Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1) (2016)

Jurnal Bimbingan Konseling

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk

MODEL EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


KOMPREHENSIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Ariadi Nugraha, Suwarjo

Prodi Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskrisikan dan manganalisis pelaksanaan evaluasi program
Diterima 22 Februari bimbingan dan konseling, (2) mendiskripsikan model evaluasi program bimbingan dan konseling,
2016 dan (3) mengembangkan model evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif yang
Disetujui 15 Maret 2016 layak digunakan. Desain penelitian Research and Development (R&D) diaplikasikan dengan langkah
Dipublikasikan 2 Juni penelitian sebagai berikut: (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap pengembangan, (3) tahap
2016 validasi. Hasil penelitian studi pendahuluan mencakup: (1) evaluasi program masih berfokus pada
________________ pelaksanaan layanan BK, (2) model yang digunakan di SMP Negeri 1 Sleman yatu evaluasi
Keywords: pelaksanaan meliputi laiseg, laijapen, dan laijapan, serta (3) model evaluasi program bimbingan
Model of Evaluation of dan konseling komprehensif terdiri dari yaitu (a) misi, (b) elemen, (c) analisa, (d) dukungan pihak
Comprehensive Guidance sekolah, (e) hasil, (f) mendidik. Hasil uji pakar terhadap Model Evaluasi Program Bimbingan
and Counseling Program, Konseling Komprehensif bahwa model dalam kategori baik, sedangkan hasil validasi praktisi juga
Senior High School. menempatkan model ini dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, maka Model Evaluasi
____________________ Program Bimbingan Konseling Komprehensif yang dihasilkan dari penelitian ini layak untuk
diimplementasikan di SMP Negeri 1 Sleman.

Abstract
___________________________________________________________________
This study was intended to (1) describe and analyze the implementation of guidance and counseling program
evaluation, (2) describe the model of program evaluation of guidance and counseling, and (3) develop the model
of evaluation of comprehensive guidance and counseling program. The Research and Development (R&D)
methods was implemented in three steps as follows: (1) a preliminary study, (2) developing the evaluation
model, (3) validating the evaluation model. The results of preliminary study showed that: (1) the program
evaluation was still focus on the implementation of guidance and counseling services, (2) the evaluation model
which was used in SMP N 1 Sleman consisted of, immediate, short and long term program evaluation, and (3)
comprehensive evaluation model was consisted of (a) mission (b) element (c) analysis (d) stakeholders (e) result
and (f) educate. The results of expert and practitioner validation showed that the evaluation model which was
developed at present study was classified at good level. Those finding indicated that the model of evaluation of
comprehensive guidance and counseling program is appropriated to be implemented at SMP N 1 Sleman.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6889
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
e-ISSN 2502-4450
E-mail: ariadi.nugraha@bk.uad.ac.id

