Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“ MENETAPKAN TOPIK JUDUL DAN KERANGKA KARANGAN ”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

Pinkan atalia losu (2361201042)


Muhammad raka abdillah (2361201029)
Annisaayu Pratiwi (2361201016)
Foarota Tafonao (2361201032)
Samuel Aritonang ( 2361201061)
Riandi Lau

FAKULTAS MANAJEMEN
PERSADA BUNDA
PEKANBARU
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan hidayah dan inayahnya bagi kami sehingga kami bisa menulis
setetes lautan ilmunya ke dalam makalah sederhana ini. Shalawat serta salam
kami tujuakan kepada suri tauladan kami, yakni Nabi Muhammad SAW. Beserta
seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Makalah ini kami selesaikan atas
dasar tugas yang diberikan kepada kami. Terimakasih atas kepercayaan Ibu
untuk memberikan tugas ini kepada kami. Makalah ini berjudul
“MENETAPKAN TOPIK JUDUL DAN KERANGKA KARANGAN”. Saya
selaku penulis dan kami penyusun makalah ini memiliki banyak kekurangan
dalam hal penulisan maupun penyusunan mohon maaf karena ada pepatah yang
mengatakan “tak ada gading yang tak retak”. Kami juga berharap Makalah ini
tidak hanya sebagai bacaan semata, namun dapat memperluas pengetahuan serta
menambah wawasan kita. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 22 November 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................5

PENDAHULUAN................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................5

1.2 Tujuan penulisan..........................................................................................5

1.2.1 Tujuan umum.........................................................................................5

1.2.2 Tujuan khusus........................................................................................5

BAB II..................................................................................................................6

PEMBAHASAN...................................................................................................6

2.1 Topik............................................................................................................6

2.1.1 Sumber Topik........................................................................................7

2.1.2 Pembatasan Topik..................................................................................8

2.1.3 Kriteria Topik vang Baik.......................................................................9

2.1.4 Cara Membuat Topik.............................................................................9

2.2 Tema..........................................................................................................10

2.2.1 Ciri – ciri tema yang Baik...................................................................11

2.2.2 Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan..........................................12

2.2.3 Jenis-jenis tema...................................................................................12

2.3 Kerangka karangan....................................................................................13

2.3.1 Definisi kerangka karangan.................................................................13

2.3.2 Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan...........................................14

2.3.3 Cara Membuat Kerangka Karangan....................................................14

2.3.4 Contoh Kerangka Karangan................................................................15


2.3.5 Contoh Pengembangan Kerangka Karangan.......................................15

2.3.6 Pola PenyuSunan Kerangka Karangan................................................16

BAB III...............................................................................................................17

PENUTUP..........................................................................................................17

3.1 Kesimpulan................................................................................................17

3.2 Saran..........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sehari-hari kita mengenal istilah tema, topik dan judul pembuatan sebuah
karangan baik itu dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Tema dan
topik sangat dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan awal sebelum
benar-benar menulis karena tema dan topik sebuah acuan dalam sebuah tulisan.

Tema dan topik juga berperan untuk pembatas agar sebuah tulisan tidak
melenceng dari apa yang diinginkan dan menghasilakan sebuah karangan yang
diinginkan oleh sipenulis tersebut.

Sedangkan kerangka karangan adalah suatu rencana atau rancangan yang


memuat garis besar atau ide suatu karya tulis yang disusun dengan sistematis
dan struktur

1.2 Tujuan penulisan


1.2.1 Tujuan umum
 Untuk menambah wawasan / pengetahuan tentang topik tema dan
kerangka karangan bahasa indonesia

1.2.2 Tujuan khusus


 Untuk mengetahui definisi topik, tema dan kerangka karangan Bahasa
indonesia
 Untuk mengetahui cara membuat topik, tema dan kerangka karangan
bahasa indonesia
 Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari topik, tema dan kerangka
karangan bahasa indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani "Topoi" yang berarti tempat dalam tulis
menulis, berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan
penulisan suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan
atau pokok permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap
menjadi karangan. Topik karangan merupakan jawaban atas pernyataan masalah
apa yang akan ditulis? atau hendak menulis tentang apa? Atau topik merupakan
suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi ladasan
dalam penulisan sebauah artikel.

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) „Topik adalah pokok


pembicaraan dalam diskusi, ceramah karangan, dan sebagainya. Sedangkan
menurut Sabartiakhadiah (1994:211) topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini
dapat berarti bahwa penulis sudah memilih apa yang menjadi pokok
pembicaraan dalam tulisan terebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau
sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.

