Anda di halaman 1dari 20

TOPIK, TEMA, KERANGKA KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
MALAWATI 238620610082
MADU RIFAYANI 238620610079
EVA MIRA WINANDA 238620610250
INA MARLINA 238620610070

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Pemakalah

i2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1 Apa definisi topik......................................................................... 2
2.2 Apa definisi tema......................................................................... 4
2.3 Apa definisi karya ilmiah............................................................. 7
BAB III PENUTUP........................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 16
3.2 Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17

ii3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Bangsa Indonesia. Sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa persatuan berbagai
bahasa daerah di Indonesia. Bahasa tidak hanya digunakan dalam komunikasi
secara lisan, tetapi juga dalam komunikasi secara tertulis, begitu halnya dengan
bahasa Indonesia.
Dalam penggunaannya bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan baku akan
tetapi, bagi seorang penulis yang menyampaikan gagasan atau isi pikiran yang
akan dituangkan dalam suatu tulisan. Maka, penulis harus dapat memilih kata
yang tepat sehingga dapat merangkai kata menjadi kalimat yang ringkas, jelas dan
juga mudah dipahami. Oleh karena itu, penulis akan mencoba menjelaskan segala
ketentuan-ketentuan dalam penulisan karya ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi topik ?
2. Apa definisi tema ?
3. Apa definisi karya ilmiah ?

1
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Definisi Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat dalam tulis
menulis, berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan
suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan atau pokok
permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadi
karangan. Topik karangan merupakan jawaban atas pernyataan masalah apa yang
akan ditulis? atau hendak menulis tentang apa? Atau topik merupakan suatu
pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi ladasan dalam
penulisan sebauah artikel.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) ,Topik adalah pokok
pembicaraan dalam diskusi, ceramah karangan, dan sebagainya. Sedangkan
menurut Sabartiakhadiah (1994) topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini dapat
berarti bahwa penulis sudah memilih apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam
tulisan terebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa topik
merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi
landasan dalam penulisan sebuah artikel.
2.1.1 Sumber Topik
Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa,
rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak
hal yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik,
seperti yang disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999), seorang
penulis dapat menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut :
1. Pengalaman Pribadi
2. Hobi dan Keterampilan
3. Pengalaman Pekerjaan atau Profesi
4. Pelajaran Sekolah/Kuliah
5. Pendapat pribadi
6. PeristiwaHangat dan Pembicaraan publik
7. Masalah Abadi

2
8. Kilasan Biografi
9. Kejadian khusus
10. Minat Khalayak
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih
apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut
Sabarti Akhadiah (1994), ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih
topik:
1. Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi
2. Cukup menarik untuk dibahas
3. Dikenal dengan baik
4. Bahannya mudah diperoleh
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
Keraf (1979: 113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan
langkah sebagai berikut:
1. Tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan sentral.
2. Ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral
itu masih dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat, tempatkanlah
perincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
4. Ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjut
atau tidak. Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik yang
sangat khusus.
2.1.2 Kriteria Topik yang Baik
Tahap ini tentu saja sudah menentukan topik yang hendak dikembangkan
menjadi suatu karangan. Langkah selanjutnya, pertimbangkanlah apakah topik
tersebut menarik untuk dijadikan tulisan dan apakah mampu untuk menuliskannya
sebagai sebuah karangan? Untuk menentukan topik yang baik, hal-hal berikut ini
dapat dijadikan tolok ukurnya.
a. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulisnya.
Pastikan bahwa topik yang hendak dibahas benar – benar sudah dikuasai
materinya.

3
b. Topik harus sesuai dengan minat Anda. Topik yang menarik minat Anda
akan membuat Anda lancar menuliskannya.Selain itu, jika Anda tertarik
untuk menuliskannya tentu akan membuat Anda bersemangat mencari
referensinya.
c. Topik harus menarik minat pembaca. Percuma saja menulis sesuatu yang
kira-kira tidak membuat orang tertarik untuk membacanya. Meskipun
minat baca seseorang tentulah berkaitan dengan latar belakang
pengetahuannya. Akan tetapi, jika Anda menulis sesuatu yang baru,
eksotik, menyodorkan alternatif lain, menimbulkan rasa ingin tahu,
membuat seseorang terlibat emosional, dan hal yang eksotik ini akan
menarik orang untuk membacanya.
d. Topik harus dapat ditunjang dengan referensi lain. Suatu topik yang belum
ada sama sekali rujukan (referensi) atau materi lain yang menunjang akan
sangat merepotkan Anda sendiri, Untuk itu, sedapat mungkin hindarilah
dahulu topik seperti itu.
e. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya. Topik yang terlalu luas akan
menyulitkan Anda sendiri dan akan menyita banyak waktu Anda. Lagi
pula pembicaraan Anda tidak akan terfokus. Hal ini akan membuat tulisan
Anda terlihat bertele-tele.

