Anda di halaman 1dari 20

KALIMAT

Sarah Amalia Ginitri Inassiah Sara Fauzia


2310112086 2310112033 Harahap
2310613071
KALIMAT PENGERTIAN

pengertian menurut KBBI


Hasan Alwi, dan teman-teman dalam Tata
Bahasa Baku Indonesia (2000)
Nurhadi (2017:169),
Cook, 1971:39-40; Elson dan Pickett,
1969:82 (dalam Tarigan, 2015:6)
Sukini (2010:54)
kridalaksana (2002: 43-44)
Berdasarkan pengertian para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa
kalimat adalah unit bahasa terkecil yang mengandung
satuan pikiran
lengkap, dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
akhir yang terdiri
dari klausa.
FUNGSI KALIMAT

2. Fungsi eksternal
1.Fungsi internal
Fungsi Intrumental
Fungsi semantic Fungsi Regulasi
Fungsi sintaksis Fungsi
Fungsi pragmatic Representasional
Fungsi Interaksional
Fungsi Personal.
Fungsi Heuristik
Fungsi Imajinatif
UNSUR KALIMAT
1.SUBJEK
2. PREDIKAT
3. OBJEK
4. PELENGKAP
5. KETERANGAN
1. SUBJEK
unsur inti dalam kalimat di
samping predikat

•penentuan subjek dapat dilakukan dengan


mencari jawaban atas pertanyaan apa dan
siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat

tidak didahului oleh


preposisi/kata depan

mempunyai keterangan
pewatas "yang"
UNSUR-UNSUR
2. PREDIKAT 3. Objek 4. Pelengkap
Ciri - ciri Ciri ciri :
•merupakan unsur utama di Unsur objek ditemukan •Menempati posisi di
samping subjek kalimat dalam kalimat yang belakang predikat
•jawaban atas pertanyaan berpredikat verba aktif •Dapat didahului preposisi
mengapa atau bagaimana transitif, yaitu kalimat yang •Tidak bisa menjadi subjek
•dapat diingkarkan paling sedikit mempunyai kalimat pasif
•kata adalah, ialah, tiga unsur utama (subjek,
merupakan sebagai predikat Contoh : rai memberi saya
predikat, dan objek)
dalam kalimat nominal buku (buku sebagai pelengkap)
KELAS-KELAS PREDIKAT
Predikat terdiri atas dua jenis :
 Jenis predikat berdasarkan
valensi
a. Predikat penyama (equatif) Jenis predikat berdasarkan
b. Predikat bervalensi satu kelas kata :
(intransitive) prediket nomina,
1.) Predikat verba pengalaman verba, adjektiva, numerelia,
(mengalami suatu kejadian) adverbial
2.) prediket verba penindak
3.) Predikat bervalensi dua
atau lebih transitif
3.) Predikat bervalensi dua atau
lebih transitif
UNSUR-UNSUR
C. Objek
Jenis-jenis objek
Objek aktif
Objek yang bukan merupakan hasil perbuatan.
objek efektif
objek yang merupakan hasil perbuatan
D. Pelengkap (pel)
Pelengkap memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut:
Pelengkapan Pameri (memerangkan), pelengkap
pelaku, pelengkapan status, pelengkapan
respirokal (saling
UNSUR-UNSUR
E. Keterangan (K/Ket)
Jenis-jenis keterangan (K) sebagai berikut:
1.) Keterangan waktu
2.) Keterangan akibat
3.) Keterangan alasan
4.) Keterangan alat
5.)Keterangan asal
6.) Keterangan cara
JENIS KALIMAT
FUNGSI PRAGMATIK
KALIMAT BERFOKUS PENUH
KALIMAT BERFOKUS SEBAGIAN
KALIMAT BERFOKUS KONTRAS

FUNGSI EKSTERNAL
1. KALIMAT PERINTAH 3. KALIMAT BERITA
KALIMAT PERINTAH BIASA 4. KALIMAT INTERAKSIONAL
KALIMAT PERINTAH HALUS 5. KALIMAT INTERJEKSI
KALIMAT AJAKAN ATAU 6. KALIMAT TANYA
HARAPAN 7. KALIMAT IMAJINATIF
KALIMAT PERMOHONAN
.2. KALIMAT PENGINGKARAN
Kalimat simpleks Kalimat Majemuk
hanya terdiri atas satu klausa atau
satu struktur predikat. campuran
contoh : Kartini sedang membuat
surat jawaban. (S-P-O) kalimat yang terdiri atas tiga klausa atau lebih.
contoh : Ayah sedang melukis dan adik sedang
belajar ketika kebakaran itu terjadi.
Kalimat Kompleks
kalimat yang terdiri atas klausa utama
dan klausa subordinatif.
Kalimat Efektif
Contoh : Supriyati tetap berangkat harus bercirikan kelugasan, ketepatan, dan
meskipun hari telah ge- lap. kejelasan di samping ciri yang lain, seperti
kehematan dan kesejajaran.
Kalimat Majemuk
terdiri atas dua klausa utama atau
lebih yang dapat berdiri sendiri sebagai
kalimat yang lepas.
Jenis Kalimat Berdasarkan Peran Semantik Khusus
1. Kalimat berpola Pelaku + Perbuatan Contoh: Rebekah pun mundur
2. Kalimat berpola Pelaku + Perbuatan + sasaran
Contoh: Delapan menteri perwakilan pemerintah mengikuti rapat kerja DPR
3. Kalimat berpola Pelaku + Perbuatan + hasil
Contoh: Pemerintah berencana membangun delapan unit rusunawa
4. Kalimat berpola Pelaku + Perbuatan + Peruntung + Sasaran
Contoh: ASEAN menawarkan anggotanya prioritas pilihan
5. Kalimat berpola Pelaku + Perbuatan + Sasaran + Tempat/Cara
Contoh: la telah memasukkan anaknya ke Panti Asuhan Sosial. Pengacara itu
memperlakukan wartawan dengan semena-mena
6. Kalimat berpola Pengalam+ Keadaan (S)
Contoh: Anaknya kehujanan
7. Kalimat berpola Pengalam+ Keadaan + Identitas. Contoh: Umar telah menjadi
buronan
8. Kalimat berpola Pengalam+ Keadaan + Tempat/Waktu. Contoh: Pak Ngatiem tinggal di
daerah pelosok
Jenis Kalimat Berdasarkan Peran Semantik Makro
Kalimat Aktif
adalah kalimat yang didahului oleh peran aktor (subjek
berperan sebagai pelaku atau pengalam).
Kalimat pasif adalah kalimat yang didahului oleh
undergoer (subjek berperan sebagai sasaran, hasil, atau
peruntung).
Kalimat Aktif Antipasif adalah kalimat aktif yang tidak
dapat diubah menjadi kalimat pasif karena padanan
pasifnya bersifat tidak wajar (Kridalaksana, 1985: 158).
Kalimat pasif antiaktif adalah kalimat pasif yang tidak
dapat diubah menjadi kalimat aktif karena peran
Contoh: dilarang merokok →
pelakunya tidak disebutkan (Kridalaksana, 1985: 158).
(siapa) melarang merokok.
Kesimpulan
Kalimat sebagai satuan bahasa Indonesia
merupakan jalan bagi orang-orang untuk
menyampaikan pemikirannya, baik secara lisan
maupun tulisan.
Didalam kalimat pun diperhatikan kelugasan,
ketepatan, kejelasan, kehematan, dan kesejajaran.
“Tanpa mempelajari bahasa
sendiri pun orang takkan
mengenal bangsanya sendiri”

Pramoedya Ananta Toer

Terima Kasih
Ridwan, M. K. (2014). Sintaksis Memahami
Satuan Kalimat Prespektif Fungsi. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

HASANAH, N. (2018). ANALISIS KESALAHAN


GRAMATIKA BAHASA INDONESIA DALAM SURAT
RESMI DI KANTOR DESA MAMBEN LAUK.
JOURNAL OF LINGUISTICS, 105.

Anda mungkin juga menyukai