23
Ariadi Nugraha, Suwarjo / Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1) (2016)

PENDAHULUAN Layanan bimbingan dan konseling


sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Kompetensi guru Bimbingan dan program pendidikan dituntut untuk memiliki
Konseling semakin diperkuat dengan Peraturan evaluasi terhadap berbagai layanan yang
Mentri Pendidikan dan Budaya nomor 81A diselenggrakan. Guru bimbingan dan konseling
bahwa kegiatan guru Bimbingan dan sebagai evaluator dituntut untuk memiliki
Konseling atau Konselor mencakup kemampuan dan keterampilan dalam memilih
menyusun rencana pelayanan bimbingan dan dan mendesain evaluasi terhadap layanan yang
konseling, melaksanakan pelayanan diselenggarakan kepada siswa.
bimbingan dan konseling, mengevaluasi Terdapat berbagai model evaluasi
proses dan hasil pelayanan bimbingan dan dimana setiap model evaluasi memiliki
konseling serta melakukan perbaikan tindak karakteristiknya masing-masing terkait dengan
lanjut memanfaatkan hasil evaluasi. Evaluasi konsep dasar, metode, serta fokus evaluasi.
itu sendiri merupakan proses pemberian Model yang sering digunakan dalam
penilaian terhadap keberhargaan dan mengevaluasi program bimbingan dan
keberhasilan suatu program yang dilakukan konseling dengan menggunakan model goal
melalui pengumpulan data, pengolahan data, attainment, model evaluasi formative dan
serta analisis data yang akan dijadikan dasar sumative, model evaluasi responsif, dan model
untuk membuat keputusan (Badrujaman, CIPP (Badrujaman, 2011). Model-model yang
2011:17). Evaluasi program merupakan ilmu digunakan dirasakan belum mampu secara
yang digunakan sebagai cara untuk melakukan spesifik dijadikan dasar untuk melakukan
evaluasi, sedangkan program bimbingan dan penilaian akuntabilitas program bimbingan dan
konseling merupakan obyek evaluasinya. konseling yang disusun oleh guru bimbingan
Dengan demikian, evaluasi program bimbingan dan konseling, karena model yang digunakan
konseling dapat didefinisikan sebagai proses masih umum dan tidak ada kaitanya dengan
pemberian penilaian terhadap keberhargaan pendidikan.
dan keberhasilan program bimbingan dan Evaluasi program bimbingan dan
konseling yang dilakukan melalui konseling secara komprehesif, menurut
pengumpulan data, pengolahan data, serta Gysbers dan Henderson (2012), meliputi
analisis data yang akan dijadikan sebagai dasar evaluasi program, pelaksanaan dan hasil.
untuk membuat keputusan. Akhir-akhir ini masalah evaluasi semakin
Evaluasi program bimbingan dan penting guna menunjukkan bahwa konselor
konseling memiliki tujuan pokok yang tidak sekolah telah bekerja maksimal memberikan
dapat dipisahkan dengan yang lainnya. Pada kontribusi bagi keberhasilan siswa, terutama
satu sisi evaluasi program bimbingan dan prestasi akademik. Tiga jenis evaluasi yang
konseling bertujuan untuk memperbaiki praktik diperlukan konselor sekolah untuk
penyelenggaran program bimbingan dan menunjukkan bahwa mereka berkerja dalam
konseling itu sendiri, dan disisi lain evaluasi kerangka kerja program bimbingan dan
merupakan alat untuk meningkatkan konseling yang komprehensif untuk
akuntabilitas program bimbingan dan konseling memberikan kontribusi bagi keberhasilan siswa
di mata stakeholder, seperti guru, kepala secara keseluruhan, yaitu: evaluasi personil,
sekolah, orang tua, dan terutama siswa evaluasi program, dan evaluasi hasil.
(Badrujaman, 2011). Evaluasi terhadap SMP Negeri 1 Sleman, dulu yang
layanan bimbingan dan konseling pada era dikenal dengan nama SMP Medari, berdiri
sekarang ini memiliki peran yang sangat sejak 1 Agustus 1946 berstatus swasta. Status
penting dan menentukan dalam kerangka negeri disandangnya pada tanggal 10 Januari
pendidikan nasional. 1951. Tahun 2000 sekolah ini melaksanakan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

