Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan hal penting yang harus diutamakan bagi setiap
individu agar dapat mencapai perkembangan diri yang optimal. Namun,
pendidikan tidak melulu tentang duduk di kelas dan mendengarkan materi
pelajaran dari guru. Guru dituntut untuk kreatif dalam memberikan materi yang
dikemas secara unik dan bervariasi agar peserta didik semakin tertarik untuk
menyimak materi yang diberikan.
Bimbingan dan Konseling adalah bagian yang tidak terlepas dari pendidikan,
layaknya puzzle yang saling melengkapi bagiannya. Ini artinya, keberadaan
Bimbingan dan Konseling juga sangat penting untuk membantu mengoptimalkan
perkembangan diri peserta didik dari berbagai aspek. Menurut Sutirna (2013),
secara khusus bimbingan dan koseling bertujuan untuk membantu konseli agar
dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial,
belajar (akademik), dan karir.
Dalam pelaksanaannya, bimbingan dan konseling memiliki program kerja
yang disusun secara apik, rasional dan sistematis berdasarkan kebutuhan-
kebutuhan peserta didik. Sesuatu yang disebut program merupakan serangkaian
kegiatan yang terencana yang lengkap dengan rincian tujuan beserta jenis-jenis
kegiatannya. (Mashudi, 2013). Dengan mengemas program kerja secara unik dan
efektif diharapkan dapat membantu peserta didik mengembangkan potensinya.
Namun, walaupun program yang telah dibuat oleh Konselor sudah dirancang
dengan bagus, masih banyak ditemukan peserta didik yang tidak bisa melakukan
kontrol diri dengan baik, sebagian masih belum bisa mengembangkan potensi dan
menyalurkannya dengan baik, atau orangtua masih merasa khawatir dengan
tingkah laku anaknya yang tidak disiplin. Hal ini berarti, program bimbingan
konseling yang sudah ada belum berjalan dengan optimal.
Maka dari itu, disamping Konselor merancang progam kerja ada evaluasi
program yang juga penting untuk dilakukan. Evaluasi program bimbingan

1
konseling mencakup usaha menilai efisiensi dan efekltifitas pelayanan bimbingan
itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Pelaksanaan evaluasi
menuntut diadakan penelitian, dengan mengumpulkan data secara sistematis,
mengadakan penafsiran dan merencanankan langkah-langkah perbaikan. (Winkel
1991 dalam Mashudi 2013)
Sebagaimana halnya kegiatan-kegiatan pendidikan yang lain disekolah
seperti kegiatan belajar mengajar pada waktu-waktu tertentu harus dievaluasi
untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula hal
dalam kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah secara berkala harus
dievaluasi. Program bimbingan dan konseling direncanakan dan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu untuk mengetahui sampai seberapa jauh
tujuan-tujuan itu tercapai. Dengan melaksanakan evaluasi program, Konselor
dapat mengetahui program yang diimplementasikan benar-benar berhasil atau
program yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang dibuat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian evaluasi program bimbingan dan konseling?
2. Apa tujuan dari evaluasi program bimbingan dan koseling?
3. Bagaimana kedudukan evaluasi bimbingan konseling dalam manajemen
program?
4. Apa saja aspek-aspek evaluasi program bimbingan dan konseling?

1.3. Tujuan
Dengan pembahasan evaluasi program bimbingan konseling yang dibuat oleh
kelompok, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi dari evaluasi program bimbingan dan konseling,
2. Mengerti tujuan dari evaluasi program bimbingan dan koseling,
3. Memahami kedudukan evaluasi bimbingan konseling dalam manajemen
program.
4. Mengetahui aspek-aspek evaluasi program bimbingan dan konseling,

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Evaluasi Pogram Bimbingan Dan Konseling


Menurut W.S. Winkel (1991 dalam Mashudi 2013), evaluasi program
bimbingan adalah mencakup usaha menilai efisiensi dan efekltifitas pelayanan
bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Pelaksanaan
evaluasi menuntut diadakan penelitian, dengan mengumpulkan data secara
sistematis, mengadakan penafsiran dan merencanankan langkah-langkah
perbaikan.
Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konnseling disekolah adalah
segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
di sekolah, dengan mengacu kepada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai
dengan program bimbingan yang dilaksanakan. (Sukardi 1990 dalam Mashudi
2013)
Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (2008) mengemukakan bahwa, evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah usaha penelitian dengan
cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data
yang diperoleh secara objektif, mengadakan penafsiran dan merencanakan
langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan pengarahan staf.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa
evaluasi program bimbingan dan konseling adalah suatu usaha penelitian yang
terstruktur mengacu kepada kriteria tertentu yang sesuai dengan program
bimbingan dan konseling yang dilaksankan, yang dalam prosesnya berdasarkan
pengumpulan data yang sistematis, serta menggunakan langkah-langkah
perbaikan dan pengambilan kesimpulan secara objektif guna meningkatkan mutu
program.

3
2.2. Tujuan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
Pemenuhan dasar (basic needs) peserta didik pada dasarnya adalah menjadi
tanggung jawab keluarga, namun pemenuhan sebagian besar kebutuhan psikologis
dan meta-needs peserta didik merupakan tugas sekolah yang disalurkan melalui
fungsi pelayanan bimbingan dan konseling. (Journal.uny.ac.id)
Jika program pelayanan BK masih belum optimal, hal yang ditakutkan
adalah kebutuhan peserta didik belum bisa terpenuhi. Maka dari itu, evaluasi
adalah sarana untuk membantu Konselor memperbaiki program agar memiliki
kemajuan mutu. Selain itu, kegiatan evaluasi bertujuan mengetahui keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008), secara umum penyelenggaraan
evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan untuk:

1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang


telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
3. Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
a. Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan
konseling.
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau
perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.
d. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha
menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
e. Memperoleh gambaran sejauh mana peranan masyarakat terhadap
pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

4
f. Mengetahui sampai sejauh mana kontribusi program bimbingan dan
konseling terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, TIK
dan TIU pada khususnya.
g. Mendapat informasi yang kuat dalam rangka perencanaan langkah-
langkah pengembangan program bimbingan dan konseling selanjutnya.
h. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah untuk kesesuaian dan
kebutuhan.

Sedangkan Mashudi (2013) mengemukakan bahwa tujuan evaluasi


program Bimbingan dan Konseling secara khusus tujuan adalah:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah


sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah (madrasah).
2. Untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi layanan yang diberikan itu
dalam fungsinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan semua individu
disekolah ( madrasah ) dan diluar sekolah (madrasah).
3. Untuk mengetahui bagaimanakah sumbangan program bimbingan
terhadap program pendidikan secara keseluruhan di sekolh (madrasah)
yang bersangkutan.
4. Untuk mengetahui apakah teknik-teknik atau program yang digunakan
berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan.
5. Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan
kedalam program bimbingan untuk perbaikan layanan yang diberikan.
6. Untuk membantu kepala sekolah (madrasah), guru-guru termasuk
pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka
dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tipa siswa.
7. Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan
yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan.
8. Untuk mendorong semua personil bimbinga agar bekerja leih giat dalam
mengembangkan program-program bimbingan.

5
9. Menunjukkan sampai sejauh manakah sumber-sumber masyarakat telah
digunakan atau diikutsertakan dalam program bimbingan untuk tujuan-
tujuan pengembangan serta perbaikan program dan pelayanan bimbingan.

Dari tujuan umum dan khusus di atas, poin penting yang menjadi garis besar
dari tujuan evaluasi program bimbingan dan konseling bahwa kegiatan evaluasi
dapat membantu memberikan umpan balik (feed back) kepada konselor guru
pembimbing untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan
konseling. Dengan adanya feed back tersebut, maka akan diketahui hal-hal apa
saja yang menjadikan penyebab program dan pelayanan bimbingan dan konseling
tersebut berhasil atau belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan adanya feed back
juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan dari program dan
pelayanan BK yang telah diberikan pada siswa/ peserta didik di sekolah.
Tujuan evaluasi BK adalah mempermudah Konselor dalam mengetahui
sejauh mana tingkat keberhasilan/kemajuan, hambatan-hambatan, efektifitas dan
efisiensi program serta keterlibatan seluruh personil sekolah dan stakeholders
dalam program layanan BK, sehingga menjadi tolak ukur Konselor untuk
melakukan perbaikan program agar ke depannya program yang dibuat akan
mengalami pengembangan dan progress yang berarti.

2.3. Kedudukan Evaluasi Dalam Manajemen Program


Kedudukan evaluasi dalam management program bimbingan dan konseling
sungguh sangat penting, dan bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan keseluruhan proses pelayanan bimbingan dan konseling.
Menurut Mushadi (2013), ada lima fungsi manajemen terpenting yang
berasal dari klasifikasi paling awal dan fungsi-fungsi manajerial yaitu:
a. Planning atau perencanaan, merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-
tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program
prosedur metode system anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
b. Organizing atau pengorganisasian yang meliputi:

6
1. Penentuan sumber-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja
yang dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Staffing atau penyusun personalia, yaitu penarikan atau (recruitment)
latihan dan pengmbangan, serta penempatan dan pemberian orientasi
kepadab karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan
produktif.
d. Leading atau fungsi pengarahan, yaitu bagaimana membuat atau
mendapatkan para karyawan dapat melakukan apa yang diinginkan dan
harus mereka lakukan.
e. Controlling atau evaluasi, yaitu penenmuan dan penerapan cara atau alat
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
Dari sini, jelaslah bahwa kedudukan evaluasi merupakan salah satu bagian
dari manajemen yaitu controlling. Controlling merupakan fungsi manajemen yang
berkenaan dengan Kepala Sekolah terhadap aktivitas personil sekolah dalam
menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan sasaran dan
melakukan koreksi apabila diperlukan.
Evaluasi mempunyai kedudukan yang tak terpisahkan dari alur management
program bimbingan dan konseling secara keseluruhan, karena memberikan
informasi kepada pihak pimpinan sekolah, konselor, guru mata pelajaran, dan
orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat
ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau
berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program Bimbingan dan
Konseling di sekolah.

7
2.4 Aspek-Aspek Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu
penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk
mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan dilihat dari
prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi
keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik
proses maupun hasil antara lain:
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
2. Keterlaksanaan program;
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;
4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap
layanan bimbingan;
6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan
bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan
keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan
ataupun pada kehidupannya di masyarakat.

Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih
bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan
bimbingan.
2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau
pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya.
3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa
sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan
bimbingan.
4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih
lanjut.
5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama
dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).

8
6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan
layanan. (https://akhmadsudrajat.wordpress.com/)

Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya berbentuk


angka atau skor, maka hasil evaluasi bimbingan dan konseling berupa deskripsi
tentang aspek-aspek yang dievaluasi (seperti partisipasi/aktivitas dan pemahaman
siswa; kegunaan layanan menurut siswa; perolehan siswa dari layanan; dan
minat siswa terhadap layanan lebih lanjut; perkembangan siswa dari waktu ke
waktu; perolehan guru pembimbing; komitmen pihak-pihak terkait; serta
kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan). Deskripsi tersebut
mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung
memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan perkembangan dan/atau
memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa.

9
BAB III
PENUTUP
3.I. Kesimpulan
Evaluasi program bimbingan dan konseling adalah suatu usaha penelitian
yang terstruktur mengacu kepada kriteria tertentu yang sesuai dengan program
bimbingan dan konseling yang dilaksankan, yang dalam prosesnya berdasarkan
pengumpulan data yang sistematis, serta menggunakan langkah-langkah
perbaikan dan pengambilan kesimpulan secara objektif guna meningkatkan mutu
program.
Kegiatan evaluasi dapat membantu memberikan umpan balik (feed back)
kepada konselor guru pembimbing untuk memperbaiki atau mengembangkan
program bimbingan dan konseling. Dengan menjalankan evaluasi program
diharapkan memudahkan konselor dalam mengetahui hambatan-hambatan, tingkat
keberhasilan/kegagalan, efektifitas dan kefektifan program yang telah dibuat, agar
ke depannya ketika akan membuat program akan mengalami pengembangan dan
progress yang berarti karena dengan masukan hasil evaluasi program itulah para
pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program yang sedang
atau telah dilaksanakan.

10
Daftar Pustaka

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan


Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Mashudi, Farid. 2013. Supervisi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: DIVA


Press.

Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal,


Informal. Jakarta: Penerbit Andi.

Sudrajat, Ahmad. 2010. Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.


https://akhmadsudrajat.wordpress.com/ diakses pada tanggal 21 Agustus
2015

Barus, Gendon. 2011. Pengembangan Instrumen Asesmen Kebutuhan


Perkembangan untuk Penyusunan Kurikulum dan Evaluasi Program BK.
http://Journal.uny.ac.id. Yogyakarta: USD Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai