan oleh Kementerian.
b) Nama dan Kode, Semester, SKS Mata Kuliah/Modul
Harus sesuai dengan rancangan kurikulum yang ditetapkan.
c) Nama dosen pengampu
Dapat diisi lebih dari satu orang bila pembelajaran dilakukan oleh suatu tim
pengampu (team teaching), atau kelas paralel.
d) CPL yang Dibebankan pada Mata Kuliah dan Dirumuskan dalamCPMK
CPL yang tertulis dalam RPS merupakan sejumlah capaian pem- belajaran
lulusan yang dibebankan pada mata kuliah terkait, terdiri atas sikap,
keterampilan umum, keterampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan
capaian pembelajaran lulusan yang telah di rumuskan dalam dokumen
kurikulum dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah sehingga CPL
yang dibebankan kepada suatu mata kuliah merupakan bagian dari usaha
untuk memberi kemampuan yang mengarah pada pemenuhan CPL
program studi. Beberapa butir CPL yang dibebankan pada MK dapat
reformulasi kembali dengan makna yang sama dan lebih spesifik terhadap MK
dapat dinyatakan sebagai capaian pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Rumusan
CPMK merupakan jabaran CPL yang dibebankan pada mata kuliah terkait.
Program MBKM yang dilaksanakan juga ditujukan untuk pencapaian CPL dan
berpotensi diperolehnya kompetensi tambahan yang selaras dengan CPL
e) Kemampuan Akhir yang Direncanakan di Setiap TahapanPembelajaran (Sub-CPMK)
Merupakan kemampuan tiap tahap pembelajaran (Sub-CPMK atau istilah
lainnya yang setara) dijabarkan dari capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK
atau istilah lainnya yang setara).
f) Bahan Kajian atau Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan rincian dari sebuah bahan kajian atau
beberapa bahan kajian yang dimiliki oleh mata kuliah terkait. Bahan kajian
dapat berasal dari berbagai cabang/ ranting/bagian dari bidang keilmuan
atau bidang keahlian yang dikembangkan oleh program studi. Materi
pembelajaran dapat disajikan dalam bentuk buku ajar, modul ajar, diktat,
petunjuk praktikum, modul tutorial, buku referensi, monograf, podcast,
video, dan bentuk-bentuk sumber belajar lain yang setara.
Materi pembelajaran yang disusun berdasarkan satu bahan kajian dari satu
bidang keilmuan/keahlian maka materi pembelajaran lebih fokus pada
pendalaman bidang keilmuan tersebut. Sedangkan materi pembelajaran yang
disusun dari beberapa bahan kajian daribeberapa bidang keilmuan/keahlian
dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara terintegrasi
keterkaitan beberapa bidangkeilmuan atau bidang keahlian tersebut.
Materi pembelajaran dirancang dan disusun dengan memperhatikan keluasan
dan kedalaman yang diatur oleh standar isi pada SN-Dikti (disajikan pada Tabel
36
2). Materi pembelajaran sedianya oleh dosen atau tim dosen selalu
diperbaharui sesuai dengan perkembangan IPTEKS.
g) Bentuk Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Pemilihan bentuk dan metode pembelajaran didasarkan pada ke- niscayaan
bahwa kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu tahap
pembelajaran sesuai dengan CPL. Bentuk pembelajaran berupa: kuliah,
responsi, tutorial, seminar atau yang setara, praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian/riset, membangun masyarakat/KKN
tematik pertukaran mahasiswa, magang/praktek kerja, asistensi mengajar,
Proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, dan/atau
bentuk pembelajaran lain yang setara. Sedangkan metode pembelajaran
berupa: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif
memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Metode
pembelajaran diharapkan menggunakan metode kasus (Case Method) dan
Project Based Learning. Berikut penjelasan Case Method) dan Project Based
Learning.
Pemecahan Kasus (Case Method)
• mahasiswa berperan sebagai “protagonis” yang berusaha untuk
memecahkan sebuah kasus;
• mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun
rekomendasi solusi, dibantu dengan diskusi kelompok untuk menguji dan
mengembangkan rancangan solusi; dan
• kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari percakapan dilakukan
oleh mahasiswa. Dosen hanya memfasilitasi dengan cara mengarahkan
diskusi, memberikan pertanyaan, dan observasi.
Team-Based Project
• kelas dibagi menjadi kelompok (>1 mahasiswa) untuk mengerjakan tugas
bersama selama jangka waktu yang lama;
• kelompok diberikan masalah asli atau pertanyaan kompleks, lalu
diberikan ruang untuk buat rencana kerja dan model kolaborasi; dan
• Setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya akhir yang ditampilkan
ke dosen, kelas, atau penonton lainnya yang dapat memberikan umpan
balik yang konstruktif;
Pada bentuk pembelajaran terikat ketentuan estimasi waktu belajar
mahasiswa yang kemudian dinyatakan dengan bobot sks. Satu sks setara
dengan waktu belajar 170 menit. Berikut adalahtabel bentuk pembelajaran
dan estimasi waktu belajar sesuai dengan pasal 19 SN-Dikti.
37
h) Perhitungan SKS dan Ekuivalensinya
Berdasarkan Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 pengertian SKS adalah
takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu
per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk
pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa
dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 11 skema berikut.
38
mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan
pembelajaran. Proses ini termasuk di dalamnya kegiatan penilaian proses
dan penilaian hasil belajar mahasiswa.
j) Kriteria, Indikator, dan Bobot Penilaian
Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan
transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar
keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan
indikator merupakan unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja
mahasiswa. Bobot penilaian merupakan ukuran dalam persen (%) yang
menunjukkan persentase penilaian keberhasilan satu tahap belajar terhadap
nilai keberhasilan keseluruhan dalam mata kuliah.
k) Daftar referensi
Berisi buku atau bentuk lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran mata kuliah.
l) Format Rencana Pembelajaran Semester
Format RPS dapat berbentuk beraneka ragam sesuai dengan apayang
ditetapkan oleh program studi atau perguruan tinggi masing- masing. Format
RPS harus memenuhi unsur-unsur minimal seperti yang ditetapkan oleh pasal
12, ayat (3) SN-Dikti.
4) Proses Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Karakteristik proses pembelajaran bersifat
interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif,
dan berpusat pada mahasiswa (SN-Dikti Pasal 11). Berpusat pada mahasiswa
yang dimaksud adalah bahwa ca-paian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian
dalam mencari dan menemukan pengetahuan. Karakteristik proses pembelajaran
tersebut di atas memiliki arti masing-masing adalah sebagai berikut:
• Interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
• Holistik menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong ter-
bentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan meng- internalisasi
keunggulan dan kearifan lokal maupun nasiona
• Integratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan
antardisiplin dan multidisiplin.
39
• Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melaluiproses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
• Kontekstual menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan ke- mampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
• Tematik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melaluiproses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi
dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
• Efektif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil
guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik danbenar dalam
kurun waktu yang optimum.
• Kolaboratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu
pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Karakteristik pembelajaran di atas secara ringkas diilustrasikan melalui Gambar
17.
Gambar 12. Prinsip dan Karakteristik Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa (Kemdikbud,
2020)
C. Penilaian Pembelajaran
40
penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan
penilaian, dan kelulusan mahasiswa.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian proses dapat berupa rubrik dan
untuk penilaian hasil dapat berupa portofolio atau karya desain. Penilaian
seyogyanya harus mampu menjangkau indikator-indikator penting terkait dengan
kejujuran, disiplin, komunikasi, ketegasan (decisiveness) dan percaya diri (confidence)
yang harus dimiliki oleh mahasiswa.
1. Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian sesuai dengan SN-Dikti secara garis besar dapatdilihat pada Tabel
12.
Tabel 12. Prinsip Penilaian (Kemdikbud, 2020)
41
tes lisan, dan angket karya desainuntuk
Pengetahuan
penilaian hasil
Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan
instrumen penilaian yang digunakan.
42
Aspek/ Skala Penilaian
Dimensi
SangatKurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
yang
Dinilai (Skor < 20) (21-40) (41-60) (61-80) (Skor ≥ 81)
terorganisasi
Terorganisa
Tidak ada Cukup fokus, Presentasi dengan
si dengan
organisasi yang namun mempunyai menyajikan
baik dan
jelas. Fakta bukti kurang fokus dan fakta
menyajikan
tidak mencukupi menyajikan yang
fakta yang
Organisasi digunakan untuk beberapa didukung
meyakinkan
untuk digunakan bukti yang oleh contoh
untuk
mendukun dalam menarik mendukung yang
mendukung
pernyataan. kesimpulan. kesimpulan. telah dianalisis
kesimpulan
sesuai konsep.
Isi secara
umum
akurat,
tetapi tidak
lengkap.
Isi akurat
Para
dan
Isinya tidak pendengar
Isinya kurang lengkap. Isi mampu
akurat atau bisa
akurat, karena Para menggugah
terlalu umum. mempelajari
tidak ada data pendengar pendengar
Pendengar beberapa
Isi faktual, tidak menambah untuk
tidak fakta yang
menambah wawasan mengambang
belajar apapun tersirat,
pemahaman baru kan
atau kadang tetapi
pendengar tentang pikiran.
menyesatkan. mereka tidak
topik
menambah
tersebut.
wawasan
baru
tentang
topik
tersebut.
Pembicara Secara Pembicara
cemas dan umum tenang dan
tidak nyaman, pembicara menggunaka
dan membaca tenang, n
berbagai Berpatokan tetapi intonasi Berbicara
catatan pada catatan, dengan yang tepat, dengan
daripada tidak ada nada yang berbicara semangat,
Gaya berbicara. ide yang datar dan tanpa menularkan
Presentasi Pendengar dikembangkan cukup sering bergantung semangat dan
sering di luar catatan, bergantung pada antusiasme
diabaikan. suara pada catatan, dan pada
Tidak terjadi monoton. catatan. berinteraksi pendengar.
kontak Kadang- secara
mata karena kadang intensif
pembicara kontak mata dengan
lebih dengan pendengar.
43
banyak pendengar Pembicara
melihat diabaikan. selalu
ke papan tulis kontak
atau layar. mata
dengan
pendengar.
(3) penilaian. Contoh rubrik analitik dapat dilihat pada Tabel 15.
(4) Rubrik skala persepsi adalah pedoman penilaian yang memiliki tingkatan
kriteria penilaian yang tidak dideskripsikan, namun tetap diberikan skala
penilaian atau skor penilaian.
Contoh rubrik skala persepsi dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 15. Contoh Bentuk Rubrik Analitik untuk Penilaian Presentasi Makalah
(Kemdikbud, 2020)
44
Tabel 16. Contoh Bentuk Rubrik Skala Persepsi untuk Penilaian Presentasi
Lisan (Kemdikbud, 2020)
Sangat Sangat
Aspek/Dimensi yang Kurang Cukup Baik
Kurang Baik
Dinilai
<20 (21-40) (41-60) (61-80) ≥ 80
Kemampuan Komunikasi
Penguasaan Materi
Kemampuan Menghadapi
Pertanyaan
Penggunaan Alat Peraga
Presentasi
Ketepatan Menyelesaikan
Masalah
2) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan per- kembangan
capaian belajar mahasiswa dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya mahasiswa dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik atau karya mahasiswa yang menunjukkan perkembangan
kemampuannya untuk mencapai capaian pembelajaran. Macam penilaian
portofolio yang disajikan dalam buku iniadalah sebagai berikut:
(1) Portofolio perkembangan, berisi koleksi hasil-hasil karya mahasiswa
yang menunjukkan kemajuan pencapaian kemampuannya sesuai dengan
tahapan belajar yang telahdijalani.
(2) Portofolio pamer (showcase) berisi hasil-hasil karya mahasiswa yang
menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya.
(3) Portofolio komprehensif, berisi hasil-hasil karya mahasiswa secara
keseluruhan selama proses pembelajaran.
45
Contoh penilaian portofolio seperti pada Tabel 17 digunakan untuk mengukur
kemampuan mahasiswa memilih dan meringkas artikel jurnal ilmiah. Capaian
pembelajaran yang diukur:
a) Kemampuan memilih artikel jurnal bereputasi dan mutakhir sesuai
dengan tema dampak polusi industri;
b) Kemampuan meringkas artikel jurnal dengan tepat dan benar.
46
penelitian dalam
artikel.
10 Ketepatan
memberikan komentar
pada artikel journal
yangdipilih.
Jumlah skor tiap ringkasan artikel
Rata-rata skor yang
diperoleh
b) Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian mencakup tahap:
(1) perencanaan (dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/ atau
penilaian ulang),
(2) kegiatan pemberian tugas atau soal,
(3) observasi kinerja,
(4) pengembalian hasil observasi, dan
(5) pemberian nilai akhir.
c) Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dan
dapat dilakukan oleh:
a. dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
b. dosen pengampu atau tim dosen pengampu denganmengikutsertakan
mahasiswa; dan/atau
c. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan yang relevan.
47
Pelaksanaan penilaian untuk program spesialis dua, program doktor,
dan program doktor terapan wajib menyertakan tim penilai eksternal
dari perguruan tinggi yang berbeda.
d) Pelaporan Penilaian
Berikut adalah mekanisme pelaporan penilaian:
1. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam
menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam rentang berikut sesuai
dengan Peraturan Akademik UNM.
A 91 – 100 4,00
A- 86 – 90 3,75
B+ 81 – 85 3,25
B 76 – 80 3,00
B- 71 – 75 2,75
C+ 66 – 70 2,25
C 61 – 65 2,00
C- 56 – 60 1,75
D+ 51 – 55 1,25
D 46 – 50 1,00
D- 41 – 45 0,75
E <41 0,00
e) Kelulusan Mahasiswa
Predikat kelulusan mahasiswa telah diatur pada SN-Dikti seperti pada
Tabel 18.
Tabel 18. Predikat Kelulusan
48
>3,50 Pujian
Profesi, spesialis, magister, magister terapan, doktor, doktor
terapan
Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister,
program magister terapan, program doktor, dan program doktor
terapan dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban
belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan
yang ditargetkan oleh program studi dengan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol).
3,00-3,50 Memuaskan
3,51-3,75 Sangat Memuaskan
>3,75 Pujian
Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau
sebutan, dansurat keterangan pendamping ijazah sesuai dengan
peraturan perundangan.
Pemenuhan implementasi hak belajar mahasiswa maksimal tiga semester dapat
dilaksanakan melalui dua cara, yakni (1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam
program studi asal sesuai masa dan beban belajar atau (2) mengikuti proses pembelajaran
di dalam program studi untuk memenuhi sebagian beban belajar dan sisanya mengikuti
proses pembelajaran di luar program studi. Untuk mendukung implementasi MB-KM, UNM
mendesain struktur kurikulum sebagai berikut.
Tabel 19. Struktur Kurikulum Prodi untuk Implementasi Hak Belajar Maksimum
Tiga Semester (MBKM)
Keterangan:
1. Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK)
a. Pendidikan Agama = 2 SKS
b. Bahasa Indonesia = 2 SKS
c. Pendidikan Kewarganegaraan = 2 SKS
d. Pendidikan Pancasila = 2 SKS
2. Mata Kuliah Penciri Universitas (MKPU)
Kewirausahaan = 3 SKS
3. Mata Kuliah Kependidikan (MKK)
a. Pengantar Pendidikan = 2 SKS
b. Perkembangan Peserta Didik = 2 SKS
c. Belajar dan Pembelajaran = 2 SKS
d. Profesi Kependidikan = 2 SKS
4. Mata Kuliah Keahlian Prodi (MKK-P) terdiri atas 74 SKS bagi Prodi Kependidikan dan 82 SKS
bagi Prodi Nonkependidikan. MKK-P dikembangkan berdasarkan bahan kajian dan kesepakatan
50
asosiasi/perhimpunan/konsorsium bidang ilmu sejenis, baik nasional maupun internasional.
Bagi fakultas yang mengembangkan mata kuliah penciri, mata kuliah tersebut dimasukkan
sebagai bagian dari MKK-P.
5. Mata Kuliah yang dilaksanakan melalui BKP MB-KM (termasuk PLP/PI/PKL, Skripsi, dan KKN)
a. PLP/PI/PKL = 4 SKS
b. Skripsi = 6 SKS
c. KKN = 4 SKS
Merujuk pada empat hal di atas, implementasi MB-KM Universitas Negeri Makassar
dikembangkan sebagai berikut.
1. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah pada program asal
sebanyak 93 SKS. Mata kuliah yang diambil pada program studi asal adalah Mata
Kuliah Wajib Umum (MKWU), Mata Kuliah Penciri Universitas (MKPU), Mata Kuliah
Kependidikan (MKK) bagi Prodi kependidikan, Mata Kuliah Keahlian Prodi (MKK-P)
sebagai mata kuliah disiplin ilmu yang secara langsung akan mendukung pada
pencapaian profil utama program studi.