2.2 Definisi Tema


Tema berasal dari bahasa Yunani “Thithenai”, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan utama
yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti
cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu
gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Penetapan tema sebelum
dimulai mengarang sangatlah penting untuk pedoman menulis secara teratur dan
jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan yang
dirumuskan secara singkat dan wujudnya berupa satu kalimat, disebut tesis. Tesis
dapat juga diartikan sebagai pernyataan singkat tentang tujuan penulisan.

4
Walaupun tema dan tesis dapat juga diartikan aasebagai pernyataan singkat
tentang penulisan. Walaupun tema dan tesis itu sebenarnya berada didalam pikiran
penulis, sebaiknya tetap dirumuskan secara ekplisit, terutama bagi penulis pemula.
Rumusan itu akan memudahkan penulis menyusun kerangka atau outline
karangan. Berbeda denga tesis, rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat,
asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengukapkan satu ide (ide karangan).
Perhatikan contoh dibawah ini tentang judul karangan dan maksud atau tujuan
yang dipikirkan oleh penulisnya.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Tema adalah pokok
pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang,
menggubah sajak). menurut Aminudin tema adalah ide mendasari suatu cerita
sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan
karya fiksi yang diciptanya. Sedangkan menurut Rusyana tema adalah dasar atau
makna sebuah cerita, Tema adalah pandangan hidup tertentu atau perasaan
tertentu yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama suatu karya
sastra, dan semua fiksi harus mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran
tujuan.berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tema
adalah Dasar pokok yang mendasari cerita dan memeliki kedudukan yang
dominan Sehingga dapat mempersatukan unsur secara bersama-sama membangun
sebuah karya sastra.
2.2.1 Ciri – ciri tema yang Baik
1) Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis
berusaha terus-menerus mencari data untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi, penulis akan di dorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya
tulis tersebut sebaik-baiknya.
2) Tema dikenal atau diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui
oleh penulis. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan
berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara dan
sebagainya, sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam.

5
Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah
yang dikuasainya sebagai latarbelakang masalah tadi, maka ia sanggup
menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
3) Bahan-bahannya dapat di peroleh.
Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup
tersedia disekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan
penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai
sepenuhnya.
4) Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup
kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang
lingkupnya.
2.2.2 Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan
Tema berarti suatu pokok pemikiran atau gagasan pokok atau ide pikiran
tentang suatu hal, salah satunya membuat sebuah tulisan. Jadi jika diandaikan
sebuah rumah tema merupakan fondasinya. Pokok pemikiran tertentu yang akan
disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan
tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian
ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh
pembaca dengan mudah. Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit
agar dapat membantu memudahkan penulis dalam menulis sebuah kerangka
karangan (outline).

2.2.3 Jenis-jenis tema


Menurut shipley, tema dapat dibedakan menjadi lima jenis tema yaitu :
1. Tema jasmaniah
Tema jasmaniah merupakan tema yang berhubungan atau pun terfokus
dengan pada permasalahan kondisi fisik manusia.model tema ini biasanya
menyangkut beberapa hal yang ada didalam tubuh manusia seperti
molekul,jasad ,peraasaan tubuh, dan zat. Beberapa contoh tema yang jasmaniah
adalah mengenai perasaann cinta.

6
2. Tema sosial
Tema sosial merupakan tema yang berkaitan erat dengan berbagai macam
hal berbau urusan sosial .dalam tema ini, pengarang cerita biasanya menjelaskan
berbagai macam hal yang berkaitan dengan urusan kehidupan
masyarakat,interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya,permaslahan
sosial ,dan berbagai nmacam tema lainnya.
3. Tema ketuhanan
Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan erat dengan kekuasaan
tuhan yang tampak dalam setiap aktivitas manusia.model tema ini biasanya oleh
pengarang cerita dengan menunjukan berbagai macam hal –hal magis yang berada
di luar akal manusia seperti kejadian kiamat,keajaiban penyembuhan penyakit dan
berbagai macam tema lainnya.
4. Tema organik
Tema organik mmerupakan tema yang mencakup berbagai macam hal
yang berhubungan erat dengan moral dasar manusia seperti hubungan antar pria
dan wanita ,nasihat, dan berbagai macam tema lainnya.
5. Tema egoik
Tema egoik merupakan tema yang berkaitan erat dengan dengan sifat ego
manusia .dalam tema ini, pengarang cerita biasa menonjolkan tema dengan
berbagai macam bentuk cerita seperti keserakahan ataupun ketama’kan manusia

2.3 Definisi Karya Ilmiah


Menurut wikipedia pengertian Karya ilmiah adalah merupakan laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Menurut
Brotowidjoyo (dalam Arifin, 2008): karya ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar.

