Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN REFERENSI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Nurul Dwi Lestari, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Achmad Fauzi (932211819)


2. Chyntia Nur Latifah (932216919)
3. Farrel Bernadine Anindya Khalza (932218119)
4. Muhammad Isnawan (932217819)

PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2020

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah s.w.t. atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang telah diberikan secara berlimpah kepada kita, sehingga kami dapat menyerlesaikan
segala kewajiban kami dengan lancar, khususnya bagi penulis, yang dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Penyusunan Referensi” pada mata kuliah Bahasa Indonesia tanpa ada
suatu halangan apapun. Dengan mengucap puji syukur kepada Allah s.w.t. atas segala rahmat
dan karunia-Nya, tak lupa selawat serta salam kamii panjatkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad s.a.w., yang telah menuunjukkan kepada kita jalan yang lurus, sehingga kita dan
khususnya nenek moyang kita bisa keluar dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang,
tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kesalahan, entah dari tulisan ataupun
materi yang kami sajikan, maka dari itu, kiranya dari pembaca bisa memberikan kritikan dan
saran untuk makalah kami. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.

Kediri, 4 Mei 2020

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada umumnya, suatu teks penulisan selalu mempunyai sumber referensi sebagai rujukan
untuk memperkuat keabsahan dari teks penulisan. Namun, pada kenyataanya, sering kita
jumpai dalam suatu teks penulisan, entah makalah, jurnal, khususnya jurnal online, ataupun
bahkan dalam suatu laporan seperti skripsi, tesis, dan disertasi, yang tidak mencantumkan
sumber referensi sesuai dengan apa yang mereka tuliskan dalam teks penulisan tersebut.
Harus diketahui, bahwa hal tersebut dilarang (tidak mencantumkan sumber referensi atau
biasa disebut plagiarisme) karena termasuk dalam pembajakan. Maka dari itu, kami akan
membahas tentang pengertian plagiarisme beserta bentuk-bentuknya. Lalu, dilanjutkan
pembahasan tentang bentuk-bentuk dari sumber rujukan atau referensi serat cara penulisan
sumber referensi yang benar, untuk menghindari plagiarisme.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah kami kemukakan, kami merumuskan masalah
dalam makalah ini, sebagai berikut:

1. Apa pengertian Plagiarisme?


2. Apa pengertian dari footnote, endnote, in-text dan daftar pustaka?
3. Bagaimana cara penulisan dari footnote, endnote, in-text, dan daftar pustaka?

C. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah kami kemukakan, maka
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui dan memeahami arti dari plagiarisme;


2. Mengetahui dan memahami arti dari footnote, endnote, in-text dan daftar pustaka;
3. Mengetahui dan dapat menerapkan cara penulisan dari footnote, endnote, in-text dan
daftar pustaka.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PLAGIARISME
a. Definisi Plagiat dan Plagiarisme

Kata plagiarisme berasal dari bahasa Latin “plagiare” yang berarti mencuri. Menurut
sastrawan Ajib Rosidi sebagaimana dikutip Teuku Kemal Fasya, plagiat adalah pengumuman
sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada publik atas semua
atau sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang diambil
karyanya (Soelistyo, 2011, p.17).

Serupa dengan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
“Plagiat” adalah pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan
sendiri. Sedangkan “Plagiarisme” adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta.” (Soelistyo,
2011, p.19).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan plagiarisme adalah suatu tindakan penjiplakan
karya orang lain dan membuat karya tersebut seolaholah adalah hasil karya kita
sendiri.Tindakan plagiarisme tersebutmerupakan suatu bentuk pelanggaran hak cipta
sehingga pelaku plagiarisme, yang biasa disebut dengan plagiator dapat dijatuhi hukuman
karena tindakannya yang secara tidak langsung mencuri karya orang lain.

b. Bentuk-Bentuk Tindakan Plagiarisme

Menurut Felicia Utorodewo dalam bukunya Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar


Penulisan Ilmiah, merincikan beberapa bentuk tindakan berikut sebagai tindakan plagiarisme
(Soelistyo, 2011, p.34)

 Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.


 Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.
 Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
 Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri
 Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal- usulnya

Selain itu, Felicia juga mengklasifikasikan dua bentuk tindakan lain sebagai plagiarisme,
yaitu:

 Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda yang
jelas. Misalnya, dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang
berbeda. Tanda serupa itu diperlukan untuk menunjukan bahwa teks tersebut
dikutip persis seperti tulisan yang tertera dalam sumber kutipan.
 Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang
sumbernya.

3
Sementara itu, tindakan-tindakan yang tidak tergolong plagiarisme antara lain:

 Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.


 Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang
lain dengan memberikan sumber jelas.
 Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas
bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

B. KUTIPAN
a) Footnote

Catatan kaki (footnote) adalah informasi yang merupakan suatu penjelasan tentang
sesuatu yang dinyatakan di dalam teks. Penjelasan itu di luar teks tersebut. Tempat footnote
ada di margin bagian bawah halaman, berada dalam satu halaman dengan teks yang
dijelaskan1. Tujuan catatan kaki dicantumkan adalah sebagai pemenuhan kode etik yang
berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Selain itu, catatan kaki dipergunakan
sebagai pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam
teks atau sebagai petunjuk sumber; tempat memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi
tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa suatu kutipan pula;
referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa, hal
yang sama dibahas di dalam tulisan; serta tempat menyatakan penghargaan atas karya atau
data yang diterima dari orang lain2. Isi dari catatan kaki adalah nama pengarang, judul
karangan, lokasi penerbitan, nama penerbit, tahun terbit, dan halaman yang seluruhnya
dipisahkan dengan koma (,). Cara-cara penulisan catatan kaki:

a. Nomor dan catatan kaki tidak dipisahkan dengan spasi;


b. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya (tidak mendahulukan nama
belakang). Segenap gelar akademik tidak ditulis;
c. Judul karangan dicetak miring (italic);
d. Pada penulisan lokasi penerbitan dan tahun diapit oleh tanda kurung (), di antara
lokasi penerbitan dan tahun terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:).

Contoh penulisan footnote:

1.Footnote dari Buku


a. Footnote dari Buku Dengan 1 Penulis/Pengarang
1
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2004), 202.
b. Footnote dari Buku Dengan 2 Penulis/Pengarang

1
Jurnal Integritas, “Panduan Penulisan Jurnal Integritas”, diakses dari https://www.google.com/url?
sa=web&rct=j&rul=https://jurnal.kpk.go.id/Dokumen/AUTHOR_GUIDELINES.pdf&ved=2ahUKEwji3rup3Jb
pAhWq9nMBHVq2SsQFjADegQIBxAB&usg=AOvVaw0ptHden1pMpEUbh2e_JX7E (Senin, 4 Mei 2020,
20.15)
2
Ketut Dibia dan Putu Mas Dewantara, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Depok: Rajagrafindo
Persada, 2017), 162.

4
2
Junaidi Samadi dan Rachmat Sandira, Analisis Statistik (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2003), 54.
c. Footnote dari Buku Dengan 3 atau lebih Penulis/Pengarang, hanya dicantumkan
nama penulis pertama dan diikuti kata “dkk” (singkatan dan kawan-kawan).
3
Soetarman S.P. dkk., Fundamentalisme, Agama-agama dan Teknologi (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1996)

d. Footnote dari Buku Tanpa Pengarang


4
Direktorat Jederal Pendidikan Tinggi, Depdikbud, Kurikulum Pendidikan MIPA
LPTK Program Strata-1 (S1) (Jakarta: Depdikbud, 1990), 45. 3

e. Footnote dari Buku Terjemahan


Kutipan dari buku terjemahan bahasa asing, judul buku ditulis sesuai hasil
terjemahannya, bukan judul aslinya. Setelah itu, tanda koma, kata “ter” (singkatan
terjemahan) yang diakhiri tanda titik dan diikuti nama penerjemahnya dalam urutan
nama asli.
Perhatikan contoh berikut ini:
5
John L. Esposito, Masa Depan Islam: Antara Tantangan Kemajemukan dan
Benturan dengan Barat. ter.Ali Mas‟udi (Bandung: Mizan,2010), 45.

2. Footnote dari Jurnal atau Majalah Ilmiah


a. Jika kutipan dari artikel sebuah jurnal, unsur catatan kaki yang dicantumkan berupa
nama pengarang sesuai dengan susunan aslinya, tanda koma, judul artikel diapit
tanda kutip tanpa cetakan miring, tanda koma, nama jurnal yang dicetak miring,
tanda koma, nomor jurnal dalam bentuk angka Arab, kurung buka, bulan, dan
tahun penerbitan, kurung tutup, tanda koma, nomor halaman, dan tanda titik.
Perhatikan contoh berikut ini :
6
Masdar Hilmy, “Manufacturing the Ontological Enemy,
Sosio-political Construction of anti-democracy Discoursesamong HTI
Activists in Post-New Order”, Journal of Indonesian Islam, Vol.3 No. 2
(Desember, 2009), 341.

b. Jika kutipan berasal dari artikel dalam sebuah buku (bunga rampai), unsur catatan
kaki yang ditulis berupa nama pengarang sesuai dengan urutan aslinya, tanda
koma, judul artikel diapit tanda kutip tanpa cetakan miring, tanda koma, judul
buku ditulis miring, tanda koma, kata “ed” yang berarti “editor”, titik, nama editor
dalam urutan asli, tanda kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit,
tanda koma, tahun penerbitan, tanda kurung tutup, tanda koma, nomor halaman
tanpa didahului kata halaman, dan tanda titik. Perhatikan contoh berikut ini:

3
Jurnal Integritas, “Panduan Penulisan Jurnal Integritas”, diakses dari https://www.google.com/url?
sa=web&rct=j&rul=https://jurnal.kpk.go.id/Dokumen/AUTHOR_GUIDELINES.pdf&ved=2ahUKEwji3rup3Jb
pAhWq9nMBHVq2SsQFjADegQIBxAB&usg=AOvVaw0ptHden1pMpEUbh2e_JX7E (Senin, 4 Mei 2020,
20.15)

5
7
Muhammad Ali. “Kebebasan Beragama”, dalam Merayakan Kebebasan
Beragama: Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi. ed. Elza Peldi
Taher (Jakarta: ICRP dan Kompas, 2009), 341.

3. Footnote dari Skripsi, Tesis, dan Disertasi


Kutipan yang diambil dari skripsi, tesis, dan disertasi yang tidak diterbitkan, unsur
catatan kaki yang ditulis berupa nama penulis dalam bentuk urutan asli, tanda koma,
judul skripsi, tesis, atau disertasi diapit tanda kutip tanpa dicetak miring, tanda koma,
tanda kurung buka, kata Skripsi, Tesis, atau Disertasi, tanda koma, nama perguruan
tinggi, tempat perguruan tinggi, tahun penulisan skripsi, tesis, atau disertasi diikuti
kata “tidak diterbitkan”, koma, nama perguruan tinggi, koma, tahun sesuai cover,
tanda kurung tutup, tanda koma, nomor halaman, dan tanda titik. Perhatikan contoh
berikut ini :
8
Gemilang Putra, “Keadilan Pembagian Waris Bagi Laki-Laki Dan Perempuan Dalam
Kitab Hadis 2010”, (Skripsi tidak diterbitkan, Jurusan Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, 1984), 45.

4. Footnote dari Internet


Catatan kaki yang berasal dari sumber internet, cara menulis adalah nama situs, koma,
judul tulisan dalam tanda kutip, koma, alamat situs berikut dokumen ditulis lengkap,
waktu pengambilan diapit tanda kurung.

9
Mudzakkir Fauzi, "Pengertian Ulumul Qur‟an",
http://dakir.wordpress.com/2009/03/13/pengertian-ulumulquran/ (Sabtu, 19 Februari
2011, 20.30)

5. Footnote dari Wawancara


Catatan kaki bersumber wawancara, cara menulis adalah nama orang yang
diwawancarai, koma, kedudukan/statusnya, koma, kata “Wawancara” dicetak miring,
koma, tempat wawancara, koma, tanggal bulan tahun, titik.

10
Abdul Karim, Kepala Desa Sumberejo, Wawancara, Sumberejo, 25 Februari 2003.

6. Footnote dari Al-Quran


Jika sumber kutipan berasal dari Al-quran, baik mushaf Arab maupun Al-Quran dan
terjemah, unsur catatan kaki yang ditulis berupa kata “Al-Quran” tanpa dicetak
miring, tanda koma, nomor surat, titik dua, nomor ayat, dan tanda titik (nomor surat
dan nomor ayat menggunakan angka Arab, bukan angka Romawi).

11
al-Quran, 2:34.

Catatan:
1. Singkatan hal, p, atau hlm yang berarti “halaman” tidak boleh ditempatkan di depan
nomor halaman sumber kutipan.

6
2. Nomor catatan kaki tidak diakhiri tanda titik.
3. Antara nomor catatan kaki dengan huruf pertama nama pengarang sumber rujukan
tidak berspasi4.

 Singkatan dalam Footnote


 Ibid, adalah bentuk singkat dari ibidium, artinya sama dengan atasnya. Singkatan
ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki nomor tersebut sama dengan
referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan kaki lain). Apabila
halamannya sama, cukup ditulis Ibid., bila halamannya berbeda, setelah Ibid.
dituliskan nomor halamannya. Kalau kata ibid. terletak di awal catatan kaki, huruf
awalnya ditulis dengan huruf capital (Ibid), sedangkan apabila terletak di tengah
kalimat, misalnya sesudah kata kata “Disadur dari” maka huruf pertamanya
ditulis dengan huruf kecil (ibid). Contoh penggunaan ibid:

1
Ferdian., “Tindakan Kecil Orang-Orang Besar”, Rumbi Press, 2010, 23.
2
Ibid.,
3
Ibid., 25.
 Loc. cit., adalah bentuk singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah
dikutip. Loc.cit digunakan untuk pencantuman sumber rujukan yang sama, tetapi
sudah diselingi oleh sumber referensi yang lainnya. Cara penulisannya, nama
belakang penulis, loc.cit.,
1
Sarwiji Suwandi, Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa
Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kongres Bahasa
Indonesia VIII, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia, 2003), 1-15.
2
Daniel Goleman, Emotional Intelligence. (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
3
Suwandi, loc.cit,.
 Op. cit., adalah bentuk singkatan dari opera citati, artinya dalam karya yang telah
dikutip. Op.cit dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip,
tetapi berada dalam halaman yang berbeda dan telah disisipi oleh sumber rujukan
lainnya.
1
Sarwiji Suwandi, Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa
Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kongres Bahasa
Indonesia VIII, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia, 2003), 1-15.
2
Daniel Goleman, Emotional Intelligence. (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
3
Suwandi, op.cit, 2255.

4
Yudharta, “Catatan Kaki”, diakses dari https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/turabian-
style.pdf&ved=2ahUKEwib06rr55bpAhXSF3IKHV3-
B8cQFjABegQIAxAB&usg=AOvVaw2Fggt58N_GB7ASepgLNNcx (Senin, 4 Mei 2020, 21.00)
5
Dewantara, op. cit., 163.

7
b) Endnote
Endnote atau catatan akhir adalah catatan referensi yang diletakkan di akhir suatu karya
tulis ilmiah, sebelum Daftar Pustaka. Pada dasarnya, teknik penulisan endnote persis sama
dengan footnote. Footnote dan endnote juga mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk
menyampaikan keterangan tambahan yang dibutuhkan dan merujuk pada bagian lain dari
karya ilmiah. Perbedaan di antar keduanya adalah, jika footnote terletak pada bagian bawah
halaman, sedangkan endnote terletak pada akhir tulisan atau setiap bab. Namun, tata cara
pembuatan kutipannya sama, yakni nama depan dan keluarga pengarang, Judul Buku,
(Tempat terbit: nama penerbit, tahun), halaman.

Contoh:

Torbjorn L. Knusten, A History of International Relations Theory: An Introduction,


(Manchester: Manchester University Press, 1992), 23.6

c) In-text

Kutipan (in-text citation) adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang
pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun
majalah-majalah.

Fungsi utama kutipan (in-text citation) dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian
atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang
diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Jadi
kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat kita.

Parenthetical Reference atau In-text Citation Parenthetical Reference, atau dalam bahasa
Indonesia biasa disebut “catatan dalam kurung”, berfungsi untuk menunjukkan referensi dari
sebuah pernyataan yang disebutkan dalam teks, baik itu merupakan saduran atau kutipan
langsung.

Parenthetical reference diletakkan di dalam teks dan diapit oleh tanda kurung. Secara
umum, informasi yang perlu disebutkan adalah nama akhir pengarang, tahun terbit
karangannya, dan nomor halaman. Antara tahun penerbitan karangan dan halaman yang
dikutip dibubuhi tanda koma (,).

Contohnya:

… kita harus mencari kenyataan pemikiran Islam yang dapat dikatakan mewakili Indonesia,
namun pada waktu yang sama juga mempunyai kaitan yang nyata dengan pemikiran Islam
secara umum (Madjid 1995, 23).

 Jika, misalnya, ada dua buku atau lebih karya dari penulis yang sama (misalnya,
Nurcholish Madjid dalam contoh di atas) yang dikutip dan kebetulan diterbitkan pada
6
Psaffisiupi, “Footnote dan Endnote” diakses dari https://psaffisipui.wordpress.com/2009/07/29/footnote-dan-
endnote/amp/#aoh=15886947657338&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s (Selasa, 05 Mei 2020, 23.09)

8
tahun yang sama, maka penulisan tahun diberi kode dengan huruf kecil, misalnya (a),
(b), dan seterusnya.

Contoh: … (Madjid 1995a, 27). … (Madjid 1995b, 23).

 Bila karya tulis yang dikutip itu terdiri dari beberapa jilid, volume atau juz, maka nomor
jilid, volume atau juz dari buku yang dikutip ditulis setelah tahun, diikuti oleh titik dua,
lalu nomor halaman.

Contohnya: … (al-Zuhaili 1991, 11: 98).

 Sementara itu, dalam hal pengutipan artikel atau entri ensiklopedi, maka nomor jilid
ditulis setelah tahun terbit, diikuti oleh titik dua (;), kemudian seluruh halaman yang
membahas artikel atau entri tersebut, meskipun yang dikutip itu hanya satu halaman.

Contohnya: … (Edgel 1979, 3: 796-800).

 Jika rujukan bersumber dari buku suntingan atau risalah (proceeding), maka yang ditulis
adalah nama penulis asli bukan nama penyuntingnya, jika rujukan diambil dari dokumen-
dokumen resmi seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Garis-garis Besar Haluan
Negara, Peraturan Daerah, Surat Keputusan dan koran, maka nama sumber ditulis
sebagai pengganti nama penulis.

Misalnya: Pemberian obat meningkatkan….. (Darise dan Kadir, 1973).

Hal ini telah diteliti sebelumnya (Saad, dkk, 2003).

Perkawinan adalah …(Pemerintah Republik Indonesia, 1974).

Inflasi ternyata naik mendekati angka dua digit (Kompas, 2 September 2004).

Karya dengan Dua Pengarang

Research by Wegener and Petty (1994) supports atau (Wegener & Petty, 1994)

 Karya Tiga Sampai Lima

(Kernis, Cornell, Sun, Berry, & Harlow, 1993) atau Kernis, Cornell, Sun, Berry, & Harlow
(1993) explain.... Dalam kutipan berikutnya, (Kernis et al., 1993) atau Kernis et al. (1993)
argued….

 Enam Pengarang atau Lebih

Harris et al. (2001) argued atau (Harris et al., 2001)

 Pengarang Tidak Diketahui

Sumber pada judul dengan huruf miring. Sitasi sumber pada judul buku atau laporan dengan
huruf miring, dan pada judul artikel, bab, dan halaman web dalam tanda kutip.

9
A similar study was done of students learning to format research papers ("Using APA,"
2001).

 Organisasi Sebagai Pengarang

According to the American Psychological Association (2000), atau menggunakan singkatan


jika telah dikenal dalam tanda bracket pertamakali sumber dikutip dan selanjutnya hanya
singkatan yang disitasi.

Sitasi pertama: (Mothers Against Drunk Driving [MADD], 2000)

Sitasi kedua: (MADD, 2000)

 Dua karya atau Lebih dalam Tanda Kurung yang Sama

(Berndt, 2002; Harlow, 1983)

 Pengarang dengan Nama Akhir Sama

Gunakan Inisial nama pertama dan nama terakhir, (E. Johnson, 2001; L. Johnson, 1998)

 Mensitasi/Mengutip Sumber Tidak Langsung

Johnson argued that...(as cited in Smith, 2003, p. 102).

 Tahun Tidak diketahui

Another study of students and research decisions discovered that students succeeded with
tutoring ("Tutoring and APA," n.d.)

 Macam-macam In-text (kutipan)


A. Kutipan Langsung

Yaitu mengutip pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi
kalimat, sesuai dengan teks aslinya.

Ada dua cara penerapan kutipan langsung dalam karya ilmiah,

a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

1) Kutipan ditulis menyatu dengan teks

2) Jarak antara baris dengan baris dua spasi.

3) Kutipan diapit dengan tanda petik

4) Kutipan diikuti nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman. Contoh:

Dalam kenyatannya, tidak ada definisi manajemen yang telah diterima secara universal.
”Menurut Follet (1982:8) manajemen diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain”.

10
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris

1) Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi

2) Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi

3) Kutipan boleh diapit tanda petik, boleh juga tidak

4) Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan.

Contoh :

Ada lima dasar pengklasifikasian rencana organisasi, salah satunya adalah bidang fungsional.

”Handoko (2009:84) mengemukakan bahwa bidang fungsional mencakup rencana produksi,


pemasaran, keuangan, dan personalia. Setiap faktor tersebut memerlukan tipe perencanaan
yang berbeda. Misal, rencana produksi akan meliputi perencanaan kebutuhan bahan,
scheduling produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya. Sedang rencana pemasaran
berisi target penjualan, program promosi, dan sebagainya”.

B. Kutipan Tidak Langsung (Kutipan Isi)

Yaitu kutipan pendapat orang lain yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri.
Artinya kata-kata yang digunakan tidak sama dengan kata-kata yang dikutip, tetapi
hanya diambil idenya saja.

a. Ditulis menyatu dengan teks

b. Tidak menggunakan tanda petik

c. Mencantumkan nama akhir pengarang, tahun, dan nomor halaman.

Contoh:

Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap
peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 2006, penjualan
komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200 %. Menurut Prasetyo (2008), penjualan
Personal Computer (PC) Wearnes meningkat dibandingkan angka penjualan tahun
sebelumnya.7

C. DAFTAR PUSTAKA
1. Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya
berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar

Rahmah
7
Tri, “Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka”, diakses dari
http://rahmahtri9.blogspot.com/2016/01/penulisan-kutipan-dan-daftar-pustaka.html?m=1
(Selasa, 05 Mei 2020, 23.40)
11
pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis dalam berkarya. Istilah
ini dirangkum dari definisi daftar pustaka dari Wikipedia .

2. Tujuan dan Manfaat Daftar Pustaka

Penulisan Daftar Pustaka memiliki beberapa tujuan atau manfaat. Berikut adalah daftar
tujuan dan manfaat dari penulisan daftar pustaka:

Tujuan utama dari daftar pustaka ini adalah untuk menunjukkan bahwa suatu tulisan atau
karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal seorang penulisnya saja,
tetapi juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai pemikiran orang-orang lainnya.

Adapun manfaatnya yaitu untuk mengarahkan pembaca suatu tulisan atau karya ilmiah
ke rujukan-rujukan lain yang terkait dengan pembahasan di dalam tulisan maupun karya
ilmiah itu. Rujukan ini sama dengan referensi terkait semacam buku, kajian atau bentuk ilmu
pengetahuan lainnya. Jadi pembaca bisa terbantu jika ingin mencari tahu lebih dalam atau
lanjut soal topik atau permasalahan tertentu pada buku tersebut.

Daftar pustaka juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui di kota mana penerbitan buku
dilakukan dan tentunya pada tahun berapa buku tersebut diterbitkan. Info ini bisa
dimanfaatkan untuk melihat relevansi atau keakuratan isi buku. Bila isi buku yang sama telah
diterbitkan beberapa kali dan buku yang dikutip merupakan buku terbitan teranyar.

Sebenarnya, daftar pustaka juga bisa jadi pertimbangan pembaca dalam memercayai isi
atau pembahasan dalam buku tersebut. Mengapa? Semakin banyak isi dari daftar pustakanya
dan bila diisi dengan rujukan-rujukan yang berkaitan erat satu sama lain, maka buku tersebut
bisa jadi dipercaya sebagai tulisan atau karya ilmiah yang bagus.

3. Aturan Umum dalam Penulisan Daftar Pustaka

Jika Anda menulis suatu daftar pustaka, Anda tidak bisa mengerjakannya secara
sembarangan. Penulisannya harus berdasarkan aturan yang sudah diterapkan dan
diberlakukan secara umum. Inilah mengapa ada sebuah panduan penulisan daftar pustaka. Di
bawah ini adalah beberapa aturan umum dari penulisan daftar pustaka:

a. Penulisan Nama yang Tersusun dari Dua Kata atau Lebih

Soal tata cara dalam penulisannya, Anda harus membaliknya. Lalu, antara nama pertama
dan nama yang kedua Anda harus memberi tanda koma (,). Contohnya nama dari penulis
buku yang ingin Anda masukkan adalah Mikhail Bakunin. Jadi Anda menulisnya dengan
susunan berikut: Bakunin, Mikhail. Jika dalam satu karya tulis terdapat dua penulis, maka
cara penulisannya adalah yang dibalik hanyalah nama si penulis yang pertama saja. Lalu,
antara nama penulis yang pertama dan yang kedua itu Anda sisipkan kata “dan”. Jika jumlah
dari penulisnya ada tiga orang atau bahkan lebih, cukup menyertakan nama pengarang

12
pertama. Jika namanya terdiri dari dua kata atau lebih, penulisannya tetap dibalik. Kemudian
tambahkan kata “dkk” setelah nama pengarang pertama. Bagaimana contohnya? Misalkan
satu buku ditulis oleh 4 orang yaitu Sigmund Freud, Friedrich Nietzsche, Karl Marx, dan
Michel Foucault. Jadinya ditulis seperti ini: Freud, Sigmund dkk.

b. Penulisan Nama Tanpa Predikat

Ketika menulis daftar pustaka, Anda tidak perlu mencantumkan predikat berupa gelar
apapun. Apa saja gelar tersebut? Contohnya gelar kebangsawanan, gelar akademis, atau gelar
keagamaan. Jadi misalnya nama si penulis adalah Dr. Karlina Supelli, MSc. Maka tulisannya
dalam daftar isi hanyalah “Supelli, Karlina”. Begitu saja, tanpa predikat.

c. Urutan Penulisan Daftar Pustaka

Urutan penulisannya diteruskan ke kanan dari sisi penulis. Nama penulisnya harus dibalik
dan diakhiri dengan tanda titik (.). Barulah kemudian tahun terbitnya (tidak masalah bila
tidak ada tahunnya, Anda tinggal tulis “Tanpa Tahun”). Setelah itu, judul buku yang
digunakan ditulis dengan huruf miring (italic). Terakhir, tulis nama kota atau tempat di mana
karya diterbitkan dan akhiri dengan tanda titik dua (:) lalu sambung dengan nama penerbitnya
dan diakhiri dengan tanda titik (.). Misalkan, satu buah buku berjudul “Statism & Anarchy”
yang ditulis oleh Mikhail Bakunin dan diterbitkan oleh PT Gramedia pada tahun 2017. Maka
nanti di daftar isi, tulisannya menjadi “Bakunin, Mikhail. 2017. Statism & Anarchy. Jakarta:
PT Gramedia.”

d. Urutan Isi Berdasar Abjad

Dalam penulisan daftar pustaka, Anda harus mengurutkan semuanya berdasarkan urutan
abjad mulai dari huruf A hingga Z. Coba sesuaikan dengan huruf di awalan nama-nama
penulisnya.

Nah, untuk Anda yang ingin mengetahui aturan spesifik di berbagai jenis sumber daftar
pustaka, Anda bisa menyimak lebih lanjut penjelasan dari kami berikut ini!

 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku:

Wiley, J. 2006. Contemporary Financial Management. 3rd ed. Mc. GrowHill. Los Angeles.

 Contoh penulisan dengan jumlah penulis lebih dari satu orang:

Manna, A.H., dan Putra Dani. 1998. Metode Pembelajaran Untuk Chef. Jakarta: Bentang
Alam Nusantara.

Susilo, Rahaden, Rudi Maryadi dan Angga Dani. 2008. Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia.

13
 Contoh penulisan tanpa nama penulis:

Depag. 2001. Petunjuk Pelaksanaan dan Tata Cara Nikah Adat Jawa. Jakarta: Depag.

Divisi SDM. 2012. Company Profile. Jakarta: Citra Natural.

 Contoh penulisan dari buku saduran, terjemahan atau suntingan:

Prakasa, Illman (Penerjermah). 1997. Analisa Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit


Manajemen.

 Contoh penulisan buku terjemahan dengan nama sama namun judul berbeda:

Andriani. 2007. Ekonomi Level Menengah. Semarang: Media Swara.

_______. 2010. Ekonomi Level Menengah Jilid II. Semarang: Media Swara.

 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Majalah

Pramesja, Wijana. 2009. Majalah. Menuju Fashion Asia. Jakarta: Majalah Bisnis Fashion,
No. 4 Thn. 05. (12 Januari-20 Februari 2005)

 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Koran

Price, K. 2006. Koran. Get It Covered – Modeling Standard Of Cover with ArcGIS Network
Analyst 9.2. ArcUser Magazine, October-December, 2006, pp. 48-53.

 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Jurnal Ilmiah Cetak

a. Skripsi, Tesis, Disertasi

Mustafa, Dimas Eva. 2018. Sudut Pandang Umum dalam Kanji (Analisis Semiotika terhadap
Buku Kanji Pictographix). Jakarta: Universitas Indonesia.

b. Makalah
Indriati, E. 1998. Moral Patterns On Javanese People. Makalah dipresentasikan pada The
International Conference On Paleoanthropology, October 14-16, Beijing.

 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Jurnal Ilmiah di Internet

Henry, Bill. 2002. Jurnal. Advancing Quality Through Additional Intention About Result.
Chronicle. Vol. 2 number 21, January 2.

14
Dalam http://www.chea.org/chronicle/vol.1/no.11/index.katml diakses pada 20 Desember
2007.

 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Artikel di Internet

Raharja, Budi. 2001. Artikel. Pentingnya Menanamkan Karakter Positif Sejak Dini: Siapkah
Indonesia?. Dalam http://infoguruterbaru.com/2016/12/6-contoh-artikel-pendidikan-
pendek.katml diakses pada 6 Desember 2016.

 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Kamus

David-Longlay, D.W. 2008. Geographic Information Systems and Science. The New
Encylopedia Britannica. Encylopedia Britannica 322: 651-701.

4. Membuat Daftar Pustaka Secara Otomatis

Menurut catatan dari website Cite This For Me, untuk membuat daftar referensi atau daftar
pustaka yang konsisten dan mudah dibaca di berbagai karya tulis, ada gaya yang telah
ditetapkan. Hal itu disebut juga sebagai gaya kutipan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. APA. APA adalah daftar referensi atau pustaka berdasarkan penulis/tanggal. Ini
berarti penekanan ditempatkan pada penulis dan tanggal sebuah karya untuk
mengidentifikasinya secara unik.

2. MLA. MLA paling sering diaplikasikan oleh para pelajar di bidang seni dan
humaniora, terutama di Amerika Serikat. Ini bisa dibilang yang paling tepat untuk
digunakan dalam semua gaya kutipan.

3. Harvard. Harvard sangat mirip dengan APA. APA terutama digunakan di Amerika
Serikat, referensi Harvard adalah gaya referensi yang paling banyak digunakan di
Inggris dan Australia, serta didorong untuk digunakan dalam keilmuan bidang
humaniora.

4. Vancouver. Sistem Vancouver terutama digunakan dalam makalah/karya ilmiah di


bidang medis dan ilmiah.

5. Chicago dan Turabian. Ini adalah dua gaya yang terpisah namun sangat mirip, seperti
Harvard dan APA. Jenis ini banyak digunakan untuk karya-karya ilmiah di bidang
sejarah dan ekonomi8.

8
Dewa, “Cara Membuat Daftar Pustaka”, diakses dari https://www.dewaweb.com/blog/cara-membuat-daftar-
pustaka/ (Selasa, 05 Mei 2020, 13.12)

15
16
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Kata plagiarisme berasal dari bahasa Latin “plagiare” yang berarti mencuri. Menurut
sastrawan Ajib Rosidi sebagaimana dikutip Teuku Kemal Fasya, plagiat adalah
pengumuman sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada
publik atas semua atau sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang
pengarang yang diambil karyanya.

Serupa dengan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
“Plagiat” adalah pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan sendiri. Sedangkan “Plagiarisme” adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta.

Catatan kaki (footnote) adalah informasi yang merupakan suatu penjelasan tentang
sesuatu yang dinyatakan di dalam teks. Penjelasan itu di luar teks tersebut. Tempat
footnote ada di margin bagian bawah halaman, berada dalam satu halaman dengan teks
yang dijelaskan.

Tujuan catatan kaki dicantumkan adalah sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku,
sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

Endnote atau catatan akhir adalah catatan referensi yang diletakkan di akhir suatu karya
tulis ilmiah, sebelum Daftar Pustaka. Pada dasarnya, teknik penulisan endnote persis
sama dengan footnote. Footnote dan endnote juga mempunyai fungsi yang sama, yaitu
untuk menyampaikan keterangan tambahan yang dibutuhkan dan merujuk pada bagian
lain dari karya ilmiah.

Kutipan (in-text citation) adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang
pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun
majalah-majalah.

Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya
berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar
pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis dalam berkarya.

b. Kritik dan Saran

Kami harapkan kritik dan saran dari pembaca, agar makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga kita semua bisa menerapkan apa yang telah kita pelajari.

17
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Integritas. “Panduan Penulisan Jurnal Integritas”. Dalam https://www.google.com/url?


sa=web&rct=j&rul=https://jurnal.kpk.go.id/Dokumen/AUTHOR_GUIDELINES.pdf&ved=2
ahUKEwji3rup3JbpAhWq9nMBHVq2SsQFjADegQIBxAB&usg=AOvVaw0ptHden1pMpE
Ubh2e_JX7E diakses pada Senin, 4 Mei 2020.

Dibia, Ketut dan Putu Mas Dewantara. 2017. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Depok: Rajagrafindo Persada.

Yudharta. 2014. Jurnal. “Catatan Kaki”. Dalam https://www.google.com/url?


sa=t&source=web&rct=j&url=https://yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/turabian-
style.pdf&ved=2ahUKEwib06rr55bpAhXSF3IKHV3-
B8cQFjABegQIAxAB&usg=AOvVaw2Fggt58N_GB7ASepgLNNcx diakses pada Senin, 4
Mei 2020.

Psaffisiupi. 2009. Artikel. “Footnote dan Endnote”. Dalam


https://psaffisipui.wordpress.com/2009/07/29/footnote-dan-
endnote/amp/#aoh=15886947657338&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s diakses pada Selasa, 05 Mei 2020

Rahmah Tri. 2016. “Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka”. Dalam


http://rahmahtri9.blogspot.com/2016/01/penulisan-kutipan-dan-daftar-pustaka.html?m=1
diakses pada Selasa, 05 Mei 2020

Dewa. 2018. Artikel. “Cara Membuat Daftar Pustaka”. Dalam


https://www.dewaweb.com/blog/cara-membuat-daftar-pustaka/ diakses pada Selasa, 05 Mei
2020.

Soelistyo, Hendry, 2011, PLAGIARISME : pelanggaran hak cipta dan etika, yogyakarta :
KANISIUS

18

Anda mungkin juga menyukai