2. Mahasiswa diberi kesempatan untuk dapat mengambil mata kuliah pada program
studi berbeda di lingkungan UNM selama satu semester dengan beban belajar 6-20
SKS. Mata kuliah yang diambil pada program studi lain ditujukan untuk memperluas
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) sesuai dengan kebutuhan masa depan, minat,
dan bakat yang dimilikinya.
3. Mahasiswa diberi kesempatan mengambil maksimal dua semester dengan beban
belajar 12- 40 SKS pada program studi yang sama atau yang berbeda di luar UNM
dan/atau lembaga nonperguruan tinggi. Mata kuliah yang diambil tetap bertujuan
memperkuat CPL pada profil utama prodi serta memberikan perluasan kompetensi
mahasiswa. Pembelajaran dengan delapan BKP ditujukan untuk memperoleh
pendalaman kompetensi dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih nyata di
masyarakat dan lapangan pekerjaan.
51
keleluasaan mahasiswa untuk memilih sesuai minatnya. Oleh karena itu, Prodi dapat
menyediakan paket pilihan setara 20 SKS untuk memudahkan mahasiswa memperoleh
SKS dari kegiatan pembelajaran di luar Prodi.
Untuk kelancaran perkuliahan matakuliah MKWK dalam hubungannya dengan
ketersediaan sumber daya pengajar, Prodi melakukan pengaturan penempatan mata
kuliah melalui koordinasi dengan Pusat Layanan Mata Kuliah Umum, Mata Kuliah
Kependidikan, dan Pendidikan Karakter, Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
(LP2MP) UNM. Koordinasi dilakukan dalam rangka mengatur penempatan mata kuliah
MKWK di semester ganjil atau genap.
1. Model Blok
Model Blok dilaksanakan di program studi pada semester satu, semester dua,
semester tiga, semester empat, dan semester delapan. Pada semester lima, kegiatan
belajar dipadukan antara pembelajaran di program studi sendiri dan di prodi lain di
UNM. Kegiatan belajar di luar perguruan tinggi dilaksanakan pada semester enam
dan semester tujuh.
2. Model Nonblok
Model Nonblok dilaksanakan di program studi pada semester satu, semester dua,
semester tiga, semester empat, dan semester delapan. Kegiatan belajar di luar
perguruan tinggi dilaksanakan pada semester lima dan semester tujuh. Pada
semester enam kegiatan belajar dipadukan antara pembelajaran di program studi
sendiri dan di prodi lain di UNM.
52
Gambar 15. Model Nonblok Pembelajaran di Luar UNM
3. Model Percepatan
Model Percepatan dilaksanakan di program studi pada semester satu, semester dua,
semester tiga, semester empat, semester lima, dan semester tujuh. Jeda semester genap
dan ganjil diisi dengan Semester Antara maksimal 9 SKS. Kegiatan belajar di luar
perguruan tinggi dilaksanakan pada semester enam.
53
B. Pelaksanaan MB-KM UNM
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
setiap mahasiswa memiliki kesempatan untuk memilih salah satu dari dua alternatif
penyelesaian studi, yakni mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada
perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar atau memenuhi sebagian masa dan beban
belajar di luar program studi. Bentuk pembelajaran di luar program studi merupakan proses
pembelajaran yang terdiri atas: (1) pembelajaran dalam program studi lain di UNM; (2)
pembelajaran dalam program studi yang sama pada perguruan tinggi di luar UNM; (3)
pembelajaran dalam program studi lain pada perguruan tinggi di luar UNM; dan (4)
pembelajaran pada lembaga non-perguruan tinggi.
Melalui kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki
kesempatan memenuhi hak belajar maksimal tiga semester di luar program studi dengan
memilih kegiatan belajar yang terdiri atas (1) Pertukaran Pelajar, (2) Magang/Praktik Kerja, (3)
Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, (4) Penelitian/Riset, (5) Proyek Kemanusiaan, (6)
Kegiatan Wirausaha, (7) Studi/Proyek Independen, dan (8) Membangun Desa/KKN Tematik.
Universitas Negeri Makassar (UNM) mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk
memanfaatkan kesempatan memperkaya pengalaman mengajar dengan experiential
learning untuk mencapai kompetensi dan capaian pembelajaran.
Prosedur implementasi kurikulum yang mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
melalui hak belajar mahasiswa maksimal tiga semester mencakup skema, prosedur
pendaftaran, pelaksanaan, pelaporan, dan rekognisi diatur sesuai karakteristik bentuk
kegiatan pembelajaran (BKP). Mekanisme implementasi kurikulum tersebut dapat dilihat
pada Petunjuk Teknis Delapan BKP UNM (lihat https://mbkm.unm.ac.id).
54
B. Kode Mata Kuliah Penciri Universitas
No Nama Mata Kuliah Kode
1 Kewirausahaan 20X00C010
55
Untuk memandu program studi dalam mengembangkan kurikulum yang mendukung
MB-KM, UNM menetapkan struktur yang menjadi acuan penyusunan dokumen. Struktur
kurikulum diuraikan sebagai berikut.
1. Cover dokumen kurikulum memuat informasi nama program studi dan fakultas.
2. Halaman pengesahan ditandatangani oleh Ketua Program Studi, Dekan, dan Rektor.
3. Daftar isi memuat komponen-komponen kurikulum yang mendukung MB-KM.
4. Kata pengantar memuat narasi tentang dokumen kurikulum dari Ketua Program
Studi.
5. Identitas Program Studi
Menuliskan identitas Program Studi meliputi: Nama Perguruan Tinggi (PT), Fakultas,
Jurusan, Program Studi, Peringkat/Predikat Akreditasi Jumlah Mahasiswa, Jumlah
Dosen, Alamat Prodi, Telpon, dan Web Prodi.
6. Evaluasi Kurikulum dan Tracer Study
Menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum yang telah dan sedang berjalan,
dengan menyajikan mekanisme hasil evaluasi kurikulum. Analisis kebutuhan
berdasarkan kebutuhan pemangku kepentingan dari hasil tracer study.