24
Ariadi Nugraha, Suwarjo / Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1) (2016)

Sekolah (MPMBS) dengan memiliki Visi METODE PENELITIAN


“Berkualitas Internasional Berdasarkan
Taqwa” dan Misi “Peningkatan Stadar Metode penelitian ini menggunakan
Kurikulum, Standar Proses, Standad sarana pendekatan penelitian dan pengembangan
dan Prasarana pendidikan, Stadar Kelulusan, (research and development) (Borg & Gall, 2008).
Standar Pengelolaan dan Menejemen, Pendekatan penelitian dan pengembangan
pembiayaan, Penilian, serta pengembangan mencakup 10 langkah umum, namun dapat
pendidikan berbasis Keunggulan Lokal, Imtaq disederhanakan ke dalam 3 tahapan yaitu:
Budaya dan Lingklungan secara tahap studi pendahuluan, tahap
Internasional.” Pada tahun 2004 SMP Negeri 1 pengembangan, dan tahap validasi (Samsudi,
Sleman ditetapkan sebagai Sekolah Standar 2009).
Nasional (SSN) terus maju untuk menyandang Produk yang dikembangkan dalam
Sekolah Rintisan Sekolah Bertarap penelitian ini adalah Model Evaluasi Program
Internasional (RSBI) pada tahun 2009 Bimbingan dan Konseling Komprehensif. Uji
diperkalukannya ISO 9001: 2008. coba produk dilakukan untuk menguji /
Model evaluasi digunakan untuk menimbang apakah model evaluasi program
menentukan nilai suatu program, berbagai bimbingan dan konseling komprehensif
kegiatan di dalam program, dan para staff yang memenuhi kriteria sebagai model evaluasi
terlibat dalam program tersebut, untuk program yang layak digunakan untuk
kemudian mengambil keputusan atau tindakan- menunjang pelaksanaan evaluasi program
tindakan di masa mendatang. Hal ini dilakukan bimbingan dan konseling komprehensif di
untuk mengetahui akuntabilitas program sekolah.
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan. Subjek dalam penelitian ini meliputi:
Guru bimbingan dan konseling di sekolah personil sekolah yang terkait dengan proses
bekerja dalam kerangka kerja dari suatu pendidikan di SMP Negeri 1 Sleman, yaitu
program bimbingan dan konseling yang guru bimbingan dan konseling, dan ahli
komprehensif secara meningkat akan diminta bimbingan konseling. Model evaluasi program
untuk menunjukkan bahwa pekerjaannya bimbingan dan konseling komprehensif
memberikan kontribusi pada kesuksesan siswa, digunakan untuk menentukan nilai suatu
khususnya pada pencapaian prestasi akademik program, berbagai kegiatan di dalam program,
siswa. dan para staff yang terlibat dalam program
Berdasarkan kenyataan di atas, maka tersebut, untuk kemudian mengambil
penelitian ini dimaksudkan untuk membuat keputusan atau tindakan-tindakan di masa
model evaluasi program bimbingan dan mendatang.
konseling komprehensif di sekolah menengah Instrumen penelitian yang digunakan
termasuk SMP Negeri 1 Sleman. dalam pengumpulan data adalah kuesioner dan
Pengembangan model evaluasi program wawancara. Teknik analisis data yang
bimbingan dan konseling komprehensif digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
merupakan tuntutan dari Permendiknas no. 27 deskriptif.
tahun 2008 dan Permendikbud 081 A tahun
2013 serta Permendikbud 111 tahun 2014 HASIL DAN PEMBAHASAN
tentang penilaian akuntabilitas dan
keberhasilan program bimbingan dan konseling Hasil pembahasan penelitian
dalam mencapai visi, misi sekolah pada menunjukan bahwa kondisi obyektif
khususnya, dan tujuan pendidikan pada pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan
umumnya. konseling perlu ada peningkatan. Oleh sebab
itu, peneliti menyusun model evaluasi program
bimbingan dan konseling komprehensif SMP

