Anda di halaman 1dari 16

Struktur Kalimat

Dalam Bahasa
Indonesia
Dosen Pembimbing : Sri Endah, SS.M.PD
KELOMPOK 1
Nama Anggota Kelompok :

M.Ilham Afriansyah (2201062034)


Ilham Azhar Fikri (2201062034)
Dhea Ananda (2201062014)
Nailul Mardiah (2201062105)
Lidya Devega (2201062032)
Yolanda Irma (2201062145)
MATERI
01 Struktur Kalimat 04 Kalimat Majemuk

Pola Kalimat
02 Dasar 05 Ciri Kalimat Baku

Ciri-ciri Kalimat
03 Kalimat Tunggal 06 Baku
STRUKTUR KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan
pikiran yang utuh. Dari segi unsur-unsurnya, sebuah kalimat disebut lengkap jika memiliki unsur-
unsur yang dibutuhkan untuk mengungkapkan pikiran penulis. Dalam kenyataan, kalimat yang
lengkap minimal memiliki dua unsur, yaitu unsur subjek dan unsur predikat. Jika predikat
kalimatnya berupa kata kerja transitif (kata kerja yang menuntut kehadiran unsur objek), kalimat
itu harus terdiri atas tiga unsur, yakni subjek predikat-objek. Berdasarkan makna yang dimiliki
verba yang mengisi predikat, unsur keterangan juga harus disertakan dalam sebuah kalimat.
STRUKTUR KALIMAT

Untuk memeriksa apakah kalimat yang ditulis memenuhi syarat kaidah tata bahasa, seorang penulis
perlu mengenal fungsi unsur kalimat (subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan) karena kalimat
yang benar harus lengkap unsur-unsurnya. Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting Halam sebuah
kalimat, selain unsur predikat. Ciri-ciri subjek adalah sebagai berikut.

• Pada umumnya subjek berupa nomina atau frasa nomina atau kelas kata lain yang dapat menduduki
fungsi subjek.

• Merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau siapa.

• Dapat diperluas dengan kata itu, ini.


STRUKTUR KALIMAT

Kedua, ciri-ciri predikat. Predikat merupakan unsur pokok yang disertai unsur subjek, dan
jika ada disertai unsur objek, pelengkap, dan atau keterangan wajib di sebelah kanan. Ciri-
ciri predikat adalah seperti berikut.

• Predikat berupa verba atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjektival, nomina atau
frasa nominal, numeral atau frasa numeralia.

• Merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana

• Dapat disertai kata pengingkar tidak dan bukan. d. Dapat disertai kata-kata seperti
sudah, belum, akan, sedang, ingin, hendak, mau.
Ciri-ciri objek adalah sebagai
berikut :
○ Terdapat dalam kalimat
Ketiga, ciri-ciri objek. Objek adalah
unsur kalimat yang kehadirannya transitif.
dituntut oleh predikat yang berupa ○ Terletak langsung di belakang
verba transitif pada kalimat aktif. predikat.
○ Dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif.
Pelengkap dalam bahasa Indonesia
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
○ Berwujud nomina atau frasa
nominal verba atau frasa verba,
Keempat, ciri-ciri pelengkap. adjektiva atau frasa adjektiva, atau
Pelengkap berbeda dengan objek. klausa.
○ Berada langsung di belakang
predikat jika tidak ada objek dan di
belakang objek kalau unsur objek
hadir.

Keterangan dalam bahasa Indonesia
memiliki ciri-ciri sebaga berikut :
Kelima, ciri-ciri keterangan keterangan ○ Memberikan informasi tentang
merupakan unsur kalimat yang tempat, waktu, cara, alat, sebab,
memberikan informasi lebih lanjut akibat.
tentang sesuatu yang dinyatakan dalam
○ Memilki keleluasaan posisi
kalimat.
(penempatan) dalam kalimat.
○ Didahului oleh kata depan, seperti
di, dari, pada, selama, dengan, sebab
POLA KALIMAT DASAR
Dasar adalah kalimat yang terdiri atas
satu klausa, unsur unsurya lengkap, Sehubungan dengan itu. pada hakikatnya
susunan unsur-unsurnya menurut kalimat yang panjang dalam bahasa Indonesia
urutan yang paling umum, dan tidak dapat dikembalikan pada kalimat dasar.
mengandung pertanyaan atau Selanjutnya, kalimat yang panjang itu dapat
pengingkaran. Kalimat dasar pula ditelusuri pola-pola pembentukannya.
merupakan kalimat yang belum Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola
mengalami perubahan seperti dasar kalimat. Menurut Alwi, dkk. (1998: 321-
penambahan keterangan kalimat 322) ada enam tipe kalimat dasar dalam
ataupun keterangan subjek keterangan bahasa Indonesia.
predikat, dan keterangan objek.
seperti di bawah ini.
2. Penceramah itu berasal dari IAIN.
1.Kalimat dasar berpola S-P seperti di bawah 3. b. Banjir besar telah terjadi di
ini. Amerika.
• Orang itu sedang tidur. 4. c. Ayahku tinggal di kampung.
• Dia berlari.
Rumah kami berada di seberang
• Mereka sedang berjalan.
sungai.
5. 5. Kalimat dasar berpola S-P-
2..Kalimat dasar berpola S-P-O seperti di bawah
ini. O-Pel seperti di bawah ini.
• Ayahnya membeli mobil baru. 6. a. Panitia memberi penatar
• Rani mendapat hadiah Dia menulis buku cendera mata. Kami mengirimi
teks. ibu paket lebaran.
• Anaknya mempelajari bahasa Jepang. 7. b. Rektor menugasi stafnya
pekerjaan tambahan.
3.Kalimat dasar berpola S-P-Pel seperti di 8. c. Dian mengambilkan adiknya
bawah ini. air minum.
• Adikku belajar komputer. 9. 6. Kalimat dasar berpola S-P-
• Pancasila merupakan dasar negara kita. O-Ket seperti di bawah ini.
• Bapak itu adalah Rektor Universitas Negeri 10. a. Dia memasukkan dokumen
Padang itu ke dalam map.
Agama Menurut
Islam
Dalam islam agama harus mengatur
segala aspek kehidupan manusia. Jika kita melihat ke ranah hukum/syariat
Mengingat islam melalui kitab sucinya yang dibawa oleh Islam, maka kita dapat
Al Qur'an telah mengklaim sebagai memahami Islam sebagai master
agama wahyu yang terakhir, maka manajemen kehidupan sepanjang zaman.
islam mengklaim bahwa dirinya Kemampuan Islam untuk mengatur
kehidupan manusia sepanjang zaman itu
mampu mengatur kehidupan manusia
muncul disebabkan Islam telah meletakkan
pada zaman saat kedatangannya perkembangan budaya dalam ranah hukum
maupun zaman sesudahnya tanpa "mubah". Ranah hukum mubah adalah
terpengaruh perkembangan budaya ranah hukum dimana suatu perbuatan boleh
manusia. dikerjakan dan boleh pula tidak dikerjakan.
Din Al-islam dan Ruang
Lingkupnya
Din berasal dari kata dana yadinu
Din terbagi dua yang sangat jelas bedanya,
dinan berarti tatanan, sistem atau
yakni din al-haq dan din al-Bathil . Yang
tatacara hidup. Din al-Islam sebagai
dimaksud dengan din al-haq ialah din yang
tatanan hidup meliputi seluruh aspek
berisi aturan Allah yang telah didesain
hidup dan kehidupan, dari mulai
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
masalah ritual sampai kepada
fitrah manusia. Aturan ini kemudian
masalah muamalah. Seseorang yang
dituangkan di dalam kitab undang-undang
mengaku muslim atau menganut din
Allah, yakni Al-Qur'an. Sedangkan di luar
al-Islam harus mengikuti tatanan
din al-Islam adalah din yang berisi aturan
hidup Islam secara kaffah, Apabila ia
manusia sebagai produk akal, hasil angan-
menolaknya, maka ia pasti akan
angan, imajinasi, hawa nafsu serta
terpental di akhirat sebagaimana
merupakan hasil kajian falsafahnya.
diterangkan di dalam QS. 3 : 19 dan
ayat 85.
Toleransi Kehidupan Beragama

Fungsi Sikap Toleransi Di Kehidupan


Menurut Kamus Besar Bahasa Beragama
Indonesia (KBBI), toleransi berasal
dari kata 'toleran' yang artinya
bersifat atau bersikap menenggang 1. Menghindari Perpecahan
(menghargai, membiarkan, 2. Mempererat Hubungan Antar Umat
membolehkan) pendirian yang Beragama.
berbeda atau bertentangan dengan 3. Meningkatkan Ketaqwaan
pendirian sendiri. Didalam bahasa 4. Menjaga Keharmonisan Masyarakat
Arab mempunyai persamaan
makna dengan kata tasamuh dari
lafadz samaha yang artinya ampun,
maaf, dan lapang dada.
Contoh Sikap Toleransi Di Batas Toleransi Beragama
Kehidupan Beragama

1.Menghormati hak dan 1. Tidak memaksa kepada umat beragama lain


kewajiban umat agama lain. untuk masuk ke dalam agama yang dianutnya
2.Berteman dengan teman-teman 2. Memberikan kesempatan dan keamanan
tanpa membeda-bedakan agama untuk umat beragama lain dalam
dan kepercayaannya. melaksanakan ibadah.
3.Tidak menghalangi umat agama 3. Memperbolehkan agama lain untuk memakai
atribut keagaaman mereka.
lain yang sedang beribadah.
4. Memberikan kebebasan kepada umat
4.Tidak memaksakan ajaran dan beragama lain dalam merayakan hari besar
kepercayaan agama kita kepada keagamaan mereka.
orang yang lain agamanya.
5.Menghargai hari besar umat
agama lainnya.
Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai