“KALIMAT DASAR”
A. Pengertian Kalimat
Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik tururn, dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan
kalimat dimulai dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya
(?), atau tanda seru (!).
B. Unsur-Unsur Kalimat
1
konteks. Untuk lebih jelasnya, unsur- unsur kalimat dalam bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Subjek
2. Predikat
2
(1) Masalah ini menarik.
Jawaban atas pertanyaan bagaimana masalah ini pada kalimat (1) adalah
menarik. Jawaban atas pertanyaan itu merupakan predikat. Bagaimana
peningkatan taraf hidup rakyat kecil? Jawaban atas pertanyaan ini merupakan
predikat pula yakni tidak berjalan. Posisi predikat pada kedua kalimat di atas
adalah sesudah subjek. Jawaban atas pertanyaan kalimat (5) bagaimana masalah
ini adalah tidak perlu dibicarakan merupakan predikat. Jadi, pada kalimat (5)
predikat terletak sebelum subjek.
Unsur yang disebut predikat dapat berupa frasa (kelompok kata) benda
atau nomina, frasa sifat atau adjektiva, frasa bilangan atau numeralia, atau frasa
preposisi di samping frasa kerja. Perhatikan contoh di bawah ini:
Dari uraian di atas dapat diambil simpulan bahwa kalimat dapat sangat
pendek seperti pada (4, 5, dan 6). Kalimat ini hanya terdiri dari unsur subjek dan
predikat saja. Kalimat (7) unsurnya berupa subjek-predikat-keterangan. Meskipun
pendek kalimat di atas sempurna, baik, dan jelas, serta mudah dipahami. Oleh
karena itu, kalimat yang dibuat tidak perlu panjang, karena yang pendek juga bisa
sepanjang unsurnya lengkap. Bahasa tulis paling sedikit memiliki dua unsur di
atas yakni subjek dan predikat.
3. Objek
3
Unsur lainnya adalah objek. Unsur ini berfungsi untuk menyatakan
korban atau pihak yang dikenai tindakan oleh subjek melalui predikat. Dalam
sebuah kalimat kehadiran objek ditentukan oleh bentuk predikat. Artinya, ada
predikat yang memerlukan kehadiran objek, ada pula yang tidak. Kalimat yang
berpola subjek – predikat kehadiran objek tidak terlalu diperlukan. Karena tanpa
objek kalimat tersebut sudah dapat dipahami. Adapun kalimat yang menuntut
kehadiran objek adalah kalimat aktif transitif. Bentuk kata kerjanya adalah kata
kerja aktif transitif. Objek selalu terletak di kanan predikat atau langsung
mendampingi predikat.
Bentuk angka (1000) diubah menjadi kata pada (2a) karena ejaan tidak
memperbolehkan angka ada pada awal kalimat.
4. Pelengkap
4
Unsur kalimat ini berfungsi untuk melengkapi unsur kalimat lainnya seperti
subjek, predikat, dan objek. Perhatikan kalimat contoh di bawah ini.
Pada kalimat satu (1) bentuk bahasa Indonesia adalah pelengkap. Verba
pada kalimat (1) termasuk verba intransitif. Oleh karena itu, letak pelengkap
berada tepat di sebelah kanan predikat. Ini berbeda dengan kalimat dua (2) bentuk
Adik adalah objek kalimat dan baju baru adalah pelengkap. Karena verba pada
kalimat (2) bersifat transitif yang tidak hanya memerlukan fungsi pelengkap,
tetapi juga fungsi objek sehingga fungsi pelengkap ada setelah fungsi objek.
Ada bentuk kata kerja yang menuntut kehadiran pelengkap bukan objek.
Bentuk kata kerja itu berupa kata kerja dwitransitif dalam kalimat aktif. Artinya
kata kerja itu dapat diikuti oleh dua kata benda. Kata benda itu satu objek dan
yang satu lagi sebagai pelengkap. Kata kerja yang disebut dwitransitif ini berciri
me- i/kan, ber-, ke-an. Ciri lain kata kerja ini adalah selalu terletak di belakang
predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Kalimat (3) memiliki dua kata benda, pertama ayah berfungsi sebagai
objek dan minum berfungsi sebagai pelengkap. Salah satu makna imbuhan -kan
adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan bukan untuk dirinya, tetapi untuk orang
lain. Sehingga, kata kerja mengambilkan akan selalu menuntut kehadiran objek
meskipun kalimatnya menjadi Ibu mengambilkan minum, kalimat ini tetap akan
tersirat bahwa ada objeknya yakni orang lain bukan dirinya.
5
Contoh kalimat berpelengkap :
5. Keterangan
6
(21c) Terbuat dari sagu, kue ini.
7
Memperhatikan bagan kalimat di atas, tampak bahwa tidak semua unsur
terisi oleh kata. Hal ini bukan semata-mata karena kebetulan, tetapi karena ada
unsur yang mempengaruhi unsur lain. Kehadiran unsur objek, pelengkap, dan/atau
keterangan sangat bergantung pada bentuk dan jenis predikat. Dengan kata lain
unsur ini merupakan unsur yang berfungsi melengkapi kata kerja predikat. Oleh
karena itu, unsur objek, pelengkap, dan keterangan sering disebut juga unsur
komplementasi atau pemerlengkapan.
S P O
S P O Pel
Kalimat (26) dapat ditambah dengan kelompok kata untuk adiknya, sehingga
kalimat menjadi
S P O Pel
Meskipun demikian predikat kata kerja membeli kalimat (26a) tidak menuntut
kehadiran kelompok kata untuk adiknya (seseorang), sebaliknya predikat kata kerja
membelikan meskipun tanpa kelompok kata untuk adiknya tetap dalam pengertian
untuk orang lain.
S P Pel
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
2. Ada lima unsur yang membentuk sebuah kalimat, yaitu: subjek
(S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.), dan keterangan
(Ket.). Subjek biasanya berupa unsur yang melakukan pekerjaan.
Predikat merupakan unsur kalimat yang menjelaskan tindakan
atau perbuatan subjek. Objek adalah unsur kalimat yang dikenai
tindakan oleh subjek. Kemudian Pelengkap, unsur ini berfungsi
untuk menambahkan arti atau melengkapi unsur-unsur lainnya.
Terakhir, keterangan merupakan informasi tambahan tentang
sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat. Kelima unsur tersebut
disusun dalam sebuah pola dasar sehingga dapat membentuk
sebuah kalimat yang efektif.
3. Ada delapan pola kalimat dasar yaitu :
(1) Kalimat berpola S P
(2) Kalimat berpola S P O
(3) Kalimat berpola S P Pel
(4) Kalimat berpola S P K
(5) Kalimat berpola S P O Pel
(6) Kalimat berpola S P O K,
(7) Kalimat berpola S P Pel K, dan
(8) Kalimat berpola S P O Pel K
9
DAFTAR RUJUKAN
Bitar. 2018. Kalimat: Pengertian, Ciri, Unsur, Jenis, Pola & Contohnya Lengkap
(online). https://seputarilmu.com/2018/12/kalimat.html (diakses pada
tanggal 12 Oktober 2019).
Soepardi. 2010. Ilmu Bahasa dan Pendidikan Bahasa: BAB II KALIMAT DASAR
(online). https://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-ii-kalimat-
dasar.html (diakses pada tanggal 5 Oktober 2019).
Sumarni, Ratna. 2017. 8 Pola Kalimat Dasar Beserta Contohnya Dalam Bahasa
Indonesia (online). https://dosenbahasa.com/pola-kalimat-dasar-
besertacontohnya (diakses pada tanggal 12 Oktober 2019).
10
Priatna, Wildan. 2015. Modul 2 Unsur-Unsur Pembentuk Kalimat (online).
https://id.scribd.com/doc/286826927/Modul-2-Unsur-Unsur-
Pembentuk-Kalimat (diakses pada tanggal 5 Oktober 2019).
11