25
Ariadi Nugraha, Suwarjo / Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1) (2016)

Negeri 1 Sleman untuk membantu guru karir siswa. Akuntabilitas program bimbingan
bimbingan dan konseling dalam akuntabilitas dan konseling komprehensif dapat terukur
program. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dengan melaksanakan evaluasi program.
dilakukan Dahir dan Stone (2009). Jurnal Evaluasi program bimbingan dan konseling
penelitian yang berjudul School Counselor komprehensif seharusnya sudah dikembangkan
Accountability: The Path to Social Justice and dengan mengacu pada bidang khusus yaitu
Systemic Change. Jurnal penelitian ini bimbingan dan konseling. Dahir and Stone
menegaskan bahwa akuntabilitas program (2011), menjelaskan bahwa model MEASURE
bimbingan dan konseling komprehensif dapat juga mendukung akuntabilitas Model National
terukur dengan melaksanakan evaluasi ASCA (American School Counselor Association).
program. Terlaksananya program bimbingan Model evaluasi bimbingan dan konseling
dan konseling dengan baik harus didasari komprehensif yang akan dikembangkan
pengelolaan program yang efektif dan sesuai peneliti adalah model MEASURE dan telah
dengan pinsip-prinsip suatu program digunakan ASCA (American School Counselor
bimbingan dan konseling. Penelitian ini sebagai Association) sebagai dasar akuntabilitas
dasar kebutuhan akan akuntabilitas program program.
menjadi sangat penting, sehingga dibutuhkan Dahir and Stone (2011) mengungkapkan
model evaluasi program bimbingan dan bahwa MEASURE terdiri dari enam aspek
konseling komprehensif bagi guru bimbingan proses akuntabilitas yang membantu konselor
dan konseling di SMP Negeri 1 Sleman. sekolah mengevaluasi program bimbingan dan
Dari penjelasan tersebut maka konseling komprehensif. Enam aspek model
diperlukan model evaluasi program bimbingan MEASURE yaitu: Mission, Element, Analiyze,
dan konseling komprehensif SMP Negeri 1 Stakeholder-Unite, Result, Educate.
Sleman, baik yang berbentuk model maupun Bagian satu evaluasi program, berisi
panduan evaluasi program. Penentuan tentang evaluasi program yang menggunakan
kebijakan akan tepat apabila data yang model MEASURE. Model MEASURE
digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut singkatan dari: Mission, Element, Analyze,
benar, akurat, dan lengkap. Tersedianya model Stakeholder-Unite, Result, Educate. Bagian dua
evaluasi program yang khusus bimbingan dan instrumen evaluasi program, berisi penilaian
konseling maka akan diperoleh data yang program yang dilakukan oleh guru bimbingan
handal dan dapat dipercaya. Model evaluasi dan konseling. Penilaian yang dilakukan
program bimbingan dan konseling menyesuaikan dengan model evaluasi
komprehensif menjadi kebutuhan bagi guru MEASURE. Bagian tiga pelaporan evaluasi
bimbingan dan konseling, sehingga perlu program, berisi pelaporan evaluasi program
dirancang secara jelas dalam bentuk panduan. yang merupakan kegiatan untuk menganalisis
Untuk itu perlu disusun pedoman melakukan program bimbingan dan konseling yang telah
evaluasi program bimbingan dan konseling disusun. Pengembangan desain awal menjadi
komprehensif, yang berisi pedoman bagaimana dasar peneliti untuk menyusun panduan
melakukan evaluasi program bimbingan dan evaluasi program bimbingan dan konseling
konseling komprehensif. komprehensif, dengan panduan akan
Kebutuhan model evaluasi program memudahkan guru bimbingan dan konseling di
menjadi sangat penting sesuai dengan hasil Sekolah Menengah Pertama melakukan
penelitian Gysbers (2011) yang menegaskan evaluasi program.
bahwa dengan model yang jelas akan Panduan akan memudahkan guru
membantu konselor sekolah dalam bimbingan dan konseling dalam evaluasi
akuntabilitas program. Harapannya agar program. Penelitian Johnson dan Whitfield
program berhasil dan berdampak positif pada (2004) menunjukkan bahwa pelaksanaan
perkembangan akademik, pribadi sosial dan evaluasi proram yang dilaksanakan oleh guru