7. Landasan Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
Menjelaskan landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan psikologis, dan
landasan yuridis.
8. Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan University Value
Menuliskan visi, misi, tujuan, strategi, dan university value. University Value
menjelaskan nilai-nilai yang diperjuangkan dalam penyelenggaraan pendidikan di
UNM.
9. Profil Lulusan Program Studi
Menjelaskan cara/mekanisme memperoleh profil lulusan. Profil Lulusan dan
deskripsinya dirumuskan dari hasil tracer study lulusan dengan pengalaman kerja 3-5
tahun setelah lulus.
10. Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dinyatakan dalam Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL) – CPL terdiri dari aspek: Sikap, dan Keterampilan Umum
minimal diadopsi dari SN-Dikti, serta aspek Pengetahuan, dan Keterampilan Khusus
dirumuskan mengacu pada deskriptor KKNI sesuai dengan jenjangnya.
11. Penetapan Bahan Kajian
Tuliskan/gambarkan cabang/bidang ilmu yang dikembangkan di program Studi
sebagai dasar penentuan bahan kajian, dan dapat digambarkan dalam bentuk
diagram/skema struktur Body of Knowledge.
12. Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan Penentuan Bobot SKS
Menjelaskan mekanisme pembentukan mata kuliah berdasarkan CPL (beserta
turunannya di level MK) dan bahan kajian, serta penetapan bobot SKS-nya.
57
portofolio, bahan ajar, dan lain-lain.
15. Rencana Implementasi Hak Belajar Maksimum 3 Semester di Luar Prodi
Implementasi kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka dilaksanakan melalui
kegiatan: (1) belajar di luar Prodi di PT yang sama, (2) belajar di Prodi yang sama di
luar PT, (3) belajar di Prodi yang berbeda di luar PT, dan (4) belajar di lembaga
nonperguruan tinggi.
16. Manajemen dan Mekanisme Pelaksanaan Kurikulum
Rencana pelaksanaan kurikulum dan perangkat Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) di perguruan tinggi masing-masing yang terkait dengan pelaksanaan
kurikulum. Template dokumen kurikulum program studi dalam lingkup UNM yang
mendukung MB-KM, seperti pada lampiran dalam panduan ini.
58
A. Standar Mutu Capaian Pelaksanaan Kurikulum
1) Menyusun kurikulum dan rencana pembelajaran semester dalam setiap mata kuliah
sesuai dengan panduan pengembangan kurikulum yang mendukung Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Negeri Makassar.
2) Menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, dan
standar penilaian yang berlaku di Universitas Negeri Makassar
3) Melaksanakan kegiatan sistemik yang menciptakan budaya mutu yang baik dan
suasana akademik kondusif, meliputi otonomi keilmuan, kebebasan akademik, dan
kebebasan mimbar akademik, serta kemitraan dosen dan mahasiswa.
4) Melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga
dan meningkatkan mutu proses pembelajaran.
5) Melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan
informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu
pembelajaran.
Standar mutu capaian pelaksanaan kurikulum program studi mengacu pada sistem
penjaminan mutu kurikulum yang mengikuti siklus PPEPP (penetapan kurikulum,
pelaksanaan kurikulum, evaluasi kurikulum, pengendalian kurikulum, dan peningkatan
kurikulum).
60
Evaluasi kurikulum bertujuan untuk perbaikan keberlanjutan dalam pelaksanaan
kurikulum. Evaluasi dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap formatif dan tahap sumatif.
Evaluasi formatif dengan memperhatikan ketercapaian CPL. Ketercapaian CPL dilakukan
melalui pengukuran CPMK dan Sub-CPMK yang ditetapkan pada awal semester oleh
dosen dan program studi. Evaluasi juga dilakukan terhadap bentuk pembelajaran, metode
pembelajaran, metode penilaian, RPS dan perangkat pembelajaran pendukungnya.
Evaluasi sumatif dilakukan secara berkala tiap 4 – 5 tahun dengan melibatkan pemangku
kepentingan internal dan eksternal, serta direview oleh pakar bidang ilmu program studi,
industri, asosiasi, serta disesuaikan dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan
pengguna.
Peningkataan kurikulum didasarkan atas hasil evaluasi kurikulum, baik formatif maupun
sumatif.
(3) penyusunan dan perancangan instrumen monitoring dan evaluasi kurikulum, (4)
Implementasi monitoring dan evaluasi kurikulum, (5) pengumpulan dan pengolahan data
hasil monitoring dan evaluasi kurikulum, dan (6) pelaporan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi tindak lanjut.
61
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum didasarkan pada berbagai
perinsip yakni: (1) objektif, yaitu pelaksanaa monitoring dan evaluasi berpijak pada realitas
yang ada dengan data yang akurat; (2) lomprehensif, yaitu pelaksanaa monitoring dan
evaluasi mencakup semua komponen kurikulum; (3) efisien, yaitu pelaksanaa monitoring
dan evaluasi mempertimbangkan waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia; (4)
berkesinambungan, yaitu pelaksanaa monitoring dan evaluasi secara terus menerus dan
hasilnya ditindaklanjuti sebagai upaya perbaikan kurikulum; (5) eistematis, yaitu
pelaksanaa monitoring dan evaluasi disesuaikan dengan pedoman yang ada.
