Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah flora dan fauna ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga
kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami
semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian
hari.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Flora

1. Klasifikasi Flora

a. Flora Asli

b. Flora Tanaman (Pertanian dan Hortikultura)

c. Flora Gulma

2. Publikasi Flora

B. Pengertian Fauna

1. Subdivisi Fauna

a. Epifauna

b. Infauna

c. Mikrofauna

d. Makrofauna

e. Megafauna

f. Meiofauna

g. Mesofauna

h. Lain-lain

C. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

1. Zona Australis

2. Zona Ethiopian

3. Zona Neartik

4. Zona Neotropik

5. Zona Asiatis
6. Zona Paleartik

D. Manfaat Flora dan Fauna bagi Kehidupan Manusia

1. Manfaat Flora

2. Manfaat Fauna

E. Penyebab Kerusakan Flora dan Fauna

F. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna

1. Suaka Margasatwa

2. Cagar Alam

3. Perlindungan Hutan

4. Taman Nasional

5. Taman Laut

6. Kebun Binatang/Kebun Raya

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di
wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, di mana
banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin
dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel yang
terdiri atas selulosa dan sumber bahan makanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam
cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek kajian bagi ahli geografi tumbuhan.

Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi faktor kemampuannya berevolusi, kemampuannya


dalam menyesuaikan dirinya untuk mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk
tumbuh dan hidup seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes
mempunyai kemampuan menyebar secara luas. Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi
populasi satu spesies dengan spesies lainya senantiasa terjadi suatu interaksi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau
kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan
tumbuh-tumbuhan.

Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau
bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk
memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran
fauna. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-
faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah
iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non
fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

B. Rumusan Masalah

Apa pengertian flora dan fauna?

Apa manfaat flora dan fauna bagi kehidupan manusia?

Di mana saja persebaran flora dan fauna di dunia?

Apa penyebab kerusakan flora dan fauna?

Bagaimana upaya pelestarian flora dan fauna?

C. Tujuan

Agar siswa mengetahui pengertian flora dan fauna?

Agar siswa mengetahui manfaat flora dan fauna bagi kehidupan manusia?

Agar siswa mengetahui persebaran flora dan fauna di dunia?

Agar siswa mengetahui penyebab kerusakan flora dan fauna?

Agar siswa mengetahui upaya pelestarian flora dan fauna?

D. Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah supaya siswa memiliki kesadaran tentang
pentingnya flora dan fauna bagi kehidupan manusia.
A. Pengertian Flora

Flora, dari bahasa latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis
tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa,
nabatah Asia atau nabatah Australia. Untuk hewan hal ini disebut fauna/alam hewan. Alam
tumbuhan dan hewan berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikroba. Flora, fauna dan
bentuk-bentuk kehidupan yang lain semisal fungi, semuanya dikelompokkan sebagai biota. Pada
sisi yang lain, kelompok-kelompok bakteria, alga, dan beberapa macam jasad renik yang lain,
juga acap disebut flora; sehingga dikenal adanya flora bakteria, flora alga, flora pohon dan lain-
lain.

Flora berbeda, namun sering dikelirukan, dengan vegetasi; di mana flora secara ringkas berisi
(daftar) kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok tetumbuhan
yang berinteraksi membentuk suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, padang rumput,
dan lain-lain).

1. Klasifikasi Flora

Pengelompokan tetumbuhan ke dalam flora biasanya didasarkan pada wilayah, perioda,


lingkungan tertentu, atau iklim. Wilayah-wilayah yang berbeda secara geografis, misalnya
pegunungan dibandingkan dataran, biasa memiliki flora yang berbeda. Flora juga bisa merujuk
ke perioda waktu tertentu; flora fosil, misalnya, memuat jenis-jenis tetumbuhan yang didapati
dalam bentuk fosil dari kurun waktu sejarah yang tertentu. Flora yang lain, dipengertiankan
berdasarkan lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus. Misalnya:

a. Flora Asli

Flora asli ialah (daftar) tetumbuhan yang asli, yang hidup di suatu wilayah tertentu.

b. Flora Tanaman (Pertanian dan Hortikultura)

Flora tanaman (pertanian dan hortikultura) mencakup melulu tetumbuhan yang ditanam atau
dibudidayakan manusia.

c. Flora Gulma

Flora gulma yakni (daftar) jenis-jenis tetumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh di lahan
pertanian atau tempat lain, yang disusun dan dipelajari dalam kaitannya dengan upaya
memberantas atau mengendalikan tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih
lanjut atas jenis-jenis tumbuhan pengganggu (gulma); jenis-jenis invasif; serta jenis-jenis asing
(eksotik). Satu contohnya adalah jenis-jenis yang dimuat dalam Weeds of Rice in Indonesia.

2. Publikasi Flora

Flora yang berada di suatu wilayah atau perioda waktu tertentu biasa didokumentasi dan
diterbitkan dalam suatu publikasi atau serial publikasi yang disebut flora; pemberian huruf besar
(kapitalisasi) di awal kata adalah untuk membedakan kedua pengertian itu. Sebagai contoh,
Flora of Java Backer berisikan pertelaan aneka jenis flora yang hidup di pulau Jawa. Sementara
serial Flora Malesiana diterbitkan semenjak tahun 1950 oleh Nationaal Herbarium Nederland,
mencakup seri tumbuhan berbiji dan tumbuhan paku yang menjadi kekayaan kawasan Malesia.

Selain daftar jenis-jenis tetumbuhan, flora biasanya memuat pemerian setiap jenisnya,
ilustrasinya (jika ada), dan kunci dikotomi untuk mencandra (mengenali) jenis-jenis tersebut.
Juga lain-lain informasi yang dianggap penting dan terkait erat dengan keberadaan jenis tersebut
di wilayah yang dipertelakan. Beberapa jenis flora yang lain memiliki cakupan yang lebih
terbatas.

The Mountain Flora of Java (kini diterjemahkan sebagai Flora Pegunungan Jawa), yang
diterbitkan pertama kali pada 1972, membahas aneka jenis tumbuhan yang menghuni wilayah-
wilayah pegunungan pulau Jawa. Akan tetapi di samping itu, buku ini juga membahas aneka
aspek ekologi vegetasi yang melingkungi kekayaan flora tersebut. Buku yang lebih sederhana,
flora, untuk sekolah di Indonesia, diterjemahkan dari sebuah Schoolflora berbahasa belanda dan
diperuntukkan bagi para pelajar; karena itu, meskipun tidak lengkap, buku ini cukup akurat
untuk mencandra.

B. Pengertian Fauna
Fauna, dari bahasa latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam jenis hewan
yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Istilah yang sejenis untuk tumbuhan adalah
flora/nabatah. Nabatah, alam hewan dan bentuk kehidupan lain seperti fungi dalam suatu
kesatuan disebut biota. Penulisan nabatah dan alam hewan biasanya ditulis di depan nama
geografis, misalnya alam hewan peralihan, alam hewan Asia atau alam hewan Australia.

1. Subdivisi Fauna

a. Epifauna

Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah.

b. Infauna

Infauna adalah hewan akuatik yang hidup di dasar substratum, bukan di permukaannya.
Biasanya, hewan infauna semakin jarang ditemukan seiring bertambahnya kedalam air dan
jaraknya dari garis pantai.

c. Mikrofauna

Microfauna adalah hewan mikroskopik atau sangat kecil (biasanya termasuk hewan-hewan
protozoa dan hewan yang sangat kecil, seperti rotifera).
d. Makrofauna

Macrofauna adalah organisme darat atau laut yang panjang tubuhnya lebih dari atau sama
dengan satu milimeter.

e. Megafauna

Megafauna adalah hewan besar pada tempat dan zaman tertentu. Misalnya, megafauna Australia.

f. Meiofauna

Meiofauna adalah hewan invertebrata perairan berukuran kecil yang hidup di air tawar dan air
laut (asin). Istilah Meiofauna diartikan sebagai kumpulan organisme yang lebih besar dari
mikrofauna, tetapi lebih kecil dari makrofauna. Organisme ini bisa melewati saringan berukuran
1 mm, tetapi tidak dapat melewati saringan berukuran 45 μm (ukuran dapat berbeda-beda
berdasarkan researcher).

g. Mesofauna

Mesofauna adalah hewan invertebrata daratan berukuran besar, seperti arthropoda, cacing tanah,
dan nematoda.

h. Lain-lain

Meliputi avifauna, yang berarti “fauna unggas” dan piscifauna (atau ichthyofauna), yang berarti
“fauna ikan”.

C. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

Wilayah persebaran flora dan fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan
kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa faktor alam
yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di dunia yang bersifat menghambat. Yaitu
faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya perairan (sungai, danau,
laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll), iklim (suhu, tekanan udara,
kelembaban, dll). Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6
wilayah, yaitu:

1. Zona Australis

Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan pulau-pulau
sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, platipus, terdapat juga
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cenderawasih, kasuari, kakaktua,
dan kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular piton.

2. Zona Ethiopian

Wilayah flora dan fauna meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar,
dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah afrika, badak afrika, gorila, babon,
simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia
pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang
hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih
kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental
seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.

3. Zona Neartik
Wilayah flora dan fauna meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara,
dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus berkantung, bison, muskox,
caribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah
Paleartik seperti kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

4. Zona Neotropik

Wilayah flora dan fauna meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim
di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan
endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang
pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah
fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis
monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan
ada sejenis kelelawar penghisap darah.

5. Zona Asiatis

Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah
ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon,
rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang,
antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah
Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.

6. Zona Paleartik

Wilayah flora dan fauna sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia, daerah sekitar
kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang,
Selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang
tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub
seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain,
kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.

D. Manfaat Flora dan Fauna bagi Kehidupan Manusia

1. Manfaat Flora

Tumbuhan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia karena tumbuh-tumbuhan dapat
membuat makanannya sendiri. Manusia mendapatkan makanan dari tumbuh-tumbuhan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Manusia dan hewan tidak akan dapat hidup jika tidak
mengonsumsi makanan yang dihasilkan tumbuhan. Tumbuhan di permukaan bumi juga
bermanfaat untuk mencegah erosi tanah. Dengan adanya berbagai tumbuhan penutup permukaan
tanah, maka sebagian besar air hujan akan meresap ke dalam tanah sehingga menjadi cadangan
air tanah pada musim kemarau. Dalam bidang kesehatan tumbuhan sebagai sumber obat-obatan
seperti kina, jahe, mengkudu. Antibiotik yang sangat penting bagi dunia kedokteran ternyata
juga diproduksi dari berbagai macam lumut, bakteri ganggang.

2. Manfaat Fauna

Manfaat penggunaan hasil hewan sebagai bahan makanan, sapi dan kerbau berguna pula sebagai
penarik bajak. Hal ini merupakan manfaat secara langsung. Sering juga binatang itu memberikan
manfaat secara tidak langsung. Contohnya ular merupakan pemangsa tikus sehingga keberadaan
ular dapat mengendalikan populasi tikus.

E. Penyebab Kerusakan Flora dan Fauna


Kerusakan flora maupun fauna dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya adanya perusahaan
atau pencemaran lingkungan menyebabkan terganggunya kelestarian flora dan fauna itu.
Sebagaimana diketahui bahwa setiap hewan dan tumbuhan menurut syarat tertentu untuk dapat
hidup dan tumbuh. Bila persyaratan itu tidak dapat terpenuhi maka spesies pasti akan mati.
Kerusakan habitat ini dapat disebabkan oleh proses alamiah dan ulah manusia. Proses alamiah
yang terjadi dapat berupa perubahan kemampuan adaptasi terhadap kondisi lingkungan.

Kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia biasanya terjadi dalam usahanya untuk
memenuhi kebutuhannya atau keinginannya manusia untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya sehingga manusia mengeksploitasi flora dan fauna tanpa pertimbangan yang matang.
Di sisi lain luas hutan dari tahun ke tahun juga berkurang. Penyebab berkurangnya luas hutan
adalah penebangan kayu, bencana alam, konversi hutan menjadi lahan pertanian atau
perkebunan perkembangan proyek-proyek pertambangan dan penyakit tanaman.

F. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna

Flora dan fauna adalah kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan sangat berguna bagi
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi. Untuk melindungi binatang dan
tanaman yang dirasa perlu dilindungi dari kerusakan maupun kepunahan, dapat dilakukan
beberapa macam upaya manusia dengan Undang-Undang, yaitu seperti:

1. Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang
hampir punah. Contoh: harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya.

2. Cagar Alam

Pengertian/pengertian cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman
maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai
keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh: cagar alam Ujung Kulon, cagar alam Way
Kambas, dsb.

3. Perlindungan Hutan

Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga
dari kerusakan. Contoh: hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya.

4. Taman Nasional

Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang
meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman Nasional Lorentz, Taman
Nasional Komodo, Taman Nasional Gunung Leuser, dll.

5. Taman Laut

Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk
melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb.
Contoh: Taman Laut Bunaken, Taman Laut Taka Bonerate, Taman Laut Selat Pantar, Taman
Laut Togean, dan banyak lagi contoh lainnya.

6. Kebun Binatang/Kebun Raya


Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai
tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang
masih hidup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Flora, dari bahasa Latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis
tanaman atau tumbuhan. Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah
segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Istilah yang
sejenis untuk tumbuhan adalah flora/nabatah.

Kerusakan flora maupun fauna dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya adanya perusahaan
atau pencemaran lingkungan menyebabkan terganggunya kelestarian flora dan fauna itu.
Sebagaimana diketahui bahwa setiap hewan dan tumbuhan menurut syarat tertentu untuk dapat
hidup dan tumbuh. Bila persyaratan itu tidak dapat terpenuhi maka spesies pasti akan mati.
Kerusakan habitat ini dapat disebabkan oleh proses alamiah dan ulah manusia. Untuk
melindungi binatang dan tanaman yang dirasa perlu dilindungi dari kerusakan maupun
kepunahan, dapat dilakukan beberapa macam upaya manusia dengan undang-undang.

B. Saran

Melakukan usaha-usaha pelestarian flora dan fauna bukan merupakan sekedar usaha, namun
menjadi sebuah tindakan yang akan mempertahankan manfaat dari alam kepada manusia sendiri
terkhusus di lingkungan sekitar tempat beraktivitas maupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai