Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE TUJUH

MATAKULIAH GEOGRAFI PENDUDUK


TOPIK: PERTUMBUHAN PENDUDUK

ASSALAMU’ALAIKUM

A. PENDAHULUAN

Membicarakan Pertumbuhan penduduk sama artinya membicarakan dinamika


penduduk. Artinya adanya pertumbuhan tersebut merupakan dinamika dari
kependudukan itu sendiri. Sehingga pertumbuhan penduduk juga dipengaruhi oleh
variabel-variabel yang mempenaruhi dinamika penduduk, yaitu : fertilitas, mortalitas dan
migrasi.
Seesuai dengan pendekatan geografi, maka pertumbuhan penduduk juga tidak
terlepas dari dimensi ruang dan waktu. Dua dimensi tersebut akan akan turut dalam
penjelasan pertumbuhan penduduk. Artinya pertumbuhan penduduk, akan
menggambarkan ruang/spasial, apakah Kabupaten, Provinsi, Nasional (Indonesia),
regional misal Asia tenggara, Australi dan dunia.
Begitu pula dimensi waktu, pertumbuhan tersebut apakah per tahun, perlima
tahun seperti Surve Penduduk Antar Sensus (SUPAS), per sepuluh tahun atau anatar
sensus penduduk (SP).
Dalam statistik kependudukan, perhitungan pertumbuhan penduduk ada yang
disebut dengan pertumbuhan penduduk alami; yaitu pertumbuhan yang didasarkan
yang didasarkan pada kelahiran dan kematian. Dalam satu tahun diketahui berapa
jumlah kelahiran dan jumlah kematian, dan jumlah penduduk pertengan tahun, maka
akan diketahui pertumbuhan penduduk alaminya. Tetapi untuk pertumbuhan penduduk
total, harus memperhitungkan variabel migrasi, yaitu migrasi masuk dan migrasi keluar.
Scara sederhana petumbuhan tersebut dapat diketahui dengan perhitungan (L-M) +
(Mm – Mk)
Dibanding data kematian, data kelahiran lebih lengkap dan lebih mudah didapat,
karena hampir semua kelahiran dicatat/tercatat pada registrasi penduduk (registrasi
vital), berbeda dengan data kematian, relatif kurang lengkap dibanding data kelahiran,
karena banyak orang tidak perduli lagi ketika seseorang sudah meninggal. Sehingga
sering kita dengan seseorang yang sudah meninggal masih saja terdaftar pada
organisasi atau pencatatan kependudukan. Seperti data pemilih, yang ternyata
orangnya ada yang sudah meninggal. Untuk perhitungan pertumbuhan penduduk,
dalam hal fertilirtas banyak mempertimbangkan/menggunakan TFR ( Total Fertility
Rate), baik provinsi maupun Nasional.

B.PENDUDUK DUNIA

Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat,


penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16
WIB. Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh
dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga
terletak di Eropa).

Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang
belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah
hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.

Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai
7 miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai
tanggal di mana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah
penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):

1. Republik Rakyat Tiongkok (1.306.313.812.900 jiwa)


2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)

POPULASI DUNIA 1950-2010

KECEPATAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA 1950-2010


Penduduk Dunia 2009 - 2019

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Populasi_penduduk_dunia
Jumlah Penduduk Dunia 2020, Indonesia Masih Empat Besar

Jumlah penduduk dunia sampai Agustus 2020 mencapai angka 7,8 miliar. China
masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah penduduk sekitar 1,44 miliar.

Angka statistik ini didapatkan dari situs worldometer.info yang dibuat oleh sebuah
perusahaan media digital yang berbasis di Amerika Serikat. American Library
Association, asosiasi perpustakaan tertua dan terbesar di dunia menyebut
worldometer.info merupakan situs web referensi gratis terbaik.

India membuntuti China sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia dengan
jumlah penduduk 1,382 miliar. Kemudian diikuti Amerika Serikat sebesar 331,3 juta,
Indonesia sebanyak 273,9 juta, dan Pakistan sejumlah 221,5 juta orang.
Sumber:https://travel.detik.com/detiktravel/d-5152094/jumlah-penduduk-dunia-2020-indonesia-masih-empat-
besar

B. PERTUMBUHAN PENDUDUK NASIONAL


Pertumbuhan penduduk masing-masing provinsi atau kabupaten berbeda-beda,
ada yang tinggi, ada yang sedang adan sedikit yang rendah, terutama bila berpedoman
hanya pada angka TFR (total fertility rate) masing-masing darah/provinsi. Berikut ini
disajikan penduduk dan laju pertumbuhan penduduk per Provinsi di Indonesia:
Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah
sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46
persen), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah
(0.37 persen). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah,
yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB
dimulai pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini
masih diteruskan oleh presiden-presiden penerusnya. Program ini - yang (sayangnya)
tidak bisa diwajibkan - adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia
karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita
yang lebih tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta
menurunkan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.2
persen pada tahun 2015 berdasarkan data Bank Dunia.

Tingkat Pertumbuhan Populasi Indonesia (tahunan)

Badan Pusat Statistik (BPS), lembaga statistik pemerintah, hanya melakukan


penelitian menyeluruh pada struktur populasi Indonesia sekali setiap dekade. Menurut
studi terakhir (dirilis pada tahun 2010), Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.6 juta
orang. Namun, menurut perkiraan-perkiraan belakangan ini (dari berbagai lembaga)
Indonesia diperkirakan memiliki lebih dari 260 juta penduduk pada tahun 2017.

Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


dengan menilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan
memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada
tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia
akan berkurang.

Jumlah penduduk Indonesia 1970 -2010

Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan
tinggal di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami
sebuah proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sedikit lebih dari setengah
jumlah total penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan
perkembangan positif bagi ekenomi Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan
membuat tumbuhnya ekonomi lebih maju dan menjadikan Indonesia negeri dengan
tingkat pendapatan menengah ke atas.

Kota-kota terbesar di Indonesia ditemukan di pulau Jawa. Di sini kita menemukan


ibu kota Jakarta yang memiliki lebih dari 10 juta penduduk menurut sensus resmi terbaru
(data dari 2011). Angka yang tidak resmi kemungkinan besar jauh lebih tinggi. Selain itu,
setiap pagi sejumlah besar pekerja berjalan dari dareah perkotaan satelit menuju
Jakarta untuk melakukan pekerjaan mereka. Pada sore atau malam hari mereka
berjalan pulang ke kota-kota satelit di sekitar Jakarta. Arus harian yang besar ini
menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah di Jakarta.

Setelah Jakarta, kota-kota terbesar di Indonesia adalah Surabaya (Jawa Timur),


Bandung (Jawa Barat), Bekasi (Jawa Barat), dan Medan (Sumatra Utara).
Populasi Rural dan Kota di Indonesia:

  1995 2000 2005 2010 2015 2050


 Populasi Rural
 (% populasi   64   58   52   50   46   33¹
total)
 Populasi Kota
 (% populasi   36   42   48   50   54   67¹
total)
¹ perkiraan PBB
Sumber: Bank Dunia

Struktur Usia di Indonesia

Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi Indonesia yang memiliki
hubungan dengan perekenomian adalah penduduk usia muda yang ada di Indonesia.
Indonesia memiliki kelimpahan warga dengan usia produktif kerja. Mereka adalah
sebuah kekuatan buat ekonomi nasional (asal mereka bisa mendapatkan pendidikan
yang memadai dan ada cukup banyak kesempatan kerja).

Rata-rata usia penduduk Indonesia adalah 28.6 tahun (perkiraan tahun 2016). Ini
adalah median age yang berarti separuh dari populasi Indonesia berusia 28.6 tahun ke
atas dan separuhnya lagi umurnya di bawah 28.6 tahun. Mengenai jenis kelamin, rata-
rata median age wanita Indonesia adalah 29.1 tahun, sementara median age pria lebih
muda setahun (28.1 tahun).

Di bawah ini adalah persentase penduduk Indonesia yang dikategorikan dalam


tiga kelompok usia dan jenis kelamin.

Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur:


Pria
Persentase Gabungan Wanita
  (absolut
      Total Populasi (absolut)
)
0-14 tahun               27.3 34,165,213 32,978,841 
15-64 tahun               66.5 82,104,636  81,263,055 
65 tahun ke atas                6.1  6,654,695  8,446,603
Sumber: CIA World Factbook

Pada tahun 2010, sekitar 19 persen penduduk Indonesia adalah anak yang
umurnya di bawah sepuluh tahun, sekitar 37 persen di bawah dua puluh tahun dan
sekitar setengah populasi Indonesia berusia di bawah tiga puluh tahun. Angka-angka ini
menunjukkan - dari perspektif demografis - bahwa Indonesia memiliki potensi besar
dalam hal produktifitas dan kreatifitas.

Berikut ini disajikan penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia menurut
Provinsi:

Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk


Menurut Provinsi di Indonesia,
2010 – 2018

Laju
Pertumbuhan
Provinsi 2010 2012 2018 Penduduk per
Tahun 2010-
2018
Aceh 4 494,40 4 523,10 5 281,30 1,96
Sumatera Utara 12 982,20 13 028,70 14 415,40 1,27
Sumatera Barat 4 846,90 4 865,30 5 382,10 1,27
Riau 5 538,40 5 574,90 6 814,90 2,54
Jambi 3 092,30 3 107,60 3 570,30 1,75
Sumatera Selatan 7 450,40 7 481,60 8 370,30 1,41
Bengkulu 1 715,50 1 722,10 1 963,30 1,65
Lampung 7 608,40 7 634,00 8 370,50 1,16
Kepulauan Bangka
1 223,30 1 230,20 1 459,90 2,16
Belitung
Kepulauan Riau 1 679,20 1 692,80 2 136,50 2,95
DKI Jakarta 9 607,80 9 640,40 10 467,60 1,03
Jawa Barat 43 053,70 43 227,10 48 683,70 1,50
Jawa Tengah 32 382,70 32 443,90 34 490,80 0,77
DI Yogyakarta 3 457,50 3 467,50 3 802,90 1,16
Jawa Timur 37 476,80 37 565,80 39 500,90 0,63
Banten 10 632,20 10 688,60 12 689,70 2,17
Bali 3 890,80 3 907,40 4 292,20 1,18
Nusa Tenggara Barat 4 500,20 4 516,10 5 013,70 1,32
Nusa Tenggara Timur 4 683,80 4 706,20 5 371,50 1,67
Kalimantan Barat 4 396,00 4 411,40 5 001,70 1,58
Kalimantan Tengah 2 212,10 2 220,80 2 660,20 2,28
Kalimantan Selatan 3 626,60 3 642,60 4 182,70 1,74
Kalimantan Timur 3 553,10 3 047,50 4 365,20 2,52
Kalimantan Utara 3
- 528,60 716,40 3,87
Sulawesi Utara 2 270,60 2 277,70 2 484,40 1,09
Sulawesi Tengah 2 635,00 2 646,00 3 010,40 1,63
Sulawesi Selatan 8 034,80 8 060,40 8 772,00 1,06
Sulawesi Tenggara 2 232,60 2 243,60 2 653,70 2,12
Gorontalo 1 040,20 1 044,80 1 185,50 1,59
Sulawesi Barat 1 158,60 1 164,60 1 355,60 1,92
Maluku 1 533,50 1 541,90 1 773,80 1,77
Maluku Utara 1 038,10 1 043,30 1 232,60 2,11
Papua Barat 760,40 765,30 937,50 2,57
Papua 2 833,40 2 857,00 3 322,50 1,90
Indonesia 237 641,30 238 518,80 265 015,30 1,33
Sumber: BPS Sensus Penduduk (SP) 2010 dan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–
2035

Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi


1971 -2010
Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun
Provinsi 2010-
1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
2016
Aceh 2,93 2,72 1,46 2,36 2,01
Sumatera Utara 2,60 2,06 1,32 1,10 1,33
Sumatera Barat 2,21 1,62 0,63 1,34 1,31
Riau 3,11 4,30 4,35 3,58 2,59
Jambi 4,07 3,40 1,84 2,56 1,80
Sumatera Selatan 3,32 3,15 2,39 1,85 1,46
Bengkulu 4,39 4,38 2,97 1,67 1,69
Lampung 5,77 2,67 1,17 1,24 1,21
Kepulauan Bangka Belitung - - 0,97 3,14 2,20
Kepulauan Riau - - - 4,95 3,06
DKI Jakarta 3,93 2,42 0,17 1,41 1,07
Jawa Barat 2,66 2,57 2,03 1,90 1,54
Jawa Tengah 1,64 1,18 0,94 0,37 0,79
DI Yogyakarta 1,10 0,57 0,72 1,04 1,18
Jawa Timur 1,49 1,08 0,70 0,76 0,66
Banten - - 3,21 2,78 2,23
Bali 1,69 1,18 1,31 2,15 1,21
Nusa Tenggara Barat 2,36 2,15 1,82 1,17 1,36
Nusa Tenggara Timur 1,95 1,79 1,64 2,07 1,69
Kalimantan Barat 2,31 2,65 2,29 0,91 1,63
Kalimantan Tengah 3,43 3,88 2,99 1,79 2,33
Kalimantan Selatan 2,16 2,32 1,45 1,99 1,81
Kalimantan Timur 5,73 4,42 2,81 3,81 2,58 3

Kalimantan Utara - - - - -
Sulawesi Utara 2,31 1,60 1,33 1,28 1,13
Sulawesi Tengah 3,86 2,87 2,57 1,95 1,67
Sulawesi Selatan 1,74 1,42 1,49 1,17 1,10
Sulawesi Tenggara 3,09 3,66 3,15 2,08 2,16
Gorontalo - - 1,59 2,26 1,62
Sulawesi Barat - - - 2,68 1,93
Maluku 2,88 2,79 0,08 2,80 1,79
Maluku Utara - - 0,48 2,47 2,16
Papua Barat - - - 3,71 2,61
Papua 2,67 3,46 3,22 5,39 1,95
INDONESIA 2,31 1,98 1,49 1,49 1,36

Catatan:
Tidak Termasuk Timor Timur
1
Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun 2000–2010 untuk Aceh
dihitung dengan menggunakan data Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN)
2005 dan SP2010
2
Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (Pertengahan tahun/Juni)
3
Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun 2010–2014 untuk
Kalimantan Timur merupakan gabungan antara Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara
Sumber :
- Sensus Penduduk 1971, 1980 , 1990 , 2000 , 2010 dan Sensus Penduduk
Antar Sensus (SUPAS) 1995
- Data Dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia

Sumber: https://www.bps.go.id/statictable/2009/02/20/1268/laju-pertumbuhan-penduduk-menurut-
provinsi-1971---2019.html

Proyeksi Penduduk Menurut Provinsi, 2010-2035 (Ribuan)


Provinsi Tahun
2010 2015 2020 2025 2030 2035
Aceh 4523.10 5002.00 5459.90 5870.00 6227.60 6541.40
Sumatera Utara 13028.70 13937.80 14703.50 15311.20 15763.70 16073.40
Sumatera Barat 4865.30 5196.30 5498.80 5757.80 5968.30 6130.40
Riau 5574.90 6344.40 7128.30 7898.50 8643.30 9363.00
Jambi 3107.60 3402.10 3677.90 3926.60 4142.30 4322.90
Sumatera Selatan 7481.60 8052.30 8567.90 9000.40 9345.20 9610.70
Bengkulu 1722.10 1874.90 2019.80 2150.50 2264.30 2360.60
Lampung 7634.00 8117.30 8521.20 8824.60 9026.20 9136.10
Kepulauan Bangka
1230.20 1372.80 1517.60 1657.50 1788.90 1911.00
Belitung
Kepulauan Riau 1692.80 1973.00 2242.20 2501.50
2768.50 3050.50
Pulau Sumatera 50860.30 55272.90 59337.10 62898.60
65938.30 68500.00
DKI Jakarta 9640.40 10177.90 10645.00 11034.00
11310.00 11459.60
Jawa Barat 43227.10 46709.60 49935.70 52785.70
55193.80 57137.30
Jawa Tengah 32443.90 33774.10 34940.10 35958.60
36751.70 37219.40
DI Yogyakarta 3467.50 3679.20 3882.30 4064.60
4220.20 4348.50
Jawa Timur 37565.80 38847.60 39886.30 40646.10
41077.30 41127.70
Banten 10688.60 11955.20 13160.50 14249.00
15201.80 16033.10
137033.3 163754.8
Pulau Jawa 145143.60152449.90158738.00 167325.60
0 0
Bali 3907.40 4152.80 4380.80 4586.00 4765.40 4912.40
Nusa Tenggara Barat 4516.10 4835.60 5125.60 5375.60 5583.80 5754.20
Nusa Tenggara Timur 4706.20 5120.10 5541.40 5970.80 6402.20 6829.10
Bali dan Kep. Nusa
13129.70 14108.50 15047.80 15932.40 16751.40 17495.70
Tenggara
Kalimantan Barat 4411.40 4789.60 5134.80 5432.60 5679.20 5878.10
Kalimantan Tengah 2220.80 2495.00 2769.20 3031.00 3273.60 3494.50
Kalimantan Selatan 3642.60 3989.80 4304.00 4578.30 4814.20 5016.30
Kalimantan Timur 3576.10 4068.60 4561.70 5040.70 5497.00 5929.20
Pulau Kalimantan 13850.90 15343.00 16769.70 18082.60 19264.00 20318.10
Sulawesi Utara 2277.70 2412.10 2528.80 2624.30 2696.10 2743.70
Sulawesi Tengah 2646.00 2876.70 3097.00 3299.50 3480.60 3640.80
Sulawesi Selatan 8060.40 8520.30 8928.00 9265.50 9521.70 9696.00
Sulawesi Tenggara 2243.60 2499.50 2755.60 3003.00 3237.70 3458.10
Gorontalo 1044.80 1133.20 1219.60 1299.70 1370.20 1430.10
Sulawesi Barat 1164.60 1282.20 1405.00 1527.80 1647.20 1763.30
Pulau Sulawesi 17437.10 18724.00 19934.00 21019.80 21953.50 22732.00
Maluku 1541.90 1686.50 1831.90 1972.70 2104.20 2227.80
Maluku Utara 1043.30 1162.30 1278.80 1391.00 1499.40 1603.60
Kep. Maluku 2585.20 2848.80 3110.70 3363.70 3603.60 3831.40
Papua Barat 765.30 871.50 981.80 1092.20 1200.10 1305.00
Papua 2857.00 3149.40 3435.40 3701.70 3939.40 4144.60
Pulau Papua 3622.30 4020.90 4417.20 4793.90 5139.50 5449.60
INDONESIA
Sumber: https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1274/proyeksi-penduduk-menurut-provinsi-2010---
2035.html

C. TRANSISI DEMOGRAFI

Transisi demografi adalah istilah yang mengacu kepada transisi dari tingkat
kelahiran dan kematian yang tinggi menjadi rendah karena ekonomi suatu negara atau
wilayah berkembang dari ekonomi pra-industrial menjadi ekonomi yang terindustrialisasi.
Teori ini diusulkan pada tahun 1929 oleh ahli geografi Amerika Serikat, Warren
Thompson yang mengamati perubahan tingkat kelahiran dan kematian masyarakat-
masyarakat industri selama 200 tahun. Sebagian besar negara maju telah melewati
proses transisi demografi dan memiliki tingkat kelahiran yang rendah, sementara
sebagian besar negara berkembang masih mengalami proses transisi ini. Beberapa
pengecualian adalah negara-negara miskin (terutama di Afrika subSahara dan Timur
Tengah) yang melarat dan terkena dampak kebijakan pemerintah atau huru hara,
terutama di Pakistan, Palestina, Yemen, dan Afganistan.

Model transisi demografi dapat digunakan untuk memprediksi penurunan tingkat


kelahiran apabila suatu masyarakat menjadi semakin kaya; namun, beberapa data yang
baru dikumpulkan tampaknya membantah hal ini, karena tingkat kelahiran dapat kembali
meningkat setelah tingkat kemajuan tertentu telah tercapai. Selain itu, dalam jangka
panjang, transisi demografi akan dihentikan oleh tekanan volusi yang menghasilkan
tingkat kelahiran dan kematian yang lebih tinggi.

Teori transisi demografi merupakan sebuah teori yang didukung oleh banyak ahli
dalam ilmu sosial karena adanya korelasi historis yang kuat antara penurunan tingkat
kesuburan dengan kemajuan sosial dan ekonomi. Para ahli masih memperdebatkan
apakah industrialisasi dan pendapatan yang lebih tinggi mengakibatkan penurunan
jumlah penduduk, atau apakah jumlah penduduk yang lebih rendah mengarah ke
industrialisasi dan pendapatan yang lebih tinggi. Para ahli
( https://id.wikipedia.org/wiki/Transisi_demografi )

D. BONUS DEMOGRAFI
Bonus demografi adalah suatu kondisi dimana jumlah penduduk produktif atau
angkatan kerja (usia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak
produktif (di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun). Tahun 2020 -2030, Indonesia akan
memasuki bonusi demografi..

Untuk mengetahui bonus demografi suatu daerah atau negara, dpat dilihat dari
data struktur umur. Tahun 2020 -2030, Indonesia akan memasuki bonusi demografi.
Pada rentan waktu tersebut, diperkirakan penduduk usia produktif Indonesia akan
mencapai 70 persen. ( http://indonesiabaik.id/motion_grafis/bonus-demografi dan sumber lain yang
relevan)

Bonus demografi akan mejadi berkah jika angkatan kerja produktif yang
mendominasi jumlah penduduk berkualitas tinggi dan bisa terserap pada pasar kerja
secara baik. Sebaliknya, bonus demografi menjadi bencana demografi jika angkatan
kerja tidak terserap pasar kerja dengan baik.

SELAMAT BELAJAR, SEMOGA SUKSES.

JANGAN LUPA ABSEN PADA ELEARNING

SAMPAI JUMPA PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA,

WASSALLAM

Anda mungkin juga menyukai