PENDAHULUAN
1
konseling mencakup usaha menilai efisiensi dan efekltifitas pelayanan bimbingan
itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Pelaksanaan evaluasi
menuntut diadakan penelitian, dengan mengumpulkan data secara sistematis,
mengadakan penafsiran dan merencanankan langkah-langkah perbaikan. (Winkel
1991 dalam Mashudi 2013)
Sebagaimana halnya kegiatan-kegiatan pendidikan yang lain disekolah
seperti kegiatan belajar mengajar pada waktu-waktu tertentu harus dievaluasi
untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula hal
dalam kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah secara berkala harus
dievaluasi. Program bimbingan dan konseling direncanakan dan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu untuk mengetahui sampai seberapa jauh
tujuan-tujuan itu tercapai. Dengan melaksanakan evaluasi program, Konselor
dapat mengetahui program yang diimplementasikan benar-benar berhasil atau
program yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang dibuat.
1.3. Tujuan
Dengan pembahasan evaluasi program bimbingan konseling yang dibuat oleh
kelompok, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi dari evaluasi program bimbingan dan konseling,
2. Mengerti tujuan dari evaluasi program bimbingan dan koseling,
3. Memahami kedudukan evaluasi bimbingan konseling dalam manajemen
program.
4. Mengetahui aspek-aspek evaluasi program bimbingan dan konseling,
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Tujuan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
Pemenuhan dasar (basic needs) peserta didik pada dasarnya adalah menjadi
tanggung jawab keluarga, namun pemenuhan sebagian besar kebutuhan psikologis
dan meta-needs peserta didik merupakan tugas sekolah yang disalurkan melalui
fungsi pelayanan bimbingan dan konseling. (Journal.uny.ac.id)
Jika program pelayanan BK masih belum optimal, hal yang ditakutkan
adalah kebutuhan peserta didik belum bisa terpenuhi. Maka dari itu, evaluasi
adalah sarana untuk membantu Konselor memperbaiki program agar memiliki
kemajuan mutu. Selain itu, kegiatan evaluasi bertujuan mengetahui keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008), secara umum penyelenggaraan
evaluasi program bimbingan dan konseling bertujuan untuk:
4
f. Mengetahui sampai sejauh mana kontribusi program bimbingan dan
konseling terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, TIK
dan TIU pada khususnya.
g. Mendapat informasi yang kuat dalam rangka perencanaan langkah-
langkah pengembangan program bimbingan dan konseling selanjutnya.
h. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah untuk kesesuaian dan
kebutuhan.
5
9. Menunjukkan sampai sejauh manakah sumber-sumber masyarakat telah
digunakan atau diikutsertakan dalam program bimbingan untuk tujuan-
tujuan pengembangan serta perbaikan program dan pelayanan bimbingan.
Dari tujuan umum dan khusus di atas, poin penting yang menjadi garis besar
dari tujuan evaluasi program bimbingan dan konseling bahwa kegiatan evaluasi
dapat membantu memberikan umpan balik (feed back) kepada konselor guru
pembimbing untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan
konseling. Dengan adanya feed back tersebut, maka akan diketahui hal-hal apa
saja yang menjadikan penyebab program dan pelayanan bimbingan dan konseling
tersebut berhasil atau belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan adanya feed back
juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan dari program dan
pelayanan BK yang telah diberikan pada siswa/ peserta didik di sekolah.
Tujuan evaluasi BK adalah mempermudah Konselor dalam mengetahui
sejauh mana tingkat keberhasilan/kemajuan, hambatan-hambatan, efektifitas dan
efisiensi program serta keterlibatan seluruh personil sekolah dan stakeholders
dalam program layanan BK, sehingga menjadi tolak ukur Konselor untuk
melakukan perbaikan program agar ke depannya program yang dibuat akan
mengalami pengembangan dan progress yang berarti.
6
1. Penentuan sumber-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja
yang dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Staffing atau penyusun personalia, yaitu penarikan atau (recruitment)
latihan dan pengmbangan, serta penempatan dan pemberian orientasi
kepadab karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan
produktif.
d. Leading atau fungsi pengarahan, yaitu bagaimana membuat atau
mendapatkan para karyawan dapat melakukan apa yang diinginkan dan
harus mereka lakukan.
e. Controlling atau evaluasi, yaitu penenmuan dan penerapan cara atau alat
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
Dari sini, jelaslah bahwa kedudukan evaluasi merupakan salah satu bagian
dari manajemen yaitu controlling. Controlling merupakan fungsi manajemen yang
berkenaan dengan Kepala Sekolah terhadap aktivitas personil sekolah dalam
menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan sasaran dan
melakukan koreksi apabila diperlukan.
Evaluasi mempunyai kedudukan yang tak terpisahkan dari alur management
program bimbingan dan konseling secara keseluruhan, karena memberikan
informasi kepada pihak pimpinan sekolah, konselor, guru mata pelajaran, dan
orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat
ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau
berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program Bimbingan dan
Konseling di sekolah.
7
2.4 Aspek-Aspek Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu
penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk
mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan dilihat dari
prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi
keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik
proses maupun hasil antara lain:
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
2. Keterlaksanaan program;
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;
4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap
layanan bimbingan;
6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan
bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan
keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan
ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih
bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan
bimbingan.
2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau
pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya.
3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa
sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan
bimbingan.
4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih
lanjut.
5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama
dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).
8
6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan
layanan. (https://akhmadsudrajat.wordpress.com/)
9
BAB III
PENUTUP
3.I. Kesimpulan
Evaluasi program bimbingan dan konseling adalah suatu usaha penelitian
yang terstruktur mengacu kepada kriteria tertentu yang sesuai dengan program
bimbingan dan konseling yang dilaksankan, yang dalam prosesnya berdasarkan
pengumpulan data yang sistematis, serta menggunakan langkah-langkah
perbaikan dan pengambilan kesimpulan secara objektif guna meningkatkan mutu
program.
Kegiatan evaluasi dapat membantu memberikan umpan balik (feed back)
kepada konselor guru pembimbing untuk memperbaiki atau mengembangkan
program bimbingan dan konseling. Dengan menjalankan evaluasi program
diharapkan memudahkan konselor dalam mengetahui hambatan-hambatan, tingkat
keberhasilan/kegagalan, efektifitas dan kefektifan program yang telah dibuat, agar
ke depannya ketika akan membuat program akan mengalami pengembangan dan
progress yang berarti karena dengan masukan hasil evaluasi program itulah para
pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program yang sedang
atau telah dilaksanakan.
10
Daftar Pustaka
11