peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga mambantu mengatasi kelemahan dan
hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Tohorin (2007:259) mengemukakan
bahwa Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan atau terancang kegiatan
tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi, dan terkoordinasi dalam jangka waktu
tertentu.
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak akan berjalan efisien sesuai
kebutuhan keadaan siswa jika dalam pelaksanaannya tanpa suatu sistem pengelolaan
(manajemen) yang bermutu,
Penyusunan program bimbingan dan konseling sangat memegang peranan penting dalam
keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah. Dewa Ketut Sukardi dan Desak
Made Sumiati (1995:2) mengemukakan bahwa: Penyusunan program bimbingan dan
konseling disekolah hendaknya berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa
serta kebutuhan-kebutuhan siswa dalam mereka mencapai tujuan pendidikan yaitu
kedewasaan siswa itu sendiri.
Berdasarkan hal tesebut di atas, maka perlulah disusun program bimbingan di sekolah
agar usaha layanan bimbingan di sekolah betul berdaya guna dan berhasil guna serta tepat
sasaran.
2. Tujuan Program Bimbingan dan Konseling
Menurut Dewa Ketut Sukardi Dan Desak Made Sumiati (2005:3) tujuan program
bimbingan dan konseling disekolah terdiri dari : (1) Tujuan umum, dan (2) Tujuan Khusus.
a.
1)
2)
3)
4)
b.
1)
2)
3)
4)
g. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli untuk
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya yang dinamis dan konstruktif.
h. Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga
dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak(berkehendak).
i. Fungsi fasilatasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang dalam seluruh aspek dalam diri
konseli.
j. Fungsi pemiliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya
dapat menjaga diri dan mempertahan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
Fungsi-fungsi diatas diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan
dan kegiatan untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung didalam masing-masing fungsi
itu. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara
lansung kepada satu atau lebih tugas-tugas tesebut agar hasil-hasil yang hendak dicapainya
secara jelas dapat diidentifikasi.
4. Langkah-langkah Program Bimbingan dan Konseling
Slameto (1996:140) langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan
a.
b.
c.
d.
e.
sistem kerja yang baik, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah akan kurang efektif.
5. Aspek-aspek Program Bimbingan dan Konseling
Penyusunan program bimbingan dan konseling dapat dikerjakan oleh tenaga ahli
bimbingan atau guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah dengan coordinator
bimbingan dan konseling yang melibatkan tenaga bimbingan yang lain. Penyusunan program
bimbingan dan konseling harus merujuk pada kebutuhan sekolah secara dan lingkup
bimbingan dan konseling di sekolah.
Achmad Juntika Nurihsan (2005:27) menguraikan aspek-aspek dalam pengelolaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
dan
berkenaan dengan
1)
a)
b)
c)
d)
e)
2)
a)
b)
c)
d)
e)
d.
proses layanan bimbingan dan konseling tidak akan mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Dengan administrasi yang baik teratur dan mantap setiap proses personel bimbingan
mengetahui posisinya masing-masing, baik berupa tugas, tanggung jawab maupun
wewenang. Dengan memahami, mengetahui dan melaksanakan tugas, tanggung jawab,
maupun wewenang yang dibebankan kepada masing-masing personel bimbingan, maka
terciptalah suatu meknisme kerja yang mantap.
mendorong
staf
bimbingan
dalam
melaksanakan
tugas-tugasnya,
dan
(c)
yang ditemui oleh para personel bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing,
(c) memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan-hambatan dan permasalahanpermasalahan yang ditemui, (d) memungkinkan pelaksanaan program bimbingan secara
lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.
Penilaian merupakan langkah penting dalam program bimbingan dan konseling, tanpa
penilaian tidak mungkin dapat diketahui keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling yang telah direncanakan. Penilaian program bimbingan dan konseling merupakan
usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ada dua macam penilaian program bimbingan dan konseling, yaitu penilaian proses
dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana
keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya.
Aspek yang dinilai baik proses maupun maupun hasil antara lain : (a) kesesuaian
antara program dan pelaksanaannnya, (b) keterlaksanaan program, (c) hambatan-hamabatan
yang dijumpai, (d) dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar, (e) respon
siswa, personel sekolah, orang tua atau masyarakat terhadap layanan bimbingan, (f)
perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan.