Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENYUSUN KARANGAN

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “ Keterampilan


Menulis ”
Dosen Pengampu:
Ratna Dewi Kartikasari, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 1
Anggota:
1. Prily Z. E. Fabanyo (2017840048)
2. Sigit Ramadhan (2019840046)
3. Firdaus (2019840001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021/2022

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobil „ Alamin, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,


yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sholawat serta
salam kami limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah
menyampaikan pelita penerangan bagi umatnya, sehingga terselesaikannya tugas
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin kami tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Tugas Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memahami “Menyusun Karangan”.
Kami juga menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kesalahan, oleh karena
itu kami sangat menerima dengan senang hati dan penuh rasa hormat akan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga Makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan bagi para mereka yang
membutuhkannya. Amiin

Jakarta,19 Maret 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Mengarang .................................................................................................... 2
2.2 Penyusunan Karangan ..................................................................................................... 2
1. Menentukan tema, topik, dan judul ........................................................................... 3
2. Mengumpulkan bahan ............................................................................................... 3
3. Menyeleksi bahan ..................................................................................................... 3
4. Membuat kerangka karangan .................................................................................... 4
5. Mengembangkan kerangka karangan........................................................................ 4
2.3 Pengungkapan Gagasan .................................................................................................. 5
2.4 Pemakaian Kata .............................................................................................................. 6
2.5 Judul Karangan ............................................................................................................... 7
BAB III
PENUTUP ................................................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa


yang sangat penting bagi para mahasiswa, di samping keterampilan menyimak,
berbicara, dan membaca, baik selama mengikuti pendidikan di berbagai jenjang
di Perguruan Tinggi maupun dalam kehidupannya nanti di masyarakat. Oleh
karena itu, pembelajaran menulis mempunyai kedudukan yang sangat
strategis/penting dalam pendidikan dan pengajaran. Mahasiswa belum mampu
menuangkan gagasannya atau pikirannya dalam bahasa tulis, juga belum mampu
menggunakan bahasa tulis dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian mengarang
2. Penyusunan karangan
3. Pengungkapan gagasan
4. Pemakaian kata
5. Judul karangan

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian karangan


2. Untuk mengetahui penyusunan karangan
3. Untuk mengetahui pengungkapan gagasan
4. Untuk mengetahui pemakaian kata
5. Untuk mengetahui judul karangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mengarang

Pada dasarnya, istilah mengarang sama dengan istilah menulis. Hanya


saja ada beberapa pendapat yang membedakan antara istilah mengarang dengan
menulis. Istilah mengarang digunakan pada penulisan karya fiksi atau non
ilmiah, sedangkan istilah menulis lebih digunakan pada penulisan karya ilmiah
atau bonfiksi.
Menurut Widyamartaya, dkk. (1984;3), mengarang adalah suatu proses kegiatan
berpikir manusia yang hendak menggunakan kandungan jiwanya kepada orang
lain atau diri sendiri dalam tulisannya. Pada dasarnya, arti kata mengarang adalah
menyusun, mengatur, misalnya mengarang bunga, menyusun bunga-bunga
menjadi kesatuan. Mengarang Bahasa adalah menggunakan Bahasa untuk
mengutarakan sesuatu secara tertulis. Bahasa yang digunakan harus terpilih dan
tersusun dengan baik.
Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan
gagasan dengan menggunakan Bahasa tulis.

2.2 Penyusunan Karangan


Penyusunan karangan adalah tahap kegiatan yang perlu dipelajari dalam
rangka mewujudkan karangan. Dalam penyusunan karangan itu, ada dua
kemampuan yang harus diperhatikan, yaitu kemampuan menyusun draf karangan
yang utuh dan kemampuan menyunting (editing) karangan. Kedua kemampuan
itulah yang menjadi focus dalam kegiatan menyusun karangan (Suparno, dkk,
2006:3.31).

iii
Pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun karangan
adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tema, topik, dan judul


Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan, sedangkan topik adalah pokok persoalan atau hal yang
dikembangkan atau dibahas dalam karangan, selanjutnya judul adalah kepala
karangan atau nama sebuah karangan.
Meskipun ada beberapa pakar Bahasa yang menyamakan pengertian antara tema
dan topik, tetapi di antara keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Perlu
diketahui tem itu masih bersifat umum, sedangkan topik bersifat khusus. Oleh
sebab itu, agar karangan dapat disusun secara focus dan tidak meluas kemana-
mana, topik karangan yang dipilih haruslah spesifik.
Dalam memilih tema (Widiyamartaya, 1984), hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah:
a. Jangan mengambil tema yang bahasanya terlalu luas.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan - bahanya dapat dengan mudah kita peroleh.

2. Mengumpulkan bahan
Setelah mengumpulkan tema, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam
menunjukkan eksistensi tulisan.

3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bekal, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. Polanya melului klasifikasi tingkat urgensi bahan yang telah
dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Petunjuk-petunjuk dalam menyeleksi
bahan, yaitu:
a. Catatan hal penting semampunya.
b. Jadikan membaca sebagi kebutuhan.
c. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah.

1
4. Membuat kerangka karangan
Kerangka arangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa
masalah yang lebih focus dan terukur. Kerangka merupakan catatan kecil yang
sewaktu - waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang
sempurna.
Tahap dalam menyusun kerangka karangan dalah sebagai berikut:
a. Mencatat gagasan.
b. Menngatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab.
d. Membuat kerangka karangan.

5. Mengembangkan kerangka karangan


Proses pengembangan kerangka tergantung sepenuhnya pada penguasaan
kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika kita benar-benar memahami
materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir, dan
nyata.
Kreaf (2006:195-196) mengatakan dalam proses penyusunan karangan ada
tahapan yang harus dijalani, yaitu:
a. Memilih topik dan tema.
b. Mengumpulkan data atau informasi.
c. Mengatur strategi penempatan gagasan.
d. Menulis karangan itu sendiri.
Menurut Finoza (2008), kerangka karangan mengandung rencan kerja dalam
menyusun karangan. Kerangka akan mengarahkan penulis menggarap karangan
secara teratur. Dalam hal ini, penyusunan karangan merupakan kegiatan
penulisan draf karangan.
Penulisan drfa merupakan aktifitas yang di mulai dengan menata butir-butir
gagasan dilakukan secara hierarkis untuk menempatkan sifat hubungan antar
komponen tulisan. Penulisan draf juga merupakan aktifitas menyusun kerangka
sera utuh.

iii
Langkah-langkah penulisan draf karangan adalah sebagai berikut:
a. Membaca kartu catatan.
b. Mempertimbangkan semua materi yang sudah dipersiapkan.
c. Mempertahankan kerangka tulisan.
d. Mengelompokkan bahan - bahan dan catatan bahan tulis berdasarkan topik yang
menempatkan kelompok-kelompok bahan tulisan itu dalam kerangka tulisan.
e. Menuliskan draf kasar tulisan.

2.3 Pengungkapan Gagasan


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengungkapkan gagasan dalam
sebuah karangan adalah sebagi berikut:
1. Pengungkapan gagasan tidak selalu bersifat verbal, yakni pengungkapan dengan
kata, frase, kalimat, dan untaian kalimat, tetapi dapat juga bersifat visual.
2. Pengungkapan visual itu berwujud tampilan-tampilan visual.
3. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan tampilan visual dalam
karangan, yaitu:
a. Tampilan visual berfungsi sebagai materi suplemen terhadap tampilan visual.
b. Tampilan visual itu senantiasa menjadi bagian integral teks.
c. Tampilan visual yang mengganggu tampilan verbal perlu dihdari.
Dalam menyusun karangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Usahakan kalimat-kalimat yang pendek.
2. Pilihlah kalimat yang sederhana dari pada yang rumit .
3. Pilihlah kata umum yang dikenal.
4. Hindari kata-kata yang tidak perlu.
5. Berikan tindakan dalam kata-kata kerja.
6. Menulislah seperti anda bercakap-cakap.
7. Pakailah istilah-istilah yang dapat menggambarkan perkataan yang kongkret
lebih jelas bagi pembaca dari pada perkataan yang abstrak.
8. Kaitkan dengan pengalaman pembaca.
9. Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman karangan.

1
10. Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan.

2.4 Pemakaian Kata


Pada dasarnya, pemakaian kata dalam sebuah karangan atau tulisan harus
memerhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Hendaknya dihindari pemakaian kata atau frase tutur dan keta atau frase
setempat kecuali bila sudah menjadi perataan umum.
2. Hendaknya dihindari pemakaian kata atau frase yang telah using atau mati.
3. Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai
dengan suasana dan tempatnya.
4. Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula karena kata-kata
sinonim tidak selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5. Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam
karangan umum.
6. Hendaknya dihindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam Bahasa
Indonesia sudah ada katanya, jangan menggunakan kata asing hanya karena
terdorong untuk bermegah dan berbahasa tinggi.
7. Untuk memperkecil banyaknya kata kembar dan kata bersaingan, dan untuk
menghidari beban atau pemberat yang tidak perlu dalam pemakaian Bahasa,
sebaiknya dipedomani kelaziman dan ketentuan ejaan.
Dalam menyusun kalimat, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut
ini:
1. Gunakanlah kalimat-kalimat pendek.
2. Gunakan Bahasa biasa yang mudah dipahami orang.
3. Gunakan Bahasa sederhana dan jernih pengutaraannya.
4. Gunakan Bahasa tanpa kalimat majemuk.
5. Gunakan Bahasa dengan kalimat aktif, bukan pasif.
6. Gunakan Bahasa padat dan kuat.
7. Gunakan Bahasa positif, bukan negative.

iii
2.5 Judul Karangan
Judul karangan pada dasarnya aalah perincian atau jabaran dari topik
karangan. Judul meruakan nama yang diberikan untuk sebuah pembahasan
atau karangan. Judul berungsi sebgai slogan promosi untuk menarik minat
pembaca dan sebagi gambaran isi karangan. Judul lebih sepesifik dan sering
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul yang baik
harus memnuhi syarat-syarat sebagi berikut:
1. Relevan.
2. Provokatif.
3. Singkat.
4. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase.
Secara umum terdapat model perumusan judul karangan sebagi berikut:
1. Membatasi pokok soal yang akan dibicarakan.
2. Menentukan suatu tesis percobaan.
3. Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan
topik yang telah dipilih dan dibatasi.
4. Mengumpulkan atau meminjam buku-buku dan bacaan yang lain yang akan
dipakai sebagai sumber.
5. Mencatat tiap judul buku atau bacaan pada sebuah kartu biografi.

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengarang adalah proses berfikir tentang aktivitas manusia yang ingin
menggunakan isi jiwanya untuk orang lain atau untuk dirinya sendiri dalam
tulisannya. Bahasa yang digunakan harus dipilih dan terstruktur dengan baik.
Menyusun karangan merupakan tahapan kegiatan yang harus diteliti dalam
rangka membuat karangan. Dalam menyusun esai, ada dua kemampuan yang
harus diperhatikan, yaitu kemampuan menyusun draf esai lengkap dan
kemampuan merevisi esai. Kedua kemampuan itu penting bagi penulisan
esai.

iii
DAFTAR PUSTAKA

M.Pd, Dr. H. Dalman.2015.Keterampilan Membaca.Depok.PT RAJAGRAFINDO


PERSADA.

Anda mungkin juga menyukai