7
2.3.1 Ragam Karya Ilmiah
1. Artikel
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel yang
ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat
diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan
proyek. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian. Setiap
mahasiswa penulis skripsi dan tesis sangat dianjurkan menuliskan kembali
karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal.
2. Makalah
Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mengenai suatu topik atau
masalah yang disajikan dalam seminar ilmiah. Makalah juga diartikan sebagai
karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang
lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka
maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan. Pengertian yang lain dari makalah
adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik
tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang
logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang
diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum
ilmiah.
3. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang disusun sebagai satu
rangkaian dari kegiatan penelitian yang dilakukan untuk menyampaikan hasil
penelitian. Banyak, bahkan mungkin orang tidak pernah menghitung, hasil
penelitian yang hanya menjadi dokumen mati di perpustakaan-perpustakaan
perguruan tinggi, kelembagaan penelitian, atau perpustakaan pribadi. Mungkin
juga hasil penitian hanya digunakan oleh penelitinya untuk keperluan kenaikan
pangkat, sesudah itu menjadi dokumen mati. Ketika laporan penelitian selesai

8
dibuat, seharusnya ada beban moral dan akademik pada diri peneliti untuk
mempublikasikannya.
4. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah akhir dari mahasiswa guna menyelesaikan
program S1 di Fakultas Ilmu Sosial Universitar Negeri Semarang. Skripsi tersebut
sebagai bukti kemampuan akademis mahasiswa yang berhubungan dengan
penelitian dan pemecahan masalah-masalah sosial. Atas dasar itu maka skripsi
yang disusun mahasiswa harus dipertahankan dalam suatu ujian akhir guna
mencapai gelar Sarjana.
2.3.2 Sistematika Dalam Penulisan Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur
pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku
berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing –
masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada
dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini
diperlukan karena :
1. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
2. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
3. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan
kembali.
2.3.2 Bagian-bagian Karya Ilmiah
1. Judul
Karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar maupun laporan
hasil penelitian di tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah ditulis dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Dirumuskan secara singkat.
b. Mencerminkan area permasalahan, variabel penelitian dan target
populasi.
c. Memuat kata-kata kunci yang akan diacu dalam penelitian.
d. Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap.

9
2. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan/atau pihak-pihak lain
yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan
karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar dikerik dengan huruf kapital,
simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. teks pada pengantar
diketik dengan spasi ganda (2 Spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman
kertas kuarto. Pada Bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata
penulis tanpa menyebut nama terang
3. Abstrak
Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris
dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis dikerik dengan
jarak dua spasi dari kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan nama akhir diikuti
koma, nama awal, nama tengah (jika ada), diakhiri titik. Tahun penulisan ditulis
setelah nama diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf
kecil (kecuali huruf-huruf pertam dari (setiap kata) dan diakhiri dengan
titik. Kata jenis karya ilmiah, misalnya skripsi, tesis atau disertasi ditulis
setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan, tidak boleh
disingkat, nama universitas dan diakhiri dengan titik. kemudian diocantumkan
siapa nama pembimbing penulisan karya ilmiah tersebut.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkandi bawah nama
dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara 3-5 buah. Kata kunci
diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat
ditemukan judul-judul penelitian dan lapotran penelitian dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari penelitian dan laporan
penelitian yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang
digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang
diajukan.
Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang
tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa
paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti Kesimpulan dan

10
Rekomendasi (Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar pada bagian
awal. Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf),
menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian, metode yang
digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.
4. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca untuk
mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan, dan pentingnya suatu karya ilmiah.
Pendahuluan dalam laporan penelitian lebih kompek dari pada pendahuluan dalam
makalah dan artikel ilmiah untuk jurnal. Pendahuluan untuk artikel dan makalah
disampaikan secara lebih ringkas dan unsur-unsurnya tidak harus dicantumkan
secara eksplisit.
Latar belakang yang dengan singkat mengulas alasan mengapa penelitian
dilakukan, tujuan, dan hipotesis jika ada. Memberikan alasan yang kuat, termasuk
kasus yang dipilih dan alasan memilih alasan tersebut, perumusan dan pendekatan
masalah, metode yang akan digunakan dan manfaat hasil penelitian. Pendahuluan
dalam penelitian dapat dibedakan pada laporan penelitian kuantitatif dan laporan
penelitian kualitatif. Pendahuluan dalam laporan penelitian kualitatif memuat
uraian tentang:
a. Latar belakang masalah penelitian
b. Identifikasi masalah
c. Cakupan masalah (penegasan dan pembatasan masalah)
d. Rumusan masalah
e. Tujuan penelitian,eguanaan penelitian
f. Sistematik.
5. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian diperlukan 2 landasan, yakni kerangka teoritis dan
metodologis. Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun
kerangka kerja penelitian. kerangka metodoligis ialah hal ikhwal yang berkaitan
dengan desain penelitian, termasuk langka-langkah pengumpulan dan pengolahan
data (variabel, instrument, validitas dan realibilitas instrument, serta teknik
pengumpulan dan analisis data) dengan berbagai alasannya. Keduanya diuraikan

11
dalam dua bagian penelitian yang berbeda, tetapi berirutan. Kerangka teoritis
diuraikan dalam bab II, sedangkan kerangka metodologi diuaraikan dalam bab III.
Dalam kerangka teoritis dinyatakan teori apa yang digunakan untuk
landasan kerja penelitian. Teori itu bisa disusun sendiri secara eklektik. bisa juga
berupa teori yang digunakan oleh seorang ahli. Namun, teori apapun, yang
digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan melalui kajian sejumlah pustaka
dan hasil penelitian dalam lingkup topic penelitian atau tugas akhir.
Dalam laporan penelitian kualitatif terdapat bagian penelaahan
kepustakaan dan/atau kerangka teritik, sesuai dengan pendekatan dan desain
penelitian yang digunakan. bagaian ini disajikan dalam bab tersendiri (Bab II),
dan disarankan bukan hanya menguraikan penelaahan kepustakaan, melainkan
dilengkapi dengan kerangka teoritiknya.
Kerangka teoritik berfungsi sebagai “hipotesis kerja” dimungkinkan untuk
disajikan dalamm penelitian kualittatif. Kerangka teoritik dalam penelitian
kualitatif metupakan kumpulan konsep-konsep relevan yang terintegrasi dalam
satu system penjelasan yang berfungsi sebagai pedoman kerja, baik dalam
menyusun metode, pelaksanaan di lapangan, maupun pembahasan hasil penelitian.
Meskipun tidak mutlak kehadirannya, telaah pustaka tetap menjadi
kaharusan dalam penelitian kualitatif. Telah pustaka atau landasan teori
dikategorikan baik jika memenuhi kriteria berikut:
a. Menggunakan sumber-sumber mutahir disamping sumber yang
dianggap klasik.
b. Menggunakan sumber2 berupa artikel yang dimuat pada jurnal atau
majalah ilmiah.
c. Kutipan atas sumber pustaka disajikan secata tepat, dianalisis dan
dihubungkan dengan permasalahan.
d. Jumlahnya mencukupi dan tidak ada kesan berlebihan.
6. Metode Penulisan
Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat
dalam bab tersendiri. Dalam artikel untuk jurnal metode penelitian/penulisan juga
ditulis dalam bagian tersendiri tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah

12
makalah bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis secara eksplisit
menjadi bab. Dalam laporan penelitian ada perbedaaan antara metode penelitian
dalam metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode penelitian dalam laporan
penelitian kuantitatif, prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, dan diakhiri dengan analisis data. Yang perlu diuraikan dalam
bab pendekatan atau penelitian kuantitatif adalah:
a. Jenis dan desain penelitian
b. populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel
c. variabel yang dirumuskan secara operasional
d. instrument penelitian disertai penentuan validitas dan reliabilitasnya
e. teknik pengumpulan data, dan
f. teknik pengolahan dan analisis data.
7. Hasil Pembahasan
Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil
penelitian memuat bagian hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil
dan pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab. Dalam
laporan penelitian bagian hasil dan pembahasan kecenderungannya dibuat dalam
bentuk bab. Bagian hasil dan pembahasan dalam laporan penelitian dapat dipecah
menjadi beberapa bab tergantung kebutuhan. Dalam hasil disampaian data yang
diperoleh dalam penelitian. Dengan demikian hasil harus disajikan secara objektif
dan sesuai dengan data yang diperoleh (tabel atau gambar).
Dalam bagian hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang
mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian. Analisa dan pembahasan
membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari
masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode
yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.Penulisan
hasil dan pembahasan menggunakan huruf times new roman, 10 pt, Bold) (kosong
1 spasi tunggal, Times New Roman, 10 pt).
8. Penutup
Bagian penutup dari karya ilmiah adaalah simpulan dan saran. Cara
penulisan pada artikel bergantung pada gaya selingkung jurnal, Bagian ini dapat

13
merupakan bagian terpisah atau bergabung dengan bagian Pembahasan atau Hasil
dan Pembahasan. Dalam bagian ini diuraikan keberhasilan metode dikaitkan
dengan hasi kerja, dan dampak produk.
Dalam laporan penelitian kuantitatif, penutup merupakan Bab terakhir dari
isi pokok laporan penelitian. sesuai dengan isinya, bagian ini dapat dibagi menjadi
dua sub-bab yaitu simpulan dan saran. Simpulan harus sejalan dengan masalah,
tujuan, dan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. masalah yang
dikemukakan dibagian pendahuluan semuanya harus terjawab dan dengan
jawaban itu semua tujuan dapat tercapai. Uraian atau pembahasan masalah dalam
bab sebelumnya harus ada simpulannya.
Saran harus sejalan dengan simpulan atau temuan. saran hendaknya
disertai dengan argumentasinya. kalau mungkin juga disertai jalan keluarnya.
saran dapat bersifat praktis atau teoritis termasuk saran yang berharga adalah
saran tentang perlunya dilakukan penelitian lanjutan, mengingat bahwa belum
tentu semua masalah dapat dipecahkan secara tuntas atas dasar penelitian yang
telah dilakukan atau setelah selesainya penelitian ini timbul masalah lain yang
terkait.
9. Daftar Pustaka
Tata cara penulisan daftar pustaka merlu juga memberikan isyarat apakah
karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan
penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen WEB, dll. Tata cara penulisan daftar
pustaka yang disarankan dalam “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” di UPI
diadopsi sebagian besar dari tata cara yang ditetapkan “American Psychological 3
Hf/bhs.Ind/kim/2000.
Daftar pustaka hanya berisi sumber-sumber tertulis yang dikutip dan
digunakan dalam karya ilmiah (skripsi), karena itu sumber tertulis lain yang tidak
dikutip meskipun pernah dibaca penulis dalam kaitannya dengan penulisan
skripsinya tidak perlu dimasukkan dalam daftar pustaka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

14
3 aspek penting yakni adanya Topik, Tema, dan Kerangka Karangan.
Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan, sedangkan Tema
berarti pokok pemikiran, ide atau gagasan. Dan Kerangka karangan adalah
rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
Dengan menentukan tema topik dan kerangka karangan secara baik maka
akan menghasilkan karangan yang baik pula dan menarik orang untuk
membacanya. Menentukan sebuah topik, tema dan kerangka karangan yang tepat
wajib hukumnya bagi semua orang dalam pembuatan sebuah karangan tertulis
karena membantu dalam penulisannya agar tertata dan sesuai dengan yang
diingikan dari awal penulisannya.
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur
pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku
berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing –
masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Bagian-Bagian
Karya Ilmiah
1. Judul
2. Kata Pengantar
3. Abstrak
4. Pendahuluan
5. Tinjauan Pustaka
6. Metode Penelitian
7. Hasil Penulisan
8. Penutup
9. Daftar Pustaka

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebihn fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Oleh karena itu, segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat
diharapkan untuk menunjang perbaikan makalah yang lebih baik lagi.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, J. 2014. Modul Menulis Karangan Ilmiah, data media : jakarta


Danial, Deni Muhammad. 2008. Menjadi Penulis Mulai Dari Sekarang.
Semarang: PT Sindur press.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi penelitian kualitatif: ancangan metodologi,
presentasi, dan publikasi hasil penelitian untuk mahasiswa dan peneliti
pemula bidang ilmu-ilmu sosial, pendidikan, dan humaniora. Bandung:
CV. Pustaka setia.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2003. Panduan Bimbingan,
Penyusunan Pelaksanaan Ujian, dan Penilaian Skripsi Mahasiswa.
Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.
Gunawan, Agustin Widia dkk. 2004. Metode Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB
PRESS.
Hadi, Sutrisno. 2000. Bimbingan Menulis Skripsi & Thesis. Yogyakarta: ANDI
Joyomartono,

17

Anda mungkin juga menyukai