Oleh Arya
Hutan Mangrove Hutan merupakan suatu wilayah yang mempunyai berbagai macam jenis tumbuhan lebat antara lain seperti pohon,
paku-pakuan, semak, rumput, jamur dan lain sebagainya.
Hutan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Manfaat hutan antara lainnya adalah sebagai penampung
karbon dioksida, penghasil oksigen, habitat flora dan fauna, melestarikan tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Hutan mempunyai jenis yang beraneka ragam. Tapi kali ini kita akan membahas mengenai hutan mangrove. Mulai dari pengertian,
manfaat, ciri-cirinya, dan persebarannya di Indonesia.
Berikut adalah penjelasan hutan mangrove secara lengkap :
500px.com
Hutan mangrove atau yang biasa disebut dengan hutan bakau merupakan hutan yang terletak di daerah tepi pantai yang dipengaruhi
oleh pasang surutnya air laut, sehingga hutan ini selalu tergenang air.
Hutan mangrove dibedakan menjadi dua, yaitu hutan pantai dan hutan rawa. Hutan pantai adalah hutan yang tumbuh disepanjang
daerah pantai. Ciri-ciri hutan pantai, yaitu tanahnya kering, tidak pernah tergenang oleh air laut maupun air tawar.
Ekosistem hutan pantai terdapat di sepanjang pantai yang curam di atas garis pasang air laut. Kawasan ekosistem hutan pantai seperti
ini biasanya memiliki tanah yang berpasir dan mungkin berbatu.
Sedangkan hutan rawa merupakan hutan yang tumbuh di daerah yang selalu tergenang air tawar. Oleh karena itu, hutan rawa
terdapat di daerah yang landai, biasanya hutan rawa terletak di belakang hutan payau.
Hutan mangrove yang tumbuh di atas rawa-rawa atau berada di air payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang
surut air laut. Hutan mangrove ini tumbuh khususnya di tempat-tempat dimana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.
Sponsored Content
Forget Fake Eye Lashes - Do This Instead
healthybeauty
Recommended by
Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gemparan ombak maupun berada di sekitar muara sungai dimana arus airnya tidak begitu deras
dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem yang terdapat di hutan mangrove bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi
tanah dan mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut.
Tidak banyak tumbuhan yang dapat bertahan hidup di tempat seperti ini. Jenis-jenis tanaman yang terdapat di hutan mangrove
kebanyakan mempunyai ciri khas tersendiri. Itu dikarenakan tanaman tersebut telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
Baca juga artikel : 7 Fungsi Hutan Lindung Beserta Gambarnya !
500px.com
Hutan mangrove atau hutan bakau memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
1. Hutan Mangrove Terdiri dari Satu Jenis Pohon
Hutan mangrove hanya terdiri dari satu jenis pohon saja, yaitu pohon bakau. Inilah salah satu ciri khas yang dimiliki hutan mangrove.
Sangking banyaknya pohon bakau, hutan mangrove juga biasa dikenal dengan hutan bakau.
2. Hutan Mangrove Memiliki Akar yang Tidak Beraturan
Yang menjadi ciri khas yang dimiliki oleh hutan mangrove lainnya adalah adanya akar-akar tanaman mangrove atau bakau yang
menimbul ke atas.
Maka dari itu ketika kita memasuki kawasan hutan mangrove kita akan melihat banyak sekali akar-akar pohon bakau yang keluar dari
permukaan tanah.
3. Hutan Mangrove Mempunyai Biji yang Bersifat Vivipar
Ciri khas selanjutnya yang dimiliki oleh hutan mangrove adalah memiliki biji yang bersifat vivipar. Biji yang seperti ini akan dapat
menghasilkan kecambah di pohon mangrove itu sendiri.
4. Hutan Mangrove Mempunyai Lentisel Pada Bagian Kulit Pohon
Selain itu, pohon mangrove juga memiliki lentisel yang terdapat pada bagian kulit pohon bakau yang merupakan salah satu ciri khas
dari hutan mangrove.
5. Hutan Mangrove Mempunyai Tanah yang Berlumpur
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan berada di kawasan berlumpur. Hal ini disebabkan oleh tanah yang selalu basah dan
diakibatkan dengan adanya air yang menggenangi daerah hutan tersebut.
Akibatnya tanah akan menjadi berlumpur dan berpasir. Namun yang perlu diperhatikan, tanah ini merupakan tanah yang sangat lembab
dan selalu digenangi oleh air.
6. Hutan Mangrove Selalu Digenangi Oleh Air
Hutan mangrove mempunyai salah satu fungsi yaitu mencegah abrasi yang disebabkan oleh air laut. Itulah sebabnya mengapa hutan
ini berada di pesisir pantai. Hutan ini juga biasanya tersebar di daerah rawa-rawa ataupun di daerah yang terdapat air payau.
Inilah yang menyebabkan hutan mangrove selalu digenangi oleh air. Karena letaknya diantara sungai dan laut, maka air yang
menggenangi kawasan hutan mangrove ini adalah air payau dan air laut.
500px.com
Taman wisata alam Angke Kapuk merupakan salah satu kawasan hutan mangrove yang dijadikan sebagai kawasan konservasi.
Kawasan ini mempunyai luas wilayah sekitar 99,82 Ha dengan vegetasi utama berupa pepohonan mangrove atau yang kita kenal
sebagai hutan bakau.
Keberadaan hutan mangrove ini berfungsi selain berperan sebagai pencegahan erosi pantai dan tempat konservasi, juga berperan
sebagai wisata alam dan edukasi bagi para pengunjung untuk dapat lebih mengenal tanaman mangrove.
2. Hutan Mangrove Kulon Progo Jogja
500px.com
Hutan mangrove kulon progo merupakan salah satu destinasi wisata konservasi alam pertama untuk yanaman bakau di daerah Jogja.
Hutan mangrove kulon progo mempunyai luas wilayah 3 Ha yang berada di tepi pantai dan sepanjang sungai Bogowonto.
Nuansa hijau merupakan ciri khas hutan bakau kulon progo. Selain itu ada juga spot-spot khusus seperti ayunan, gazebo serta
jembatan api-api yang merupakan sarana pendukung tempat wisata ini.
3. Hutan Mangrove Surabaya
sahabatnesia.com
Hutan mangrove Surabaya terletak di kawasan Wonorejo No. 1 Rungkut, Surabaya. Hutan mangrove wonorejo membuktikan kalau
masyarakat Surabaya masih perduli terhadap lingkungan.
Dengan adanya hutan mangrove wonorejo ini, Pemerintah Kota Surabaya berharap bisa mengurangi abrasi yang terjadi di pantai timur
Surabaya.
Hutan mangrove wonorejo ini sering sekali di kunjungi sebagai sarana pendidikan dalam hal menjaga kelestarian alam dengan
melakukan reboisasi serta pembudidayaan tanaman bakau.
Maka tidak heran jika hutan mangrove memiliki luas wilayah 200 Ha yang semakin lama semakin rimbun dan hijau dari sebelumnya.
4. Hutan Mangrove Trenggalek
500px.com
Hutan mangrove trenggalek terletak tidak jauh dari pantai Cengkrongan, kurang lebih 500 meter dari bibir pantai tepatnya di Desa
Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.
Di tempat wisata alam ini terdapat sebuah jembatan yang terkenal dengan nama jembatan galau. Jembatan galau merupakan jembatan
kayu yang dibangun sebagai tempat untuk para wisatawan berkeliling melihat-lihat kawasan hutan bakau ini.
Keberadaan kawasan hutan mangrove ini sangatlah penting. Selain digunakan sebagai tempat wisata alam dan wisata edukasi,
keberadaannya menjadi penyangga kehidupan kawasan sekitarnya.
Keberadaan hutan ini bisa menjadi perisai alam untuk menghalangi dan mencegah kekuatan ombak besar yang menerjang daratan.
5. Hutan Mangrove Semarang
500px.com
Salah satu alternatif tempat wisata alam yang dapat dikunjungi adalah wisata mangrove wonosari sayung. Hutan mangrove ini berada
di pertengahan antara Kota Semarang dan Demak.
Tepatnya terlatak di Jalan Raya Semarang-Demak KM. 9 pada jembatan Sayung dari arah Semarang menuju Demak.
Selain pesona hutan mangrove, kita juga bisa menikmati pemandangan burung yang sedang mencari makan dan melihat ikan blodog
yang unik karena kadang melompat seperti kodok.
7. Hutan Mangrove Bali
sahabatnesia.com
Hutan mangrove Bali terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta Bali, sekitar 100 meter dari persimpangan Dewa Ruci. Kawasan hutan
ini berada tepat di jalur keramaian Kabupaten Badung, yang setiap harinya dipenuhi dengan keributan suara lalu lintas dan polusi
udaranya yang sangat tinggi.
Kawasan hutan mangrove di Bali memiliki luas wilayah 1.300 Ha. Pengelola hutan mangrove di Bali, menyediakan jembatan kayu
panjang agar mempermudah pengunjung untuk melihat-lihat hutan mangrove tanpa menginjak lumpur sedikit pun.
8. Hutan Mangrove Balikpapan
500px.com
Hutan mangrove margomulyo terletak di Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan
Timur.
Kawasan hutan mangrove ini merupakan hasil pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan untuk dijadikan
kawasan konservasi tanaman bakau.
Bagi para wisatawan yang akan menulusuri kawasan ini sudah disediakan jalur tracking yang terbuat dari kayu ulin. Selain itu juga
terdapat menara pengawas dan beberapa gazebo sehingga membuat tempat ini sangat cocok untuk kegiatan wisata alam.