Syarat sebuah topik ialah harus menarik perhatian, dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca dan topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan
yang jelas atau real.

Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan


menetapkan topik karangannya. Ciri khas topik terletak pada permasalahannya
yang berifat umum dan belum terurai berbeda dengan tema, adapun judul
karangan pada umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik. Jika
dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui persamaan dan perbedaan


antara topik dan judul. Topik dapat menjadi judul karangan.namun, antara
keduanya terdapat perbedaaan, topik adalah payung besar yang bersifat umum
dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya. Sedangkan judul lebih
spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah.

Dalam penggarapan karangan ilmiah misalnya skripsi, judul memang


ditetapkan pada awal proses penulisan, yaitu pada waktu pengajuan outline.
Namun, perlu diketahui bahwa proses pembuatan judul itusebenarnya tetap
berawal dari pemiihan topik. Pada jelnis karangna lain pada artikel sederhana,
judul dapat dibuat sesudah karangan selesai, serta dapat diganti - ganti
sepanjang hal itu relevan dengan isi karangan dan sesuai dengan topik yang
ditentukan.

2.1.1 Sumber Topik


Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa,
rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak
hal yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik,
seperti yang disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20),
seorang penulis dapat menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut :

1. Pengalaman Pribadi
a. Perjalanan
b. Tempat yang pernah dikunjungi
c. Kelompok Anda
d. Wawancara dengan tokoh
e. Kejadian luar biasa
f. Peristiwa lucu
2. Hobi dan Keterampilana.
a. Cara melakukan sesuatu
b. Cara kerja sesuatu
3. Pengamalan Pekerjaan atau Profesi
a. Pekerjaan Tambahan
b. Protesı keluarga
4. Pelaiaran Sekolah/Kuliah
a. Hasil-hasil penelitian
b. Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut
5. Pendapat pribadi
a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio/televisi
b. Hasil pengamatan pribadi
6. PeristiwaHangat dan Pembicaraan publik
a. Berita halaman muka surat kabar
b. Topik tajuk rencana
c. Artikel
d. Materi kuliah
e. Penemuan mutakhir
7. Masalah Abadi
a. Agama
b. Pendidikan
c. Sosial danmasyarakat
d. Problem pribadi
8. Kilasan Biografi
a. Orang-orang terkenal
b. Orang-orang berjasa
9. Kejadian khusus
a. Perayaan atau peringatan
b. Peristiwa yang eratkaitannya dengan perayaan
10.Minat Khalayak
a. Pekerjaan
b. Hobi
c. Rumah tangga
d. Pengembangan diri
e. Kesehatan dan penampilan
f. Tambahan ilmu
g. Minat khusus

2.1.2 Pembatasan Topik


Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah
memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut.
Menurut Sabarti Akhadiah (1994: 211), ada lima hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih topik :

1. Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi


2. Cukup menarik untuk dibahas
3. Dikenal dengan baik
4. Bahannya mudah diperoleh
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

Keraf (1979: 113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan


langkah sebagai berikut:

1. Tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan sentral.


2. Ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat,
tempatkanlah perincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
4. Ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih
lanjut atau tidak. Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik
yang sangat khusus.

2.1.3 Kriteria Topik vang Baik


Tahap ini tentu saja sudah menentukan topik yang hendak dikembangkan
menjadi suatu karangan. Langkah selanjutnya, pertimbangkanlah apakah topik
tersebut menarik untuk dijadikan tulisan dan apakah mampu untuk
menuliskannya sebagai sebuah karangan? Untuk menentukan topik yang baik,
hal-hal berikut ini dapat dijadikan tolok ukurnya.

1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulisnya.