62
Tabel 20. Tahapan Evaluasi Kurikulum
63
Tahapan Kinerja Standar Kinerja
Capaian 14. Capaian CPL; 14. CPL Prodi, Kurikulum
15. Masa Studi; Prodi;
Pelaksanaan
16. Karya ilmiah; 15. SN-Dikti, SPT,
Kurikulum Kurikulum Prodi;
16. SN-Dikti, SPT,
Kurikulum Prodi;
64
Kurikulum program studi seyogyanya mampu mendorong peningkatan mutu
pembelajaran yang berkelanjutan, adaptif terhadap tuntutan kemajuan zaman,
memotivasi untuk belajar sepanjang hayat, dan utamanya dapat mewujudkan learning
outcome yang ditetapkan. Terkait dengan hal tesebut, kebijakan MB-KM memberikan
peluang dan kesempatan memperkaya pengalaman belajar (experiential learning) bagi
mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang siap memenangkan tantangan kehidupan
yang semakin kompleks di abad ke-21 melalui delapan Bentuk Kegiatan Pembelajaran
(BKP), yaitu pertukaran mahasiswa, magang/praktek kerja, asistensi mengajar di satuan
pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek
independen, dan membanguan desa/KKNT.
Buku Panduan ini disusun secara sistematis dan terstruktur sebagai referensi bagi
program studi dalam lingkup Universitas Negeri Makassar untuk penyusunan kurikulum
yang mendukung MB-KM. Namun demikian, perlu disadari bahwa penyusunan kurikulum
tidak berhenti hanya sampai tersusunnya dokumen kurikulum program studi, tetapi
harus diikuti dengan implementasi secara konsisten dalam proses pembelajaran, evaluasi
secara berkala dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kurikulum program studi memegang
peranan penting dalam mempersiapkan kerja lulusan serta mampu mengatasi tantangan
terkini.
66
Ansyar, M. (2017) Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan. Prenada Media.
Harris, M. (2012). Leading The Learner Centre Campus. Boston: Jossey Bass
Kemdikbud. (2019). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT). Jakarta:
Kemdikbud.
Kemdikbud. (2020a). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era 4.0. Jakarta:
Kemdikbud.
Kemdikbud. (2020b). Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mitchell, B. (2016). Curriculum Construction and Implementation. International Journal of
Liberal Art and Social Science, 4(4), pp. 45–56.
67
LAMPIRAN 1. TEMPLATE DOKUMEN KURIKULUM PRODI
DOKUMEN KURIKULUM
PROGRAM STUDI ……….
FAKULTAS ……………
68
DOKUMEN
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Program Studi : …….
Tim Penyusun :
69
PENGESAHAN
………………………………
…………….. ………….
NIP. ………………… NIP. …………….
Rektor)**,
)* divalidasi oleh WD 1
)** divalidasi oleh WR 1
70
DAFTAR ISI
71
KATA PENGANTAR
72
1. IDENTITAS PROGRAM STUDI
Nama Perguruan
1 Universitas Negeri Makassar
Tinggi (PT)
2 Fakultas
3 Jurusan
4 Program Studi
Peringkat/Predikat
5
Akreditasi
6 Jumlah Mahasiswa
7 Jumlah Dosen
8 Alamat Prodi
9 Telpon
10 Web PRODI
73
2. LANDASAN KURIKULUM
74
3. VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI PROGRAM STUDI
1) visi yang mencerminkan visi perguruan tinggi dan memayungi visi keilmuan terkait
keunikan program studi serta didukung data implementasi yang konsisten, 2) misi, tujuan,
dan strategi yang searah dan bersinerji dengan misi, tujuan, dan strategi perguruan tinggi
serta mendukung pengembangan program studi dengan data implementasi yang konsisten
3.1 Visi
3.2 Misi
3.3 Tujuan
3.4 Strategi
3.5 Universitas Value
(menjelaskan nilai-nilai yg diperjuangkan dalam penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan
Tinggi sesuai dengan visi dan misi nya yg dilandasi oleh keberadaan/kehadiran perguruan
tinggi tsb. secara filosofis, sosiologis, dan historis dalam lingkungan masyarakatnya.)
……..
75
5. PROFIL LULUSAN & RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
LULUSAN (CPL)
(Menjelaskan tentang PROFIL lulusan, merumuskan CPL sesuai profil lulusan, CPL terdiri dari
aspek: Sikap, Ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan Pengetahuan yang dirumuskan
berdasarkan SN-Dikti dan Diskriptor KKNI sesuai dengan jenjang nya.)
……..
76
No Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
S9
secara mandiri; dan
S10 menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
2 Ketrampilan Umum (KU)
mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
KU1
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
bidang keahliannya;
KU2 mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
KU3
sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam
rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni;
mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk
KU4 skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi;
mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah
KU5
di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing,
KU6
kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
KU7 melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
KU8 dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri; dan
mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
KU9
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
3 Ketrampilan Khusus (KK)
KK1
KK2
…
4 Penguasaan Pengetahuan (PP)
PP1
PP2
…..
5.3 Matrik Hubungan CPL dengan Profil Lulusan
(matrik ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap butir CPL Prodi terkait dengan rumusan
Profil Lulusannya)
77
berkontribusi dalam peningkatan mutu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
S3
bernegara, dan kemajuan peradaban
berdasarkan Pancasila;
berperan sebagai warga negara yang
bangga dan cinta tanah air, memiliki
S4
nasionalisme serta rasa tanggungjawab
pada negara dan bangsa;
menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan,
S5
serta pendapat atau temuan orisinal orang
lain;
bekerja sama dan memiliki kepekaan
S6 sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
S7
bermasyarakat dan bernegara;
menginternalisasi nilai, norma, dan etika
S8
akademik;
menunjukkan sikap bertanggungjawab
S9 atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri; dan
menginternalisasi semangat kemandirian,
S10
kejuangan, dan kewirausahaan.
Ketrampilan Umum (KU)
mampu menerapkan pemikiran logis,
kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau
KU1 implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora yang sesuai
dengan bidang keahliannya;
mampu menunjukkan kinerja mandiri,
KU2
bermutu, dan terukur;
mampu mengkaji implikasi
pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai
KU3
humaniora sesuai dengan keahliannya
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika
ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi,
gagasan, desain atau kritik seni;
mampu menyusun deskripsi saintifik hasil
kajian tersebut di atas dalam bentuk
KU4 skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi;
mampu mengambil keputusan secara
tepat dalam konteks penyelesaian masalah
KU5
di bidang keahliannya, berdasarkan hasil
analisis informasi dan data;
mampu memelihara dan mengembangkan
KU6
jaringan kerja dengan pembimbing,
78
kolega, sejawat baik di dalam maupun di
luar lembaganya;
mampu bertanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi serta evaluasi
KU7
terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di
bawah tanggungjawabnya;
mampu melakukan proses evaluasi diri
terhadap kelompok kerja yang berada
KU8 dibawah tanggung jawabnya, dan mampu
mengelola pembelajaran secara mandiri;
dan
mampu mendokumentasikan,
menyimpan, mengamankan, dan
KU9 menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.
Ketrampilan Khusus (KK)
KK1
KK2
….
Penguasaan Pengetahuan (PP)
PP1
PP2
……
79
6. PENENTUAN BAHAN KAJIAN
6.1 Gambaran Body of Knowledge (BoK)
(Tuliskan/gambarkan cabang/bidang ilmu yang dikembangkan di program Studi sebagai dasar
penentuan bahan kajian, dan dapat digambarkan dalam bentuk diagram/skema struktur BoK)
1.
2.
3.
....
80
mampu menunjukkan kinerja mandiri,
KU2
bermutu, dan terukur;
mampu mengkaji implikasi pengembangan
atau implementasi ilmu pengetahuan
teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
KU3
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara
dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau
kritik seni;
mampu menyusun deskripsi saintifik hasil
kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi
KU4 atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi;
mampu mengambil keputusan secara tepat
dalam konteks penyelesaian masalah di
KU5
bidang keahliannya, berdasarkan hasil
analisis informasi dan data;
mampu memelihara dan mengembangkan
jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
KU6
sejawat baik di dalam maupun di luar
lembaganya;
mampu bertanggungjawab atas pencapaian
hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi serta evaluasi terhadap
KU7
penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan
kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
mampu melakukan proses evaluasi diri
terhadap kelompok kerja yang berada
KU8 dibawah tanggung jawabnya, dan mampu
mengelola pembelajaran secara mandiri;
dan
mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali
KU9
data untuk menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi.
Ketrampilan Khusus (KU)
KK1
KK2
….
Penguasaan Pengetahuan (PP)
P1
P2
……
81
6.2 Deskripsi Bahan Kajian
Pengantar
82
7. PEMBENTUKAN MATA KULIAH DAN PENENTUAN BOBOT SKS
7.1 Pembentukan Mata Kuliah
(Mata kuliah dibentuk berdasarkan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kuliah dan bahan kajian yang sesuai dengan CPL tsb.
Pembentukan nya dapat menggunakan pola matrik sebagai berikut)
(berikan tanda pada setiap CPL yg dibebankan pada MK: (1) Usahakan setiap MK dibebani oleh paling sedikit satu butir dari setiap aspek Sikap,
Pengetahuan, dan Ketrampilan. (2) Butir CPL harus habis dibebankan pada mata kuliah (MK). (3) Usahakan setiap MK dibebani tidak lebih dari 5 butir CPL).
SEM2
83
CPL – CPL –
CPL – S CPL – P
No MK KK KU
S1 S2 ……. P1 P2 …. KK1 KK2 …. KU1 KU2 ….
SEM3
SEM4
SEM5
SEM6
84
CPL – CPL –
CPL – S CPL – P
No MK KK KU
S1 S2 ……. P1 P2 …. KK1 KK2 …. KU1 KU2 ….
SEM7
SEM8
85
7.2 Penentuan Bobot SKS
Tabel 7. Daftar Mata Kuliah, CPL, Bahan Kajian dan Materi Pembelajaran
Beberapa butir Estimasi waktu
Bahan Kajian:
Kode Nama CPL yg (jam) Bobot
No Materi
MK MK dibebankan pd sks
Pembelajaran Teori Praktek
MK
1 SIKAP (S) Bahan Kajian:
KETERAMPILAN
UMUM (KU)
KETERAMPILAN
KHUSUS (KK) Materi
PENGUASAAN Pembelajaran:
PENGETAHUAN
(PP)
Estimasi waktu (jam) …… ……
Bobot sks ( (total estimasi Waktu) x 1 sks / (2,83 jam/mg x 16 mg) MK …..
2 SIKAP (S) Bahan Kajian:
KETERAMPILAN
UMUM (KU)
KETERAMPILAN
KHUSUS (KK) Materi
PENGUASAAN Pembelajaran:
PENGETAHUAN
(PP)
Estimasi waktu (jam) …… ……
Bobot sks ( (total estimasi Waktu) x 1 sks / (2,83 jam/mg x 16 mg) MK
3
4
5
6
….
86
8. STRUKTUR MATAKULIAH DALAM KURIKULUM PROGRAM STUDI
8.1 Matrik Kurikulum
Tabel 8. Matrik Struktur Matakuliah dlm Kurikulum Program Studi
KELOMPOK MATA KULIAH PROGRAM SARJANA / D4
Jumlah
Smt sks MK
MK MK Wajib MKWK
Pilihan
VIII Kode,
Nama,
bobot
sks MK
VII
VI
V
IV Bhs Indonesia
III Kewarganegaraan
II Pancasila
I Agama
Total 146
Catatan:
87
Mata Kuliah Keahlian Prodi (MKKP) ditentukan oleh Prodi
9.2 Semester II
Tabel 10. Daftar Mata kuliah per semester-II
SEMESTER II
Bobot sks
No Kode MK Mata Kuliah (MK)
Teori Praktikum Praktek Jumlah
1
2
3
4
5
…
Jumlah Beban Studi Semester II
88
…
Jumlah Beban Studi Semester III
9.4 Semester IV
Tabel 12. Daftar Mata kuliah per semester-IV
SEMESTER IV
Bobot sks
No Kode MK Mata Kuliah (MK)
Teori Praktikum Praktek Jumlah
1
2
3
4
5
…
Jumlah Beban Studi Semester IV
9.5 Semester V
Tabel 13. Daftar Mata kuliah per semester-V
SEMESTER V
Bobot sks
No Kode MK Mata Kuliah (MK)
Teori Praktikum Praktek Jumlah
1
2
3
4
5
…
Jumlah Beban Studi Semester V
9.6 Semester VI
Tabel 14. Daftar Mata kuliah per semester-VI
SEMESTER VI
Bobot sks
No Kode MK Mata Kuliah (MK)
Teori Praktikum Praktek Jumlah
1
2
3
4
5
…
Jumlah Beban Studi Semester VI
89
9.7 Semester VII
Tabel 15. Daftar Mata kuliah per semester-VII
SEMESTER VII
Bobot sks
No Kode MK Mata Kuliah (MK)
Teori Praktikum Praktek Jumlah
1
2
3
4
5
…
Jumlah Beban Studi Semester VII
90
10. IMPLEMENTASI HAK BELAJAR MAHASISWA MAKSIMUM 3
SEMESTER
10.1 Sebaran Kegiatan Belajar Berdasarkan Hak Belajar Mahasiswa
Tabel 17 Model implementasi MBKM
JENIS MATA KULIAH & BENTUK KEGIATAN BELAJAR
Jumlah
Semester BKP
sks MKW – MKP –
MK – U MK – F
PS PS Dalam Luar Non
PT PT PT
Sem – I 18 - - - - -
Sem – II 18 - - - -
Sem – III 20 - -
Sem – IV 20 - -
Sem – V 20 - -
Sem – VI 20 - -
Sem – VII 20 - -
Sem - VIII 8 - - - - -
10.2 Mata kuliah (MK) yang WAJIB ditempuh di dalam PRODI sendiri
Tabel 18 MK wajib ditempuh dalam prodi
No Kode MK Nama MK Bobot sks Keterangan
1
2
3
4
5
…
Total bobot sks ≥ 80
10.3 Bentuk Kegiatan Pembelajaran di luar Program Studi Di DALAM DAN LUAR PT
Tabel 19 kegiatan belajar di dalam dan luar PT
Bobot sks
No Menempuh MK Keterangan
maksimum
1 Di luar PRODI di dalam 6 MK yg diambil memiliki total bobot sks yg
kampus sama, memiliki kesesuaian CPL dan
Kompetensi tambahan yang gayut.
2 Di PRODI yg sama di luar 3 MK yg diambil memiliki total bobot sks yg
Kampus sama, disarankan melalui MK yg disepakati
oleh asosiasi/himpunan PRODI sejenis.
3 Di PRODI yg berbeda di 3 MK yg diambil memiliki total bobot sks yg
luar Kampus sama, memiliki kesesuaian CPL dan
Kompetensi tambahan yang gayut.
91
Total bobot sks maksimum 12
Dapat
Bentuk Kegiatan dilaksanakan dg
No bobot sks Deskripsi Mata Kuliah dan SKS
Pembelajaran
Reguler MBKM
1 Magang/Praktek 3 ≤20 Kegiatan Magang
Kerja MBKM dpt
dikonversikan ke
beberapa MK yg
memiliki kesesuaian
CPL dan waktu
kegiatan belajar yg
sesuai dg bobot sks MK
tsb.
2 KKN/KKNT 4 ≤20 Kegiatan KKNT MBKM
yg merupakan
perpanjangan KKN-
Reguler dpt
dikonversikan ke
beberapa MK yg
memiliki kesesuaian
CPL dan waktu
kegiatan belajar yg
sesuai dg bobot sks MK
tsb.
3 Wirausaha 3 ≤20 Kegiatan Wirausaha
MBKM dpt
dikonversikan ke
beberapa MK yg
memiliki kesesuaian
CPL dan waktu
kegiatan belajar yg
sesuai dg bobot sks MK
tsb, termasuk MK
Kewirausahaan jika
ada.
4 Asisten mengajar di 4 ≤20 Kegiatan AMSP MBKM
Satuan Pendidikan dpt dikonversikan ke
(AMSP) beberapa MK yg
memiliki kesesuaian
CPL dan waktu
kegiatan belajar yg
sesuai dg bobot sks MK
tsb.
5 Penelitian/Riset ≤20 Dapat dikonversikan ke
beberapa MK yg
memiliki kesesuaian
CPL dan waktu
kegiatan belajar yg
sesuai dg bobot sks MK
tsb.
92
6 Studi/Proyek ≤20 Dapat dikonversikan ke
Independen beberapa MK yg
memiliki kesesuaian
CPL dan waktu
kegiatan belajar yg
sesuai dg bobot sks MK
tsb.
7 Proyek ≤20 Dapat dikonversikan ke
kemanuasiaan beberapa MK yg
memiliki kesesuaian
CPL dan waktu
kegiatan belajar yg
sesuai dg bobot sks MK
tsb.
8 …..
Agar pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM), program “hak belajar
tiga semester di luar program studi” dapat berjalan dengan mutu yang terjamin, maka perlu
ditetapkan beberapa mutu, antara lain :
1. Mutu kompetensi peserta.
2. Mutu pelaksanaan.
3. Mutu proses pembimbingan internal dan ekternal.
4. Mutu sarana dan pasarana untuk pelaksanaan.
5. Mutu pelaporan dan presentasi hasil.
6. Mutu penilaian.
93