26
Ariadi Nugraha, Suwarjo / Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1) (2016)

bimbingan dan konseling tidak dapat Model evaluasi membantu guru bimbingan dan
terpisahkan dari data yang sudah dilaksanakan konseling dalam akuntabilitas program
dalam program. Evaluasi sebagai bahan untuk bimbingan dan konseling komprehensif. Model
pengembangan program selanjutnya, sehingga yang sudah tersusun, kemudian dikembangkan
program yang akan datang semakin baik. menjadi panduan evaluasi program yang
Panduan evaluasi program yang telah memudahkan guru bimbingan dan konseling
tersusun kemudian di validasi oleh pakar dan dalam menggunakan panduan evaluasi
praktisi. Hasil uji validasi dengan dua pakar program.
menunjukan bahwa model evaluasi program
bimbingan dan konseling dalam kategori baik SIMPULAN
dan layak diimplementasikan dengan beberapa Kondisi obyektif pelaksanaan evaluasi
revisi, sedangkan validasi praktisi menunjukan program bimbingan dan konseling
model evaluasi program dalam kategori baik komprehensif di SMP Negeri 1 Sleman,
dan layak untuk diimplementasikan di Sekolah evaluasi yang dilakukan berupa pelaksanaan
Menengah Pertama dengan beberapa revisi. layanan. Oleh sebab itu, peneliti menyusun
Berdasarkan hasil penilaian oleh pakar model evaluasi program bimbingan dan
dan praktisi, maka peneliti menimbang dan konseling komprehensif SMP Negeri 1 Sleman
memutuskan bahwa model akhir evaluasi untuk membantu guru bimbingan dan
program bimbingan dan konseling konseling dalam melakukan evaluasi program.
komprehensif layak digunakan di Sekolah Model evaluasi yang digunakan di SMP Negeri
Menengah Pertama. Dalam mengembangkan 1 Sleman yaitu evaluasi pelaksanaan yang
model evaluasi program bimbingan dan meliputi evaluasi layanan segera (laiseg),
konseling komprehensif ini, peneliti layanan jangka pendek (laijapen), dan layanan
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jangka panjang (laijapan). Model evaluasi
kebermanfaatan dan kemudahan penggunaan program bimbingan dan konseling
produk. Dari segi kebermanfaatan, model komprehensif di SMP Negeri 1 Sleman terdiri
evaluasi program yang dikembangkan bisa dari enam aspek yaitu (a) misi, (b) elemen, (c)
menjadi panduan evaluasi program bimbingan analisa, (d) dukungan pihak sekolah, (e) hasil,
dan konseling Komprehensif di Sekolah (f) mendidik. Produk yang dihasilkan dalam
Menengah Pertama sesuai dengan adanya penelitian ini adalah Model Evaluasi Program
tuntutan dari pemerintah antara lain Bimbingan Konseling Komprehensif, dan
Permendiknas No 27 tahun 2008 tentang untuk memudahkan guru BK dalam
standar kualifikasi akademik dan kompetensi mengaplikasikannya maka disusun panduan
konselor, Permendikbud No 111 tahun 2014 evaluasi program bimbingan dan konseling
tentang bimbingan dan konseling pada komprehensif.
pendidikan dasar dan menengah, Penilaian
Kinerja Guru BK, serta Tujuan Kurikulum DAFTAR PUSTAKA
2013. Dari segi kemudahan penggunaan
produk, model evaluasi program bimbingan Badrujaman, A. 2011. Teori dan Aplikasi Evaluasi
dan konseling komprehensif yang disusun Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
disertai dengan panduan evaluasi program Indeks.
bimbingan dan konseling komprehensif serta Borg & Gall. 2008. Educational Research : An
Introduction Eight Edition. New York, NY:
contoh melakukan evaluasi program.
Longman.
Hal ini sesuai dengan kajian dari Cobia
Cobia, D.C. 2003. Handbook of School Counseling.
(2003), menegaskan bahwa pada beberapa New Jersey, NJ: Pearson Education.
sekolah di Amerika model evaluasi telah Dahir & Stone. 2011. School Counselor
disusun untuk menilai keberhasilan layanan Accountability: A MEASURE of Student
bimbingan dan konseling sejak tahun 1995. Succes. New Jearsey, NJ: Pearson.

27
Ariadi Nugraha, Suwarjo / Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1) (2016)

Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan.


Semarang: Unnes Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kunatitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

28

Anda mungkin juga menyukai