Pastikan bahwa topik yang hendak dibahas benar - benar sudah dikuasai
materinya.
2. Topik harus sesuai dengan minat Anda. Topik yang menarik minat Anda
akan membuat Anda lancar menuliskannya.Selain itu, jika Anda tertarik
untuk menuliskannya tentu akan membuat Anda bersemangat mencari
referensinya.
3. Topik harus menarik minat pembaca. Percuma saja menulis sesuatu yang
kira- kira tidak membuat orang tertarik untuk membacanya. Meskipun
minat baca seseorang tentulah berkaitan dengan latar belakang
pengetahuannya. Akan tetapi, jika Anda menulis sesuatu yang baru,
eksotik, menyodorkan alternatif lain, menimbulkan rasa ingin tahu,
membuat seseorang terlibat emosional, dan hal yang eksotik ini akan
menarik orang untuk membacanya.
4. Topik harus dapat ditunjang dengan referensi lain. Suatu topik yang
belum ada sama sekali rujukan (referensi) atau materi lain yang
menunjang akan sangat merepotkan Anda sendiri, Untuk itu, sedapat
mungkin hindarilah dahulu topik seperti itu.
5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya. Topik yang terlalu luas akan
menyulitkan Anda sendiri dan akan menyita banyak waktu Anda. Lagi
pula pembicaraan Anda tidak akan terfokus. Hal ini akan membuat tulisan
Anda terlihat bertele-tele.

2.1.4 Cara Membuat Topik


Sebelum mengangkat sesuatu menjadi topik dalam tulisan, pengarang
harus benar-benar mengetahui pokok persoalannya. Agar pembicaraan
pengarang tidak melantur, hendaknya topik dipersempit sesuai dengan rencana.
Dengan itu, akan diperoleh salah satu aspek untuk diangkat menjadi pokok
pembahasan karangan. Contoh berikut ini adalah cara untuk mempersempit
topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya.

1. Menurut tempat: negara tertentu lebih khusus dari pada dunia, Jakarta
lebih terbatas dari pada Pulau Jawa. Topik "Pulau Jawa sebelum
Indonesia Merdeka" dapat dipersempit menjadi “Jakarta sebelum
Indonesia Merdeka".
2. Menurut waktu/periode/zaman: "Kebudayaan Indonesia" dapat
dikhususkan menjadi "Seni Patung pada Zaman Kerajaan Hindu'".
3. Menurut hubungan sebab akibat: "Dekadensi Moral di Kalangan Muda-
Mudi" dapat dipersempit menjadi "Pokok Pangkal Timbulnya Krisis
Moral di Kalangan Muda-Mudi"
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia: politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan, agama, kesenian, dan sebagainya. Karangan tentnag "Usaha-
usaha Pemerintah dalam bidang Ekonomi dapat diperkhusus menjadi
“Kebijaksanaan Deregulasi di Bidang Ekonomi Selama Ganti".
5. Menurut aspek khusus umum: idividual-kolektif "Pengaruh Siaran
televisi terhadap Kaum Tanidi Jawa Timur" dapat dipersempit menjadi
"Pengaruh Siaran Televisi Boyolali".
6. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah bahan
yang dibicarakan, objek formal ialah sudut dari mana bahan itu kita
tinjau, misalnya: "Kesusastraan Indonesia (objek material) Ditinjau dari
Sudut Gaya Bahasanya (objek formal). kepemimpinan ditinjau dari sudut
pembentukan kader-kader baru; keluarga berencana ditinjau dari
segi agama.

2.2 Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani "Thith enai", berarti sesuatu yang
telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan
persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah
karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat
dikatakan sebaqai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan.
Penetapan tema sebelum dimulai mengarang sangatlah penting untuk pedoman
menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari
tujuan yang telah ditetapkan.

Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan


yang dirumuskan secara singkat dan wujudnya berupa satu kalimat, disebut
tesis. Tesis dapat juga diartikan sebagai pernyataan singkat tentang tujuan
penulisan. Walaupun tema dan tesis dapat juga diartikan aasebagai pernyataan
singkat tentang penulisan. Walaupun tema dan tesis itu sebenarnya berada
didalam pikiran penulis, sebaiknya tetap dirumuskan secara ekplisit, terutama
bagi penulis pemula. Rumusan itu akan memudahkan penulis menyusun
kerangka atau outline karangan. Berbeda denga tesis, rumusan tema boleh
lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengukapkan
satu ide (ide karangan). Perhatikan contoh dibawah ini tentang judul karangan
dan maksud atau tujuan yang dipikirkan oleh penulisnya.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Tema adalah pokok
pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang,
menggubah sajak). menurut Aminudin tema adalah ide mendasari suatu cerita
sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan
karya fiksi yang diciptanya sedangkan menurut Rusyana tema adalah dasar
atau makna sebuah cerita, Tema adalah pandangan hidup tertentu atau
perasaan tertentu yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama
suatu karya sastra, dan semua fiksi harus mempunyai dasar atau tema yang
merupakan sasaran tujuan. berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa tema adalah Dasar pokok yang mendasari cerita dan
memeliki kedudukan yang dominan Sehingga dapat mempersatukan unsur
secara bersama-sama membangun sebuah karya sastra.

2.2.1 Ciri – ciri tema yang Baik


1. Tema menarik perhatian penulis.

Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis


berusaha terus-menerus mencari data untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi, penulis akan di dorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan
karya tulis tersebut sebaik-baiknya.

2. Tema dikenal atau diketahui dengan baik.

Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui


oleh penulis. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang diketahuinya, pcnulis
akan berusaha sekuat tena ga mencari data melalui penelitian, observasi,
wawancara dan sebagainya, sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu
bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah
dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latarbelakang masalah tadi, maka ia
sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
3. Bahan-bahannya dapat di peroleh.

Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup
tersedia disekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan
penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai
sepenuhnya.

4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup
kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang
lingkupnya.

2.2.2 Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan


Tema berarti suatu pokok pemikiran atau gagasan pokok atau ide pikiran
tentang suatu hal, salah satunya membuat sebuah tulisan. Jadi jika diandaikan
sebuah rumah tema merupakan fondasinya. Pokok pemikiran tertentu yang akan
disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan
tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin
penyampaian ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat
dipahami oleh pembaca dengan mudah. Tema hendaknya harus diungkapkan
secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan penulis dalam menulis
sebuah kerangka karangan (outline).

Berdasarkan uraian diatas, contoh berikut akan memperjelas kedudukan


tema dalam suatu kerangka karangan, sekaligus membedakan antara topik, judul
dan tema.

Topik : upaya mengatasi tawuran antar pelajar

Judul : (dapat disesuaikan dengan selera penulis)

1. Tawuran lagi, tawuran lagi..... pusing!


2. Tawuran pada anak sekolah, penyakit kriminalitas.
3. Tawuran antar sesama pelajar dapat merusak moralitas anak bangsa.

Tema : Upaya mengatasi kriminalitas para pelajar bukanlah semata-mata


tanggung jawab aparat kepolisian saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab
orangtua para pelajar. Permasalahan ini tidak mungkin dapat dipecahkan tanpa
bantuan semua pihak yang terkait. Dalam hal ini yang paling di perlukan adalah
adanya kesadaran bahwa kita ini adalah umat yang bergama yang memiliki
keyakinan dan kepercayaan yang luhur dan sakral, bahwa kita semua adalah
makhluk hidup haruslah hidup damai dan berdampingan.

Seperti dalam topik, tema juga perlu pembatasan dalam penulisannya


agar penulis tidak melantur atau melenceng dari pokok bahasan yang utama.
Dengan begitu penulis akan lebih mudah membuat suatu karangan yang efektif.

2.2.3 Jenis-jenis tema


Menurut shipley, tema dapat dibedakan menjadi lima jenis tema yaitu :

1. Tema jasmaniah

Tema jasmaniah merupakan tema yang berhubungan atau pun terfokus


dengan pada pernmasalahan kondisi fisik manusia.model tema ini biasanya
menyangkut beberapa hal yang ada didalam tubuh manusia seperti
molekul,jasad ,peraasaan tubuh, dan zat. Beberapa contoh tema yang jasmaniah
adalah mengenai perasaann cinta.

2.. Tema sosial

Tema sosial merupakan tema yang berkaitan erat dengan berbagaimacam


hal berbau urusan sosial .dalam tema ini, pengarang cerita biasanya menjelaskan
berbagai macam hal yang berkaitan dengan urusan kehidupan masyarakat,
interaksi manusia dengan lingkungan
3. Tema ketuhanan

Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan erat dengan kekuasaan


tuhan yang tampak dalam setiap aktivitas manusia.model tema ini biasanya oleh
pengarang cerita dengan menunjukan berbagai macam hal -hal magis yang
berada di luar akal manusia seperti kejadian kiamat,keajaiban penyembuhan
penyakit dan berbagai macam tema lainnya.

4. Tema organik

Tema organik mmerupakan tema yang mencakup berbagai macam hal


yang berhubungan erat dengan moral dasar manusia seperti hubungan antar pria
dan wanita ,nasihat, dan berbagai macam tema lainnya.

5. Tema egoik

Tema egoik merupakan tema yang berkaitan erat dengan dengan sifat ego
manusia .dalam tema ini, pengarang cerita biasa menonjolkan tema dengan
berbagai macam bentuk cerita seperti keserakahan ataupun ketama'kan manusia

2.3 Kerangka karangan


2.3.1 Definisi kerangka karangan
Menurut kamus besar bahasa indonesia(KBBI) kerangka karangan adalah
suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang
akan di garap. Sedangakn menurut akhmad topik kerangka karangan adalah
rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan
di tulis,dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis,
jelas, terstruktur dan teratur. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa kerangka karangan adalah suatu rencana atau rancangan
awal karangan yang merupakan kumpulan topik-topik yang akan
dikembangkan.
2.3.2 Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan
1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih
sistematis dan rapih.
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam
suatu karangan yang akan digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang
sudah dibahas sebelumnya.
4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu
karangan yang berupa data atau fakta.
5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis di
dalam suatu karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

2.3.3 Cara Membuat Kerangka Karangan


Adapun cara membuat kerangka suatu karangan adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan tema dan menentukan judul suatu karangan.


Sebelum membuat karangan, tentukanlah dahulu tema karangan yang
akan dibuat. Tema ini yang akan mempengaruhi seluruh isi dari karangan
yang akan dibuat. Pilihlah tema-tema yang sedang hangat atau
tema yang menjadi kesenangan Anda. Hal ini akan sangat membatu untuk
mengembangkan karangan. Setelah mendaptkan tema, tentukan juga
judul karangan yang akan dibuat. Usahakan membuat judul yang singkat
dan menarik pembaca untuk membaca karangan tersebut.
2. Mengunpulkan bahan.
Setelah mendapatkan tema, yang harus dilakukan adalah mengumpulkan
bahan pendukung yang berupa topik-topik yang berhubungan dengan
tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Topik-topik tersebut
antara lain, pengertian, tujuan, jenis, contoh, dan lain-lain. Catatlah
semua topik yang terlintas di dalam pikiran untuk memudahkan
penseleksian bahan atau topik.
3. Menseleksi bahan.
Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang sesuai
dengan tema karangan dan penting. Hindari membahas topik-topik yang
tidak penting untuk dibahas.
4. Mengembangkan kerangka karangan.
Jika sudah mendapatkan tema, judul dan topik, buatlah karangan yang
utuh dengan cara mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat.
Perluas topik-topik yang telah ditentukan pada kerangka dan usahakan
jangan membahas topik yang tidak ada di dalam kerangka karangan

2.3.4 Contoh Kerangka Karangan


1. Tema : Kesehatan
- Judul: Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan
2. Definisi
- Pengertian tidur cukup
3. Dampak Kurang tidur
- Kurang tidur dapat menyebabkan tergangunya konsentarsi
- Kurang tidur mudah terserang penyakit
- Kurang tidur dapat mempengaruhi emosi
4. Manfaat tidur cukup
- Meningkatkan konsentrasi
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Meningkatkan energi
5. Tips agar tidur nyenyak
- Berolahraga
- Membuat jadwal tidur
- Jangan mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur

2.3.5 Contoh Pengembangan Kerangka Karangan


Manfaat tidur cukup bagi kesehatan

Tidur adalah suatu ativitas dimana seluruh tubuh sedang berada dalam
keadaan istirahat total. Menurut para ahli, manusia membutuhkan tidur yang
cukup yaitu sekitar 6 sampai8 jam setiap hari. Lamanya waktu terscbut tidak
bisa dicicil, dengan kata lain waktu 6 sampai 8 jam adalah waktus sekali tidur.

Ada beberapa dampak buruk yang disebabkan jika kita tidak


mendapatkan tidur yang cukup. Dampak-dampak tersebut sangat berpengaruh
bagi kesehatan kita, diantaranya adalah kurang tidur dapat menggangu
konsenterasi. Hal ini dikarenakan otak kita mengalami kelelahan sehingga
memacu mata dan mempengaruhi tubuh menjadi lemas dan mengantuk.
Hilangnya konsentrasi ini sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang
mengendarai kendaraan bermotor.

Dampak selanjutnya adalah kurang tidur membuat tubuh lebih mudah


terserang penyakit. Hal ini terjadi akibat dari melemahnya sistem imun atau
kekebalan tubuh sehingga penyakit dapat dengan mudah menyerang. Terlebih
lagi, kurang tidur membuat emosi seseorang menjadi terganggu. Biasanya orang
yang mengalami kekurangan tidur akan mudah lelah dancepat marah.

Agar terhindar dari dampak-dampak tersebut, usahkanlah untuk selalu


mendapatkan tidur yang cukup, karena tubuh kita akan mendapatkan manfaat
yang baik, diantaranya adalah dengan tidur yang cukup, tubuh akan
berkonsentarsi dengan baik karena otak mendapatkan istirahat yang cukup.

Selain itu, tidur yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang akan menyerang. Yang terakhir
adalah tubuh akan mendapatkan energy yang banyak untuk melakukan aktifitas
dihari esok.

Demikianlah manfaat dari tidur yang cukup, agar mendapatkan manfaat-


manfaat tidur di atas. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak kareana
tidur yang cukup dan nyenyak merupakan kombinasi yang baik. Berikut ini
adalah tips-tips untuk membuat tidur nyenyak. yang pertama adalah berolahraga
sebelum tidur, dengan berolahraga tubuh akan menjadi lelah dan
memudahkannya untuk tidur nyenyak. kemudian usahakan untuk membuat
jadwal tidur yang teratur agar tidur menjadi suatu kebiasaan yang baik dan yang
terakhir jangan makan-makanan yang berat sebelum tidur agar tubuh tidak
kembung.

2.3.6 Pola PenyuSunan Kerangka Karangan


Ada dua pola terpenting yang lazim di pakai untuk menyusun kerangka
karangan, yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola pertama disebut alamiah
karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial, yaitu
ruang (tempat) dan waktu. Pola yang kedua dinamakan pola logis karena
memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang
selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.

2.3.6.1 Pola alamiah


Seperti yang telah diuraikan diatas, penyusunan kerangka karangan yang
berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.
Oleh karena itu, urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat dibagi dua,
yaitu urutan ruang dan urutan waktu.
2.3.6.1.1 Urutan ruang
Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang menjabarkan
keadaan suatu ruang seperti dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan
seterusnya. Urutan ruang di pakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau
ruang umpamanya kantor, gedung, lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini
contoh bagian kerangka karangan yang memakai urutan ruang

2.3.6.1.2 Urutan waktu


Urutan waktu dipakai untuk menarasiakan (menceritakan) suatu peristiwa
atau kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun merupakan rangkaian peristiwa.
Kerangka tentang sejarah pastilah memakai urutan waktu. Agar tidak
membosankan, urutan waktu seperti diatas dapat divariasikan dengan susunan
terbalik misalnya dari akhir ke awal.

2.3.6.2 Pola logis


Diatas telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan
berdasarkan berpikir manusia. Cara dalam berpikir bermacam-macam yaitu
bergantung pada sudut pandangnya.

Adapun macam-macam urutan logis adalah masalah-antiklimaks, sebab-


akibat, pemecahan masalah dan umum-khusus.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Telah sama-sama di ketahui bahwa dalam tata Bahasa Indonesia, mengarang
memerlukan 3 aspek penting yakni adanya Topik, Tema, dan Kerangka
Karangan. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan,
sedangkan Tema berarti pokok pemikiran, ide atau gagasan. Dan Kerangka
karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.

Dengan menentukan tema topik dan kerangka karangan secara baik maka
akan menghasilkan karangan yang baik pula dan menarik orang untuk
membacanya. Menentukan sebuah topik, tema dan kerangka karangan yang
tepat wajib hukumnya bagi semua orang dalam pembuatan sebuah karangan
tertulis karena membantu dalam penulisannya agar tertata dan sesuai dengan
yang diingikan dari awal penulisannya.

Topik yang baik harus menarik dan dibaca serta dikuasai dengan baik oleh
penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema yang baik adalah tema
yang menarik perhatian penulis, tema yang di kenal atau di ketahui dengan baik,
bahan-bahannya dapat di peroleh, tema dibatasi ruang lingkup. Serta dengan
adanya kerangka karangan dapat memudahkan penulisan scbuah karya tulis
agar menjadi lebih sistematis dan rapih.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebihn fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung
rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. jawabkan. Oleh
karena itu, segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat diharapkan
untuk menunjang perbaikan makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, J. 2014. Modul Menulis Karangan IImiah, data media : jakarta

Finoza, L. 2003. Konmposisi Bahasa Indonesia, Insan Maulia : Jakarta.

Groya, K. 1993.Komposisi,Nusa Indah, Surabaya.

Karyanto, B. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Gramedia


Indonesia. Jakarta.

Widagdo, D. 1997. Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa


Indonesia di Perguruan Tinggi, Gamedia Indonesia : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai